Lompat Galah TEKNIK DALAM LOMPAT GALAH a) Sikap Awalan Sikap awalan, saat melakukan awalan ini diperlukan ancang-ancang untuk berlari pada posisi tubuh yang dikontrol ketika melakukan gerakan menancapkan galah dan menumpu tepat pada sasaran. Awalan ini jaraknya harus dibuat sepanjang mungkin,agar di dapatkan kecepatan maksimal ketika melakukan tumpuan. Ketika berlari usahakan kecepatannya konsisten dan kondisi yang prima hal ini bertujuan agar atlet dapat mengontrol posisi tubuhnya mulai dari proses menancapkan galah dan menginjak titik tumpu dengan tepat. Galah harus dipegang yang kuat, dan yang perlu diperhatikan cara memegang jarak yang cukup lebar, untuk memperoleh tumpuan yang baik. b) Gerakan menancapkan galah Teknik saat kita hendak menancapkan galah yang pertama adalah galah menghadap depan atas, jangan menggeserkan galah yang sudah diletakkan di tanah. namun ketika terpaksa sebaiknya kedua tangan bisa diberi jarak yang cukup lebar dan tancapkan galah sekitar langkah ketiga saat berlari dan tancapkan menggunakan ujung galah. c) Posisi Galah Galah harus tertancapkan sejajar dengan garis lurus, letak ujung galahnya dibawah kepala atlet pada ketika memulai tumpuan. Kecepatan sangatlah penting untuk kelentingan sebuah galah, kemudian posisi badan harus langsung mengarah blakang dimana parit pendaratan berada. Kaki yang mungkin digunakan untuk perndaratan sebaiknya berada tegak lurus dengan garis. Sebelum kalian melentingkan galah senaiknya anda terlebih dahulu melakukan gerakan seperti gerakan menekan (pushing) galah dengan arah tangan yang lebih rendah dari yang sewajarnya, sementara itu tangan pada bagian atas menarik ujung galah ke bawah. kemudian lakukan juga gerakan yang lainnya. d) Gerakan mengayun dan bergelantungan Tujuan dari gerakan ini untuk meningkatkan kelentingan dan dan juga sebagai penyimpan banyak tenaga potensial di dalam galah. tubuh pelompat harus diposisikan secara benar akan mendapatkan pula posisi yang baik untuk mengangkat tubuh ke atas, pada saat anda menggantung maka tenaga saat itu tersimpan akan dikeluarkan dua kali lipat segera ketika anda melewati mistar. e) Tarikan dan Putaran (pull & turn) Gerakan menarik dimulai saat anda memusatkan gaya berat tubuh berada di sekitar area di dekat galah. kemudian mulailah energi dilepas dengan melakukan gerakan pelurusan. Gerakan tersebut harus diikuti oleh fase pasif relatif setelah posisi tubuh yang bergelantungan, saat pelompat tersebut mulai melepas galah dari tubuhnya. Lakukan gerakan menarik dengan posisi lurus searah sumbu galah. f) Push –off dan melintasi mistar Gerakan melentingkan tubuh atau yang sering disebut push-off dapat dimulai setelah Melakukan gerakan menarikan tangan keatas, usahakan mencapai posisi yang berada berdekatan dengan pinggul. Gerakan ini adalah gerak lanjutan dari gerakan menarik yang tadi sudah anda lihat di atas. Permulaan dari gerakan melenting ini, usahakan galah membentuk sudut sebesar 85 – 90º. Sebelum melepaskan tangannya, si pelompat harus melakukan gerak putar melingkar mistar dengan menjatuhkan sedikit kedua kaki, dan dengan reaksi yang ditimbulkan oleh daya dorong tubuh terhadap galah. Apabila gaya dorong ke atas melebihi tarikan ke arah bawah oleh kedua kaki, maka pusat gaya berat si pelompat akan dapat melambung setinggi mungkin setelah galah dilepas dari tangannya. PERATURAN DALAM LOMPAT GALAH a) Berat Badan Berat badan dari masing-masing peserta, diverifikasi oleh pelatih, dicatat dalam bentuk penilaian di samping nama peserta. b) Aturan Percobaan Masing-masin peserta lompat galah maksimal melakukan tiga kali percobaan pada ketinggian yang berbeda. c) Sistem Eliminasi Peserta akan langsung tereliminasi jika mengalami kegagalan dalam tiga percobaan berturutturut seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya. d) Ketinggian pada Setiap Percobaan Peserta lompat galah harus mengambil percobaan yang kedua pada ketinggian yang sama ( apabila pada percobaan yang pertama gagal) secepatnya setelah percobaan pertama dilakukan. Pilihan juga tersedia jika akan melakukan kesempatan yang ketiga ( pada kasus ini jika percobaan yang kedua gagal atau miss) secepatnya setelah percobaan kedua tersebut. Sebagai catatan, pengambilan keputusan untuk pass harus disampaikan pada juri secepatnya setelah lompatan tersebutmiss. e) Aturan Pemanasan Peserta yang telah dapat melewati tiga ketinggian setelah pertandingan dimulai, maka peserta tersebut boleh meelakukan pemanasan tanpa menggunakan bar mistar. Pemanasan boleh dilakukan sebelum masuk ke pertandingan dengan ketinggian yang telah ditetapkan. f) Batas Waktu Percobaan Terdapat dua poin utama pada aturan dasar pada batas waktu percobaan yaitu : Seorang atlet harus tampil dalam waktu dua menit setelah namanya dipanggil. Jika ada tiga peserta, jeda empat menit diperbolehkan dan jika ada satu yang tersisa, jeda minimum enam menit dapat dialokasikan untuk melakukan pertandingan. g) Kebutuhan Ukuran Ukuran lapangan lompat galah terdiri dari lintasan lari yang memiliki panjang 45 meter dari titik awal hingga kotak tancap galah. Sedangkan untuk kontak tancap galah memiliki panjang 1 meter dan lebar kotak tancap galah adalah 60 cm. Panjang daerah miring adalah 80 cm. kedalaman kotak 20 cm. Ukuran tiang penyangga palang yang digunakan adalah 4,5 meter. Dan yang terakhir ukuran bantalan busa untuk mendarat berukuran 4.5 meter h) Peraturan Peserta dalam Kompetisi Lompat Galah Peserta pada lompat galah tidak boleh menggunakan alat bantu buatan apapun. Peserta tidak boleh memakai sepatu yang mengandung suatu perangkat yang dapat memberikan keuntungan sehingga menjadi tidak adil bagi peserta lain. Tidak boleh memplester bagian tangan atau jari, kecuali memang peserta sedang mengalami luka yang terbuka maka harus dibalut atau diplester, dan itu diperbolehkan. Membalut pergelangan tangan diijinkan. Tidak boleh menggunakan sarung tangan. Kapur, rosin, atau zat perekat yang seperti itu diizinkan di gunakan di i) Aturan Galah dalam Kompetisi Lompat Galah Sedangkan untuk aturan galah dalam kompetisi antara lain : Galah latih atau galah yang akan digunakan untuk melompat yang tidak ditAndai dengan benar tidak dapat diigunakan pada saat pemanasan atau pertandingan Pelatih harus memverifikasi berat dari vaulter Pabrik pembuat pole harus dapat memperlihatkan jarak 1 inch dengan warna yang kontras pada pole. j) Foul Memindahkan bar dari tempat awal yang diam dengan badan atau dengan galah Gagal untuk melakukan lompatan. Memungkinkan bagian manapun dari tubuh atau galah menyentuh tanah atau bantalan pendaratan di luar bidang vertikal bagian atas papan luncur Membuat palang steady dengan menggunakan tangan atau lengan