File - jagad aditya dewantara

advertisement
ANTROPOLOGI
POLITIK
Oleh:
JAGAD ADITYA DEWANTARA L.


Antropologi adalah suatu studi ilmu yang
mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya,
perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya.
Antropologi adalah istilah kata bahasa Yunani yang
berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos
berarti manusia dan logos memiliki arti cerita atau
kata.
Objek dari antropologi adalah manusia di dalam
masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan
prilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki
tujuan untuk mempelajari manusia dalam
bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan
berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu
sendiri.
Pengertian

Antropologi berasal dari kata Yunani
anthropos yang berarti “manusia” atau
“orang”, dan logos yang berarti ilmu.
Antropologi mempelajari manusia sebagai
makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Definisi Antropologi menurut
Koentjaraningrat, Antropologi adalah ilmu
yang mempelajari umat manusia pada
umumnya dengan mempelajari aneka warna,
bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan
yang dihasilkan.
Koentjaraningrat





Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih
kekuasaan secara konstitusional maupun
nonkonstitusional.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari
sudut pandang berbeda, yaitu antara lain:
politik adalah usaha yang ditempuh warga
negara untuk mewujudkan kebaikan bersama
(teori klasik Aristoteles)
politik adalah hal yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pemerintahan dan negara
politik merupakan kegiatan yang diarahkan
untuk mendapatkan dan mempertahankan
kekuasaan di masyarakat
politik adalah segala sesuatu tentang proses
perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Politik

Dalam bidang teori antropologi,
memberikan penjelasan dalam
menunjukkan perbedaaan struktur
sosial serta pola-pola kebudayaan
yang berbeda-beda pada tiap-tiap
masyarakat.
intinya

Manusia adalah makhluk sosial atau
makhluk bermasyarakat, selain itu juga
diberikan yang berupa akal pikiran yang
berkembang serta dapat dikembangkan.
Dalam hubungannya dengan manusia
sebagai makhluk sosial, manusia selalu
hidup bersama dengan manusia lainnya.
Manusia
Manusia tunduk pada aturan, norma
sosial.
 Perilaku manusia mengaharapkan suatu
penilaian dari orang lain.
 Manusia memiliki kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain
 Potensi manusia akan berkembang bila ia
hidup di tengah-tengah manusia.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena
beberapa alasan, yaitu:

Membahas pendekatan antropologi terhadap gejala-gejala politik
dalam kehidupan manusia. Pembahasan meliputi teori-teori mengenai
perwujudan politik dalam kehidupan manusia serta sistem politik pada
masyarakat sederhana dan modern. Selain itu juga membahas
pendekatan antropologi terhadap gejala-gejala politik dalam
kehidupan manusia, termasuk yang tidak terkategori sebagai gejalagejala politik yang berkaitan dengan lembaga-lembaga politik
formal/pemerintah dalam masyarakat modern. Dengan demikian,
cakupan pembahasan meliputi pula berbagai gejala politik dan
organisasi sosial dalam komuniti-komuniti masyarakat pedesaan/nonmasyarakat kompleks. Kaitan antara Ilmu Antropologi dengan ilmu
politik yaitu ilmu antropologi memberikan pengertian-pengertian dan
teori-teori tentang kedudukan serta peranan satuan-satuan sosial
budaya yang lebih kecil dan sederhana. Mula-mula Antropologi lebih
banyak memusatkan perhatian pada kehidupan masyarakat dan
kebudayaan di desa-desa dan dipedalaman. Antropologi telah pula
berpengaruh dalam bidang metodologi penelitian ilmu politik. salah
satu pengaruh yang amat berguna dan terkenal serta kini sering
dipakai dalam ilmu politik ialah metode peserta pengamat. penelitian
semacam ini memksa sarjana ilmu politik untuk meniliti gejala-gejala
kehidupan sosial “dari dalam” masyarakat yang menjadi obyek
penelitiannya
Gejala Politik

Membahas pendekatan antropologi terhadap gejalagejala
politik
dalam
kehidupan
manusia.
Pembahasan
meliputi
teori-teori
mengenai
perwujudan politik dalam kehidupan manusia serta
sistem politik pada masyarakat sederhana dan
modern. Selain itu juga membahas pendekatan
antropologi terhadap gejala-gejala politik dalam
kehidupan manusia, termasuk yang tidak terkategori
sebagai gejala-gejala politik yang berkaitan dengan
lembaga-lembaga politik formal/pemerintah dalam
masyarakat modern. Dengan demikian, cakupan
pembahasan meliputi pula berbagai gejala politik
dan organisasi sosial dalam komuniti-komuniti
masyarakat perdesaan/non-masyarakat kompleks.
Antropologi Politik


Kaitan antara Ilmu Antropologi dengan ilmu politik
yaitu ilmu antropologi memberikan pengertianpengertian dan teori-teori tentang kedudukan serta
peranan satuan-satuan sosial budaya yang lebih
kecil dan sederhana. Mula-mula Antropologi lebih
banyak memusatkan perhatian pada kehidupan
masyarakat dan kebudayaan di desa-desa dan
dipedalaman.
Antropologi telah pula berpengaruh dalam bidang
metodologi penelitian ilmu politik. salah satu
pengaruh yang amat berguna dan terkenal serta kini
sering dipakai dalam ilmu politik ialah metode
peserta pengamat. penelitian semacam ini memksa
sarjana ilmu politik untuk meniliti gejala-gejala
kehidupan sosial “dari dalam” masyarakat yang
menjadi obyek penelitiannya.
Lanjutan

Manusia adalah makhluk sosial atau
makhluk bermasyarakat, selain itu juga
diberikan yang berupa akal pikiran yang
berkembang serta dapat dikembangkan.
Dalam hubungannya dengan manusia
sebagai makhluk sosial, manusia selalu
hidup bersama dengan manusia lainnya.
lanjutan
Manusia tunduk pada aturan, norma
sosial.
 Perilaku manusia mengaharapkan suatu
penilaian dari orang lain.
 Manusia memiliki kebutuhan untuk
berinteraksi dengan orang lain
 Potensi manusia akan berkembang bila ia
hidup di tengah-tengah manusia.

Dapat disimpulkan, bahwa manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena
beberapa alasan, yaitu:

Pembahasan tentang antropologi politik tidak
bisa dilepaskan dari pemahaman atas:
1. Ruang lingkup atau batasan yang menjadi
"ruang sentuhan" antara disiplin antropologi dan
ilmu politik. Pengertian dasar mengenai kedua
disiplin ini akan memudahkan perumusan
mengenai ruang lingkup antropologi politik.
2. Pendekatan-pendekatan antropologi politik.
Melalui pemahaman atas kedua aspek ini, suatu
kajian dapat secara subyektif menyatakan diri
memakai pendekatan antropologi politik atau
secara obyektif ke dalam subdisiplin ini.
lanjutan

subdisiplin ini menempati wilayah kajian yang
menjembatani disiplin antropologi dengan ilmu
politik. Ruang jembatan tersebut diisi dengan titiktitik persentuhan dalam teori, konsep, maupun
metodologi dan pendekatan yang dipergunakan.
Dalam hal teori dan konsep, hubungan tersebut dapat
berupa "hubungan antara struktur dan masyarakat
dengan struktur dan tebaran kekuasaan dalam
masyarakat" tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa
jika antropologi merupakan kajian atas struktur
masyarakat dan pranata sosial, dan ilmu politik
secara umum memfokuskan kajiannya dalam aspek
kekuasaan, maka kajian antropologi politik berusaha
menghubungkan kedua ilmu tersebut menjadi satu
wilayah kajian.
Secara tersirat dari istilah yang
dipergunakan yaitu antropologi
politik

Antropologi telah pula berpengaruh dalam
bidang metodologi penelitian ilmu politik.
Salah satu pengaruh yang amat berguna dan
terkenal serta kini sering dipakai dalam ilmu
politik ialah metode peserta pengamat.
Penelitian semacam ini memksa sarjana ilmu
politik untuk meniliti gejala-gejala kehidupan
sosial “dari dalam” masyarakat yang menjadi
obyek penelitiannya.
Metode
lanjutan

Pembahasan dalam antropologi politik bisa berisi beraneka
macam persoalan yang berkaitan dengan deskripsi dan
analisa tentang sistem (struktur, proses, dan perwakilan)
yang terdapat dalam masyarakat yang dianggap "primitif".
Lebih jauh lagi, dapat didefninisikan bahwa antropologi
politik
merupakan
pendekatan
antropologi
dalam
mempelajari proses-proses dan struktur-struktur politik
yang dilakukan melalui metode kajian kasus yang intensif
maupun melalui kajian perbandingan lintas budaya. Namun
dalam kajian-kajian antropologi politik tersebut tidak dapat
dikatakan sebagai kajian yang terspesialisasi atau terfokus
kepada politik sebagai sebuah satuan analisa yang berdiri
sendiri. Kenyataan ini diperkuat oleh pernyattaan dan
seorang ahli politik, yaitu David Easton yang menyatakan
bahwa antropologi politikn sebenarnya tidak betul-betul
ada, karena para ahlinya telah gagal untuk memperlihatkan
batas-batas yang membedakan antara sistem politik
dengan sistem yang ada dalam masyarakat, atau antara
pranata politik dengan pranata lainnya.

Integrasi berasal dari bahasa inggris
“integration” yang berarti kesempurnaan
atau keseluruhan. integrasi sosial
dimaknai sebagai proses penyesuaian di
antara unsur-unsur yang saling berbeda
dalam kehidupan masyarakat sehingga
menghasilkan pola kehidupan masyarakat
yang memilki keserasian fungsi.
Menurut Selo Sumardjan masyarakat
adalah orang-orang yang hidup
bersama dan menghasilkan
kebudayaan



Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu
keadaan di mana kelompok-kelompok etnik
beradaptasi dan bersikap komformitas
terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat,
namun masih tetap mempertahankan
kebudayaan mereka masing-masing.
Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
Pengendalian terhadap konflik dan
penyimpangan sosial dalam suatu sistem
sosial tertentu
Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan
unsur-unsur tertentu
Integrasi

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere
yang berarti saling memukul. Secara sosiologis,
konflik diartikan sebagai suatu proses sosial
antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) dimana salah satu pihak berusaha
menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya. Konflik bertentangan dengan integrasi.
Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah
siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol
akan menghasilkan integrasi. sebaliknya,
integrasi yang tidak sempurna dapat
menciptakan konflik.
Konflik
PENCARIAN ASPEK POLITIK DALAM
LINGKARAN KEBUDAYAAN

Manusia sebagai mahluk sosial dalam kehidupannya
senantiasa akan berinteraksi dengan manusia lainnya
dalam upaya mencapai aspek-aspek kebutuhan hidupnya.
Secara mendasar kebutuhan manusia tidak hanya
persoalan makan, minum, biologis dan sebagainya. Lebih
dari itu manusia menciptakan dirinya sendiri dalam
mengakomodasi kebutuhannya atas bentuk lain yang
memberikannya pengakuan eksistensi diri, status sebagai
anggota masyarakat, posisi yang menguntungkan dalam
ranah-ranah sosial bahkan sampai bentuk- bentuk lainnya
seperti penghargaan dari dan kepada orang lain dalam
bentuk pujian.Kehidupan manusia di dalam bermasyarakat
setidaknya dalam era modern ini selalu berada dalam
rangkaian pengaruh sistem politik dan bernegara.

Sebagai salah satu bentuk peran dan pemenuhan
kebutuhan berorganisasi dan pembagian kekuasaan dalam
pranata-pranata yang ada di dalam kehidupan masyarakat
adalahpranata politik itu sendiri. Dalam konteks era saat
ini, setidaknya setiap warga masyarakat dalam bernegara
selalu
bersentuhan
denganpolitik
praktis
baik
yang
bersimbol
maupun
tidak.
Dalam
proses
pelaksanaannya dapat terjadi secara langsung atau tidak
langsung dengan praktik-praktik politik yang terjadi dalam
realitas sosial-budaya.Jika secara tidak langsung, hal ini
memberikan gambaran bahwa individu atau kelompok
tersebut sebatas mendengar informasi, atau berita- berita
tentang peristiwa politik yang terjadi. Apabila secara
langsung, berarti individu atau kelompok tersebut terlibat
dalam peristiwa politik tertentu.
Lanjutan

Antropologi politik berkembang sesudah
tahun 1940, ditandai dengan terbitnya buku
African Political System dari M. Fortos dan
E.E. Evan Pitchard. Redcliffe Brown, penulis
kata pengantar dalam buku tersebut
menganggap bahwa: "organisasi politik
adalah organisasi yang melaksanakan
aktifitas sosial yang menyangkut penjagaan
keteraturan dan stabilitas masyarakat dalam
suatu wilayah tertentu, dengan
menggunakan kekuasaan dan kalau perlu
kekerasan secara absah".
M. Fortos dan E.E. Evan Pitchard.
Redcliffe Brown






1.
2.
3.
4.
5.
6.
masalah-masalah hukum adat.
organisasi kenegaraan.
organisasi perang.
organisasi kepemimpinan.
pemerintahan.
kekuasaan.
Berdasarkan definisi tersebut, topiktopik yang termasuk dalam
antropologi politik meliputi:
Organisasi kenegaraan: tentang evolusi
terjadinya organisasi negara
 Organisasi perang, tentang sebab
timbulnya perang dan akibat timbulnya
perangnya.
 Organisasi kepemimpinan, pemerintahan,
kekuasaan.

Ahli antropologi akan membatasi
diri pada masalah-masalah:

menyatakan pendapatnya mengenai budaya dalam kaitannya
dengan politik sebagai suatu sikap orientasi yang khas dari suatu
masyarakat terhadap sistem politik. Budaya politik adalah salah
aspek dari nilai-nilai yang terdiri atas pengetahuan, adat istiadat,
tahayul dan mitos dalam suatu populasi tertentu. Kesemuanya
dikenal dan diakui sebagian besar masyarakat yang memberikan
rasionalisasi untuk menolak atau menerima nilai-nilai atau norma
lain.Sehingga bisa dikatakan bahwa politik juga telah menelusuk
kedunia agama,kegiatan ekonomi, sosial; kehidupan pribadi dan
sosial secara luas dan memberikan corak suatu masyarakat
dalam mengoperasionalisasikan caranya dalam menghadapi suatu
masalah-masalah politik, semisal masalah legitimasi, pengaturan
kekuasaan,proses pembuatan kebijakan pemerintah, dinamika
partai politik, perilaku aparatnegara serta gejolak masyarakat
terhadap kekuasaan yang memerintah. Ilmu politik pada
umumnya lebih menekankan perspektif politik pada salahsatu
unsur yang ada dari berbagai unsur-unsur dalam kebudayaan.
Almond dan Verba (1984)

Unsur-unsur tersebut dalam kenyataannya saling
mempengaruhi antara satu dengan lainnya secara
terpisah, atau hanya sebagian saja dalam pranata
masyarakat yang berimplikasi pada pemahaman
sempit terkait masalah perilaku politik. Masalah politik
bahkan kemudian cenderung untuk dilihat terpisah
sebagai induk dalam pemahaman realitas sosial
seperti bagian dalam pranata politikyakni sistem
pemerintahan dan administrasi birokrasi dalam
masyarakat
bernegara
yang
justru
kemudian
membiaskan suatu konsep dimana masyarakat dan
individu dikonsepsikan sebagai subjek yang memiliki
orientasi pemahaman terhadap negara sesuai dengan
subjektifitas budayanya atau malah sepertinya tak
bernegara sama sekali seperti dalam masyarakat
tradisional.
Lanjutan
TERIMA KASIH
Download