KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) JASA KONSULTANSI PERENCANAAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI LOKASI : MUARA BULIAN KABUPATEN BATANGHARI TAHUN ANGGARAN 2013 REHAB RUMAH DINAS A. PENDAHULUAN 1. PENGERTIAN 1.1. Nama Kegiatan. Nama Kegiatan adalah Konsultansi Perencanaan Nama Pekerjaan adalah Perencanaan Rehab Rumah Dinas Bupati dan Wakil Bupati di Muara Bulian di Kabupaten Batanghari.. 1.2. Pemberi Tugas. Bertindak sebagai Pemberi Tugas adalah Pemerintah Kabupaten Batanghari yang dalam hal ini diwakili oleh Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Batanghari. 1.3. Pengelola Kegiatan. Bertindak sebagai Pengelola Kegiatan adalah Pengguna Anggaran (PA) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) beserta unsur teknis dan administrasi yang ditunjuk. 1.4. Panitia Pengadaan. Panitia Pengadaan terdiri dari personil yang berasal dari lingkungan Pemerintah Kabupaten Batanghari, yang diangkat 1 | P a g e dengan Surat Keputusan Pemberi Tugas dalam hal ini oleh Bupati Batanghari dan bertugas untuk melaksanakan pengadaan, mengundang rekanan, mengadakan rapat penjelasan, menerima surat penawaran harga, melaksanakan evaluasi terhadap surat penawaran sampai dengan mengusulkan Pemenang Pengadaan Jasa Konsultan Perencana. 1.5. Konsultan. Konsultan adalah perusahaan peserta pengadaan Jasa Konsultan Perencana yang telah ditetapkan sebagai pemenang pengadaan dan menandatangani Surat Perjanjian/Kontrak dengan Pengguna Anggaran (PA). 2. LATAR BELAKANG Sekretariat Daerah (Bagian Umum) merupakan salah satu institusi yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Batanghari untuk memberi pelayanan umum dibidang Kesekretariatan umum. Ketersedian fasilitas dan pelayanan umum (aparatur pemerintahan) merupakan tugas dan tanggung jawab bagian umum sekda terutama dalam hal ini di aplikasikan program peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara, dengan kegiatan Rehabilitasi Sedang/berat rumah jabatan Kabupaten Batanghari. Salah satu upaya yang dilakukan dengan pembangunan fasilitas Bangunan Gedung, yang diharapkan dapat menampung kebutuhan akan fasilitas aparatur pemerintah kab. Batanghari. Untuk mewujudkan hal tersebut bagian umum sekretariat daerah Kabupaten Batanghari memandang perlu untuk melibatkan peran Konsultan Perencana melakukan kajian teknis dan arsitektur guna menghasilkan produk teknis yang sesuai dengan kebutuhannya dan persyaratan yang berlaku. 2 | P a g e 3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugas Perencanaan. b. Dalam penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai spesifikasi dan standar teknis yang tercantum dalam KAK ini. c. Tujuannya adalah membuat/menyusun rencana rehab rumah Kabupaten Batanghari, yang berstandar nasional yang menjadi fasilitas umum bagi masyarakat, juga dapat digunakan untuk pelaksanaan event – event olah raga baik ditingkat daerah maupun nasional. 4. LINGKUP KEGIATAN a. Lingkup kegiatan adalah menyusun Detailed Engineering Design (DED) : 1. Rehab dan penambahan garasi mobil, rehab pos jaga pol PP rumah dinas bupati 2. Rehab dapur umum Rumah dinas bupati 3. Rehab gedung VIP room rumah dinas bupati 4. Rehab halaman rumah dinas wakil bupati 3 | P a g e 5. Renovasi rumah, penambahan ruang dan WC/KM, renovasi Musholla, Rehab ground tank dan Pos Jaga rumah dinas wakil bupati. b. Lingkup pekerjaan yang akan dibuat rencana teknisnya adalah Perencanaan Bangunan Gedung dan Fasilitas Penunjang lainnya. 5. LOKASI Saat ini lokasi yang direncanakan untuk rehab rumah dinas bupati dan wakil bupati di muara bulian kabupaten batanghari B. RUANG LINGKUP PEKERJAAN Untuk merencanakan penyelesaian Pekerjaan DED Perencanan Bangunan Gedung ini, konsultan perencana harus dapat mengikuti proses dan lingkup tugas yang harus dilaksanakan yang terdiri dari : a. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan yang ada termasuk melakukan pengukuran terhadap site, penyelidikan tanah dan material serta membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK. b. Penyusunan Konsepsi Desain termasuk program bangunan dan lingkungan serta didetailkan ke dalam program ruang setiap bangunan yang direncanakan. c. Tahap Pra-Perancangan yang lebih mendetailkan secara terukur terhadap hal-hal yang sudah dikonsepsikan. - Membuat gambar yang menjelaskan mengenai situasi, rancangan tapak, denah, tampak dan potongan. - Membuat laporan teknis yang berisi penjelasan tentang pemilihan konsep bangunan, pemilihan sub-sistem struktur yang digunakan dan pemilihan sub-sistem mekanikal elektrikal. - Laporan Perkiraan Biaya (Engineer Estimate) berdasar perhitungan secara detail. d. Tahap Penyusunan Pengembangan Rencana, antara lain membuat : 4 | P a g e - Rencana arsitektur, meliputi pembuatan Gambar Pengembangan yang menjelaskan mengenai rancangan tapak, denah, tampak, potongan dan detail-detail utama, dengan menggambarkan program penggunaan ruangan dengan melihat bangunan gedung secara keseluruhan - Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya, soil test dan perencanaan pondasi. - Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya, meliputi sistem tata udara, tata cahaya, listrik termasuk genset, plumbing, air bersih, sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran, pencegahan rayap dan lain-lain. - Membuat garis besar spesifikasi teknis yang menjelaskan jenis, tipe dan karakteristik material/bahan yang digunakan. - Penajaman pra-perkiraan biaya (arsitektur, struktur, interior, mekanikal dan elektrikal) yang sesuai dengan konsep rancangan detail yang ada. e. Tahap Penyusunan Rencana Detail antara lain membuat : - Gambar-gambar pelaksanaan detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas dan mekanikal elektrikal serta interior yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui. - Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS/spesifikasi). - Rencana Anggaran Biaya (RAB/Estimasi Biaya). - Rincian volume pelaksanaan pekerjaan (BQ/Bill of Quantity) - Perhitungan struktur konstruksi. - Seluruh dokumen yang dihasilkan digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar. - Laporan akhir perencanaan meliputi laporan penyelenggaraan perencanaan teknis secara lengkap digandakan sebanyak 5 (lima) eksemplar. 5 | P a g e f. Tahap Pengadaan Jasa Konstruksi/Pemborongan, konsultan berkewajiban membantu Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi / Pemborongan dalam kegiatan penjelasan pekerjaan (aanwijzing). C. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN a. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan peraturan dan perundang undangan serta harus sesuai dengan kode etik ( tata laku ) profesi yang berlaku. b. Secara umum tanggung jawab konsultan perencana harus mencakup hal-hal sebagai berikut : - Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku. - Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran termasuk melalui KAK ini seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang diwujudkan. - Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku pada umumnya, sehingga kelak pelaksanaan pembangunan konstruksi Kegiatan mencapai hasil guna dan daya guna yang memenuhi syarat teknis dan syarat ekonomis yang dapat dipertanggungjawabkan. D. BIAYA 1. Biaya Perencanaan a. Besarnya biaya pekerjaan perencanaan mengacu pada DPA No 1.20.1.20.03.02.40.5.2.2.21.02 tanggal 21 desember 2012 Tentang Belanja jasa konsultasi perencanaan b. Besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti. 6 | P a g e c. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan yang dibuat oleh Pengguna Anggaran (PPKm) dan Konsultan Perencana. 2. Sumber Dana a. Sumber dana untuk kegiatan ini berasal dari Dana APBD Kabupaten Batanghari Tahun Anggaran 2013 b. Dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini kurang lebih sebesar Rp. 88.400.000,- 7 | P a g e E. KELUARAN Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana dari kegiatan ini adalah merupakan produk yang jelas dan konsisten yang disajikan dalam format yang sistematik dan baik. Adapun bentuk laporan yang harus diserahkan sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut : Laporan Pendahuluan Berisikan metodologi pelaksanaan pekerjaan konsultan perencanaan, struktur organisasi dan jadwal pelaksanaan kegiatan perencanaan. Dibuat 5 (lima) buku Laporan Akhir Tahap Rencana Detail, terdiri dari : • Gambar rencana detail pelaksanaan pembangunan. • Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS). • Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ). • Rencana anggaran biaya (RAB). • Laporan perencanaan arsitektur, struktural, utilitas, ME dan perhitungan-perhitungan lain yang diperlukan. Masing-masing dibuat 5 (lima) buku Softcopy Berisikan hasil produk kegiatan perencanaan. Dibuat 5 (Lima) keping/CD 8 | P a g e F. KRITERIA 1. KRITERIA UMUM Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana harus memperhatikan kriteria umum bangunan bangunan gedung disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas bangunan, yaitu : 1). Persyaratan Peruntukan dan Intensitas : a. Menjamin bangunan didirikan berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang ditetapkan di daerah yang bersangkutan. b. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya. c. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan. d. Sesuai dengan prinsip-prinsip anggaran belanja negara : - Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan. - Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan serta fungsi. - Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan kemampuan/ potensi nasional, maka dalam perencanaan pembangunan rumah jabatan ini konsultan perencana dapat menterjemahkannya ke dalam tugas perencanaan ini. 2). Persyaratan Arsitektur dan lingkungan : a. Menjamin terwujudnya bangunan yang didirikan berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud bangunan dan budaya daerah, sehingga seimbang, serasi dan selaras dengan lingkungannya. b. Menjamin terwujudnya tata ruang hijau yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian bangunan terhadap lingkungannya. c. Menjamin bangunan dibangun dan dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. 9 | P a g e 3). Persyaratan Struktur Bangunan : a. Menjamin terwujudnya bangunan yang dapat mendukung beban yang timbul akibat penggunaan sesuai fungsinya, akibat perilaku alam dan akibat perilaku manusia. b. Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan struktur bangunan. c. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku struktur. d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan struktur. 4). Persyaratan Sarana Jalan Masuk dan Keluar : a. Menjamin terwujudnya bangunan yang mempunyai akses yang layak, aman dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas serta layanan di dalamnya, b. Menjamin terwujudnya upaya melindungi penghuni dari kesakitan atau luka saat evakuasi pada keadaan darurat, c. Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya untuk bangunan fasilitas umum dan sosial. 5). Persyaratan Instalasi Listrik, Penangkal Petir dan Komunikasi : a. Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai fungsinya, b. Menjamin terwujudnya keamanan bangunan dan penghuninya dari bahaya akibat petir, c. Menjamin tersedianya sarana komunikasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya. 10 | P a g e 6). Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan : a. Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya, b. Menjamin terwujudnya kebersihan, kesehatan dan memberikan kenyamanan bagi penghuni bangunan dan lingkungan, c. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi secara baik. 7). Persyaratan Ventilasi dan Pengkondisian Udara : a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya, b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara secara baik. 9). Persyaratan Pencahayaan : a. Menjamin terpenuhnya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan gedung sesuai dengan fungsinya, b. Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan pencahayaan secara baik. 10). Persyaratan Kebisingan dan Getaran : a. Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara dan getaran yang tidak diinginkan, b. Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang menimbulkan dampak negatif suara dan getaran perlu melakukan upaya pengendalian pencemaran dan atau mencegah perusakan lingkungan. 2. KRITERIA KHUSUS Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan dengan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya : 11 | P a g e 1). Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada (jika ada). 2). Kesatuan perencanaan bangunan dengan facade gedung, estetika dan lingkup pelayanan yang ada di lingkungan sekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan. 3). Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi klimatologi, dan lain-lain. G. AZAS-AZAS Selain dari kriteria di atas, di dalam melaksanakan tugasnya konsultan Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan gedung negara sebagai berikut : 1. Bangunan gedung negara hendaknya fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan. 2. Kreatifitas desain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan material,tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsí teknik dan fungsí sosial bangunan. 3. Dengan batasan tidak mengganggu produktivitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya hendaknya diusahakan serendah mungkin. 4. Desain bangunan hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga bangunan dapat dilaksanakan dalam waktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya. 5. Bangunan gedung negara hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya. H. PROSES PERENCANAAN 1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna Anggaran. 12 | P a g e 2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, produk antara dan produk-pokok yang harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini. 3. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan ádalah mengikat. 4. Jangka waktu pelaksanaan adalah 60 (enam puluh) hari kalender sejak SPMK ditandatangani. I. MASUKAN 1. Informasi 1). Untuk melaksanakan tugasnya konsultan Perencana harusnya mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran termasuk melalui KAK ini. 2). Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran, maupun yang dicari sendiri. 3). Kesalahan/kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana. 4). Dalam hal ini infromasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan diantaranya mengenai hal-hal sebagai berikut : a. Informasi tentang lahan, meliputi : - Kondisi fisik lokasi seperti : luasan, batas-batas dan topografi - Kondisi tanah (hasil sondir test) - Keadaan air tanah - Peruntukan tanah - Koefisien dasar bangunan - Koefisien lantai bangunan - Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lainlain 13 | P a g e b. Pemakai bangunan : - Struktur organisasi - Jumlah personil-personil - Kegiatan utama, penunjang, pelengkap - Perlengkapan / peralatan khusus, jenis, berat dan dimensinya c. Kebutuhan bangunan : - Program ruang - Keinginan tentang organisasi / pemanfaatan ruang - Keinginan tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan e. Keinginan-keinginan tentang utilitas bangunan seperti : - Air bersih : (i) Kebutuhan (sekarang dan Kegiatansi mendatang) (ii) Sumber air, jaringan dan kapasitasnya - Air hujan dan air buangan : (i) Letak saluran kota (ii) Cara pembuangan keluar tapak - Air kotor dan sampah - Tata Udara/AC (bila dipersyaratkan) - Jaringan listrik : (i) Kebutuhan daya (ii) Sumber daya dan spesifikasinya (iii) Cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, dan spesifikasi) - Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom) : 14 | P a g e J. TENAGA Untuk melaksanakan pekerjaan ini, Konsultan Perencana harus menyediakan tenaga yang memenuhi ketentuan, baik ditinjau dari segi lingkup pekerjaan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan. Tenaga–tenaga yang dibutuhkan dalam kegiatan perencanaan ini terdiri dari : A. PROFESIONAL STAFF/TENAGA AHLI 1. Team Leader / Tenaga Ahli Struktur Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini dipimpin oleh seorang yang disebut Team Leader sesuai dengan bidang dan keahliannya adalah seorang sarjana strata-1 di bidang Teknik Sipil dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 7 (tujuh) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian dibidangnya (SKA) dari institusi / lembaga yang telah diakui oleh Pemerintah. Tugas dari team leader adalah bertanggung jawab pada hal-hal sebagai berikut : - Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. - Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap pengumpulan data, pengolahan dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan pekerjaan. - Merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan yang mencakup perencanaan struktur serta memberikan masukan kepada tenaga ahli lainnya yang terkait. 15 | P a g e 2. Tenaga Ahli Bidang Arsitektur Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang teknik Arsitektur dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 5 (lima) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian di bidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh lembaga yang telah diakui oleh pemerintah. Adapun tugas tenaga ahli bidang Arsitektur adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan pekerjaan yang mencakup perencanaan arsitektur serta memberikan masukan kepada tenaga ahli lainnya yang terkait dalam pekerjaan ini. 3. Tenaga Ahli Bidang Estimasi Biaya Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang teknik Sipil dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 5 (lima) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian di bidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh lembaga yang telah diakui oleh pemerintah. Adapun tugas tenaga ahli bidang Estimasi Biaya adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan pekerjaan yang mencakup perhitungan volume dan biaya gedung sesuai dengan spesifikasi yang di berikan tenaga ahli lainnya serta memberikan masukan kepada tenaga ahli lainnya yang terkait dalam pekerjaan ini. 4. Tenaga Ahli Bidang Mekanika Tanah Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang teknik Sipil dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 5 (lima) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian di bidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh lembaga yang telah diakui oleh pemerintah. Adapun tugas tenaga ahli bidang Mekanika Tanah adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan pekerjaan yang 16 | P a g e mencakup perencanaan dan pertimbangan daya dukung tanah serta memberikan masukan kepada tenaga ahli lainnya yang terkait dalam pekerjaan ini. 5. Tenaga Ahli Mekanikal & Elektrikal Adalah seorang sarjana strata-1 atau yang lebih tinggi di bidang teknik elektrik dan berpengalaman di bidangnya selama minimal 5 (lima) tahun dan dilengkapi dengan Sertifikasi Keahlian dibidangnya (SKA) yang diterbitkan oleh institusi / lembaga yang telah diakui oleh pemerintah. Adapun tugas melaksanakan tenaga semua ahli ME kegiatan adalah merencanakan pekerjaan yang dan mencakup perencanaan dan perhitungan ME serta memberikan masukan kepada tenaga ahli lainnya yang terkait dalam perencanaan ini. B. TEKNISI 1. Surveyor ( 1 orang ) di buktikan dengan sertifikat (SKT) 2. Labours/Tenaga Harian ( 3 Orang ) C. SUPPORTING STAFF 1. Operator CAD( 2 orang ) 2. Operator Komputer ( 1 orang ) 17 | P a g e pekerjaan K. PROGRAM KERJA 1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi : a. Jadwal kegiatan secara detail. b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan keahliannya). Tenagatenaga yang diusulkan konsultan perencana harus dilampiri curiculum vitae dan Surat Pernyataan Kesediaan untuk Ditugaskan. c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan 2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pengguna Anggaran, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan masukan teknis dari Pengelola Teknis Kegiatan. L. PENUTUP 1. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka calon konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. 2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja untuk dibahas dengan Pengelola Kegiatan. Ma. Bulian, Januari 2013 Pejabat Pembuat Komitmen Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Batanghari ………………………. NIP. ………………… 18 | P a g e