Anatomi Fisiologi Manusia II Dosen Pengampu Mira Febrina, M.Sc, Apt Integrasi Ginjal dengan Oragn lain Dan keseimbangan elektrolit tubuh Kelompok IV Kelas SI 4B Annisya Syafira Arava Putri Fadhila Ginta Ivoni Guswan Ferdiansyah Nuradilla Regina Allaya Widya Feranika Winda Tria Safitri 1701049 1701050 1701061 1701062 1701075 1701078 1701089 1701090 Sub Pembahasan Anatomi & Fisiologi Ginjal Pengaturan keseimbangan elektrolit tubuh Integrasi ginjal dalam pengaturan volume darah Integrasi Ginjal Dengan Organ lain : Jantung Dengan hati Tulang Kulit, dan keadaan patofisiologi organ lain Anatomi & Fisiologi Ginjal Anatomi & Fisiologi Ginjal Ekskresi produk sisa metabolik termasuk urea, asam urat, kreatinin, serta metabolit berbagai hormon dan obat-obatan Regulasi volume, osmolalitas elektrolit, dan konsentrasi asam basa cairan tubuh Menghasilkan eritropoietin (penting dalam menghasilkan sel darah merah), renin (penting untuk regulasi tekanan darah), dan 1,25 dihidr¬oksi vitamin D3 (penting dalam regulasi metabolisme Ca++ Pengaturan keseimbangan cairan tubuh CAIRAN TUBUH Larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Cairan tubuh merupakan faktor penting dalam berbagai proses fisiologis didalam tubuh. ? Mengatur suhu tubuh Melancarkan peredaran darah Mengatur struktur dan fungsi kulit Membuang racun dan sisa makanan Mengangkut zat seperti hormon & enzim Melindungi dan melumasi sendi dan otot Pengaturan keseimbangan cairan tubuh CAIRAN INTRASELULER Kondisi Sakit Diet 40% Cuaca/ Faktor yang mempengaruhi keseimbangan elektrolit Stress Iklim Sekresi Urin CAIRAN TUBUH 60% CAIRAN EKSTRASELULER 20% Cairan Intravaskuler Cairan Interstitial Cairan Transeluler Pengaturan keseimbangan cairan tubuh Mekanisme Ginjal dalam Pengaturan Volume Cairan Ekstrasel Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dengan menurunkan volume plasma. Sebaliknya, peningkatan volume cairan ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume plasma Pengaturan keseimbangan cairan tubuh Mekanisme Ginjal dalam Pengaturan Volume Cairan Ekstrasel Pengeluaran air dari tubuh diatur oleh ginjal dan otak. Hipotalamus mengatur konsentrasi garam didalam darah, dengan merangsang kelenjar pituitari mengeluarkan hormon antidiuretika (ADH) ADH dikelurkan bila volume darah atau tekanan darah terlalu rendah. ADH merangsang ginjal untuk menahan atau menyerap kembali air dan mengeluarkannya kembali kedalam tubuh. Bila cairan ekstrasel menjadi terlalu pekat, cairan akan ditarik dengan cara osmosis keluar dari sel osmoreseptor, sehingga ukurannya berkurang dan menimbulkan sinyal saraf yang tepat di dalam hipotalamus agar menghasilkan sekresi ADH tambahan Pengaturan keseimbangan cairan tubuh Mekanisme Ginjal dalam Pengaturan Volume Cairan Ekstrasel Sebaliknya, bila cairan ekstrasel menjadi terlalu encer, air bergerak dengan cara osmosis ke arah yang berlawanan, yaitu masuk ke dalam sel, dan menurunkan sinyal untuk sekresi ADH. Kerja ADH ginjal yang paling penting adalah meningkatkan permeabilitas air pada tubulus distal, tubulus koligentes, dan epitel duktus koligentes. Hal ini membantu tubuh untuk menyimpan air dalam keadaan seperti dehidrasi. Bila tidak ada ADH, permeabilitas tubulus distal dan duktus koligentes terhadap air menjadi rendah, menyebabkan ginjal mengeksrkresi sejumlah besar urin yang encer Integrasi ginjal dalam pengaturan volume darah Mekanisme Ginjal untuk Pengaturan Volume Darah Hormon Aldosteron, sbg respon terhadap kadar Kalium darah yang tinggi dan Natrium darah yg rendah atau terhadap penurunan tekanan darah. Merangsang reasorbsi ion Na+ dan air → tekanan darah normal Hormon Natriuetic hormon (ANH), Antagonis dari aldosteron yg disekresikan oleh atrium jantung saat dinding atrium teregang oleh tekanan darah yg tinggi, menurunkan reasorbsi ion Na+ dan air oleh ginjal Integrasi ginjal dalam pengaturan volume darah Mekanisme Ginjal untuk Pengaturan Volume Darah Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air → Jikanormal tekanan darah darah meningkat, menurun, ginjal garam dan dan air air Jika tekanan ginjalakan akanmengurangi menambah pembuangan pengeluaran garam → normal.. → berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah normal Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air → normal.. Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan denganpembuangan menghasilkangaram enzimdan yang Jika tekanan darah menurun, ginjal akandarah mengurangi air disebut renin → hormon angiotensin → pelepasan hormon aldosteron. → volume darah bertamabah dan tekanan darah kembali normal.. Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin → hormon angiotensin → pelepasan hormon aldosteron. Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin → hormon angiotensin → pelepasan hormon aldosteron. Integrasi ginjal dalam pengaturan volume darah ginjal mengontrol jumlah garam yang dieksresi Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air → Jikanormal tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air Mengontrol jumlah garam (natrium) yang difiltrasi dengan pengaturan Laju Filtrasi → normal.. (LFG)/ Glomerulus Filtration Rate Glomerulus Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air → normal.. Ginjal juga bisa meningkatkan tekanandidarah dengan Mengontrol jumlah yang direabsorbsi tubulus ginjalmenghasilkan enzim yang disebut Na+ reninyang → hormon angiotensin → pelepasan aldosteron. Jumlah direasorbsi juga bergantung pada hormon sistem yang berperan mengontrol tekanan darah Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut renin → hormon angiotensin → pelepasan hormon aldosteron. Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur reabsorbsi Na+ dan retensi Na+ di tubulus distal dan collecting Integrasi Ginjal Dengan Organ lain Hormon Jantung Hati Tulang Kulit Beberapa patofisiologi organ lainya Integrasi Ginjal Dengan Organ lain Hormon Salah fungsi endokrin ginjal adalah mengeluarkan hormon eritropoetin Eritropoetin adalah suatu hormone glikoprotein yang terdapat dalam darah pada keadaan hipoksia, yang selanjutnya bekerja pada sumsum tulang untuk meningkatkan kecepatan pembentukan sel darah merah. Pada orang normal kira-kira 90% dari seluruh eritropeitin dibentuk di ginjal, sisanya dibentuk di hati. ia bekerja pada sumsum tulang dengan menyebabkan eritropoesis (proses pembentukan sel darah merah). Integrasi Ginjal Dengan Organ lain Jantung Ginjal bekerja membersihkan darah, mengekresikan zat-zat sisa, dan cairan berlebih dari dalam tubuh. Jika seseorang menderita gagal ginjal kronis, dimana pengeluaran cairan tubuh terganggu, maka volume urin yang keluar akan sedikit sehingga terjadi penimbunan cairan dalam tubuh. Integrasi Ginjal Dengan Organ lain Jantung Hal ini akan menyebabkan terjadinya penyempitan dini pembuluh koroner, otot jantung akan mengalami gangguan akibat volume cairan tubuh yang tinggi, dan menyebabkan tekanan darah juga meningkat. Jadi, gagal ginjal akan mengakibatkan terjadinya penyakit jantung koroner lebih dini, aritmia (gangguan irama jantung), bahkan gagal jantung. Integrasi Ginjal Dengan Organ lain Jantung Jantung bekerja memompa darah yang kaya akan oksigen ke seluruh bagian tubuh termasuk ginjal. Jika seseorang telah menderita gagal jantung, dimana kemampuan otot jantung Hal ini akan menyebabkan menurun sehingga jumlah penurunan jumlah darah ke ginjal. darah yang dipompakan tidak Jika hal ini berlangsung lama maka fungsi ginjal juga akan terganggu. mencukupi untuk keperluan tubuh Integrasi Ginjal Dengan Organ lain Hati Ginjal dan hati sama-sama berfungsi mengolah darah, • Hati bekerja untuk merombak darah., hasil dari perombakan darah tersebut berupa empedu yang akan disalurkan menuju ginjal yang selanjutnya dibuang bersama urin • ginjal bekerja untuk menyaring darah dan membuang hasil seseorang menderita penyakit hati menahun (seperti penyakit penyaringanApabila darah tersebut, hepatitis maupun alkoholisme) sel-sel jaringan hati rusak dan akan digantikan dengan sel fibrosis yang lebih kaku dibandingkan dengan sel-sel hati yang sehat. Integrasi Ginjal Dengan Organ lain Hati Tekanan pada Vena Porta meninggi Struktur hati yang (Hipertensi Porta) lebih kecil dan kasar Terjadi penurunan Tubuh akan menerima sinyal bahwa volume darah dalam tubuh volume darah yang beredar dalam tubuh turun dan mencoba untuk meningkatkan volumenya. caranya yaitu : 1. Dengan vasokonstriksi pada ginjal untuk mempertahankan darah supaya tidak disaring dan dikeluarkan menjadi urin dan 2. Mempertahankan kadar garam yang dapat meningkatkan tekanan darah. Integrasi Ginjal Dengan Organ lain Tulang Terganggunya fungsi ginjal mempengaruhi produksi vitamin D3. Hal ini berdampak pula terhadap proses absorbsi kalsium dari makanan. Pada tingkat absorbsi tidak normal, lambat laun terjadi pengkeroposan tulang. 98% kalsium tubuh disimpan di dalam tulang. Kalsium bersifat dinamis, proses pembongkaranya terus-menerus terjadi. Gejala yang dialami penderita ini yaitu, lemah saat berjalan, nyeri pinggang dan sering nyeri pada sendi-sendi tulang. Seiring menurunnya kadar kalsium di tulang, penderita mulai merasa pegal-pegal dan cepat lelah Integrasi Ginjal Dengan Organ lain Kulit Hubungan antara kulit dan ginjal dalam mengatur proses pengeluaran air dari dalam tubuh terjadi sebagai berikut: saat cuaca panas saat cuaca dingin Integrasi Ginjal Dengan Organ lain Kulit Pada saat cuaca panas pembuluh darah di sekitar kulit akan mengembang yang menyebabkan pori-pori kulit ikut mengembang. Menyebabkan keringat keluar melalui pori-pori. Dengan begitu ginjal yang tugasnya mengeluarkan urin, digantikan oleh kulit yang mengeluarkan keringat (tentu saja komposisi keringat dan urin berbeda). Integrasi Ginjal Dengan Organ lain Kulit Pada saat cuaca dingin pembuluh darah akan menyusut sehingga keringat yang seharusnya dikeluarkan oleh kulit, digantikan oleh pengeluaran urin oleh ginjal. Hal ini menyebabkan kita selalu ingin buang air kecil pada saat cuaca dingin Integrasi Ginjal Dengan Organ lain Patofisologi pada organ lain DIABETES MELITUS Diabetes melitus merupakan gangguan metabolik kronik (karbohidrat, protein, lemak) yang ditandai dgn tingginya kadar glukosa didalam darah Kerusakan sel beta pada pangkreas atau menurunnya sensitivitas sel terhadap insulin Peningkatan glukoneogenesis dan penurunan glikolisis → glukosa didalam darah tinggi Integrasi Ginjal Dengan Organ lain Patofisologi pada organ lain DIABETES MELITUS Selain karena merupakan zat yang dibutuhkan oleh tubuh, glukosa memiliki ukuran yang cukup besar sehingga tidak diekresikan oleh tubuh dan tidak dapat melewati filtrasi diglomerulus Tingginya kadar glukosa didalam darah mengakibatkan kerusakan pada glomerulus ginjal dalam memfiltrasi sehingga glukosa dapat ditemukan didalam urine karena kebocoran yang terjadi pd glomerulus Thanks for attention Next Disscus session Q&A …….Marhaban ya Ramadhan …….