MAKALAH BAHASA INDONESIA “PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA yang BAKU” DISUSUN OLEH : ENDANG EKAYANTI PASULU 19061067 KELAS : B PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE 2020 KATA PENGANTAR Pertama-tama, penulis mengucap syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini yang berjudul “Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baku” merupakan salah satu tugas mata kuliah bahasa Indonesia di program studi Ilmu Keperawatan Universitas De La Salle Manado. Tidak ada manusia yang sempurna. Penulis menyadari masih terdapat banyak kesalahan yang tanpa sengaja dibuat, baik kata maupun tata bahasa di dalam makalah ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah penulis. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Manado, 26 Maret 2020 Penulis i DAFTAR ISI Kata Pengantar ……………………………………………………………………………. i Daftar Isi ………………………………………………………………………………….. ii BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………… 1 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………….. 1 1.3 Tujuan Masalah ………………………………………………………………….. 2 1.4 Manfaat Penulisan ……………………………………………………………….. 2 BAB II : PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Bahasa Baku …………………………………………………………... 3-4 2.2 Terjadinya Pembakuan Bahasa …………………………………………………… 4-5 2.3 Ciri – Ciri Bahasa Baku …………………………………………………………… 5 2.4 Fungsi Bahasa Baku ………………………………………………………………. 6 2.5 Cara Pemakaian Bahasa Indonesia Baku yang Baik dan Benar …………………... 7-8 BAB III : PENUTUP 3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………. 9 3.2 Saran ……………………………………………………………………………... 9 Daftar Pustaka ……………………………………………………..………….…………. 10 ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cikal bakal bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara berawal dari pernyataaan sikap politik pemuda nusantara dengan ikrar sumpah pemuda. Menurut Sugono sikap politik pemuda nusantara yang menyatakan “menjunjung bahasa persatuan,bahasa Indonesia” merupakan pengakuan terhadap banyaknya bahasa di Indonesia sebanyak 746 bahasa. Dalam kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, disamping menjadi alat komunikasi antar etnik yang mempunyai bahasa daerah masing-masing sebagai bahasa pertama, bahasa Indonesia juga telah menjadi alat komunikasi efektif bagi terjalinnya hubungan antar etnik di Indonesia. Sedangkan dalam kedudukannya sebagai bahasa negara yang ditetapkan sehari setelah hari proklamasi kemerdekaan republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam pasal 36 UUD 1945 sejak saat itu bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi yang digunakan dalam mengelola negara dalam situasi formal seperti interaksi di kantor-kantor, di sekolah-sekolah, pidato dan ceramah serta secara tertulis dalam buku. Namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturanaturan yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan ejaannya. 1.2 Rumusan Masalah 1) Apa pengertian dari bahasa baku ? 2) Bagaimana terjadinya pembakuan bahasa baku ? 3) Apa ciri – ciri bahasa baku ? 4) Apa fungsi bahasa baku ? 5) Bagaimana cara pemakaian bahasa Indonesia baku yang baik dan benar ? 1 1.3 Tujuan Penulisan 1) Untuk mengetahui pengertian bahasa baku. 2) Untuk mengetahui terjadinya pembakuan bahasa baku. 3) Untuk mengetahui ciri – ciri bahasa baku. 4) Untuk mengetahui fungsi bahasa baku. 5) Untuk mengetahui cara pemakaian bahasa Indonesia baku yang baik dan benar. 1.4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kita mengenai bahasa Indonesia baku beserta fungsi dan pemakaiannya yang tepat. Setelah kita dapat memahami dengan baik, diharapkan dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Bahasa Baku Bahasa baku merupakan bahasa yang dapat mengungkapkan penalaran atau pemikiran teratur, logis, dan masuk akal. Bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis dan kecendekiaan. Bahasa baku adalah bahasa yang digunakan secara efektif, baik, dan benar. Efektif karena memuat gagasan-gagasan yang mudah diterima dan diungkapkan kembali. Baik karena sesuai kebutuhan: ruang dan waktu. Dan, benar karena sesuai kaidah kebahasaan, secara tertulis maupun terucap. Menurut Indradi (2008) bahasa baku adalah bahasa yang standar sesuai dengan aturan kebahasaaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman.Bahasa baku sebenanya merupakan bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat. Bahasa baku adalah salah satu ragam bahasa yang dijadikan pokok, yang diajukan dasar ukuran atau yang di jadikan standar. Ragam bahasa ini lazim digunakan dalam : a) Komunikasi resmi yakni dalam surat menyurat resmi, surat menyurat dinas, pengumumanpengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-undangan, penamaan dan peristilahan resmi, dan sebagainya. b) Wacana teknis seperti dalam laporan resmi, karang ilmiah, buku pelajaran, dan sebagainya. c) Pembicaraan didepan umum, seperti dalam ceramah, kuliah, pidato dan sebagainya. d) Pembicaraan dengan orang yang dihormati. 3 Masuknya kata-kata yang digunakan adalah kata-kata umum yang sudah lazim digunakan atau yang perekuensi penggunaanya cukup tinggi. Kata-kata yang belum lazim atau masih bersifat ke daerahan sebaiknya tidak digunakan, kecuali dengan pertimbangan- pertimbangan khusus misalnya : No. Bahasa Baku Bahasa Tidak Baku 1. Cantik sekali Cantik banget 2. Lurus saja Lempeng saja 3. Masih kacau Masih sembraut 4. Uang Duit 5. Tidak mudah Enggak gampang 6. Diikat dengan kawat Diikat sama kawat 7. Bagaimana kabarnya Gimana kabarnya 2.2 Proses Terjadinya Pembakuan Bahasa Bahasa tidak dapat dipisahkan dengan manusia, sebab bahasa merupakan alat bagi manusia untuk berinteraksi. Bahasa Indonesia mempunyai sebuah aturan yang baku dalam penggunaanya, namun dalam prakteknya kita sering menggunakan kata non baku. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor ini mengakibabkan daerah yang satu berdialek berbeda dengan dialek didaerah yang lain, walaupun bahasa yang digunakan sama yaitu bahasa Indonesia. Saat kita mempergunakan bahasa Indonesia perlu diperhatikan situasi dan kondisinya. Pembakuan bahasa juga dibutuhkan masyarakat. Usaha pembakuan bahasa tersebut bertujuan agar tercapai pemakaian bahasa yang cermat, cepat, dan efisien dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat. Pembakuan disebut juga standardisasi. Menurut J.S. Badudu pembakuan atau standardisasi adalah penetapan aturan-aturan atau norma-norma bahasa. Berdasarkan bahasa yang dipakai oleh masyarakat, ditetapkan pola-pola yang berlaku pada bahasa itu. Pola yang dipilih itulah yang dijadikan acuan. Bila kita akan membentuk kata atau menyusun kalimat, maka bentukan itu haruslah mengacu pada pola bahasa yang sudah ditetapkan. 4 Pembakuan bahasa dapat dilakukan terhadap tulisan, ejaan, ucapan, perbendaharaan kata, pembentukan istilah, dan penyusunan tata bahasa. Pembakuan bahasa dapat dilakuan dengan berbagai cara, antara lain yaitu : a) Standardisasi dapat dilakukan secara spontan, seperti penetapan bahasa Melayu Riau sebagai standar bahasa Melayu yang dipakai oleh sekolah-sekolah sebelum Perang Dunia ke-2, b) Standardisasi dapat dilakukan secara terencana, seperti penyusunan suatu sistem ejaan, misalnya ejaan Suwandi, Van Ophyusen, dan penerapan istilah-istilah ilmu pengetahuan oleh Komisi Istilah. 2.3 Ciri – Ciri Bahasa Baku a) Kata baku tidak di pengaruhi bahasa daerah b) Kata baku tidak di pengaruhi bahasa asing c) Pada pemakaian imbuhan secara eksplisit d) Buka adalah bahasa percakapan e) Gunakan yang sesuai dengan konteks kalimat f) Tidak terkontaminasi atau tidak rancu g) Kata baku tidak mengandung arti pleonasme h) Tidak mengandung hiperkorek Contoh kata baku : a) Objek e) Foto i) Negeri b) Pasif f) Biosfer j) Teknik c) Praktik g) Bus k) Daftar d) Efektif h) Aktif l) Nasihat Contoh kalimat baku : Pada hari senin saya melaksanakan upacara bendera 5 2.4 Fungsi Bahasa Baku Secara umum, fungsi bahasa baku adalah sebagai berikut : Sebagai Fungsi Pemersatu Indonesia terdiri dari beragam suku dan bahasa daerah. Jika setiap masyarakat menggunakan bahasa daerahnya, maka dia tidak dapat berkomunikasi dengan masyarakat dari daerah lain. Fungsi bahasa baku memperhubungkan semua penutur berbagai dialek bahasa itu. Dengan demikian, bahasa baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat bangsa. Sebagai Fungsi Pemberi Kekhasan Suatu bahasa baku membedakan bahasa itu dari bahasa yang lain atau satu negara dengan negara lainnya berbeda, karena itu digunakan sebagai salah satu ciri dari suatu negara. Melalui fungsi itu, bahasa baku memperkuat perasaan kepribadian nasional masyarakat bahasa yang bersangkutan. Sebagai Fungsi Pembawa Kewibawaan Pemilikan bahasa baku membawa serta wibawa atau prestise. Fungsi pembawa wibawa bersangkutan dengan usaha orang mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi lewat pemerolehan bahasa baku sendiri. Penutur atau pembicara (masyarakat) yang mahir berbahasa Indonesia dengan baik dan benar memperoleh wibawa di mata orang lain. Sebagai Fungsi Kerangka Acuan Sebagai kerangka acuan bagi pemakaian bahasa dengan adanya norma dan kaidah (yang dikodifikasi) yang jelas. Norma dan kaidah itu menjadi tolak ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seseorang atau golongan. 6 2.5 Cara Pemakaian Bahasa Indonesia Baku yang Baik dan Benar Pemakaian bahasa Indonesia yang mengikuti kaidah bahasa yang dibakukan atau yang dianggap baku adalah pemakaian bahasa Indonesia baku dengan benar. Dengan demikian bahasa Indonesia baku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa atau gramatikal bahasa baku. Sebaliknya pemakaian bahasa Indonesia nonbaku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang tidak mengikuti kaidah bahasa atau gramatikal bahasa baku, melainkan kaidah gramatikal bahasa nonbaku. Pemakaian bahasa Indonesia baku dengan baik dan benar adalah pemakaian bahasa yang sesuai dengan fungsi dan ciri kode bahasa Indonesia baku. Pemakaian bahasa Indonesia nonbaku dengan baik dan benar adalah pemakaian bahasa yang sesuai dengan fungsi dan ciri kode bahasa Indonesia nonbaku. Konsep baik dan benar dalam pemakaian bahasa Indonesia baik baku maupun nonbaku saling mendukung saling berkait. Konsep yang benar adalah pemakaian bahasa yang baik harus juga merupakan pemakaian bahasa yang benar. Penggunaan bahasa dengan baik menekankan aspek komunikatif bahasa. Kita harus memperhatikan kepada siapa kita akan menyampaikan bahasa kita. Oleh karena itu, unsur umur, pendidikan, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran kita tidak boleh diabaikan. Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yakni peraturan bahasa. Ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu: tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan. Pengetahuan atas tata bahasa dan pilihan kata, harus dimiliki dalam penggunaan bahasa lisan dan tulisan. Pengetahuan atas tanda baca dan ejaan harus dimiliki dalam penggunaan bahasa tulis. Tanpa pengetahuan tata bahasa yang memadai, kita akan mengalami kesulitan dalam bermain dengan bahasa. Kriteria yang digunakan untuk melihat penggunaan bahasa yang benar : Tata bunyi (fonologi), misalnya bunyi f,v,dan z. contao kata-kata yang benar adalah fajar, motif, aktif, variabel, vitamin,devaluasi, zakat, izin, bukan pajar, motip, aktip, pariabel, pitamin, depaluasi, jakat, ijin. Masalh lafal juga termasuk aspek tata bunyi. Pelafalan yang benar adalah kompleks, transmigrasi, ekspor, bukan komplek, tranmigrasi, ekspot. 7 Tata bahasa (kata dan kalimat) misalnya, bentuk kata yang benar adalah ubah, mencari, terdesak, mengebut, tegakkan, dan pertanggungjawabkan, bukan obah, rubah, robah, nyari, kedesak, ngebut, tegakan dan pertanggung jawaban. Aspek kosa kata (termasuk istilah), kata-kata seperti bilang, kasih, entar, dan udah lebih baik diganti dengan berkata/mengatakan, memberi, sebentar dan sudah dalam penggunaan bahasa yang benar. Dalam peristilahan, istilah dampak (impact), bandar udara, keluaran (output) dipilih sebagai istilah yang benar daripada istilah pengaruh, pelabuhan udara, hasil. Dari segi ejaan, penulisan yang benar adalah analisis, sistem, objek, jadwal, kualitas, dan hierarki. Dari segi maknanya, penggunaan bahas ayang benar bertalian dengan ketepatan menggunakan kata yang sesuai dengan tuntutan makna. Misalnya dalam bahasa ilmu tidak tepat jika digunakan kata yang sifatnya konotatif (kiasan). Perbedaan dari bahasa indonesia yang benar dengan bahasa gaul : No. Bahasa Indonesia Bahasa Gaul (Informal) 1. Aku, Saya Gue 2. Kamu Elo 3. Di masa depan Kapan-kapan 4. Apakah benar? Emangnya bener? 5. Tidak Nggak 8 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari uraian diatas kita dapat mengambil kesimpulan, yaitu : Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi dengan memperhatikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya. Cara menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan kaidah ejaan atau ejaan yang disempurnakan. Manfaat yang kita peroleh dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah mempermudah dalam berkomunikasi dan dapat mempermudah dalam beradaptasi di lingkungan bermasyarakat. 3.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, kita harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan kaidah ejaan atau ejaan yang disempurnakan 9 DAFTAR PUSTAKA bitar. (2020, Januari 12). Kata Baku Dan Tidak Baku – Pengertian, Ciri, Contoh, Kalimatnya, Artinya. Diambil kembali dari gurupendidikan: https://www.gurupendidikan.co.id/kata-baku-dantidak-baku/ hilmyhaydar28. (2016, Maret 21). Makalah Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar. Diambil kembali dari scribd: https://www.scribd.com/doc/305488748/Makalah-Bahasa-Indonesia-YangBaik-Dan-Benar 10