Kementrian Riset Teknologi & Pendidikan Tinggi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah & Kota METODE ANALISIS KUANTITATIF PERENCANAAN “Strategi Pengembangan Pariwisata Benteng Fort Rotterdam Menggunakan Analisis SWOT” Nama : Ummu Kultsum Muhammad NIM : 60800117033 GOWA 2019 A. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman berkenaan dengan suatu kegiatan proyek atau usaha (Rangkuty, 2002, Wikipeida, 2011). Dengan analisis SWOT ini akan dispesifikasi tujuan dari kegiatan proyek atau usaha dimaksud dan diidentifikasi factor-faktor internal dan eksternal yang bersifat favorable dan unfavorable dalam mencapai tujuan. Analisis SWOT ini merupakan alat formulasi pengambilan keputusan serta untuk menentukan strategi yang ditempuh berdasarkan kepada logika untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT terbagi atas empat komponen : 1. S = Strength = situasi atau kondisi yang merupakan kekuatandari proyek atau usaha saaat ini. 2. W = Weakness – situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini. 3. O = opportunity = situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi proyek atau usaha di masa depan. 4. T = Threat = situasi yang merupakan ancaman bagi proyek atau usaha yang dating dari luar usaha dan dapat mengancam eksistensi proyek atau usaha di masa depan. B. Matriks SWOT Menurut Rangkuti (2006), Matriks SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternalyang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dankelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis. IFAS Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness) STRATEGI SO STRATEGI WO EFAS Peluang (Opportunity) Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang mengunakan kekuatan meminimalkan kelemahan untuk untuk manfaatkan memanfaatkan peluang. peluang. Ancaman (Threats) STRATEGI ST STRATEGI WT Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang mengunakan kekuatan meminimalkan kelemahan dan untuk mengatasi menghindari ancaman. ancaman. C. Deskripsi Kawasan Benteng Rotterdam atau Fort Rotterdam merupakan salah satu peninggalan sejarah dari zaman penjajahan Belanda yang berlokasi di kelurahan Baru, kecamatan Ujung Pandang atau tepatnya di jalan Ujung Pandang Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng Rotterdam sangat mudah dijangkau karena terletak di jalan yang dilalui kendaraan umum, berjarak 500 meter kearah barat dari lapangan karebosi. Benteng Rotterdam juga memiliki daya Tarik tersendiri karena terletak dekat dengan pantai, hanya berjarak beberapa meter maka kita akan sampai di anjungan pantai losari. Benteng Rotterdam bukan hanya bangunan tua bekas penjajahan, tetapi juga terdapat museum La Galigo yang digunakan untuk menyimpan perlatan permainan rakyat,peralatan rumah tangga dari zaman kerajaan Gowa-Tallo, dan peralatan kesenian. Di benteng Rotterdam juga kita bias melihat saksi sejarah dari ruangan tahanan Pangeran Diponegoro. Hingga saat ini di Benteng Rotterdam juga masih menyimpan Meriam peninggalan dari colonial Belanda. D. Analisis SWOT Kawasan Analisis SWOT kawasan dilakukan untuk mengetahui factor-faktor kekuatan, kelemahan, dan peluang serta tantangan yang dihadapi dalam pengembangan kawasan. a. Kekuatan (Strenght) i. Perangkat perundang-undangan serts kebijakan Pemerintah Indonesia yang terkait dengan pelestarian cagar budaya. ii. Dukungan dari pemerintah melalui eksistensi Kantor Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Makassar. iii. Potensi Benteng Rotterdam sebagai tempat wisata berbasis sejarah budaya. iv. Memiliki daya Tarik karena terletak dekat dengan pantai. v. Memiliki daya Tarik wisata local, kerajinan dan makanan local. vi. Aksesibilitas yang mudah karena dilalui oleh kendaraan umum. b. Kendala (Weakness) i. Masih kurang atraksi local yang dapat membuat pengunjung betah. ii. Masih lemahnya dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi. iii. Kurangnya promosi pariwisata cagar budaya terkait Benteng Rotterdam. iv. Kebijakan pengelolaan yang masih didominasi oleh pemerintah, padahal harusnya masyarakat dilibatkan dalam hal pengelolaan dan pemerintah menjadi fasilitator. v. Jam buka yang terbatas hanya hingga pukul 18.00, padahal pemandangan dari atas bangunan di malam hari dapat menjadi daya Tarik tersendiri untuk Benteng Rotterdam. vi. Bangunan tinggi di sekitar Benteng menjadi penghalang pengunjung untuk menikmati pemandangan pantai. c. Peluang (Opportunity) i. Dukungan masyarakat international terhadap pelestarian cagar budaya. ii. Potensi sebagai pendukung dalam kegiatan keilmuan. iii. Terletak diseberang pantai, yang dapat dijadikan tempat menikmati matahari tenggelam. iv. Lokasinya yang terletak dekat dengan pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Sulawesi Selatan. v. Makassar International Writers Festival yang diadakan setiap tahun. d. Ancaman (Threat) i. Kondisi wisata yang sama dari hari ke hari akan berpotensi minat pengunjung berkurang. ii. Sifat benda, bangunan dan struktur yang melekat dan menjadi bahan penyusun Benteng Rotterdam dan bangunan di dalamnya yang rapuh, tidak dapat diperbaharui dan jumlahnya terbatas. iii. Ancaman lingkungan dimana lokasinya berada di pinggir pantai, menyebabkan tingginya kemungkinan kerusakan oleh angin laut yang membawa partikel-partikel garam. iv. Pertumbuhan permukiman di bagian timur benteng yang saat ini sudah semakin padat dan menempel hingga dinding benteng. v. Gencarnya pembangunan di wilayah Kota Makassar, berimbas pada Benteng Rotterdam. Reklamasi dan bangunan bertingkat menyebabkan hilangnya ikon Benteng Rotterdam sebagai ikon sejarah Kota Makassar. E. Penyusunan Strategi 1. Stratergi Kekuatan dan Peluang (SO) a. Pengembangan kawasan Benteng Rotterdam sebagai kawasan wisata edukasi. b. Membuat lokasi khusus untuk pengunjung menikmati pemandangan kota Makassar dan Pantai Losari. c. Membuat akses jalan yang lebih mudah dana man untuk wisatawan berbelanja dari Benteng Rotterdam menuju kawasan Somba Opu. d. Menyediakan papan informasi yang berisi tentang sejarah dari Benteng Rotterdam dan tour guide untuk membantu wisatawan dalam segi edukasi. 2. Strategi Kelemahan-Peluang (WO) a. Penyebarluasan informasi terkait Benteng Rotterdam. b. Pengembangan atraksi budaya berbeda yang dapat di saksikan setiap minggunya. c. Tindak tegas pemerintah untuk menjalankan pembangunan sesuai RTRW, dimana kawasan Benteng Rotterdam merupakan zona budaya. d. Menyediakan lebih banyak informasi di kawasan Benteng Rotterdam sebagai wujud dari wisata edukasi. 3. Strategi Kekuatan-Ancaman (ST) a. Pengembangan kesadaran masyarakat tentang nilai sejarah dan budaya dari Benteng Rotterdam. b. Peningjatan keterampilan dan daya inovasi pelaku wisata dalam negeri. c. Pembentukan kelompok masyarakat sadar wisata dan sadar nilai sejarah bekerja sama instansi terkait untuk kepentingan pelestarian budaya. 4. Strategi Kelemahan-Ancaman (WT) a. Peningkatan peran pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mendukung usaha pariwisata di daerah dalam menjaring wisata nusantara. b. Pengembangan pariwisata budaya sebagai salah satu daya Tarik wisata. c. Penyempurnaan sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan dalam upaya pelayanan prima. d. Pengembangan kewirausahaan di bidang pariwisata bagi masyarakat local.