Uploaded by User52631

Metode Penemuan

advertisement
Metode Penemuan
Dalam pengajaran yang umumnya dilaksanakan, siswa menerima bahan pelajaran melalui informasi
yang disampikan oleh guru. Kata penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang
dilakukan oleh siswa
Metode penemuan merupakan strategi yang unik dapat diberi bentuk oleh guru dalam berbagai
cara, termasuk pembelajarankan ketrampilan menyelidiki, memecahkan masalah sebagai alat bagi
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode
penemuan adalah suatu metode dimana proses pembelajaran menekankan murid untuk
menemukan sendiri informasi yang secara tradisional biasanya diceramahkan guru. Menurut
Suchman, penggunaan penemuan bertujuan untuk membantu kemandirian siswa dalam
mengadakan penyelidikan melalui disiplin berfikir yang benar. penemuan mendorong siswa untuk
menemukan jawaban dari pertanyaan tentang mengapa sesuatu terjadi melalui pengumpulan data
yang logis. Di samping itu, penemuan bertujuan untuk mengembangkan strategi berfikir siswa untuk
menemukan jawaban dari pertanyaan mengapa sesuatu terjadi sebagaimana kejadiannya.
penemuan dapat menyediakan kesempatan untuk membelajarkan siswa tentang prosedur
penelitian. Seperti halnya pendapat Bruner dan Hilda Taba, menurut Suchman, melalui penemuan
meningkatkan kesadaran siswa tentang bagaimana proses penyelidikan.
Peranan Guru – Murid Dalam Metode penemuan
a. Ditinjau dari segi siswa yang belajar:
1. Terjadinya proses mental yang tinggi dari siswa, sebab dengan kreativitas ini siswa mengasimilasi
konsep dan meng-asimilasi prinsip
2. Problem solving;
3. Self learning activitas;
4. Tanggung jawab sendiri.
b. Ditinjau dari segi guru yang mengajar:
1. Guru sebagai diagnoser, yang berusaha mengetahui kebutuhan siswa dan kesiapan siswa.
2. Ditinjau dari segi guru mengajar: Menyiapkan tugas atau problem yang akan dipecahkan oleh para
siswa; memberikan klarifikasi-klarifikasi; menyiapkan setting kelas; menyiapkan alat-alat dan fasilias
bela-jar yang diperlukan; memberikan kesempatan pelaksanaan; sumber informasi, jika diperlukan
oleh siswa; dan membantu siswa agar dapat sendiri merumuskan kesimpulan dan implikasiimplikasinya.
3. Guru sebagai dinamisator: merangsang terjadinya self analisis, merangsang terjadinya interaksi,
memuji, membesarkan hati siswa untuk lebih bergairah dalam kegiatan-kegiatannya.
c. Ditinjau dari derajat keterlibatan proses mental dan jenis tujuan.
Pengajaran yang ingin dicapai tidak terpimpin sama sekali metode inquiry sebagaimana yang
dikemukakan oleh Sund dan metode penemuan terpimpin.
METODE PENEMUANLatihan penemuan (inkuiri) didesain untuk membimbing siswa secara langsung
kedalam proses ilmiah melalui latihan yang menekankan proses ilmiah dalam suatu periode waktuyang
pendek. Schlenker (1976) melaporkan bahwa latihan penemuan dapat meningkatkanproduktivitas berfikir
kreatif anak dan meningkatkan keterampilan dalam pemerolehan dankemampuan analisis informasi. Namun
begitu itu penemuan tidak lebih efektif untuk pemerolehan informasi dari pada metode pengajaran
konvensional, tetapi sangat efisien dari padametode tugas, ceramah yang digunakan dalam kegiatan
laboratories. Latihan penemuandikembangkan oleh Richard Suchman untuk membelajarkan siswa melalui
proses investigasi danpenjelasan penomena yang khusus. Latihan penemuan oleh Richard Suchman
dikembangkansebagai metode analisis utamanya pada mata pelajaran fisika. Meskipun begitu prinsipprinsipkerja dalam penemuan ini dapat diadopsi untuk pembelajaran mata pelajaran yang lain.Berdasarkan
konsepsi metode ilmiah, penemuan dapat dicoba untuk membelajarkananak tentang beberapa keterampilan
dan bahasa (Suchman, 1962). Latihan penemuan dipercayaimampu mengembangkan independensi belajar
siswa. penemuan merupakan metode yangmemerlukan partisipasi aktif siswa dalam penemuan
(penyelidikan) ilmiah. Tujuan umum latihanpenemuan adalah untuk membantu siswa dalam
mengembangkan disiplin berfikir danketerampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, dan
mendapatkan jawaban darikeingintahuan siswa.Menurut Suchman, penggunaan penemuan bertujuan untuk
membantu kemandiriansiswa dalam mengadakan penyelidikan melalui disiplin berfikir yang benar.
penemuanmendorong siswa untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tentang mengapa sesuatu
terjadimelalui pengumpulan data yang logis. Di samping itu, penemuan bertujuan untuk mengembangkan
strategi berfikir siswa untuk menemukan jawaban dari pertanyaan mengapasesuatu terjadi sebagaimana
kejadiannya. penemuan dapat menyediakan kesempatan untuk membelajarkan siswa tentang prosedur
penelitian. Seperti halnya pendapat Bruner dan HildaTaba, menurut Suchman, melalui penemuan
meningkatkan kesadaran siswa tentang bagaimanaproses penyelidikandilakukan dan siswa dapat
mmemahami prosedur berfikir ilmiah. Latihan penemuan inibanyak digunakan di sekolah-sekolah maju. Hal
ini disebabkan karena alasan berikut.a. Merupakan suatu cara untuk mengembangkan cara belajar siswa
yangaktif.b. Dengan menemukan sendiri dan menyelidiki sendiri, maka hasil belajaryang diperoleh anak akan
setia dan tahan lama dalam ingatan, dan tak mudah dilupakan.c. Pengertian yang ditemukan sendiri oleh anak,
merupakan pengertian yangbetul-betul dikuasai dan mudah dipergunakan/di transfer dalam situasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam era industrialisasi, bangsa Indonesia membulatkan tekadnya untuk mengembangkan
budaya belajar yang menjadi prasyarat berkembangnya budayailmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Namun dalam mengembangkan budayatersebut perlu belajar yang mana dan bagaimana itu
diupayakan untuk diwujudkan. Dengan kata lain, persoalan sebagai budaya yang
akandikembangkan, tidak bisa dipisahkan dengan pemakaian hakikat manusia baik yang
belajar maupun yang membelajarkan. Secara tersirat persoalan-persoalan itu semestinya
menjadi rujukan dalam membahas masalah-masalah belajar.
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang
paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknyapencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung
kepada bagaimana prosesbelajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Belajar sendiri
ialahmerupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil
dariinteraksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.Tidak bisa
disangkal bahwa dalam belajar seseorang dipenuhi oleh banyak faktor. Sehingga bagi pelajar
sendiri adalah penting untuk mengetahui faktor-faktor yang dimaksud. Hal ini menjadi lebih
penting lagi, tidak hanya bagi pelajar,tetapi juga bagi (calon-calon) pendidik, pembimbing
dan pengajar di dalam mengatur dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi
belajarsedemikian hingga dapat terjadi proses belajar yang optimal.
1.2. Tujuan
1. Mengetahui strategi mengajar dengan baik
2. Mengetahui macam macam metode dalam mengajar
3.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada dasarnya guru adalah seorang pendidik. Pendidik adalah orang dewasa dengan segala
kemampuan yang dimilikinya untuk dapat mengubah psikis dan pola pikir anak didiknya dari
tidak tahu menjadi tahu serta mendewasakan anak didiknya. Salah satu hal yang harus
dilakukan oleh guru adalah dengan mengajar di kelas. Salah satu yang paling penting adalah
performance guru di kelas. Bagaimana seorang guru dapat menguasai keadaan kelas sehingga
tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian guru harus menerapkan
metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didiknya.
Tiap-tiap kelas bisa kemungkinan menggunakan metode pembelajaran yang berbeda dengan
kelas lain. Untuk itu seorang guru harus mampu menerapkan berbagai metode pembelajaran.
Disini saya akan memaparkan beberapa metode pembelajaran menurut Ns. Roymond H.
Simamora, M.Kep yang dapat kita digunakan.
Macam-Macam Metode pembelajaran :
1. Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran
kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah
yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai
beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi
pendengarnya.
Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam
pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar
yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
2. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk
berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam
pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang
menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne &
Briggs. 1979: 251).
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode
diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan
masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya
lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk
meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
3. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk
menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara
mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya.
Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang
demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada
seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara
membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a.
Perhatian
siswa
dapat
lebih
dipusatkan.
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi :
a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
b.
Tidak
semua
benda
dapat
didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang
didemonstrasikan.
Macam-Macam Metode pembelajaran
4. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari
satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga
macam
metode
ceramah
plus,
diantaranya
yaitu:
a.
Metode
ceramah
plus
tanya
jawab
dan
tugas
b.
Metode
ceramah
plus
diskusi
dan
tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
5. Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa
membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan
Metode
Resitasi
adalah
:
a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih
lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung
jawab
dan
mandiri.
Kelemahan
Metode
Resitasi
adalah
:
a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil
pekerjaan orang lain tanpa
mau bersusah payah
mengerjakan
sendiri.
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
6. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana
siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu
yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
7.
Metode
Study
Tour
(Karya
wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak
peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya
peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan
tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
8. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan
memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya
langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan
manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan
membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
9. Metode Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari
satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk
sebagai kordinator. Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung.
Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team
pendidik tersebut
10. Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode
mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.
11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanyasekadar metode
mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat
menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada
menarik
kesimpulan.
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan
wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus
pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.
12. Project Method
Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta
peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
13. Taileren Method
Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagiansebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja
berkaitan dengan masalahnya
14.
Metode
Global
(ganze
method)
Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan
materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi
tersebut.
Download