Nama : Amien Hafiffudin NIM : 20170430020 Kelas : Ekonomi SDM ( E ) UK 1 Soal: 1. Apa perbedaan antara konsep penawaran tenaga kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang? Menurut Sumber yang saya baca : (Mawadah, S.(2017 Oktober).Kurva Penawaran Tenaga Kerja Dan Jam Kerja Perempuan.journal walisongo, 12(3): 357-369). Penawaran tenaga kerja dalam jangka pendek merupakan suatu penawaran tenaga kerja bagi pasar dimana jumlah tenaga kerja keseluruhan yang ditawarkan bagi suatu perekonomian dapat dilihat sebagai hasil pilihan jam kerja dan pilihan partisipasi oleh individu apabila keadaan ekonomi berubah. Jangka pendek dimaksudkan sebagai periode waktu dimana tidak mungkin dilakukan sejumlah penyesuaian dan sejumlah keadaan yang tidak dapat diubah. Sedangkan penawaran tenaga kerja dalam jangka panjang merupakan konsep penyesuaian yang lebih lengkap terhadap perubahan-perubahan kendala,penyesuaian-penyesuaian tersebut dapat berupa perubahan-perubahan partisipasi tenaga kerja maupun jumlah penduduk. Jadi analisis jangka panjang tentang penawaran tenaga kerja memperkenalkan kepada individu waktu yang diperlukan untuk melakukan penyesuaian yang lebih lengkap terhadap perubahanperubahan dalam lingkungan hidup. Suatu penyesuaian akan bersifat sekuler atau berjangka panjang dalam perubahan-perubahan partisipasi angkatan kerja. Meskipun tingkat partisipasi angkatan kerja pada keseluruhan telah menunjukkan kecendrungan yang relatif konstan dalam abad ini, namun terdapat pergeseran yang dramatik dalam soal umur dan komposisi jenis kelamin dalam angkatan kerja. Terutama terdapat penambahan yang besar dalam tingkat partisipasi angkatan kerja di kalangan wanita yang telah menikah dan penurunan dalam tingkat partisipasi kaum pekerja yang berusia lanjut, berusia anak-anak, dan berusia lebih muda. 2. Apa yang dimaksud dengan efek subtitusi dan efek pendapatan dari suatu perubahan tingkat upah. Berdasarkan sumber yang saya baca Antar Lain : https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jke/article/download/3098/1629,dan http://eprints.undip.ac.id/28665/1/Skripsi08.pdf, dan https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/11089/18.%20Novia%2 0dam%20Akhmad_.pdf?sequence=1&isAllowed=y Pengaruh perubahan tingkat upah terhadap jam kerja individu menimbulkan dua pengaruh yang berbeda, yaitu tingkat upah akan naik jika seseorang bekerja dengan jam kerja yang sama sebelumnya tetapi pendapatannya lebih tinggi yang selanjutnya dapat menimbulkan apa yang disebut efek pendapatan, lalu kenaikan tingkat upah akan membuat waktu luang menjadi lebih mahal, waktu yang lebih tinggi cenderung membuat orang mensubtitusikan waktu leisurenya dengan lebih banyak bekerja inilah yang disebut dengan efek subtitusi. Perubahan yang terjadi pada jam kerja sebagai akibat perubahan dalam pendapatan disebut Income Effect. Nilai waktu kerja yang lebih tinggi mendorong seseorang mensubtitusikan waktu senggangnya untuk lebih banyak bekerja. Meningkatnya jumlah jam kerja yang diinginkan seseorang berarti akan mengurangi waktu senggangnya. Penambahan waktu bekerja tersebut dinamakan Substitution Effect dari kenaikan tingkat upah. Permintaan tenaga kerja juga merupakan alternatif kombinasi tenaga kerja dengan input lain yang tersedia, dan berhubungan dengan tingkat upah. Apabila harga barang-barang modal turun, maka biaya produksi juga akan turun. Akibatnya harga jual per unit barang akan turun. Pada keadaan ini, produsen akan cenderung untuk meningkatkan jumlah produksinya karena permintaan akan barang bertambah besar. Oleh karena itu, permintaan tenaga kerja juga bertambah besar, sehingga keadaan tersebut menyebabkan bergesernya kurva permintaan tenaga kerja ke kanan karena pengaruh efek skala atau efek substitusi. Untuk menganalisis dampak perubahan tingkat upah terhadap tenaga kerja yang ditawarkan dapat digunakan efek substitusi dan efek pendapatan. Melalui efek substitusi, perubahan upah menyebabkan perubahan pada opportunity cost waktu luang sehingga menghabiskan waktu luang menjadi lebih mahal yang pada akhirnya mengurangi waktu luang dan menambah jam kerja. 3. Apa dampak dari perubahan upah terhadap penawaran tenaga kerja perorangan dalam jangka pendek? Menurut Sumber yang saya baca yaitu : http://staffnew.uny.ac.id/upload/132316484/penelitian/Permintaan+Dan+Penawar an+Tenaga+Kerja+Serta+Upah+Teori+Serta+Beberapa+Potretnya+Di+Indonesia. pdf Penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang dapat disediakan oleh pemilik tenaga kerja pada setiap kemungkinan upah dalam jangka waktu tertentu. Dalam teori klasik sumberdaya manusia (pekerja) merupakan individu yang bebas mengarnbil keputusan untuk bekerja atau tidak. Bahkan pekerja juga bebas untuk menetapkan jumlah jam kerja yang diinginkannya. Teori ini didasarkan pada teori tentang konsumen, dimana setiap individu bertujuan untuk. Memaksimumkan kepuasan dengan kendala yang dihadapinya. Menurut G.S Becker (1976), Kepuasan individu bisa diperoleh melalui konsumsi atau menikmati waktu luang (leisure). Sedang kendala yang dihadapi individu adalah tingkat pendapatan dan waktu. Bekerja sebagai kontrofersi dari leisure menimbulkan penderitaan, sehingga orang hanya mau melakukan kalau memperoleh kompensasi dalam bentuk pendapatan, sehingga solusi dari permasalahan individu ini adalah jumlah jam kerja yang ingin ditawarkan pada tingkat upah dan harga yang diinginkan. Kombinasi waktu non pasar dan barang-barang pasar terbaik adalah kombinasi yang terletak pada kurva indefferensi tertinggi yang dapat dicapai dengan kendala tertentu. Kurva penawaran tenaga kerja mempunyai bagian yang melengkung ke belakang. Pada tingkat upah tertentu peryediaan waktu kerja individu akan bertambah apabila upah bertambah (dari W ke W1 ). Sets lah mencapai upah tertentu (W'), pertambahan upah justru mengurangi waktu yang disediakan oleh individu untuk keperluan bekerja (dari W1 ke WN). 4. Apa dampak dari perubahan pendapatan non-upah terhadap penawaran tenaga kerja perorangan dalam jangka pendek? Menurut Sumber yang saya baca : https://www.kompasiana.com/ilfin/585748aaf37a6124058b456b/pemberiankompensasi-terhadap-kinerja-karyawan Salah satu pendapatan non upah yaitu kompensasi. Kompensasi adalah upah, gaji, dan semua fasilitas lainnya yang merupakan balas jasa atau pembayaran yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan kepada para pekerja atau karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan ukuran nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Jenis-jenis kompensasi selain upah atau gaji tetap adalah insentif. Dimana intensif merupakan tujuan utama untuk mendorong karyawan menghasilkan lebih banyak sekaligus memperoleh upah yang lebih tinggi. Yang dimaksud insentif adalah Insentif adalah penghargaan atau balas jasa yang diberikan untuk memotivasi para karyawan agar produktivitasnya tinggi, sifatnya tidak tetap atau sewaktu-waktu. Intensif merupakan pemberian upah atau gaji berdasarkan perbedaan prestasi kerja sehingga bisa jadi dua orang yang memiliki jabatan sama akan menerima upah yang berbeda. Perbedaan tersebut merupakan tambahan upah (bonus) karena adanya kelebihan prestasi yang membedakan satu pegawai dengan yang lain. Oleh karena itu insentif sebagai bagian dari keuntungan, terutama sekali diberikan kepada karyawan yang bekerja secara baik atau yang berprestasi. Dalam Jangka Pendek Seseorang yang memperoleh penghasilan lebih, maka ia tidak akan menambah jam kerjanya dan menambah waktu senggangnya. Namun, apabila seseorang dengan penghasilan yang terbatas, ia akan menambah jam kerjanya dan mengurangi waktu senggangnya karena ia berharap mendapatkan kompensasi atas apa yang ia kerjakan. Sehingga upah yang diperoleh bertambah. 5. Apa factor yang mempengaruhi keputusan bekerja dari perorangan? Menurut Sumber yang saya baca Antara Lain : https://www.academia.edu/32249362/Pasar_Tenaga_Kerja http&//www.pendidikanekonomi.com/penawaran-tenaga-kerja.html Tradeoff (antara Kerja dan waktu luang) Tradeoff adalah situasi dimana seseorang harus membuat keputusan terhadap dua hal atau mungkin lebih, mengorbankan salah satu aspek dengan alasan tertentu untuk memperolehaspek lain dengan kualitas yang berbeda. Penawaran tenaga kerja muncul dari tradeoff antara waktu kerja dan waktu luang yang dimiliki seseorang. Sebagaimana di jelaskan pada Kurva penawaran tenaga kerja mencerminkan bagaimana keputusan para pekerja mengenai tradeoff antara tenaga kerja dan waktu luang merespons perubahan biaya kesempatannya. Kurva penawaran tenaga kerja yang kemiringannya positif menandakan bahwa masyarakat merespons peningkatan upah dengan cara menikmati waktu luang yang lebih sedikit dan jam kerja yang lebih banyak. Hal ini semakin lama akan memiliki keterkaitan pada faktor penawaran tenga kerja dari apa yang di putuskan oleh tenaga kerja sehingga efek Kurva penawaran tenaga kerja mengalami pergeseran setiap kali masyarakat mengubah jumlah jam kerja sesuai keinginan mereka pada tingkat upah tertentu. Adapun untuk lebih memperjelas beberapa hal yang menyebabkan kurva penawaran tenaga kerja mengalami pergeseran adalah sebagai berikut: 1. Perubahan Selera Pada tahun 1950, hanya 34% wanita yang mencari pekerjaan, angka ini meningkat menjadi 60% pada tahun 2000. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah perubahan selera, atau sikap terhadap pekerjaan. Pada tahun 1950 merupakan hal yang wajar apabila seorang wanita hanya tinggal di rumah sambil mengasuh anak, tetapi saat ini lebih banyak ibu rumah tangga yang memilih untuk bekerja, dan akibatnya terjadilah peningkatan penawaran tenaga kerja. 2. Perubahan Kesempatan Alternatif Penawaran tenaga kerja pada setiap pasar tenaga kerja bergantung pada kesempatan yang tersedia pada pasar tenaga kerja lainnya. Contoh: Apabila upah yang diperoleh para pemetik buah pir tiba-tiba meningkat, sebagian penetik buah pir mungkin memilih untuk beralih ke pekerjaan lain. Penawaran tenaga kerja pada pasar pemetik buah pir mengalami penurunan. 3. Imigrasi Perpindahan pekerja dari suatu wilayah ke wilayah lain, atau dari suatu negara ke negara lain, merupakan penyebab nyata dari pergeseran penawaran tenaga kerja. Contoh: Ketika para imigran dating ke AS, penawaran tenaga kerja di AS meningkat dan penawaran tenaga kerja di Negara asal para imigran akan menurun. 6. Apa perbedaan antara konsep permintaan tenaga kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang? Menurut Sumber yang saya baca yaitu : http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/17950/BAB%20II.pdf?se quence=6&isAllowed=y Permintaan Tenaga Kerja Dalam Jangka Pendek Dalam jangka pendek perusahaan tidak dapat menambah modal dalam peningkatan jumlah produksi, karena dalam jangka pendek modal bersifat konstan. Maka untuk dapat meningkatkan jumlah output, perusahaan hanya dapat menambah jumlah tenaga kerja. Untuk menggambarkan hubungan antara modal dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengahasilkan output yang maksimal, dapat ditunjukkan dengan kurva isokuan. Sebagaimana dapat dilihat dari gambar 2.2 diatas, bahwasannya perusahaan dapat memproduksi pakaian sebanyak 20 potong pakaian dengan menggunakan kombinasi 3 input modal dan 2 input tenaga kerja, kombinasi tersebut tergambarkan pada kurva isokuan yang pertama. Ketika perusahaan ingin meningkatkan jumlah produksi, perusahaan dapat menambah input tenaga kerja seperti yang terlihat pada kurva isokuan yang kedua, perusahaan dapat memproduksi sebanyak 40 potong pakaian dengan menggunakan 3 input modal dan 4 input tenaga kerja. Begitu seterusnya apabila perusahaan menambah input tenaga kerja menjadi 7 orang maka jumlah produksi akan meningkat menjadi 50 potong pakaian, dan kombinasi tersebut berada pada kurva isokuan yang paling atas yaitu kurva isokuan yang ketiga. Karena asumsi perusahaan berada pada jangka pendek, itu sebabnya perusahaan tidak dapat meningkatkan jumlah produksi dengan menambah input modal. Permintaan Tenaga Kerja Dalam Jangka Panjang Ketika suatu perusahaan melakukan penyesuaian secara penuh terhadap perubahan yang terjadi pada kondisi ekonomi, maka pada saat itulah perusahaan bersiap dalam jangka panjang. Pada jangka panjang perusahaan leluasa untuk menggunakan berapa jumlah input modal dan input tenaga kerja yang akan digunakan. Karena pada jangka panjang input modal tidak bersifat konstan atau input modal bisa ditambah. Pertanyaan yang muncul dalam jangka waktu panjang adalah dalam kombinasi input produksi seperti apakah yang dipilih oleh perusahaan untuk dapat memaksimalkan keuntungan, karena pengusaha dalam jangka panjang dapat menghasilkan output dengan menggunakan berbagai kombinasi input produksi yang dikehendaki asalkan menghabiskan biaya produksi yang paling rendah. Biaya untuk input tenaga kerja (upah) dapat dengan mudah diidentifikasi, sebab upah diberikan setiap hari ditambahkan dengan biaya setiap harinya untuk setiap batas keuntungan. Sedangkan untuk input modal tidak dapat langsung diidentifikasikan, untuk memudahkan diasumsikan bahwasannya perusahaan menggunakan perlengkapan modal setiap harinya dengan cara menyewa dan bukan membeli. Dengan demikian kita dapat mengidentifikasi berapa banyak input modal dan berapa banyak input tenaga kerja yang bisa digunakan untuk berproduksi setiap harinya dengan keterbatasan pengeluaran. 7. Apa perbedaan permintaan tenaga kerja oleh individu perusahaan dengan permintaan tenaga kerja oleh pasar tenaga kerja ? Menurut Sumber yang saya baca : https://media.neliti.com/media/publications/17244-ID-permintaan-danpenawaran-tenaga-kerja-serta-upah-teori-serta-beberapa-potretnya.pdf https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/11089/18.%20Novia%2 0dam%20Akhmad_.pdf?sequence=1&isAllowed=y Permintaan tenaga kerja dari individu perusahaan yang di maksud adalah Permintaan tenaga kerja memiliki karakter individu di pasar tenaga kerja. Tenaga kerja dibeli bukan untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja, tetapi dibeli karena tugas tertentu untuk dipenuhi dan memiliki layanan yang diberikan. Tingkat permintaan tenaga kerja oleh individu perusahaan yang dapat dimaksimalkan keuntungan terjadi pada saat nilai produktivitas tenaga kerja sama dengan biaya marginal tenaga kerja. Permintaan tenaga kerja dari sisi pasar tenaga kerja adalah permintaan hubungan antara tingkat upah dan jumlah pekerja yang dikehendaki oleh pengusaha untuk dipekerjakan. Sehingga permintaan tenaga kerja sebagai jumlah tenaga kerja yang diperkerjakan seorang pengusaha pada setiap kemungkinan tingkat upah dalam jangka waktu tertentu. 8. Apa yang dimaksud dengan efek subtitusi permintaan tenaga kerja? Menurut Sumber yang saya baca yaitu : http://digilib.unila.ac.id/4575/15/BAB%20II.pdf Efek subtitusi permintaan tenaga kerja adalah apabila Pengusaha lebih suka menggunakan teknologi padat modal untuk proses produksinya dan menggantikan tenaga kerja dengan barang-barang modal seperti mesin dan lain-lain. Kondisi seperti ini terjadi apabila upah naik dengan asumsi harga barang-barang modal lainnyatetap. Penurunan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan karena adanya penggantian atau penambahan penggunaan mesin-mesin. 9. Apa yang dimaksud dengan excess demand dan excess supply? Menurut Sumber yang saya baca antara lain : https://www.academia.edu/22414157/PERMINTAAN_DAN_PENAWARAN_D EMAND_AND_SUPPLY https://www.ajarekonomi.com/2018/02/pengertian-ekuilibrium-permintaan.html excess demand adalah kondisi dimana jumlah permintaan melebihi jumlah barang yang ditawarkan. Excess demand menimbulkan kekurangan jumlah persediaan yang disebut sebagai shortage. Biasanya pada excess demand disebabkan oleh penurunan harga. Excess supply adalah kondisi dimana jumlah barang yang ditawarkan melebihi jumlah barang yang diinginkan. Adapun kelebihan tersebut merupakan surplus. Kondisi ini terjadi jika pemerintah menetapkan harga minimum, tujuannya untuk melindungi produsen dari kerugian. 10. Apa yang dimaksud dengan konsep keseimbangan pasar tenaga kerja? Menurut sumber yang saya baca yaitu : http://digilib.unila.ac.id/14265/17/BAB%20II.pdf Penentuan jumlah pekerja yang akan digunakan dalam kegiatan ekonomi diperlukan analisis mengenai pasar tenaga kerja. Pasar tenaga kerja tercipta karena adanya proses penempatan atau hubungan kerja yang meliputi permintaan dan penyediaan tenaga kerja. Permintaan tenaga kerja menjelaskan berapa banyak perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi dan tingkat upah pada periode tertentu. Permintaan tenaga kerja ini bertujuan untuk membantu proses produksi. Jadi besarnya permintaan tenaga kerja tergantung dari output yang dihasilkan. Permintaan tenaga kerja merupakan permintaan turunan (Simanjuntak, 2001). Teori ekonomi Neoklasik dijelaskan sifat penyediaan atau penawaran tenaga kerja dalam perekonomian yaitu : a. Penawaran terhadap tenaga kerja akan bertambah bila tingkat upah meningkat. b. Permintaan terhadap tenaga kerja akan berkurang bila tingkat upah meningkat. Ini dilukiskan dengan garis. Berdasarkan asumsi bahwa semua pihak mempunyai informasi yang lengkap mengenai pasar kerja, maka teori neoklasik beranggapan bahwa jumlah penyediaan tenaga kerja selalu sama dengan permintaan. Sumber : ajarekonomi.com Equilibrium Upah (W*) di tentukan oleh tercapaianya keseimbangan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja ( titik E ), dimana ekuilibrium kuantitas tenaga kerja adalah L*. 11. Mengapa arbitrase pasar tenaga kerja menyebabkan inefisiensi pasar tenaga kerja? Menurut Sumber yang saya baca yaitu : http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/131616-T%2027563-Beberapa%20faktorTinjauan%20literatur.pdf Arbitrase perburuhan adalah Untuk mencapai hidup layak perburuhan, diperlukan metode-metode penetapan upah buruh yang layak. Begitu pula bila terjadi perselisihan perburuhan yang timbul antara kaum buruh dengan pengusaha, maka wadah penyelesaian satu-satunya . Hal itu sangat diperlukan untuk tidak terjadi dualisme menyelesaikan perselisihan perburuhan yang bersifat cepat dan tidak berbelit-belit, sehingga dapat memberikan kepastian hukum pada sistem perburuhan di Indonesia. Tingkat produktivitas individu antar buruh bervariasi berdasarkan kesempatan dimana individu antar buruh berproduksi, ketrampilan dan keahlian akan berkembang dalam kesempatan kerja karena jika buruh tidak menerapkan ketrampilannya secara kontinyu maka akan terjadi inefisiensi dan penurunan kualitas output, kesempatan kerja merujuk kepada kesempatan untuk bekerja sesuai dengan pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki dan kesempatan mengembangkan diri dalam perburuhan. Upah dapat diartikan sebagai imbalan yang diterima buruh dalam hubungan kerja baik berupa uangan (clean wage sytem) atau berupa uang dan barang melalui suatu perjanjian keja, penentuan nilai upah dipengaruhi oleh prestasi individu antar buruh, pasaran upah pasar kerja, harga kebutuhan pokok, cash flow perusahaan, tingkat pendidikan, pengalaman kerja dan skill. Upah dapat dibagi menjadi tiga bagian sesuai fungsinya.Di sisi lain apabila struktur pasar bersifat tidak sempurna (imperfect market), maka akan terjadi inefisiensi ekonomi. Terjadinya inefisiensi ekonomi disebut sebagai kegagalan pasar (market failure). Selain dari bentuk pasar yang tidak sempurna, kegagalan pasar juga terjadi karena adanya eksternalitas, barang publik, dan informasi yang tidak simetris.