Sekolah sebagai Sistem Sosial

advertisement
Disusun oleh :
BAMBANG PRINGGO DIGDHO
NIM : S251108002
JURUSAN SOSIOLOGI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
 Kata
sekolah berasal dari bahasa Latin,
yakni skole,scolae atau skhola yang
memiliki arti waktu luang atau waktu
senggang,
 Pada waktu itu sekolah adalah kegiatan
diwaktu luang bagi anak-anak ditengah
kegiatan utama mereka yakni bermain
dan menghabiskan waktu menikmati
masa kanak-kanak dan remaja
 Kini, kata
sekolah telah berubah berupa
bangunan atau lembaga untuk belajar dan
mengajar serta tempat menerima dan
memberi pelajaran.
 Sekolah adalah sebuah lembaga yang
dirancang untuk pengajaran siswa (murid)
dibawah pengawasan pendidik (guru)
dalam upaya menciptakan anak didik
(murid) agar dapat mengalami kemajuan
setelah melalui proses melalui
pembelajaran
Pengertian Organisasi
 Organisasi adalah aktivitas dalam
membagi-bagi kerja, menggolonggolongkan jenis pekerjaan, memberi
wewenang, menetapkan saluran perintah
dan tanggung jawab
 Victor
A. Thompson, 1969 ; sebuah
organisasi adalah integrasi impersonal
dan sangat rasional atas sejumlah
spesialis yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang telah disepakati.
 Chester I. Barnard,1970 mendefinisikan
organisasi sebagai sebuah sistem yang
memaksakan koordinasi kerja antara dua
orang atau lebih
 E. Wright
Bakke,1967 mengatakan suatu
organisasi adalah suatu sistem yang
berkelanjutan atas kegiatan manusia yang
bermacam-macam dan terkoordinasi
berupa pemanfaatan, perubahan dan
penyatuan segenap sumber-sumber
manusia, materi dan modal, gagasan dan
sumber alam untuk memenuhi suatu
kebutuhan manusia tertentu dalam
interaksinya dengan sistem-sistem kegiatan
manusia dan sumber-sumbernya yang lain,
dalam suatu lingkungan tertentu.
Mempunyai tujuan tertentu dan merupakan
kumpulan berbagai macam manusia;
 Mempunyai hubungan sekunder (impersonal);
 Mempunyai tujuan khusus dan terbatas;
 Mempunyai kegiatan kerja sama pendukung;
 Terintegrasi dalam sistem sosial yang lebih luas;
 Menghasilkan barang atau jasa untuk
lingkungan, dan
 Sangat terpengaruh dengan setiap perubahan
lingkungan.

 Rumusan
batas-batas operasionalnya
(organisasi) jelas
 Memiliki identitas yang jelas
 Keanggotaan formal, status dan peran
 perkumpulan
sosial yang dibentuk oleh
masyarakat, bak yang berbadan hukum
maupun tidak berbadan hukum dan
berfungsi sebagai sarana partisipasi
masyarakat dalam pembangunan bangsa
dan negara
 Sekolah
memiliki tujuan kelembagaan
yang jelas ,
 Sekolah memiliki keanggotaan yang
formal dimana status dan peran
anggotanya diatur dalam batas-batas
operasional yang jelas
 Sekolah memiliki pola jaringan kerja dari
sejumlah posisi yang saling berkaitan
dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
Aturan dan prosedur yang tetap dengan mana
birokrat menyelesaikan tugasnya.
 Hierarki jabatan yang dikaitkan dengan struktur
pimpinan.
 Arsip yang mendokumentasikan tindakan yang
diambil.
 Pendidikan khusus bagi berbagai fungsi dalam
birokrasi.
 Struktur karir yang dapat diidentifikasikan.
 Metode-metode yang tidak bersifat pribadi
dalam berurusan dengan pegawai dan klien
dalam birokrasi.

 Sasaran formal
 Sasaran informal
 Sasaran ideologis
 Sasaran-sasaran lain
 Sebagai
yang kurang jelas
organisasi, sekolah bukan sekadar
tumpukan peran-peran struktural yang
kaku, statis serta jalur-jalur kerja yang
serba mekanistis belaka.
Komponen sekolah sebagai sistem
 Input
 Raw input
 Proses
 Output
 Outcome
 segala
masukan yang dibutuhkan
sekolah untuk terjadinya pemprosesan
guna mendapatkan output yang
diharapkan.
 Input merupakan bahan-bahan yang
diperlukan untuk membuat suatu
generasi yang disebut sebagai manusia
seutuhnya
 Man
(manusia)
 Money (uang)
 Materials (bahan-bahan)
 Methods (metode-metode)
 Mechine (mesin-mesin)
Input

SDM,sumber daya lainnya
Input

Sumberdaya
Management/Kepemimpinan
pembentukan sistem yang efektif dan
efisien
 adalah
kualitas siswa yang akan
mengikuti proses pendidikan.
 Kualitas tersebut dapat berupa potensi
kecerdasan, bakat, minat belajar,
kepribadian siswa, dan sebagainya.
 Adalah
kiat manajemen sekolah dalam
mengelola masukan-masukan agar
tercapai tujuan yang telah ditetapkan
(output sekolah).
 Berlangsungnya pembelajaran, yaitu
terjadinya interaksi antara siswa dengan
guru yang didukung oleh perangkat lain
sebagai bagian dari proses pembelajaran.
 Output
dari aktivitas sekolah adalah segala
sesuatu yang kita pelajari di sekolah, yaitu
seberapa banyak yang dipelajari dan
seberapa baik kita mempelajarinya.
 Apa yang kita pelajari bisa berupa
pengetahuan kognitif, ketrampilan dan
sikap-sikap.
 berfokus pada siswa, tetapi siswa yang
memiliki kompetensi yang dipersyaratkan.
 hasil
dari investasi pendidikan yang selama
ini dijalani siswa untuk menjadi sesuatu
 lulusan yang berguna bagi kehidupan, yaitu
lulusan yang bermanfaat bagi dirinya,
keluarganya dan lingkungannya .
 siswa dapat melanjutkan pendidikannya
ke jenjang yang lebih tinggi.
 mencari nafkah dengan bekerja kepada
orang lain atau mandiri, hidup layak, dapat
bersosialisasi, dan bermasyarakat
 Kedudukan
dalam Sekolah
 Jenis kelamin
 Struktur Formal dalam lembaga
 Usia
 Lahan garap di sekolah
 Interaksi di Sekolah
 Klik Antar Siswa








Abdullah Idi, Haji. 2011. Sosiologi Pendidikan : Individu,
Masyarakat, dan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Ravik Karsidi. 2007. Sosiologi Pendidikan. Surakarta: LPP UNS
& UNS Press
Robinson, Philip.1986. Beberapa Perspektif Sosiologi
Pendidikan. Jakarta; Rajawali
Nasikun. 1984. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT Grafiti
Pers
Aan Komariah & Cepi Triatna. 2005. Visionary leadership:
Menuju sekolah efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
Sunarto, Kamanto.1993. Pengantar Sosiologi, Jakarta;
Lembaga Penerbit FEUI.
http://id.wikipedia.org/wiki/sekolah, diunduh tanggal 18
Maret 2012
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/arti-pentingorganisasi-sosial , diunduh tanggal 18 Maret 2012
Download