Heveaanbamraan sKairelit)ensis (T Firdza Ayu Chandra (1608106008) Biologi A/7 19 November 2019 Asal-usul tanaman karet Orang-orang yang diketahui per- banyak tentang tanaman tama kali memanfaatkan karet da- hevea ‘ atau karet ini. lam kehidupan sehari-hari adalah Dibantu penduduk setem- bangsa pat Amerika mengambil getah asli. dari yang selanjutnya disebut ‘ Mereka sejenis mereka menelusuri wilayah-wilayah pohon penghasil getah yang tum- yang merupakan tempat tana- buh liar di hutan sekitar tempat ikasi tiga unsur yang ada didalam getah yang man karet tumbuh. Pada tinggalnya mene- mereka teliti itu. Unsur pertama disebut ekspedisi ini pula berhasil bangnya. Getah tersebut dikumpul- dengan “ susu “, kedua “ lilin “, dan yang tera- ditemukan cara yang lebih kan dan selanjutnya dijadikan bola khir adalah “ bahan yang ringan dan bening “ . efektif untuk memperoleh yang bisa dipantul-pantulkan se- Tanaman karet Hevea pertama kali getah tanaman karet, yaitu bagai alat permainan. Ya..getah masuk ke Asia Timur sekitar tahun 1883 dari dengan cara melukai atau tersebut berasal dari tanaman karet material genetik hasil ekspedisi Wickham pa- menggores kulit atau Hevea brasiliensis. da tahun 1876. Para ilmuwan tertarik menge- tangnya. Sebelumnya Pada awal abad ke-16 ter- tahui unsur yang terdapat didalam getah itu penduduk sebut dengan peralatan sederhana agar bisa dimanfaatkan lebih luas lagi. Pada mendapatkan getah karet para ilmuwan berhasil mengidentif- ekspedisi Peru baru berhasil diketahui lebih dengan dengan cara ba- setempat cara mene- bangnya. Dengan Manfaat Getah Pohon Karet pemahan yang lebih mendalam tentang tanaman hevea ini dimulailah era baru pem- ragam, dari pa- anfaatan menjadi kaian tahan air, untuk penutup perabot sehari-hari. agar kedap air, karet barang-barang keperluan Bangsa Eropa mengem- botol bangkan penghapus, dan pemanfaatan karet menjadi lebih be- peralatan lainnya. karet, klasifikasi Tanaman ini merupakan sumber uta ma bahan tanaman karet alam dunia. Jauh sebelum tanaman karet ini dibudida yakan, penduduk asli di berbagai tempat seperti: Amerika, Asia dan Afrika Selatan menggunakan pohon lain yang juga mengh asilkan getah. Getah yang mirip lateks juga dapat diperoleh dari tanaman Castillaelastica family Moraceae. Kingdom : Plantae Divisi : Tracheophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Malpighiales Family : Euphorbiacea Genus : Hevea Aubl Spesie : Hevea brasiliensis T anaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi, besar dan berbatang cukup besar, tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 meter. Tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi diatas. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal dengan nama lateks. Daun karet terdiri dari tan gkai daun utama dan tangkai anak daun. Panjan g tangkai daun utama 3–20 cm. Panjang tangkai ana 10 cm. Anak daun berbentu k daun sekitar 3– k eliptis, memanjang dengan ujung meruncing, tepinya rata dan gundul. Save the Eart PEMULIAAN PLASMA NUTFAH KARET Kegiatan pemuliaan karet di Indo- Untuk genetik karet pada tahun 1981 dil- menggunakan nesia telah berjalan selama empat akukan ekspedisi ke Brasil melalui Polymorphic DNA (RAPD) telah generasi (19102010) dan berhasil kerjasama IRRDB banyak digunakan untuk melihat meningkatkan rata-rata produktivitas (International Rubber Research and diversitas genetik dan filogenetik karet dari sekitar 500 kg/ha/tahun Development Board) dan sejumlah dari populasi organisme diantaranya dari tanaman asal semaian menjadi aksesi telah diseleksi dan ditanam di pada mikrobia. Kekerabatan genetik sekitar 2500 kg/ha/tahun pada klon- kebun percobaan Balai Penelitian nutfah klon unggul. Menurut pendapat para Sungei Putih. pengaruhi oleh lokasi (asal koleksi). meningkatkan organisasi keragaman Analisis penanda molekuler Random IRRDB 1981 Amplified tidak di- pakar bahwa potensi produksi tana- Sebahagian besar material hasil ek- man karet sebenarnya dapat men- spedisi memperlihatkan kekerabatan capai 7000 – 10.000 kg/ha/tahun. genetik yang dekat walaupun berasal Oleh karena itu sangat memung- dari negara bagian yang berbeda. kinkan untuk meningkatkan produksi melalui perakitan klon unggul melalui tindakan pemuliaan yang lebih progresif.