IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konstruksi Jaring Insang Lingkar Jaring insang lingkar yang diamati secara umum terdiri dari beberapa bagian yaitu jaring, tali-temali, pelampung dan pemberat yang kesemuanya memiliki fungsi dan peran masing-masing. Alat tangkap ini di operasikan di Kecamatan Belakang Padang. Setiap satu unit alat tangkap terdiri dari 3 pis jaring yang di sambung satu sama lain. Komponen pada jaring insang lingkar terdiri dari badan jaring (webbing), tali ris, tali pelampung, tali pemberat, pelampung dan pemberat. Badan jaring terbuat dari bahan nylon (monofilament) nomor 30 berwarna bening. Ukuran mata jaring (mesh size) yaitu 10,16 cm panjang tiap 1 lembar jaring yaitu 49,47 – 71,00 m dengan jumlah mata jaring vertikal yaitu 15 mata. Nelayan membuat jaring insang lingkar dengan cara menggunakan tali pelampung, tali ris atas, tali ris bawah dan tali pemberat dengan bahan polyethylene dengan diameter 3 mm. Tali ris atas dan tali ris bawah digunakan untuk menggantung jaring sedangkan tali pelampung untuk mengikat pelampung yang berupa potongan sendal dan pelampung berbahan PVC. Kemudian tali pemberat sebanyak 2 buah tali digunakan untuk mengikat pemberat berbahan timah. Pengukuran dimensi jaring insang lingkar dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil pengukuran dimensi alat tangkap jaring insang lingkar di Kecamatan Belakang Padang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. Alat tangkap Mesh size (cm) Panjang jaring (m) Tinggi jaring (m) 1. 10,16 70,81 2. 10,16 49,47 3. 10,16 69,84 Dari tabel 2 terlihat bahwa panjang jaring sebelum di satu 1,38 1,38 1,38 kan menjadi satu unit alat tangkap berkisar antara 119,18 – 170,59 m dan kedalaman jaring yaitu 1,38 m. Panjang dan tinggi jaring setelah di satu kan menjadi satu unit alat tangkap dipengaruhi oleh pengerutan (shortening), semakin besar nilai shortening maka berpengaruh terhadap panjang dan tinggi jaring. Hal ini sesuai dengan pernyatan Sadhori (1984) bahwa ada 2 akibat yang ditimbulkan oleh adanya hanging atau shortening yaitu panjang jaring akan semakin memendek dan kedalaman jaring akan semakin bertambah. Jaring insang lingkar yang menjadi objek penelitian dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Konstruksi jaring insang lingkar yang digunakan di Kecamatan Belakang Padang. 4.1.1. Tali – temali Jaring insang terdiri dari beberapa tali yang berguna sebagai proses pembuatan alat tangkap yaitu tali ris atas, tali pelampung, tali ris bawah, dan tali pemberat (Martasuganda, 2005). Tali pelampung digunakan untuk mengikat pelampung, tali ris atas digunakan untuk menggantung jaring, tali ris bawah untuk menghubungkan pemberat dan badan jaring dan tali pemberat untuk menggantung pemberat. Bahan yang digunakan pada tali pelampung, tali ris atas, tali ris bawah dan tali pemberat yaitu polyethylene, dengan diameter 3 mm.hasil pengukuran dimensi tali dapat dilihat pada lampiran 5. Panjang tali pelampung, tali ris atas, tali ris bawah dan tali pemberat di lebihkan antara 32 - 53 cm pada setiap ujung jaring agar dapat disambung antara pis satu dengan pis lainnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Martasuganda, (2005) bahwa bagian tali ris dari mulai ujung badan jaring biasanya dilebihkan antara 30 - 60 cm yang tujuannya untuk menyambungkan antara pis yang satu dengan pis yang lain.Tali – temali yang telah diamati merupakan bagian dari jaring insang lingkar di Kecamatan Belakang Padang dijelaskan sebagai berikut: 1. Tali pelampung dan tali ris atas Tali pelampung dan tali ris atas yang digunakan pada jaring insang lingkar yang ada Kecamatan Belakang Padang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau memiliki panjang yang sama tapi berbeda di setiap pis nya. Hasil pengukuran tali pelampung dan tali ris atas dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil pengukuran tali pelampung dan tali ris atas yang di pasang pada jaring insang lingkar di Kecamatan Belakang Padang Tali pelampung dan tali ris atas No. 1. 2. 3. Bahan Diameter Panjang Polyethylene Polyethylene Polyethylene 3 mm 3 mm 3 mm 71,14 m 50.00 m 70,30 m Arah pilinan Z (kiri) Z (kiri) Z (kiri) Berat tali (1 meter) 10,77 gr 10,77 gr 10,77 gr Tali pelampung dan tali ris atas terbuat dari bahan polyethylene dengan diameter 3 mm, Panjang tali pelampung dan tali ris atas yang telah di amati berkisar antara 50,00 – 71, 14 m dengan arah pintalan Z dan berat tali 10,77 gram tiap meter nya. tali pelampung berfungsi sebagai tempat memasang pelampung dengan cara memasukkan tali kedalam rongga yang ada pada pelampung sedangkan tali ris atas dimasukkan ke dalam mata jaring dan di satukan dengan tali pelampung. Tali ris atas atas juga digunakan untuk mengikat pelampung berbahan sendal jepit. 2. Tali pemberat dan tali ris bawah Tali pemberat dan tali ris bawah memiliki panjang yang sama. Panjang tali pemberat dan tali ris bawah lebih panjang dari tali pelampung dan tali ris atas. Hal ini sesuai dengan pernyataan Martasuganda (2005) bahwa panjang tali ris atas dibuat lebih pendek dari panjang tali ris bawah yang tujuannya agar kedudukan jaring di perairan pada saat dioperasikan dapat terentang dengan baik. Hasil pengukuran tali pemberat dan tali ris bawah dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil pengukuran tali pemberat dan tali ris bawah yang di pasang pada jaring insang lingkar di Kecamatan Belakang Padang Tali pemberat dan tali ris bawah No. 1. 2. 3. Bahan Diameter Panjang Polyethylene Polyethylene Polyethylene 3 mm 3 mm 3 mm 71,33 m 50.24 m 70,48 m Arah pilinan Z (kiri) Z (kiri) Z (kiri) Berat tali (1 meter) 9,62 gr 9,62 gr 9,62 gr Tali pemberat dan tali ris bawah terbuat dari bahan polyethylene dengan diameter 3 mm, Panjang tali pemberat dan tali ris bawah yang telah di amati berkisar antara 50,24 – 71, 33 m dengan arah pintalan Z dan berat tali 9,62 gram tiap meter nya. tali pemberat berfungsi sebagai tempat memasang pemberat dengan cara memasukkan tali kedalam rongga yang ada pada pemberat sedangkan tali ris bawah dimasukkan ke dalam mata jaring dan di satukan dengan tali pemberat menggunakan tali berbahan polyamide. 4.1.2. Badan jaring Jaring yang digunakan nelayan di Kecamatan Belakang Padang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau umumnya membeli jaring di toko. Jaring yang digunakan oleh nelayan terbuat dari bahan nylon (monofilament) dengan nomor benang 0,30, berwarna hijau muda dengan ukuran mata jaring 4 inci atau 10,16 cm. Jumlah mata secara horizontal pada bagian atas yaitu 1173 – 1679 mata dan pada bagian bawah yaitu 1197 – 1704 mata jaring. Sedangkan untuk jumlah mata jaring vertikal yaitu 15 mata. Hasil pengukuran badan jaring insang lingkar dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil pengukuran badan jaring insang lingkar di Kecamatan Belakang Padang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau. Badan jaring No. 1. 2. 3. Bahan Nylon (mono filament) Nylon (mono filament) Nylon (mono filament) Panjang (m) Atas Bawah 170,59 173,13 119,18 121,62 168,45 170,69 Mesh lenght Atas Bawah 1679 1704 1173 1197 1656 1680 Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa dari ketiga pis jaring yang digunakan oleh nelayan terbuat dari bahan nylon (monofilament). Dari hasil pengukuran dimensi panjang jaring di atas terdapat perbedaan kisaran panjang jaring bagian atas dan bagian bawah. Panjang jaring bagian bawah memiliki ukuran yang lebih panjang dibandingkan pada bagian atas. Panjang jaring bagian atas berkisar antara 119,18 - 170,59 m sedangkan panjang jaring bagian bawah berkisar antara 121,62 – 173, 13 m. Panjang jaring bagian bawah memiliki ukuran yang lebih panjang dibandingkan pada bagian atas. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya pengerutan (shortening) yang diberikan, nilai pengerutan pada bagian atas dibuat lebih besar dibandingkan pada bagian bagian bawah sehingga jaring bagian bawah ukurannya lebih panjang dibandingkan bagian atas dengan tujuan agar posisi jaring sewaktu dioperasikan dapat terentang dengan baik di dalam perarain. Hal tersebut juga berpengaruh besar terhadap bentangan jaring bagian bawah pada saat dilakukan penarikan terhadap alat tangkap. Jaring yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Badan Jaring Insang Lingkar yang digunakan di Kecamatan Belakang Padang 4.1.3. Pelampung Pelampung yang digunakan pada jaring insang lingkar terdiri atas 2 jenis yaitu PVC dan spon. Pelampung PVC berbentuk silinder panjang memiliki 52,50 mm dan 84,25 mm dengan berat satu nya 5,24 gram dan 12,40 gram. Pelampung berbahan spon yang di potong membentuk balok dengan panjang 60,75 mm dan berat satu nya 8,04 gram. Menurut Martasuganda (2005), jumlah, berat jenis dan volume pelampung yang dipakai dalam satu pis akan menetukan besar kecil daya apung (buoyancy). Tiga bentuk pelampung ini terdapat pada 1 pis jaring bagian tengah dengan jumlah yang berbeda sedangkan 1 pis jaring kanan dan kiri hanya menggunakan pelampung berbahan spon. Gambar pelampung dapat dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5. Pelampung yang digunakan pada alat tangkap jaring insang lingkar di Kecamatan Belakang Padang Pelampung- pelampung tersebut ada yang memiliki rongga (Ø1) dan ada yang tidak. Pelampung tersebut juga memiliki panjang yang berbeda. Hasil pengukuran pelampung yang digunakan pada alat tangkap jaring insang lingkar dapat diihat pada tabel 6. Tabel 6. Hasil pengukuran pelampung pada 1 unit jaring insang lingkar Ø1 Ø2 Panjang Tebal Jumlah (mm) (mm) (mm) (mm) PVC(a) 9 23 84, 25 7,50 16 PVC(b) 11 31 52,50 13,00 17 spon 14 60,75 29,50 166 Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa dari dimensi pengukuran Bahan pelampung bahwa jumlah pelampung PVC(a) yaitu sebanyak 16 dan pelampung PVC(b) sebanyak 17 buah. Total pelampung berbahan PVC yaitu 33 buah dan pelampung spon pada 1 pis jaring bagian kiri yaitu sebanyak 74 buah, jumlah pelampung spon pada 1 pis jaring bagian tengah yaitu 52 buah dan jumlah pelampung balok pada 1 pis jaring bagian kanan yaitu sebantak 73 buah, seluruh jumlah pelampung berbahan spon yaitu sebanyak 166 buah. Jarak antar pelampung yaitu 49 cm dengan jumlah mata antar pelampung yaitu 14 - 15 mata. Jarak antar pelampung dan jumlah mata jaring antar pelampung dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6. Jarak antar pelampung dan jumlah mata jaring antar pelampung yang digunakan di Kecamatan Belakang Padang 4.1.4. Pemberat Pemberat yang digunakan pada alat tangkap jaring insang lingkar yaitu pemberat berbahan timah yang berfungsi sebagai daya berat pada jaring agar jaring dapat tenggelam dengan baik. Pemberat di olah sendiri oleh nelayan kemudian di bentuk dan dilipatkan pada tali pemberat. Pemberat yang digunakan pada jaring insang lingkar di Kecamatan Belakang Padang dapat dilihat pada gambar 7. Gambar 7. Pemberat yang digunakan di Kecamatan Belakang Padang Pemberat timah memiliki panjang 2 – 4,3 cm, diameter rongga (Ø1) sama dengan diameter 2 tali pemberat yaitu 6 mm dan diameter luar (Ø2) 9 - 10 mm dan panjang pemberat yaitu 20 – 43 mm. Berat keseluruhan pemberat yaitu 7 kilogram untuk 1 pis jaring dan jumlah keseluruhan pemberat yaitu 1530 pemberat. Jarak antar pemberat yaitu 12-14 cm dengan jumlah mata tiap pemberat yaitu 4-5 mata. Jarak antar pemberat dan jumlah mata jaring antar pemberat di Kecamatan Belakang Padang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau dapat dilihat pada gambar 8. Gambar 8. Jarak antar pemberat dan jumlah mata jaring antar pemberat di Kecamatan Belakang Padang. 4.2. Analisis Hasil Pengukuran Dimensi Jaring Jaring insang lingkar yang digunakan di Kecamatan Belakang Padang Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau yaitu jaring yang terdiri dari 3 pis. Maka hasil pengukuran dimensi jaring dihitung dari setiap pis nya. a. Shortening