2 tinjauan pustaka

advertisement
aa3
a
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi dan Klasifikasi Alat Tangkap
2.1.1 Alat tangkap gillnet millenium
Jaring insang adalah salah satu dari jenis alat penangkap ikan dari bahan
jaring monofilamen atau multifilamen yang dibentuk menjadi empat persegi
panjang, pada bagian atasnya dilengkapi dengan beberapa pelampung (floats) dan
pada bagian bawahnya dilengkapi dengan beberapa pemberat (sinkers) sehingga
dengan adanya dua gaya yang berlawanan memungkinkan jaring insang dapat
dipasang di daerah penangkapan dalam keadaan tegak menghadang biota perairan.
Jumlah mata jaring ke arah horisontal atau ke arah Mesh lenght (ML) jauh lebih
banyak dibandingkan dengan jumlah mata jaring ke arah vertikal atau ke arah
Mesh depth (MD) (Martasuganda, 2008).
Jaring millenium atau lebih dikenal dengan jaring grondong pada nelayan
Indramayu adalah alat tangkap yang termasuk ke dalam jenis jaring insang
(gillnet). Berdasarkan konstruksinya, jaring millenium diklasifikasikan ke dalam
jaring insang hanyut (drift gillnet). Menurut Martasuganda (2008) jaring insang
hanyut (drift gillnet) adalah jaring insang yang cara pengoperasianya dibiarkan
hanyut di perairan, baik itu dihanyutkan di permukaan perairan, kolom perairan
atau dihanyutkan di dasar perairan. Jaring insang yang dihanyutkan di permukaan
perairan disebut dengan jaring hanyut permukaan (surface drift gillnet), yang
dihanyutkan di kolom perairan disebut dengan jaring hanyut kolom perairan (mid
water drift gillnet), dan yang dihanyutkan di dasar perairan disebut jaring hanyut
dasar perairan (bottom drift gillnet). Jaring millenium dapat dioperasikan pada
permukaan perairan, kolom perairan, dan dasar perairan.
Jaring millenium yang digunakan oleh nelayan Karangsong memiliki warna
putih transparan dengan maksud agar jaring yang dipasang di dalam air akan
mengeluarkan cahaya untuk menarik perhatian ikan yang melakukan migrasi atau
ruaya. .Apabila jaring millenium menggunakan warna lain selain warna putih
transparan, diduga ikan dapat mengetahui keberadaan jaring di dalam perairan
tersebut dan menghindari jaring (Putra, 2007).
4
Menurut Ramdhan (2008) unit penangkapan gillnet millenium merupakan
modifikasi dari jaring insang pada umumnya. Hal ini dapat dilihat dari konstruksi
alat tangkap yang mengalami perkembangan pada bahan jaring dengan bahan
polyamide monofilament dengan serat pilinan 8-12 ply. .Bagian-bagian pada
gillnet millenium terdiri atas badan jaring, pelampung, dan pemberat. Rinciannya
adalah sebagai berikut:
a) Badan jaring
Badan jaring merupakan bagian yang berfungsi untuk menghadang ikan
secara vertikal. Bahan yang digunakan adalah polyamide monofilament pintal 10
ply berwarna putih transparan dengan ukuran jaring satu piece yaitu 75 x 10
meter. Jumlah mata jaring arah datar 1.230 mata dan mata jaring arah tegak 90
mata. .Nelayan menggunakan bahan polyamide monofilament karena bahan ini
memiliki beberapa kelebihan diantaranya memiliki serat pilinan 8-12 ply sehingga
memungkinkan ikan-ikan kecil dapat terjerat dalam serat pilinan dan menjadi
umpan untuk ikan yang berukuran besar. Sebagai bahan sintetis, bahan ini relatif
tahan lebih lama terhadap pembusukan atau pelapukan dan tidak berpengaruh
terhadap lamanya perendaman dalam perairan. Selain itu, bahan ini tidak
menyerap air sehingga lebih ringan dalam proses penarikan jaring.
b) Pelampung
Pelampung jaring yang digunakan terbuat dari bahan polyurethane. Jarak
antar pelampung 300 cm dan jumlah pelampung 25 buah dalam satu piece. Untuk
pelampung umbul yang digunakan terbuat dari bahan plastik atau styrofoam.
Jarak antar pelampung 25 meter dengan jumlah dalam satu piece 3 buah.
Pelampung tanda menggunakan bahan polyurethane yang diikatkan pada sebuah
tongkat kayu dengan panjang 3 meter yang telah diberi tanda berupa bendera atau
lampu.
c) Pemberat
Pemberat yang digunakan terbuat dari semen cor berbentuk lingkaran pipih
dengan diameter 15 cm, tebal, 2 cm, dan berat 400 gr. Pemberat dipasang dengan
jarak 9 m.
5
2.1.2 Kapal dan nelayan gillnet millenium
Kegiatan perikanan gillnet millenium di Karangsong dilakukan nelayan
dengan 3 jenis kapal, yaitu perahu motor tempel berukuran 5 GT, kapal motor 15
GT, dan kapal motor 30 GT. Kapal yang digunakan mempunyai ukuran panjang
12-15 m, lebar 2,5-2,8 m, dalam 1,5-1,8 m. Jaring millenium biasanya
dioperasikan oleh 4-5 orang nelayan untuk kapal yang berukuran 5 dan 15 GT,
dan 11-12 orang nelayan untuk kapal berukuran 30 GT (Ramdhan, 2008).
Nelayan jaring millenium di Indramayu dikelompokkan menjadi nelayan
buruh dan pemilik. .Nelayan pemilik biasanya menyediakan kebutuhan
perbekalan yang diperlukan saat melaut, setelah kapal merapat dan hasil
tangkapan dijual barulah nelayan buruh membayar biaya perbekalan dari hasil
tangkapan. Nelayan jaring millenium secara umum adalah penduduk asli
Indramayu, hanya sebagian kecil merupakan pendatang dari Cirebon dan Jakarta
(Putra, 2007).
2.1.3 Metode pengoperasian
Pengoperasian jaring insang biasanya dilakukan di daerah penangkapan
yang diperkirakan akan dilewati oleh biota perairan yang menjadi target
tangkapan, kemudian dibiarkan beberapa lama supaya biota perairan memasuki
atau terpuntal pada mata jaring. Lamanya perendaman jaring insang di daerah
penangkapan akan berbeda menurut target tangkapan atau menurut kebiasaan
nelayan yang mengoperasikannya (Martasuganda, 2008).
Jaring
millenium
umumnya
dioperasikan
pada
malam
hari.
Pengoperasiannya dibagi empat tahap yaitu: penentuan fishing ground,
pemasangan jaring (setting), penarikan jaring (hauling), dan penyortiran serta
pemindahan hasil tangkapan ke dalam palka. Sebelum berangkat menangkap
ikan, nelayan mengawali dengan mempersiapkan perbekalan, mengecek kondisi
mesin kapal, lalu menyusun jaring untuk mempermudah dalam penebaran jaring
di laut (Ramdhan, 2008).
Pengoperasian jaring millenium tidak begitu berbeda dengan jaring insang
atau gillnet. .Pengoperasian jaring millenium biasanya dilakukan pada sore
sampai malam hari. Diupayakan agar jaring ini dalam pengoperasiannya tidak
6
terkena minyak (KKP, 2011). .Proses pengoperasian jaring millenium pada
Gambar 1.
Jaring ditebar apabila sampai di fishing ground
(laut tenang, tidak berombak)
Pukul 22.00 jaring diangkat, sebab biasanya
diatas pukul 23.00 ikan sudah jarang
Pengangkatan harus dilakukan secara teratur agar
jaring tidak terlipat, sehingga mudah menata
kembali
Hasil tangkapan langsung dimasukkan ke dalam
palka
Jaring dirapikan dan langsung ditutupi
kembali dengan terpal
Gambar 1 Proses pengoperasian gillnet millenium.
2.1.4 Hasil tangkapan
Hasil
tangkapan
utama
jaring
millenium
adalah
ikan
tenggiri
(Scomberomorus commersoni) dan ikan tongkol (Auxis thazard). Hasil tangkapan
sampingan yaitu golok-golok (Chirocentrus dorab), pepetek (Leiognathus sp.),
kembung (Rastrelliger sp.), tetengkek (Megalaspis cordyla), manyung (Arius
thalassinus), bawal hitam (Formio niger), cendro (Tylosurus sp.) (Ramdhan,
2008).
2.2 Analisis Usaha
Analisis finansial penting dalam memperhitungkan insentif bagi orang-orang
yang turut serta dalam menyukseskan pelaksanaan proyek (Kadariah, 1999).
Analisis finansial dari usaha gillnet millenium ditinjau dari pendapatan usaha,
analisis imbangan dan penerimaan, payback period, dan ROI. Bakar, 1973 yang
dikutip Rini, 2006 menyatakan bahwa suatu usaha dikatakan sukses bila
pendapatannya memenuhi syarat-syarat berikut:
7
1) Cukup untuk membayar semua pembelian sarana produksi termasuk biaya
angkutan dan biaya administrasi;
2) Cukup untuk membayar bunga modal yang ditanamkan, termasuk
pembayaran sewa serta dana penyusutan modal; dan
3) Cukup untuk membayar upah tenaga kerja, atau bentuk-bentuk lainnya
untuk tenaga kerja yang tidak diupah.
2.3 Fungsi Produksi
Menurut Marianti (1997), fungsi produksi yaitu suatu fungsi yang
menggambarkan hubungan antara output (hasil produksi) sebagai peubah
(variabel) tak bebas dengan input-inputnya (faktor produksi) sebagai peubah
bebas. Apabila bentuk fungsinya telah diketahui atau telah diestimasi, maka dapat
diramalkan besarnya output apabila input-inputnya berubah. Dapat juga diketahui
besarnya peran masing-masing input dalam pertumbuhan ataupun peningkatan
output. Fungsi produksi dapat digunakan untuk level perusahaan, level industri,
ataupun level nasional (aggregat output).
Fungsi produksi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi yang melibatkan dua
atau lebih variabel. Variabel (Y) yang dijelaskan disebut dengan variabel
dependen dan variabel (X) yang menjelaskan disebut dengan independen.
Penyelesaian hubungan antara Y dan X biasanya dapat dilakukan dengan
menggunakan model Ekonometrika yaitu regresi linier berganda (Soekartawi,
1990).
2.4 Perikanan Tangkap Sebagai Sistem
Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, telah
didefinisikan bahwa perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari
praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan
dalam suatu sistem bisnis perikanan (Pasal 1 ayat 1). Definisi dari penangkapan
ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam
keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang
menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,
8
menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya (Pasal 1 ayat 5). Berdasarkan
definisi tersebut, perikanan tangkap merupakan suatu sistem yang terdiri atas
beberapa elemen atau subsistem yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu
dengan lainnya. Perikanan tangkap komersial sebagai suatu sistem yaitu sarana
produksi, usaha penangkapan, prasarana (pelabuhan), unit pengolahan, unit
pemasaran, dan unit pembinaan. .Keseluruhan sistem tersebut perlu dikelola
secara terpadu (KPPURI, 2010).
2.5 Definisi Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang mempunyai
pengertian:
1) Suatu keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian (Shrode, 1974
yang dikutip Amirin, 1984); dan
2) Hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuan atau komponen secara
teratur (Awad, 1979 yang dikutip Amirin, 1984).
Jadi, dengan kata lain istilah “systema” itu mengandung arti sehimpunan bagian
atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu
keseluruhan.
Sistem adalah sehimpunan unsur yang melakukan sesuatu kegiatan atau
menyusun skema atau tata cara melakukan sesuatu kegiatan pemrosesan untuk
mencapai sesuatu atau beberapa tujuan, dan hak ini dilakukan dengan cara
mengolah data dan/atau energi dan/atau barang (benda) di dalam jangka waktu
tertentu guna menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang (benda).
Secara garis besar istilah sistem mengandung dua makna:
1) Sistem sebagai metode
Sistem dikenal dengan pendekatan sistem yang pada dasarnya merupakan
metode ilmiah di dalam pemecahan masalah. .Pendekatan sistem menuntut
pemikiran sistemik, memandang sesuatu bersegi banyak (multidimensi) dan rumit,
serta memandang sesuatu sistem sebagai bagian dari sistem yang lebih luas.
9
2)
Sistem sebagai suatu wujud benda (entitas)
Sistem sebagai suatu himpunan bagian-bagian atau unsur yang saling
berkaitan, dilengkapi dengan unsur tujuan dan lingkungan (Amirin, 1984). Ciriciri pokok dari sistem adalah sebagai berikut:
1) Setiap sistem mempunyai tujuan;
2) Setiap sistem mempunyai “batas” (boundaries) yang memisahkannya dari
lingkungannya;
3) Meskipun sistem itu mempunyai “batas”, akan tetapi sistem itu bersikap
terbuka, dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya;
4) Suatu sistem terdiri dari beberapa subsitem yang biasa pula disebut bagian,
unsur, atau komponen;
5) Meskipun sistem itu terdiri dari beberapa bagian, unsur-unsur atau
komponen, tidak berarti bahwa sistem itu merupakan sekedar kumpulan
dari bagian, unsur atau komponen tersebut, melainkan merupakan satu
kebulatan yang utuh dan padu;
6) Terdapat saling hubungan dan saling ketergantungan baik di dalam (intern)
sistem, maupun antara sistem dengan lingkungannya;
7) Setiap sistem melakukan kegiatan atau proses transformasi atau proses
mengubah masukan menjadi keluaran. Karena itu maka sistem disebut
sebagai “processor” atau “transformator”;
8) Di dalam setiap sistem terdapat mekanisme kontrol dengan memanfaatkan
tersedianya umpan balik; dan
9) Mekanisme kontrol mengakibatkan sistem mempunyai kemampuan
mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya atau
keadaan secara otomatik (dengan sendirinya) (Amirin, 1984).
2.6 Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem merupakan salah satu cara penyelesaian
persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya
sejumlah kebutuhan-kebutuhan, sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari
sistem yang dianggap efektif (Eriyatno, 1999). Metodologi sistem dimaksudkan
untuk mendapatkan suatu gugus alternatif sistem yang layak untuk mencukupi
10
kebutuhan-kebutuhan yang telah diidentifikasi dan lolos seleksi. Tahap tersebut
dimulai dengan berusaha memahami kebutuhan sistem yang harus dicukupi.
Terdapat enam tahapan analisis sistem dari metodologi sistem yang harus
dilakukan sebelum sampai pada tahap sintesi, yaitu (1) analisis kebutuhan, (2)
identifikasi sistem, (3) formulasi masalah, (4) pembentukan alternatif sistem, (5)
determinasi dari realitas fisik, sosial, dan politik, dan (6) penentuan kelayakan
(Eriyatno, 1999).
2.7 Analisis Sistem
Analisis
sistem
digunakan
untuk
memahami
perilaku
sistem,
mengidentifikasi faktor-faktor penting yang terkait dengan keberhasilan sistem,
permasalahan yang dihadapi dan alternatif solusi yang dapat diajukan untuk
mengatasi permasalahan. Tahap-tahap yang perlu dilakukan yaitu:
1) Analisis kebutuhan, merupakan permulaan pengkajian sistem. Analisis
kebutuhan ditentukan berdasarkan kebutuhan pelaku sistem (stakeholder).
Untuk keperluan analisis, terlebih dahulu dilakukan identifikasi pelaku secara
selektif melalui pengamatan lapangan secara langsung, selanjutnya dilakukan
identifikasi kebutuhan pelaku melalui wawancara semi terstruktur.
2) Formulasi masalah, merupakan permasalahan-permasalahan spesifik yang
dihadapi sistem yang menyebabkan sistem tidak dapat bekerja secara optimal.
Formulasi masalah dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan dan
wawancara semi terstruktur terhadap pelaku sistem.
3) Identifikasi sistem, merupakan gambaran sistem yang memperlihatkan rantai
hubungan antara kebutuhan-kebutuhan dan permasalahan-permasalahan yang
dihadapi. Identifikasi sistem digambarkan dalam bentuk diagram sebab-akibat
(causal loop), diagram input-output, dan diagram struktur sistem (Nurani,
2008).
Download