Uploaded by islamdakwah16

LAPORAN FIELD TRIP HE

advertisement
LAPORAN FIELD TRIP
PERPINDAHAN PANAS
“Identifikasi Alat Heat Exchanger di PG. Madu Kismo dan PT. Pupuk
Kujang Indonesia”
Oleh :
Reza Fadilah
18734023
TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2020
I.
PT Pupuk Kujang Cikampek
Berikut adalah beberapa peralatan penukar panas yang digunakan di PT Pupuk
Kujang Cikampek dalam proses pembuatan pupuk:
1. Primary Reformer
Alat ini berfungsi untuk mengubah metan (CH4) menjadi CO dan H2 dengan
mereaksikan dengan H2O dan katalis nikel.
Pada primary reformer terdapat 4 tube (1 tube = 48 buah) dan burner 5 row (1 row
= 14 burner). Gas alam yang diumpankan ke primary reformer akan menghasilkan
reaksi:

Reaksi utama perubahan menjadi hidrogen dan karbon monoksida
CH4 + H2O  3H2 + CO

Reaksi perubahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan hidrogen
CO + H2O  CO2 + H2
Reaksi yang terjadi pada primary reformer berlangsung secara endotermis,
sehingga saat reaksi memerlukan panas (kalor). Panas yang dibutuhkan disediakan
oleh panas pembakaran gas alam dalam burner yang terletak diantara tube primary
reformer. Kemudian gas umpan yang telah dipanaskan didistribusikan ke tube-tube
yang dilapisi katalis nikel (Ni). Gas akan mengalami peningkatan suhu dari 510˚ C
menjadi 799˚ C dengan tekanan di keluaran tube katalis sebesar 36,2 kg/cm2G.
2. High Temperature Shift Converter (A-104-DI)
Shift converter berfungsi untuk mengonversikan CO menjadi CO2, karena CO tidak
dibutuhkan pada proses, sedangkan CO2 merupakan bahan baku dalam pembuatan
urea.
Gas dari secondary reformer akan dimasukan ke high temperature shift converter
(A-104-D1) yang berfungsi untuk meningkatkan laju reaksi dengan menggunakan
katalis Fe/Cu sebanyak 49 m3. Gas keluar pada suhu 434˚ C dengan kandungan CO
sekitar 3,4% volume. Kemudian gas akan didinginkan di HTS effluent steam
generator hinggga suhu 209˚C.
3. Low Temperature Shift Converter (A-104-D2)
Proses pengolahan CO menjadi CO2 dioptimalkan dengan memasukan gas ke low
temperature shift converter . Proses ini bertujuan untuk meningkatkan konversi
reaksi pembentukan CO2 dengan katalis Cu/Zn.
Gas keluaran dari low temperature shift converter yang bersuhu 231˚C didinginkan
di LTS effluent/BFW exchanger hingga 210˚C. Kemudian didinginkan kembali di
CO2 Stripper Reboiler hinggan 134˚C dan LTS Effluent/LP BFW exchanger
sampai 65˚C.
4. CO2 Stripper
CO2 stripper dirancang untuk melepas atau memisahkan gas CO2 dari larutan rich
solution. CO2 stripper dibagi menjadi tiga bagian, yaitu contact cooler section pada
bagian atas, low pressure flash section pada bagian tengah, dan stripper section di
bagian bawah.
Keluaran dari bagian bawah LP flash section dengan suhu 79˚C akan dipompakan
oleh semi lean solution pump dan dipanaskan di semi lean exchanger menjadi
103˚C. Larutan akan mengalami pemanasan hingga 124˚C oleh CO2 stripper
reboiler dan dengan uap bertekanan rendah di CO2 stripper steam reboiler. CO2
dan steam dari LP flash section didinginkan menjadi 38˚C di contact cooler section.
5. Methanator
Methanator dirancang untuk mengubah sisa CO2 dan CO menjadi metana
(CH4) dengan cara direaksikan dengan H2.
Gas dipanaskan di methanator feed/effluent exchanger hingga 310˚C. Kemudian
gas akan dipanaskan kembali dengan methanator preheater hingga 316˚C.
Selanjutnya gas dialirkan ke methanator yang berisi katalis nikel sebanyak 198 m3.
Reaksi berlangsung secara eksotermis dengan kondisi operasi reaktor 316−345oC.
Reaksi yang terjadi, yaitu:
CO + 3H2  CH4 + H2O
CO2 + 4H2  CH4 + 2H2O
Gas keluaran dari methanator bersuhu 345˚C dan tekanan 31 kg/cm2G dengan
kandungan CO dan CO2 Kemudian gas didinginkan di methanator feed/effluent
exchanger hingga 81˚C dan dengan air pendingin di methanator effluent cooler
hingga 38˚C.
6. Ammonia Unitized Chiller
Alat ini dirancang untuk mendinginkan amonia dari proses sintesis amonia. Chiller
adalah alat perpindahan panas yang menggunakan sistem pendingin untuk
menghilangkan panas dari beban proses dan mengalihkan atau melepaskan panas
ke lingkungan. Chiller juga dapat dikategorikan sebagai mesin pendingin pilihan
untuk mengkondisikan fasilitas industri
Gas dari synthesis gas compressor suction drum memiliki suhu 345˚C dan tekanan
30,4 kg/cm2G. Gas proses masuk ke LPC dan didinginkan di synthesis gas
compressor intercooler hingga 38˚C. Kemudian gas didinginkan lebih lanjut di
synthesis gas compressor interstage chiller hingga 4,3˚C.
II.
PG Madu Kismo
Pada proses pembuatan gula menggunakan bahan baku tebu, PG Madu Kismo
menggunakan 2 alat yang merupakan alat perpindahan panas diantaranya:
1. Evaporator
Penguapan adalah proses yang digunakan untuk mengurangi kadar air yang ada
pada nira dengan menggunakan panas, karena nira dari proses pemurnian
merupakan nira yang masih encer dan masih banyak mengandung air. Tujuan dari
penguapan ini adalah untuk meningkatkan kandungan padatan dari produk pangan,
memberikan kenyamanan bagi konsumen dan pabrik, serta mengubah flavor dan
warna dari suatu produk pangan (Fellows, 1990).
Evaporator merupakan bejana pemanas yang menguapkan nira yang bekerja secara
berurutan. Peralatan evaporato rterdiri dari centralcondenser, pompa vaccum yang
digerakkan dengan electromotor, badan evaporator, pipa – pipa uapnira, pipa – pipa
exhauststeam, pipa – pipa pencuci/ pipa – pipa air, pompa air condensate, pipa –
pipa condensate, pompa soda, tanki dan perpipaan, perpipaan nira. Untuk menguap
kan nira dan dilengkapi ruang vakum untuk menurunkan titikdidih nira sehingga
kerusakan ukrosa dan monosakarida dapat ditekan. PG Madukismo mempunyai
lima buah pan penguapan yang telah diatur jadwal pembersihannya sehingga dapat
digunakan secara bergantian dan kemampuan penguapan tetap terjaga.
Selain stasiun evaporasi, PG Madukismo juga terdapat pipa kondensat yang
memiliki fungsi sebagai penampung air kondensat yang berasal dari proses
penguapan secara keseluruhan. PG Madukismo menggunakan air kondensat
sebagai air imbibisi yang digunakan pada stasiun penggilingan. Selain tangki
kondensat stasiun evaporasi juga memiliki ketel uap atau reboiler yang berfungsi
mengubah air sebagai uap yang digunakan untuk pembangkit tenaga uap.
2. Reboiler
Reboiler merupakan alat penukar panas yang bertujuan untuk mendidihkan kembali
serta menguapkan sebagian cairan yang diproses. Biasanya liquid yang diuapkan
diletakkan dibagian sheel sedangkan pemanas diletakan dibagian pipa atau tube.
Media pemanas yang digunakan antara lain yaitu steam dan minyak.
Air yang dipanaskan kembali oleh reboiler berasal dari pipa kondensat yang berasal
dari sisa penguapan
secara keseluruhan yang menghasilkan air kondensat
kemudian air yang ditampung digunakan untuk mengisi reboiler dan untuk
dipanaskan dengan suhu yang relatif tinggi.
Sumber dan referensi:
Suci Rahmawati dan Wahyu Widayati. 2016. Laporan Praktik Kerja Lapangan di
PT Pupuk Kujang Cikampek. Jakarta. Politeknik STMI Jakarta
Download