1st time to Melbourne Nuning Khurotul Af’ida, S.Kep., Ns. Teriring rasa syukur selalu terucap dari bibir ini, alhamdulilah wasyukurillah tibalah saatnya saya harus melakukan perjalanan pertama saya ke Australia. It is really amazing experience. Well, ini memang bukan pertama kali nya saya mengikuti student exchange. Sebelumnya saya pernah terlibat juga dalam program student exchange ke Malaysia dan Thailand tahun 2014, saat menjalani masa kuliah sebagai mahasiswa keperawatan di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Dan, kini saat saya menjadi mahasiswa magister keperawatan di Universitas Airlangga (UNAIR), kesempatan untuk student exchange ini bisa saya raih kembali tentunya melalui seleksi ketat dan bertahap. Program student exchange yang saya jalani saat ini merupakan kerjasama antara UNAIR dengan La Trobe University, Australia. Baiklah, saya akan mulai bercerita tentang awal perjalanan ini. Saya berangkat dari Malang hari Sabtu tanggal 30 September 2017, jam 13.00 WIB. Saat itu memang malam minggu yah wajarlah di jalanan pasti macet karena memang saat weekend, dimana orang-orang banyak keluar rumah untuk jalan-jalan atau berlibur. Dalam perjalanan saya berdoa dan penuh harap semoga bisa tepat waktu sampai bandara sesuai dengan estimasi. Well, disini saya kasih tips, kalau mau saving time perjalanan dari Malang ke bandara Juanda sebaiknya 5-6 jam sebelum waktu check in, karena risiko macet banget, apalagi kalau weekend. Kemudian saya tiba di bandara Internasional Juanda, Surabaya dan bertemu dengan 2 rekan saya, yaitu 1 orang dosen saya dan 1 orang mahasiswa S1. Kemudian kami melakukan check in dan alhamdulilah pesawat yang kami tumpangi bisa tepat waktu membawa kami ke Denpasar. Loh, katanya mau ke Austraia, kok ke Denpasar? That’s Right! Untuk penerbangan kali ini kami harus transit di Denpasar. Kami tiba di Denpasar jam 20.00 WIB, kemudian kami sholat dan istirahat sejenak. Setelah itu kami melewati lorong-lorong bandara khusus untuk pindah ke jalur penerbangan Internasional. Yah, disinilah kami harus mengantri untuk check in bersama para tourist mancanegara. Dan apa yang terjadi saat itu, mereka semua memandangi kami, karena hanya kami bertiga yang memakai hijab. Tips nya adalah jangan canggung dalam kondisi seperti itu, tetap bersikap ramah, percaya diri dan senyumin aja karena itu memang sesuai perintah dan syariat agama. Alhamdulillah check in di bandara Internasional Ngurah Rai berjalan lancar dan kami naik pesawat yang akan membawa kami ke International Airport, Melbourne. Perjalanan ini kami tempuh selama 7 jam. Ya memang lama sekali. Tapi tidak membosankan karena kami dilayani dengan ramah oleh crew pesawat yang kami tumpangi saat itu. Kami ditawari untuk menikmati hiburan di layar yang tepat berada di depan kursi kami. Kemudian kami dilayani makanan dan minuman yang tersedia di pesawat. Dan karena perjalanan malam, setelah makan pun kami tertidur. Tanggal 1 Oktober 2017, jam 07.30 waktu setempat, kami tiba di International Airport, Melbourne. Rasa syukur yang tak pernah berhenti selalu terucap dalam bibir mungil ini. Alhamdulillah wasyukurillah. Dengan penuh haru dan bahagia kami bergegas membereskan barang-barang kami, kemudian mengikuti jalur untuk pemeriksaan di imigrasi Australia. Saat itu, kami melalui jalur khusus dan merelakan tas kami diendus anjing pelacak dengan jarak ± 50 meter. That’s fine kalau memang itu prosedurnya, asal bukan kami aja yang diendus terlalu lama. Hahaa. Tipsnya adalah tetap tenang, jangan terlihat gugup saat ditanya oleh petugas imigrasi. Jelaskan apa adanya barang bawaan yang dibawa saat itu sesuai prosedur dan harus jujur jangan ada yang disembunyikan. Kalau sampai gak jujur malah gawat, bisa kena denda dan bermasalah di imigrasi Australia. Kemudian kami beranjak naik Taxi, menuju penginapan kami yaitu di apartment milik mahasiswa Indonesia yang juga menjalani kuliah magister di University of Melbourne. Saat kami tiba di apartment tersebut kami disambut dengan baik seperti saudara sendiri karena memang sekampung halaman. Yaa, dari kampung Indonesia. For the 1st time here, kami sangat nyaman disini. Kebetulan saat ini adalah musim peralihan dari musim dingin ke musim semi, dan pastinya suhu nya agak sejuk dingin gitu. Karena saya terbiasa dengan suhu dingin di Malang, yah hampir mirip begitu lah ya. Tips nya adalah jangan lupa sesuaikan suhu negara tujuan dengan pakaian yang akan anda bawa. Jangan sampai salah kostum, haaha. Well, segitu dulu ya tips nya. Dan semoga hari-hari kami disini selanjutnya bisa lebih menyenangkan saat kami akan berkunjung dan berkolaborasi dengan tim dari School and Midwifery Nursing, La Trobe University, Australia. See you tomorrow…