TEORI ANTRIAN Proses terbentuknya antrian: bila terdapat pemakai jasa pelayanan yang lebih dari satu sedangkan fasilitas pelayanan terbatas. Kondisi ini bisa terjadi baik pada industri jasa maupun industri manufaktur. Pemakai fasilitas: bisa berbentuk orang, bahan baku, komponen, mesin dan peralatan yang semuanya merupakan sumber daya dan mempunyai nilai ekonomi. Dengan menuggu pelayanan maka menimbulkan pemborosan yang harus ditekan. Teori antrian bukan satu teknik optimasi, tetapi merupakan alat analitis yang akan memberikan informasi efektif mengenai suatu permasalahan (Mardiono, 1986). Prosedur yang berhubungan dengan masalah antrian (Mardiono, 1986): 1. Menentukan dan menghubungkan variabel-variabel dari satu situasi untuk menetapkan permasalahan, 2. Menurunkan distribusi yang sesuai, berdasarkan data yang tersedia dan menggunakan tes statistik yang sesuai 3. Menggunakan distribusi di atas untuk mengembangkan karakteristik operasi yang menentukan sistem secara keseluruhan. 4. Memperbaiki hasil dari sistem melalui pemakaian model keputusan yang sesuai dan berdasarkan karakteristik operasi. Masalah utama yang dibahas dalam teori antrian: 1. Berapa panjang antrian sebaiknya? → berkaitan dengan kepentingan pemakai fasilitas 2. Berapa jumlah fasilitas pelayanan yang memadai? → berkaitan dengan kepentingan penyedia fasilitas. Dasar pengembangan Teori Antrian: - Pola kedatangan pemakai fasilitas - Pola pelayanan yang diberikan mengikuti distribusi kemungkinan tertentu Teori antrian hanya dapat digunakan untuk menganalisis model sistem yang sederhana. Untuk kondisi yang rumit, sistem dapat dianalisis menggunakan simulasi. Proses dasar yang diasumsikan oleh setiap model antrian adalah sebagai berikut: Pemakai jasa yang membutuhkan pelayanan muncul dari suatu sumber input sepanjang waktu. Pemakai jasa ini memasuki sistem antrian dan bergabung pada antrian. Pada waktu-waktu tertentu anggota antrian ini dipilih untuk dilayani menurut aturan yang disebut disiplin pelayanan. Pelayanan yang dibutuhkan kemudian dilaksanakan oleh mekanisme pelayanan, setelah itu pemakai jasa meninggalkan sistem antrian. Hal ini dapat dilihat pada Gambar berikut: Unit-unit yang membutuhkan pelayanan Sumber Input Antrian Langganan/Pemakai Jasa Mekanisme Pelayanan Sistem Antrian Unit-unit yang telah dilayani Gambar: Skema Sistem Antrian Untuk sumber input yang tidak terbatas tidak berpengaruh pada kemampuan sumber input untuk mengahasilkan konsumen. Tak terbatas : kedatangan konsumen pada fasilitas pelayanan tidak dipengaruhi oleh jumlah mereka yang sedang berada dalam sistem. Pola statistik kedatangan konsumen biasa diasumsikan mengikuti distribusi Poisson → jumlah KARAKTERISTIK SISTEM ANTRIAN 1. Kapasitas sistem: ditandai oleh jumlah pemakai jasa maksimum yang dapat ditampung oleh sistem (terbatas atau tidak terbatas) Kasus balking → konsumen yang datang pada suatu fasilitas pelayanan batal masuk karena jumlah konsumen dalam sistem lebih dari angka tertentu. Kasus reneging →konsumen yang sudah mengantri di suatu fasilitas pelayanan, karena telah menunggu lebih dari selang waktu tertentu pergi sebelum dilayani. 2. Disiplin pelayanan: menentukan urutan pelayanan yang digunakan (FIFO, random, prioritas tertentu, dll) 3. Mekanisme pelayanan: satu sarana atau lebih; paralel atau seri. Waktu pelayanan berdistribusi exponensial atau yang lainnya. Notasi Kendall untuk Model Antrian (a / b / c) : (d / e / f) a : distribusi kedatangan atau waktu antar kedatangan b : distribusi kepergian atau distribusi waktu pelayanan c : jumlah saluran pelayanan paralel dalam sistem d : disiplin pelayanan e : jumlah pemakai jasa maksimum dalam sistem yang diperbolehkan, (dalam antrian + dalam pelayanan) f : sumber input Kode a, b, c yang umum digunakan adalah sebagai berikut: M : kedatangan atau kepergian berdistribusi Poisson atau distribusi waktu antar kedatangan dan waktu pelayanan adalah exponensial. D : waktu antar kedatangan atau pelayanan tetap. Ek : distribusi waktu antar kedatangan atau waktu pelayanan mengikuti distribusi Erlang, dengan parameter k. GI : distribusi kedatangan atau antar kedatangan bebas (General Independent) G : distribusi kepergian umum (General) Simbol untuk d: FCFS : first come first served (datang paling awal dilayani paling awal) LCFS : last come first served (datang paling akhir dilayani paling awal) SIRO : service in random order (dilayani menurut urutan acak) GD : general service dicipline (disiplin pelayanan umum) Simbol c digantikan dengan angka tertentu, sedang e dan f menunjukkan terbatas dan tidak terbatas. Laboratorium Sistem Produksi Jur-TI UPNV YK PUR/POII/T.Permainan.doc 1 Contoh pemakaian simbol di atas, (M/M/c) : (FCFS/N/~) berarti kedatangan berdistribusi Poisson, kepergian juga Poisson dengan jumlah sarana pelayanan paralel c, first come first served jumlah maksimum pemakai jasa dalam sistem N, dengan sumber input tidak terbatas. Notasi antrian δ : standar deviasi λ : laju kedatangan (jumlah kedatangan per satuan waktu) μ : laju pelayanan (jumlah yang dilayani per satuan waktu) 1/μ : waktu pelayanan rata-rata 1/λ : waktu antar kedatangan rata-rata Ρ : λ/ μ : utilisasi potensial Lq : jumlah konsumen rata-rata yang menunggu untuk dilayani Ls : jumlah konsumen rata-rata yang menunggu dalam sistem (termasuk yang sedang dilayani) Wq : waktu rata-rata menunggu untuk dilayani Ws : waktu rata-rata menunggu di dalam sistem (termasuk waktu penga-matan) n : jumlah satuan dalam sistem c : jumlah fasilitas pelayanan paralel N : panjang antrian maksimum yang tersedia Pn : kemungkinan tepat terdapat n konsumen di dalam sistem Pw : kemungkinan menunggu dalam antrian Hubungan antara Ws , Wq, Ls, dan Lq Menurut definisi: Little : Ls = λ Ws Lq = Ls λ/ μ = λ Wq Penetapan model antrian 1. Sistem pelayanan komersial Langganan memperoleh pelayanan dari organisasi-organisasi komersial, pelayanan dari orang ke orang pada suatu lokasi yang tetap, seperti: salon kecantikan, bank, kantin, pompa bensin, dll. 2. Sistem transportasi Langganannya berupa kendaraan/alat angkut, contoh: mobil-mobil yang menunggu di gerbang tol atau lampu lalu lintas, truk yang menunggu untuk dimuati dan dibongkar, pesawat yang menunggu untuk mendarat atau lepas landas dari suatu landasan. Conoth lain: tempat parkir, dalam hal ini mobilmobil sebagai langganan dan areal parkir sebagai pelayan. Di sini tidak ada antrian karena langganan yang datang akan pergi ke tempat parkir lain jika tempat parkir telah penuh. 3. Sistem pelayanan industri Contoh: sistem pemindahan bahan, sistem perawatan, proses produksi, dll. PROSES BIRTH AND DEATH Kebanyakan model dasar antrian menganggap bahwa input (unit kedatangan) dan output (leaving unit) dari sistem antrian terjadi menurut proses birth and death (kelahiran – kematian) Kelahiran : kedatangan calling unit yang baru dalam sistem antrian. Kematian : keberangkatan unit yang telah dilayani. Laboratorium Sistem Produksi Jur-TI UPNV YK PUR/POII/T.Permainan.doc 2 Proses kelahiran dan kematian ini terjadi secara random yang rata-rata terjadinya hanya bergantung pada keadaan yang sedang berlangsung (current state) dari sistem (jumlah calling unit dalam sistem antrian) 1. Birth postulate. Sistem pada state En (n = 0, 1, 2, …) pada saat t, kemungkinan bahwa tepat ada satu kelahiran selama interval waktu t sampai dengan (t + t) adalah [λn t + 0(t)], di mana λn positif konstan. 2. Death postulate. Sistem pada state En (n = 0, 1, 2, …) pada saat t, kemungkinan bahwa tepat ada satu kematian selama interval waktu t sampai dengan (t + t) adalah [μn t + 0(t)], di mana μ0 = 0 dan μn positif konstan untuk n > 0. 3. Multiple jump postulate. Sistem pada state En (n = 0, 1, 2, …) pada saat t, kemungkinan bahwa jumlah kombinasi kelahiran dan kematian lebih dari satu selama interval waktu t sampai dengan (t + t) adalah 0(t). (0(t) adalah fungsi dari t yang karena t <<< (kecil sekali, mendekati nol), maka fungsi tersebut akan memenuhi persamaan: 0t lim 0 t 0 t Sebagai akibat dari postulate 3, maka postulate 1 akan tetap berlaku walaupun kalimat “tepat ada 1 kelahiran” diganti dengan kalimat “tepat ada 1 kelahiran dan tanpa kematian”. Postulate 2 juga tetap berlaku walaupun kalimat “tepat ada 1 kematian” diganti dengan “tepat ada 1 kematian dan tanpa kelahiran”. Selama interval waktu t s/d (t + t) harus terjadi salah satkejadian mutually exclusive berikut: 1. tepat ada 1 kelahiran tanpa kematian. 2. tepat ada 1 kematian tanpa kelahiran 3. jumlah kelahiran dan kematian lebih besar dari 1 4. tidak ada kelahiran atau kematian. Jumlah kemungkinan kejadian tersebut adalah 1, sehingga kemungkinan terjadinya kejadian 4 adalah: P(4) 1 [ P(3) P(2) P(1)] Kesimpulan: Sistem dengan state En (n = 0, 1, 2, …) pada saat t, kemungkinan bahwa tidak terjadi kelahiran dan tidak terjadi kematian pada interval waktu t sampai dengan (t + t) adalah : [1 n t n t 0t ] Untuk n → 0, sistem dapat mencapai state En pada saat (t + t) dari sistemnya pada saat t, dalam salah satu cara dari keempat cara mutually exclusive berikut: State pada saat t En-1 En+1 ? En Maka: Event dari t s/d (t + t) Satu kelahiran Satu kematian Banyak event Tidak terjadi sesuatu Probabilitas Pn 1 t n 1 t 0t Pn 1 t n 1 t 0t 0t Pn t 1 n t n t 0t Pn t t Pn1 t n 1 t 0t Pn1t n1 t 0t 0t Pn t 1 n t n t 0t Gabungkan 0(t) Pn t t Pn 1 t n1 t Pn1t n 1 t Pn t 1 n t n t 0t Laboratorium Sistem Produksi Jur-TI UPNV YK PUR/POII/T.Permainan.doc 3 Kurangi kedua ruas dengan Pn(t), kemudian dibagi dengan t, diperoleh: Pn t t Pn t 0t n1 Pn1 t n1 Pn1 t n n Pn t t t Untuk t positif: 0t Pn t t Pn t lim lim Pn1 t n1 Pn1 t n n Pn t t 0 t 0 n 1 t t dPn t n1 Pn1 t n1 t Pn1 t n n Pn t ………………….(1) dt Untuk n > 0 Jika n = 0, λ-1 = 0, dan μ0 = 0, maka: dP0 t 1 P1 t 0 P0 t …………………………………………..(2) dt SOLUSI STEADY STATE Jika sistem antrian telah mencapai kondisi steady state, maka probabilitas {Pn(t)} menjadi konstan dan independen terhadap waktu. Solusi steady state untuk Pn ini bisa didapat dengan 2 pendekatan yaitu: 1. Dengan menyelesaikan Pn(t) dalam kasus transien dengan t → dP t 2. Dengan menetapkan n 0 dt Karena solusi transien ini tidak dapat digunakan untuk proses kelahiran-kematian, maka akan digunakan pendekatan kedua. Asumsikan bahwa: lim Pn t Pn t dPn t lim 0 t dt Untuk t → maka persamaan (1) dan (2) menjadi: 0 n1 Pn1 n1 Pn1 n n Pn jika n 0 Sehingga 0 1 P1 0 P0 jika n 0 P1 Untuk n = 0, maka didapat: 0 P 1 0 Untuk n > 0 didapat: Pn 1 n P P Pn n n n 1 n 1 n1 n1 Sementara, perhatikan ruas kanan kedua. Jika n > 1, maka: n1 n Pn n1 Pn1 n Pn1 n1 Pn1 n2 Pn2 n1 Pn 1 n n n1 Pn 1 n 2 Pn2 Ulangi perhitungan dengan nilai n yang lebih kecil, sehingga akhirnya didapat: n Pn n 1 Pn 1 1 P1 0 P0 Laboratorium Sistem Produksi Jur-TI UPNV YK PUR/POII/T.Permainan.doc 4 Dari persamaan untuk n = 0, diketahui bahwa n Pn n1 Pn1 0 , karena itu: Pn Pn 1 P1 0 P0 sehingga n 1 Pn 1 n n 1 n 2 Pn 2 .......... n n 1 n 1 n 2 n 3 0 P n 1 n 2 1 0 Persamaan ini dapat ditulis secara ringkas, sebagai: n 1 Pn Karena i 0 i n i 1 i P n0 untuk n 1, 2, ... P0 1 , maka n 1 P0 dimana n 1 1 n 1 i 0 i L n Pn n 0 n i 1 i dan Lq (n s) Pn ns Hubungan yang lain: W L , Wq Lq adalah tingkat kedatangan rata-rata dalam jangka waktu yang panjang dimana: n Pn n 0 Solusi steady state ini diturunkan dengan asumsi bahwa parameter-parameter n dan n adalah sedemikian sehingga kondisi steady state dapat tercapai. Asumsi ini berlaku jika 1. S MODEL-MODEL SINGLE SERVER (S = 1) 1. Input Poisson dan Waktu Pelayanan Eksponensial Model ini merupakan kasus khusus dari proses kelahiran-kematian yang mengkombinasikan proses kelahiran murni dengan proses kematian murni. Jadi n untuk n 0,1, 2, ... dan n untuk n = 1, 2, … Dari solusi steady state ( ) diperoleh: Laboratorium Sistem Produksi Jur-TI UPNV YK PUR/POII/T.Permainan.doc 5 1 P0 i 0 i 1 n 1 1 n 1 n0 n i 1 i 1 1 n 1 1 Untuk n > 0 n 1 i 0 i Pn P0 n P0 i 1 i Karena n , maka: Pn 1 n untuk n = 0, 1, 2, … Dengan demikian: d n n 0 n 0 d d n d 1 1 1 d n0 d 1 L n1 n 1 L 1 Dengan cara yang sama: Lq n 1 Pn L 11 P0 n 1 2 Lq Dengan asumsi ( ) , tentukan variabel random T sebagai waktu menunggu dalam sistem (termasuk pelayanan) untuk suatu kedatangan random dengan disiplin pelayanan FCFS. Jika kedatangan random, didapatkan sistem dalam state En, maka akan menjadi unit ke n+1 dalam garis (sistem). W E T 1 1 1 Waktu menunggu yang lebih relevan : waktu menunggu yang hanya sampai pelayanan dimulai. Untuk itu tetapkan T’ sebagai waktu menunggu dalam antrian (tidak termasuk waktu pelayanan) untuk suatu kedatangan random dengan disiplin pelayanan FCFS. Jika kedatangan ini didapatkan tidak ada langganan dalam sistem, maka ia akan langsung dilayani sehingga: Wq E T ' Laboratorium Sistem Produksi Jur-TI UPNV YK PUR/POII/T.Permainan.doc 6 2. Input Poisson dan Waktu Pelayanan Sembarang 2 Asumsi : waktu pelayanan rata-rata 1/μ dengan varians . Maka jika didapat: 1, P0 1 2 2 2 Lq 21 L Lq Wq Lq W Wq 1 3. Input Poisson dan Waktu Pelayanan Konstan 2 Waktu pelayanan untuk setiap langganan adalah konstan sehingga = 0. Karena Lq itu: 2 21 Demikian juga untuk L, Wq dan W. Lq dan Wq harganya setengah kali harga Lq dan Wq untuk model waktu pelayanan eksponensial. 4. Input Poisson dan Waktu Pelayanan Erlang Rata-rata 1/μ dan 2 = 1/Kμ2. K adalah parameter-parameter distribusi yang berharga positip. Karena itu: 2 Lq Wq 1 2 2 1 K 2 K 2 K 21 1 K 2 W Wq 1 L W 5. Input Poisson dan Waktu Pelayanan Eksponensial dengan Antrian Terbatas Model ini seperti model 1., hanya saja panjang garis (antrian) tidak boleh melebihi sejumlah tertentu (dinyatakan dengan M). Setiap langganan yang datang pada saat antrian sudah penuh, harus meninggalkan sistem tanpa mendapat pelayanan. Jadi, model ini adalah kasus khusus dari proses kelahiran-kematian dimana: n 0 , jika n 0,1, 2,..., M 1 , jika n M Dan μn = μ untuk n = 1, 2, … Steady state dicapai: Laboratorium Sistem Produksi Jur-TI UPNV YK PUR/POII/T.Permainan.doc 7 P0 1 M n 0 n 1 1 M 1 1 / 1 M 1 1 / Sehingga 1 n untuk n = 0, 1, 2, …, M Pn M 1 1 M 1 M d n L nPn M 1 n 0 1 n 0 d 1 d M n M 1 1 d n 0 1 d 1 M 1 M 1 1 d 1 M 1 M M M 1 1 1 M 1 1 M 1 M 1 L 1 1 M 1 Dengan S = 1, maka Lq L 1 P0 Di sini tidak perlu . Ekspektasi waktu menunggu: L L W , Wq q di mana: M 1 n 0 n 0 n Pn Pn 1 PM 6. Model Sumber Terbatas Sumber input terbatas artinya, ukuran dari populasi langganan adalah terbatas (misalkan sebanyak M) Contoh: sejumlah M mesin yang harus diperbaiki/dioperasikan oleh seorang montir/operator. Mesin-mesin ini berada di dalam garis (antrian) apabila sedang menunggu untuk dilayani, dan berada di luar sistem antrian apabila sedang berjalan (running) Jika unit berada di luar sistem antrian pada saat t, maka probabilitas bahwa unit ini akan masuk ke dalam sistem pada saat (t + t) adalah [λt + 0(t)]. Jika unit sedang dilayani pada saat t, maka probabilitas bahwa unit ini akan selesai dilayani pada saat (t + t) adalah [μt + 0(t)]. Dua hal di atas menunjukkan bahwa, baik waktu yang digunakan di luar sistem di antara pelayanan maupun waktu pelayanan, mempunyai distribusi eksponensial dengan rata-rata (1/λ) dan (1/μ). Jika sistem berada dalam state En pada saat t dengan (M-n) unit berada di luar sistem maka probabilitas bahwa tepat ada satu unit baru memasuki sistem selama interval waktu t sampai (t + t) adalah (M-n)λ t + 0(t). Karena itu, model ini sebenarnya merupakan kasus khusus dari proses kelahiran-kematian, di mana: Laboratorium Sistem Produksi Jur-TI UPNV YK PUR/POII/T.Permainan.doc 8 M n , jika n 0,1, 2,..., M , jika n M 0 Dan μn = μ untuk n = 1, 2, …,M n Hasil steadystate adalah: 1 P0 M M ! n n 0 M n M! Pn P M n ! 0 n jika n 1, 2, ..., M 1 P0 n 0 M L nPn Lq 1 P0 M 1 P0 n0 Lq n 1 Pn M M W L , Wq di mana: Lq M 1 n 0 n 0 n Pn M n Pn M L MODEL-MODEL MULTIPLE SERVER (S > 1) 1. Input Poisson dan Waktu Pelayanan Eksponensial Model ini menggunakan asumsi bahwa kedatangan terjadi menurut input Poisson dengan parameter λ, dan waktu pelayanan untuk masing-masing unit mempunyai distribusi eksponensial dengan rata-rata (1/μ). Jadi, distribusi waktu pelayanan sama, tanpa memperhatikan pelayanan mana dari sejumlah S pelayan yang melakukan pelayanan untuk unit. Tingkat rata-rata untuk seluruh sistem antrian adalah tingkat rata-rata di mana unit yang sudah dilayani meninggalkan sistem, dan bergantung pada state sistem En. Tingkat pelayanan rata-rata per pelayanan yang sibuk adalah μ, karena itu tingkat pelayanan keseluruhan adalah μn = nμ jika n ≤ S. Jika n ≥ S, berarti semua pelayan sibuk sehingga μn = Sμ. Model ini merupakan kasus khusus dari proses kelahiran-kematian dengan λn = λ (untuk n = 0, 1, 2, …) dan n S n , jika 0 n S , jika n S Jika λ < Sμ (tingkat kedatangan rata-rata lebih kecil dari tingkat pelayanan ratarata maksimum), maka hasil steady state-nya adalah: Laboratorium Sistem Produksi Jur-TI UPNV YK PUR/POII/T.Permainan.doc 9 P0 1 S 1 n0 P0 / / n S n! S! / S n S nS 1 S 1 / / S 1 n0 n! S ! 1 / S n / n! P0 Pn n / P S !S n S 0 n dan jika 0 n S jika n S dengan / S , maka P / Lq 0 2 S !1 S Wq Lq W Wq ; 1 1 L Wq Lq Untuk mendapatkan distribusi kemungkinan dari waktu menunggu, asumsikan bahwa disiplin pelayanannya FCFS. Notasi standar P(>t) digunakan untuk menyatakan probabilitas bahwa suatu kedatangan random harus menunggu dalam antrian (sebelum dilayani) adalah lebih besar dari t. jelas bahwa penungguan dalam antrian ini terjadi jika ada S atau lebih unit di dalam sistem. P 0 Pn nS / P S 0 S! j j 0 P / 0 S !1 S P t e S t 1 P 0 Jika variabel random W adalah waktu menunggu termasuk pelayanan dari suatu kedatangan random, maka (untuk t ≥ 0) P W t e t P0 / S 1 S !1 1 e t S 1 / S 1 / Jika Wq adalah variabel waktu menunggu dalam antrian (tidak termasuk waktu pelayanan) dari suatu kedatangan random, maka untuk t ≥ 0 didapat: P Wq t 1 PWq 0 e S t 1 Dimana P Wq 0 Pn S 1 n 0 Laboratorium Sistem Produksi Jur-TI UPNV YK PUR/POII/T.Permainan.doc 10 1 e t S 1 / diganti dengan μt Jika S 1 / = 0 maka S 1 / 2. Input Poisson dan Waktu Pelayanan Eksponensial dengan Antrian Terbatas Model ini ekivalen dengan model 1, kecuali bahwa panjang antrian (garis) tidak boleh melebihi sejumlah tertentu M. Jadi, merupakan kasus khusus dari proses kelahiran-kematian, di mana: n , jika 0 n M , jika n M 0 n , jika 0 n S S , jika n S n Jadi : / n! P0 / n Pn P0 nS S ! S 0 n ; jika n min S , M ; jika S n M ; jika n M Di mana : P0 1 min S , M / / n S n! n0 S! n S 1 S nS M M Jika M ≤ S, biasanya Lq = 0 dan L n Pn n 0 Jika M > S, maka P / 1 M S M S M S 1 Lq 0 2 S !1 S Dan L n Pn Lq S 1 Pn n 0 n 0 S 1 S 1 W dan Wq dicari dengan cara yang sama seperti pada model 5 pada S = 1. 3. Model Sumber Terbatas Model ini merupakan kasus khusus dari proses kelahiran-kematian, di mana: Laboratorium Sistem Produksi Jur-TI UPNV YK PUR/POII/T.Permainan.doc 11 M n 0 , jika n M n n S , jika n M , jika 0 n S n , jika n S Maka: M! n P / , jika 0 n S 0 M n ! n! M! n / , jika S n M Pn P0 nS M n ! S ! S , jika n M 0 Di mana: 1 P0 S 1 M M! M! n n / / nS n 0 M n !n! n S M n ! S ! S Lq n S Pn M nS L n Pn Lq S 1 Pn n 0 n 0 L L W ; Wq q di mana M L S 1 S 1 MODEL SWALAYAN (Self-service model) Pada model ini jumlah pelayan menjadi tidak terbatas, karena setiap pelanggan melayani dirinya sendiri. Model ini merupakan pengembangan dari, model 1 untuk S > 1, dengan jumlah pelayan = ~ Dari model 1 tersebut, bahwa: / n Pn P0 n! P0 , karena n 0 1 1 / P / 2 2! 1 e / n 1 , maka: e / Sehingga didapat: e / / Pn n! n n 0,1, 2, yang berdistribusi Poisson dengan rata-rata E{n} = λ/μ. Disamping itu didapat pula: L = E{n} = λ/μ Laboratorium Sistem Produksi Jur-TI UPNV YK PUR/POII/T.Permainan.doc 12 W = 1/μ Lq = Wq = 0 Soal Latihan: 1. Di sebuah gedung pertunjukkan hanya terdapat satu loket penjualan tiket. Penonton yang datang untuk membeli tiket mengikuti distribusi Poisson dengan rata-rata 30 orang per jam. Waktu yang diperlukan untuk melayani seorang pembeli berdistribusi eksponensial dengan rata-rata 90 detik. Berapakah: a. Probabilitas ada 5 pembeli di depan loket? b. Ekspektasi panjang antrian termasuk yang sedang dilayani? c. Ekspektasi panjang antrian tidak termasuk yang sedang dilayani? d. Ekspektasi waktu menunggu dalam sistem (termasuk waktu pelayanan)? e. Ekspektasi waktu menunggu dalam antrian (tidak termasuk waktu pelayanan)? f. Probabilitas bahwa seorang pembeli tiket harus menunggu sedikitnya 8 menit sejak ia datang di depan loket hingga selesai mendapatkan tiket? 2. Seperti soal no. 1, tetapi ada dua loket penjualan. 3. Di suatu Puskesmas, pasien datang dengan mengikuti distribusi Poisson dengan rata-rata 30 orang per jam. Ruang tunggu Puskesmas itu hanya mampu menampung 14 orang pasien. Waktu pelayanan setiap pasien berdistribusi eksponensial dengan rata-rata 20 orang per jam. Berapakah: a. Tingkat kedatangan efektif pada Puskesmas itu? b. Probabilitas bahwa seorang pasien yang datang tidak akan menunggu (langsung dilayani)? c. Probabilitas bahwa seorang pasien yang datang akan mendapatkan kursi yang kosong di ruang tunggu tersebut? d. Ekspektasi waktu menunggu hingga seorang pasien dapat meninggalkan Puskesmas itu? 4. Dua orang montir diminta untuk memperbaiki 5 buah mesin. Kerusakan masingmasing mesin berdistribusi Poisson dengan rata-rata 3 mesin/jam. Waktu yang diperlukan untuk memperbaiki mesin-mesin tersebut berdistribusi eksponensial dengan rata-rata 15 menit. Berapakah: a. Probabilitas bahwa kedua montir itu menganggur? b. Probabilitas bahwa salah seorang montir menganggur? c. Ekspektasi jumlah mesin yang belum diperbaiki? 5. Di sebuah fasilitas swalayan, kedatangan terjadi dengan mengikuti distribusi Poisson dengan rata-rata 50/jam. Waktu pelayanan per pelanggan berdistribusi eksponesial dengan rata-rata 5 menit. Berapakah: a. Ekspektasi jumlah langganan pada fasilitas itu? b. Persentase waktu menganggurnya fasilitas itu? Laboratorium Sistem Produksi Jur-TI UPNV YK PUR/POII/T.Permainan.doc 13