Pengaruh “Design Man Made Environment” Terhadap Perilaku Penduduk Studi Kasus: Kota Venesia, Italia By: Euis Nurilaini Fatimah/5112417042 Gambar 1. Kota Venesia diatas pulau pulau yang dikelilingi Laguna Sumber: mobgenic.com Venesia termasuk dalam kota yang berkembang di Zaman Neo Klasik, Renaissance. Kota ini berada di daratan Italia yang awal mula perkembangannya masih termasuk dalam abad klasik. Venesia berdiri pada tahun 421 Masehi dan pertama kali diduduki oleh orang orang Roma yang mengungsi ke daerah Rialto. Kota Venesia dibangun diatas pulau pulau yang dikelilingi Laguna. Kebutuhan air hanya mengandalkan curah hujan, karena air laguna sudah tercampur air asin, sehingga tidak cocok dijadikan air minum. Di musim dingin, ancaman gelombang laut, di musim panas ancaman malaria. Namun saat ini penduduk Venesia dapat bertahan dengan kondisi tersebut. Gambar 2. Grand Canal merupkan Kanal terbesar di Venesia Sumber: google.com The city of water merupakan julukan dari Kota Venesia. Kota ini dibelah oleh aliran sungai. Ada 117 kanal. Kanal besar atau Grand Canal merupakan yang terbesar dan membelah kota menjadi dua.Venesia dikenal dengan ratusan jembatan. Ada 417 jembatan dengan dengan 72 merupakan jembatan pribadi. Kota ini terbentuk dari 118 pulau, yang dihubungkan dengan jembatan ini. Ada 350 perahu gondola di kota ini. Rata-rata memiliki panjang 11 meter dan berat sekitar 600 kilogram. Selain the city of water, Venesia merupakan kota romantis dan menyimpan banyak sejarah kuno yang diangkat dalam film Inferno (2016) serta menjadikan sudut kota ini seperti museum. Banyak bangunan bangunan kuno berlanggam arsitektur basilica. Gambar 3. Muka Bangunan Menghadap Kanal Sumber: google.com Bangunan bangunan di Venesia memiliki muka bangunan yang berhadapan dengan kanal. Sehingga agar terlihat bersih dan lingkungan terjaga, masyarakat Venesia tidak membuang sampah di kanal. Selain itu masyarakat Venesia menggunakan moda transportasi perahu atau gondola untuk berpergian jarak jauh. Dan mengandalkan jalan kaki ketika melewati jalan jalan sempit. Gambar 3. Gondola Moda Transpoertasi Kota Venesia Sumber: google.com Daya tarik tersebut, menjadikan Venesia menjadi salah satu destinasi wisata popular di Italia dan dikunjungi oleh banyak wisatawan. Industri pariwisata berkembang. Banyak dibangun hotel dan apartemen untuk mengakomodasi penginapan wisatawan yang bermalam di kota ini. Banyak juga dibangun restoran dan toko toko souvenir sebagai pendukung pariwisata Kota Venesia. Sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai pengemudi gondola. Saat ini, pendayung gondola harus memiliki lisensi untuk mengoperasikan gondolanya. Gambar 3. Demonstran meminta pemerintah untuk membatasi wisatawan yang berkunjung ke Venesia Sumber: okezone news Kota Venesia dikunjungi rata-rata 50.000 turis per hari. Tak seperti kebanyakan kota kota lain yang ingin kotanya menjadi destinasi wisata dan dikunjungi banyak orang, Hal ini justru mengganggu aktivitas sehari hari penduduk asli Venesia. Seperti saat perayaan agama Katolik, Hari Raya semua orang kudus. Jalanan kota malah dipadati wisatawan, sehingga mengganggu penduduk Venesia yang ingin merasakan kekhusyukan. Selain itu, perilaku vandaliseme yang dilakukan oleh wisatawan pun kerap terjadi. Seperti mandi di kanal, memasang gembok cinta di jembatan, dan lainnya. Sektor pariwisata yang berkembangpun menjadikan harga sewa rumah menjadi tinggi, karena banyaknya penginapan murah yang ditawarkan. Protes penduduk asli Venesia terhadap pemerintah untuk membatasi wisatawan asing yang berkunjung ke Kota Venesia ini pun dilakukan. Hingga penduduk Venesia yang tak mampu membayar sewa rumah memutuskan untuk bermigrasi ke kota lain. Kesimpulan dari “Design Man Made Environment” pada studi kasus Kota Venesia, Italia ini adalah kota yang memang secara geografisnya merupakan kota air dan dibentuk dengan banyak kanal kanal menjadikan perilaku masyarakat Venesia harus menyesuaikan kondisi lingkungan dengan bangunan bangunan yang terkepung oleh air. Muka bangunan yang berhadapan dengan kanal, menjadikan perilaku masyarakat memperhatikan kebersihan lingkungan dengan tidak membuang limbah rumah tangga di kanal. Selain itu moda transportasi utama nya pun bukan mobil, melainkan perahu atau gondola. Sehingga sebagian besar pekerjaan penduduk Venesia sebagai pendayung gondola. Banyak bangunan bangunan kuno yang menghiasi setiap sudut kota. Kota bersejarah yang unik, bersih, dan cantik ini. Hal ini mengundang banyak wisatawan yang berkunjung. Sektor pariwisata menjadi berkembang dan seiring berjalannya waktu terjadi overload wisatawan. Wisatawan yang berasal dari berbagai kultur, tak jarang merusak lingkungan. Keadaan ini mengganggu aktivitas penduduk asli Venesia. Harga sewa rumah pun naik, sehingga banyak penduduknya yang protes terhadap kebijakan pemerintah hingga melakukan migrasi. DAFTAR PUSTAKA Dwi Indrawan Raditya, Hafidian Alifiana. 2011. Bentuk dan Perkembangan Kota Venesia Kota Neoklasik – Renaissance. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh November. Beritatagar.id Kompas.com Liputan6.com Nationalgeographic.com Ntdindonesia.com Tirto.id Wol.jw.org