MAKALAH PERSEPSI KONSUMEN Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Perilaku Konsumen” Dosen Pengampu: Erminati Pancaningrum, S.T.,MSM Disusun oleh kelompok 3: 1. Lucky Indah Rahmawati (1761021) 2. Ulfatur Rosyidah (1761044) 3. Lanina Novita Putry (1761084) PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) PGRI DEWANTARA JOMBANG 2020 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Persepsi Konsumen”. Paper ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah “Perilaku Konsumen”.Dan semoga, selain memenuhi tugas tersebut, paper ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan kami selaku penulis. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca. Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini masih ada banyak kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun bahasanya.Maka dari itu kami sangat berharap dan akan menerima segala kritik serta saran dari pembaca agar dapat menjadi pembelajaran bagi kami dalam pembuatan makalah di masa depan. Jombang, 20 Maret 2020 Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................... i DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang ...............................................................................................1 B. Rumusan Masalah ..........................................................................................1 C. Tujuan Penulisan ............................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3 A. Dinamika Sensorik Persepsi ...........................................................................3 B. Elemen – Elemen Persepsi ..............................................................................5 C. Komponen Citra Konsumen Dan Aplikasi Strategi Konsumen ......................6 D. Proses Persepsi ........................................................................................................ 8 E. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Kesalahan Dalam Persepsi . 10 BAB III PENUTUP ..............................................................................................12 A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12 B. Saran ............................................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................13 DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................8 Gambar 1.Contoh aplikasi strategi konsumen ...................................................... 8 Gambar 2. Proses persepsi ................................................................................8 ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai mahluk sosial dan juga sebagai mahluk yag individual, memiliki cara pandang yang berbeda satu sama lain. Hal ini tergantung bagaimana seseorang menanggapi sesuatu dengan kemampuan kognitifnya.Pada dasarnya manusia dilengkapi dengan kemampuan kognitif untuk memproses sebuah informasi yang diperoleh dari lingkungannya melalui panca indera yang dimliki.Salah satu kemampuan kognitif yang dimiliki oleh manusia adalah persepsi. Persepsi dapat mempengaruhi sikap, tingkah laku dan penyesuaian pada diri seseorang. Proses persepsi disini bisa dibilang sebagai proses yang manusiawi atau otomatis, karena persepsi bekerja dengan cara yang hampir sama pada setiap individu meskipun hasil akhir yang didapatnya berbeda itu karena dipengaruhi oleh berbagai macam faktor pembentukannya. Secara sederhana persepsi mengandung arti bagaimana cara seseorang dalam memahami sesuatu atau bagaimana dia melihat suatu objek (Apruebo, 2005). Persepsi juga berarti suatu proses pemahaman atau pemberian makna atas sebuah informasi terhadap stimulus. Stimulus diperoleh dari proses penginderaan terhadap obejk, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa proses kognisi pada manusia dimulai melalui sebuah proses persespi. B. Rumusan Masalah a. Apa itu dinamika sensorik persepsi ? b. Apa saja elemen-elemen persepsi ? c. Apa saja komponen citra konsumen dan aplikasi strategi konsumen ? d. Bagaimana proses persepsi ? e. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam persepsi ? 1 C. Tujuan a. Untuk mengetahui apa itu dinamika sensorik persepsi. b. Untuk mengetahui apa saja elemen-elemen persepsi. c. Untuk mengetahui apa saja komponen citra konsumen dan aplikasi strategi konsumen. d. Untuk mengetahui bagaimana proses persepsi. e. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam persepsi. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Dinamika Sensorik Persepsi Secara etimologi persepsi berasal dari bahasa latin perceptio yang berarti menerima atau mengambil.Menurut Stephen P. Robbins (1998), persepsi adalah suatu proses pengorganisasian dan pemaknaan terhadap kesan-kesan sensori untuk memberi arti pada lingkungannya. Menurut Fred Luthans (1992) mengatakan proses persepsi dapat didefinisikan sebagai interaksi yang rumit dalam penyeleksian, pengorganisasian, dan penafsiran stimulus. Sedangkan menurut Milton (1981) mengatakan persepsi adalah proses seleksi, organisasi dan interpretasi stimulus yang berasal dari lingkungan. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan persepsi adalah sebagai sebuah proses yang dilalui seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi stimuli ke dalam sebuah gambaran tentang dunia yang memiliki arti atau makna dan bersifat koheren. Persepsi konsumen ini sangat penting dipelajari karena perilaku konsumen didasarkan oleh persepsi mereka tentang apa itu kenyataan sebuah produk. Menurut shiffman dan kanuk (1997), persepsi akan sesuatu berasal dari interaksi antara dua jenis faktor : 1. Faktor stimulus, yaitu karakteristik secara fisik seperti ukuran, berat, warna atau bentuk. Tampilan suatu produk baik kemasan maupun karakteristik akan mampu menciptakan suatu rangsangan pada indra manusia, sehingga mampu menciptakan sesuatu persepsi mengenai produk yang dilihatnya. 2. Faktor individu, yang termasuk proses didalamnya bukan hanya pada panca indra akan tetapi juga pada proses pengalaman yang serupa dan dorongan utama serta harapan dari individu itu sendiri. Manusia terus menerus dihujani oleh stimuli setiap menit, setiap jam dan setiap harinya, baik melalui media cetak, media elektronik, kejadian yang tak 3 sengaja maupun yang memang benar disengaja. Stimulus mana yang akan lulus seleksi oleh seorang individu tergantung pada : Sifat-sifat stimulus Stimulus pada pemasaran termasuk ciri-ciri produk, atribut-atributnya, rancangan kemasan, nama merek dan iklan. Faktor stimulus yang paling penting di persepsi konsumen adalah : a. Contrast, merupakan atribut yang paling kuat. Contrast menguatkan persepsi dengan menonjolkan perbedaan intensitas stimulus itu. Jadi konsumen menerima stimulus yang berhubungan dengan konteksnya. Hal ini mendasari prinsip sosok dan latar (figure and ground). Konsumen mempersepsi suatu sosok dalam konteksnya dengan latar. Prinsip sosok dan latar dalam iklan dikatakan gagal bila konsumen ingat pernah melihat iklan tersebut tetapi tidak dapat menyebabkan nama produknya. Mana yang sebenernya berfungsi sebagai sosok dan yang mana latar. b. Closure, pengetahuan adalah kecenderungan orang untuk mengisi, secara persepsi, bagian yang hilang dari stimulus yang tidak lengkap. c. Proximity, menurut prinsip kedekatan, benda atau artikel yang berdekatan satu sama lain dalam wawasan waktu maupun ruang akan di presepsi sebagai bagian-bagian yang berhubungan dari suatu pola atau konfigurasi. d. Similarity, dalam suatu konglomerasi stimulus, orang akan mempersepsi objek-objek yang kelihatan sama menjadi satu kelompok. Ada kecenderungan konsumen tidak mengelompokan produk-produk karena kemasan warna, kemasan, dan bahkan pada penempatan rak. Ukuran, warna, posisi, dan usia dari stimulus itu. Ukuran, warna, dan posisi produk dalam stimulus atau dalam hal ini iklan harus sesuai dengan positioning produk; sedangkan stimulus yang baru tentu saja akan lebih menarik perhatian dari pada yang sudah usai. 4 Expectation (harapan) konsumen Orang biasanya mempunyai harapan tentang apapun yang dihadapi, baik produk maupun orang. Harapan ini di bentuk dari pengalaman sebelumnya dari informasi yang dia peroleh melalui media masa dan dari kenalannya atau juga apa yang dia lihat, di raba dan di dengar saat itu. Itulah sebabnya pemirsa selalu disuguhi dengan preview film yang bakan ditayangkan di TV, peserta seminar selalu di beri informasi data pribadi dan pendidikan si pembicara, bahkan produkpun diberi kemasan dengan bahan, warna dan gambar tertentu.Semua itu merupakan suatu yang mengkondisikan prospek untuk membentuk expektasi. Motive Motive adalah dorongan untuk memenuhi kebutuhan.Dalam rangka memenuhi kebutuhan ini orang lebih memperhatikan sesuatu yang menurut dia dapat memenuhi kebutuhan.Orang cenderung memasukan stimulus yang cocok dengan motifnya ke dalam persepsi.Semakin kuat kebutuhan, semakin besar kecenderungan untuk mengabaikan stimulus yang tidak ada hubungannya dengan kebutuhan itu. Orang yang membutuhkan mobil akan tertarik pada iklan-iklan mobil, informasi tentang mobil, majalah atau tabloid otomotif, dan mengabaikan iklan dan informasi yang lain. Sebaliknya, orang yang memiliki motif melindungi diri, tidak akan bergeming dengan iklan rokok semenarik apapun, tetapi dia justru sangat tertarik pada keterangan tentang kandungan nutrisi pada kemasan makanan. B. Elemen – Elemen Persepsi 1. Sensation Merupakan Rangsangan langsung dari organ-organ yang mempunyai sensor untuk menanggapi rangsangan sederhana tersebut. 2. Absholute Threshold Tingkatan yang paling rendah dimana seseorang dapat mengalami sensasi tersebut. 3. Differential threshold 5 Merupakan perbedaan kecil yang dapat dideteksi oleh dua rangsangan yang sangat mirip. 4. Subliminal Perception Persepsi terhadap stimulus yang diberikan dibawah tingkat ambang rangsang sehingga penerima tidak sadar akan adanya stimulus itu. C. Komponen Citra Konsumen Dan Aplikasi Strategi Konsumen Komponen citra konsumen dan aplikasi strategis konsumen.Citra konsumen di dasarkan oleh brand atau merek.Hal tersebut dikarenakan brand merupakan salah satu alat untuk menarik konsumen. Pembentukan citra merek sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: Kualitas dari produk yang dihasilkan Semakin baik kualitas produk yang dijual kepada konsumen maka semakin besar minat konsumen untuk membeli kembali sehingga dapat meningkatkan penjualan produk tersebut. Pelayanan yang disediakan Produsen tidak hanya menjual produk melainkan juga pelayanan.Kepuasan pelanggan tergantung pada pelayanan yang diberikan produsen kepada konsumen. Kebijakan perusahaan Kebijakan-kebijakan perusahaan yang dibuat akan membentuk nilai dan persepsi untuk perusahaan tersebut di benak konsumen yang berdampak pada citra image perusahaan Reputasi perusahaan Setiap perusahaan memiliki reputasi masing-masing.Perusahaan yang telah memiliki reputasi yang baik harus dapat mempertahankannya dalam segala bidang.Semakin baik reputasi yng dimiliki perusahaan maka citra image perusahaan tersebut juga semakin baik dan kuat. Kegiatan pemasaran perusahaan Apa, bagaimana, kapan, dimana, dan siapa yang akan menjadi target pemasaran dari perusahaan sangat penting karena hal tersebut dapat mempengaruhi kesuksesan sebuah perusahaan dalam membentuk citra image. 6 Perkembangan teknologi selalu saja memunculkan hal baru yang menarik untuk terus diikuti.Terlebih, sekarang ini banyak orang telah memegang smartphone atau gadget cantik.Selain untuk berselancar di media sosial, smartphone juga sangat berguna untuk kepentingan bisnis online. Berikut contoh aplikasi yang digunakan sebagai strategi pemasaran: 1. Media Sosial Promosi melalui media sosial juga bisa di lakukan jika target pasar adalah pengguna media sosial yang aktif. Namun, ada baiknya mempelajari terlebih dahulu platform apa yang paling sering digunakan. Sebab, konten promosi untuk Instagram tentu akan berbeda dengan Twitter. Tidak hanya itu, jenis produk yang tawarkan juga mempengaruhi platform manakah yang pas untuk digunakan. Jika ingin banyak menampilkan foto produk sebagai keunggulan, seperti makanan, tentu menggunakan Instagram lebih tepat 2. YouTube Jika menjual produk yang akan tampil lebih menarik dengan tampilan video, YouTube bisa menjadi media yang efektif. Misalnya, jika ingin menjual produk kecantikan, bisa menunjukkan tutorial menggunakan produk tersebut. Teknik before-after (sebelum-sesudah) banyak digunakan untuk menunjukkan bagaimana tampil cantik dengan produk kosmetik yang ditawarkan. Menggunakan YouTube memiliki dua keunggulan. Pertama, layanan tersebut gratis sehingga bisa mengunggah video promosi kapan saja tanpa biaya. Kedua, bisa menautkan penjelasan produk ke blog atau website toko online. 3. Marketplace Marketplace adalah perantara antara penjual dan pembeli di dunia maya.Situs marketplace bertindak sebagai pihak ketiga dalam transaksi online dengan menyediakan tempat berjualan dan fasilitas pembayaran. Bisa dikatakan marketplace adalah deparment store online. 7 Gambar 1. Contoh aplikasi strategi konsumen D. Proses Persepsi Suatu stimulus adalah setiap unit masukan yang diterima oleh indra manusia atau yang sering disebut dengan sebagai masukan sensosri (sensory input) atau stimuli sensori (sensory stimuly). Masukan sebuah sensori antara lain adalah produk, kemasan, nama merek, iklan dan sejenisnya. Organ atau indra manusia yang menerima stimuli itu disebut dengan penerima sensori (sensory receptors). Setiap fungsi yang dijalankan oleh indra itu, baik secara tunggal ataupun kombinasi, memaminkan peran dalam mengevaluasi dan menggunakan produk konsumen. Berikut adalah proses terbentuknya sebuah persepsi sejak tahap penerimaan stimuli oleh penerima sensori sampa memperoleh gambaran setelah diinterpretasi. Gambar 2. Proses persepsi Sebagaimana disajikan digambar diatas kita menerima stimuli sensori melalui pandangan, suara, bau, rasa dan tekstur.pemasar selalu berupaya menyampaikan berbagai pesan produknya melalui kelima elemen stimuli 8 sensori tersebut. Gambar tersebut menjelaskan bahwa seseorang yang telah berhadapan dan terpapar oleh berbagai pesan yang diterimanya melalui penerima stimuli akan memilih pesan-pesan tersebut untuk kemudian di beri perhatian. Selanjutnya pesan- pesan itu diartikan atau diinterpretasikan sesuai dengan pengetahuan, pengalaman, dan keinginannya sehingga makna yang diterima mungkin berbeda dengan apa yang diinginkan oleh pengirim pesan sehingga sebuah persepsi pun akan terbentuk. Sistem Sensori Setiap hari, kita menerima sejumlah stimuli eksternal melalui berbagai saluran atau media yang dapat diterima oleh indra kita. Proses terbentuknya persepsi dimulai ketika masukan dari lima organ sensori kita mendeteksi data mentah sejumlah stimuli. Kualitas sensorik yang unik memaminkan peranan yang sangat penting disini dalam membantu mempertahankan merek atau produk di dalam ingatan konsumen. Sensitivitas stimuli bervairasi tiap orangnya, sebagai contoh seorang yang buta mungkin memiliki sensitivitas yang rendah pada indra penglihatannya ketimbang dengan orang yang normal penglihatnnya ataupun orang yang tuli yang memiliki sensitivitas rendah pada indra pendengarannya. Paparan Paparan (expose) terjadi ketika sebuah stimuli berada di dalam rentangan penerima sensori seseorang. Biasanya ketika stimuli itu datang, orang tersebut menjadi tidak sadar akan stimuli lainnya. Kita mampu mencatat atau memperhatikan stimuli yang datang ke dalam rentang penerima sensori dalam hanya waktu yang sangat pendek.Kemampuan orang untuk mempersepsikan stimuli yang datang sangat berkaitan dengan ambang batas sensorinya.Ambang batas sensori (sensory threesold) adalah suatu tingkatan keadaan saat individu menangkap sebuah sensori, sebagian dari kita memiliki kemampuan lebih baik dalam menangkap sebuah stimuli sensori, sedangkan sebagian lainnya mengalami gangguan dalam saluran sensorinya karena faktor usia.Sedangkan ambang batas absolut (absolut threesold) adalah suatu tingkatan keadaan paling rendah saat individu mengalami sebuah sensasi. Ambang batas ini merupakan suatu titik ketika 9 seseorang mampu mendeteksi sebuah stimuli antara “ada sesuatu” dengan “tidak ada sesuatu”.Perbedaan ambang batas ini berkaitan dengan hukum Webber yang menyatakan bahwa pebedaan dua buah stimuli bukan merupakan suatu jumlah yang absoulut melainkan relatif atau kejadian just noticable difference.Sebagai contoh, angka relatif yang biasa digunakan oleh pemasar untuk memberikan diskon produk minimal 20 persen, angka ini adalah angka (j.n.d.). Bila demikian penurunan harga sebesar 500 rupiah akan sangat dirasakan oleh konsumen pembeli minyak goreng dari harga dasar 2.500 rupiah, ketimbang penurunan harga sebesar 5.000 rupiah dari harga semula sebuah sepatu yakni 300.000 rupiah. Ini dikarenakan penurunan harga pada pembelian sepatu angkanya dibawah j.n.d. Perhatian Perhatian atau atensi mengacu pada suatu tingakatan aktivitas pengolahan yang dicurahkan pada suatu stimulus tertentu.Alokasi yang diberikan oleh seseorang pada suatu stimulus tertentu sangat bervariasi karena dipengaruhi dua hal yakni faktor dari si penerima dan faktor stimulus itu sendiri. Perhatian tiap orang terhadap sebuah stimulus tertentu akan bervariasi ini dikarenakan sesuai dengan pengetahuan, pengalaman, dan keinginannya mereka individu masing-masing. E. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Kesalahan Dalam Persepsi Persepsi yang kita berikan terhadap orang atau obyek tidak selalu sesuai dengan kenyataan atau dengan kata lain kesalahan dalam persepsi. Kesalahan persepsi ini disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah stereotip dan prasangka serta kesan pertama. a. Stereotip dan prasangka Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Online disebutkan bahwa yang dimaksud dengan stereotip adalah konsepsi mengenai sifat suatu golongan 10 berdasarkan prasangka subyektif dan tidak tepat. Stereotip dapat mengarah pada prasangka. Prasangka mengacu pada penilaian sebelum kita mengetahui fakta atau keadaan yang relevan tentang seseorang atau peristiwa. Prasangka dapat bersifat positif ataupun negatif. Pada umumnya, prasangka mengarah pada sikap permusuhan terhadap seseorang berdasarkan latar belakang yang dimilikinya seperti suku, agama, ras, etnis, budaya dan lain-lain. Prasangka dapat mengganggu akurasi persepsi kita terhadap orang lain yang dapat berujung pada diskriminasi. b. Kesan pertama Umumnya kita berusaha untuk membentuk kesan pertama tentang orang lain. Kesan pertama adalah sebuah pendapat awal tentang orang-orang saat pertama kali bertemu dengan mereka. Kesan pertama dapat menyebabkan terjadinya kesalahan persepsi karena dipengaruhi oleh situasi atau keadaan tertentu yang dialami oleh orang lain sehingga penilaian awal yang diberikan menjadi tidak akurat. 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Persepsi adalah sebuah proses yang dilalui seorang individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi stimuli ke dalam sebuah gambaran tentang dunia yang memiliki arti atau makna dan bersifat koheren. Persepsi konsumen ini sangat penting dipelajari karena perilaku konsumen didasarkan oleh persepsi mereka tentang apa itu kenyataan sebuah produk.Dalam persepsi konsumen ada beberapa elemen-elemen yaitu Sensation, Absholute Threshold, Differential threshold, Subliminal Perception. Perkembangan teknologi selalu saja memunculkan hal baru yang menarik untuk terus diikuti.Terlebih, sekarang ini banyak orang telah memegang smartphone atau gadget canggih.Dari perkembangan tersebut menimbulkan adanya aplikasi persepsi konsumen diantaranya yaitu media sosial, youtube dan marketplace. Kemudian dalam proses persepsi tersebut Suatu stimulus adalah setiap unit masukan yang diterima oleh indra manusia atau yang sering disebut dengan sebagai masukan sensosri (sensory input) atau stimuli sensori (sensory stimuly). Masukan sebuah sensori antara lain adalah produk, kemasan, nama merek, iklan dan sejenisnya. Organ atau indra manusia yang menerima stimuli itu disebut dengan penerima sensori (sensory receptors). Dan kemudian ada faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam persepsi yaitu faktor yang bersifat fungsional, structural dan kultural. B. Saran. Dalam pembuatan makalah ini belumlah sempurna untuk itu kritik dan saran sangat kami harapkan. 12 DAFTAR PUSTAKA Mowendan Minor. 2002.Perilaku Konsumen.Penerbit Erlangga : Jakarta. http://www.pendidikanekonomi.com/2012/11/penegrtian-persepsi-konsumen.html http://mialestarisholihat.wordpress.com/2011/07/04/persepsi-dalam-perilakukonsumen http://fantastic-note.blogspot.com/2012/04/perilaku-konsumen-persepsikonsumen.html http://putrirhm.blogspot.com/2013/11/persepsi-konsumen.html https://pakarkomunikasi.com/cara-mengatasi-kesalahan-persepsi-dalamkomunikasi 13