Uploaded by User49428

Organisasi Genom Pada Virus

advertisement
Organisasi Genom Pada Virus
Virus adalah jasad parasit obligat yang hanya dapat melakukan perbanyakan (multiplikasi) jika
berada di dalam sistem biologis sel inang yang sesuai (Triwibowo, 2010). Virus merupakan genom
yang terbungkus di dalam suatu lapisan pelindung. Virus terkecil memiliki diameter hanya 20 nmlebih kecil dari ribosom. Jutaan virus dapat dengan mudah menempati kepala jarum. Bahkan virus
yang paling besar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya. Penemuan Stanlay bahwa
beberapa virus dapat dikristalkan merupakan berita yang menggairahkan sekaligus membingunkan.
Sel yang paling sederhana sekalipun tidak dapat beragrerasi menjadi kristal yang teratur. Tetapi jika
virus bukan merupakan sel, lantas apa? Virus merupakan partikel penginfeksi yang terdiri dari asam
nukleat yang terbungkus di dalam lapisan pelindung dan di beberapa kasus, di dalam selubung
membran (Campbell dkk, 2002).
Kita biasanya membayangkan bahwa gen terbuat dari DNA untai-ganda-heliks ganda yang
konvensional-tetapi virus seringkali melanggar anggapan ini. Genom (kumpulan gen) virus mungkin
terdiri dari DNA untai-ganda. DNA untai-tunggal, RNA untai-ganda, atau RNA untai-tunggal,
tergantung dari tipe virusnya. Suatu virus bisa disebut sebagai virus DNA atau virus RNA,
tergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya. Pada masing-masing kasus, genomnya
biasanya tersusun menjadi molekul asam nukleat linear tunggal atau sirkuler. Virus yang terkecil
hanya memiliki 4 gen, sedangkan yang terbesar memiliki beberapa ratus. Kulit protein yang
menyelubungi genom virus disebut kapsid. Tergantung dari tipe virusnya, kapsid dapat berbentuk
batang (lebih tepatnya heliks), polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks. Kapsid terbentuk dari
banyak subunit protein yang disebut kapsomer, tetapi jumlah jenis proteinnya biasanya
sedikit(Campbell dkk, 2002).
Virus dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu virus yang inangnya berupa jasad
prokaryot (bakteri), sehingga disebut bakteriofag, dan yang inangnya adalah sel eukaryot. Beberapa
virus tertentu mempunyai keunikan dalam hal komposisi asam nukleatnya. Sebagai contoh, pada
bakteriofag T4 (dengan sel inang E. coli) semua basa cytosine-nya (basa C) terdapat dalam bentuk
hydroxymethylcytosine (HMC), yaitu basa nukleotida yang tidak terdapat pada bakteri E.coli. asa
HMC ini mempunyai sifat-sifat ikatan hidrogen seperti halnya basa C sehingga tidak mengubah kode
genetik. Selain itu, basa HMC ini mempunyai sisi reaktif yang dapat mengikat satu molekul glukosa.
Keberadaan molekul glukosa tersebut menyebabkan molekul DNA bakteriofag menjadi resisten
terhadap pemotongan oleh enzim endonuklease sel inangnya. Bakteriofag lain yang mempunyai
keunikan yaitu bakteriofag SPO1 yang sel inangnya adalah Bacillus subtilis. Genom bakteriofag
tersebut berupa DNA untai-ganda, linear, tetapi basa thymine-nya (basa T) terdapat dalam bentuk
hydroxymethyluracil (HMU) (Triwibowo, 2010).
Tabel 1. Beberapa tipe asam nukleat pada virus.
Tipe asam nukleat Struktur asam Contoh virus Sel inang
DNA untai-tunggal Linear Parvovirus Manusia
Sirkular Bakteriofag M13
Bakteriofag φX174 Bakteri E.coli
DNA untai-ganda Linear Bakteriofag T4
Virus Epstein_barr E.coli
Manusia
Sirkular Bakteriofag P M2
Polymavirus Pseudomonas aeruginosa BAL-31
Manusia
RNA untai-tunggal Linear Bakteriofag MS2
Tobacco Mosaic Virus E.coli
Tanaman Tembakau
RNA untai-ganda Linear Bakteriofag φ6 (mengandung 3 molekul RNA)
Cypovirus P. phaseolica
 Genom Virus
Seperti yang telah dikemukakan, virus hanya memiliki salah satu jenis asam
nukleat, yaitu DNA atau RNA saja. Asam nukleat virus berbeda dalam ukuran, jumlah
dan karakteristikanya DNA virus berbeda dengan struktur DNA sel pada umumnya.
Bila kita mengenal DNA merupakan struktur rantai ganda, pada virus ditemukan virus
yang memiliki DNA rantai tunggal. Begitu pula halnya dengan virus RNA, bila
biasanya kita mengenal struktur RNA rantai tunggal, maka pada virus, ditemukan virus
yang memiliki RNA rantai ganda. Jumlah asam nukleat setiap virus juga berbeda-beda.
Secara umum, pada virus bermembran, jumlah asam nukleat hanya sekitar 1-2% dari
berat partikel virus, sedangkan virus tidak bermembran (virus telanjang) memiliki asam
nukleat yang lebih banyak, yaitu 25 – 50% dari berat partikel virus.
Berbeda dengan organisme lain, asam nukleat dalam beberapa virus tidak berupa
molekul tunggal. Beberapa virus memiliki genom yang terpotong-potong menjadi
beberapa molekul. Contohnya retrovirus sebagai agen pembawa penyakit kanker dan
AIDS memiliki 2 segmen RNA yang serupa dan virus influenza memiliki 8 segmen
RNA yang ukurannya berbeda. Dari cara virus membuat m RNA setelah terjadinya
proses infeksi terhadap sel inang, maka virus dapat dikelompokkan ke dalam virus
positip dan virus negatip. Kode kimia dari RNA dianggap sebagai positip (+); jika asam
nukleat virus tersebut memiliki kode yang sama dengan m RNA, maka virus tersebut
dinamakan virus positip (+), jika berlawanan dengan kode-kode pada m RNA disebut
virus negatip (-), atau + jika virus tersebut rantai ganda. Dari bagan di bawah dapat
dilihat berbagai macam virus DNA positif dan negatif atau virus RNA positif dan
negatif.
 Kapsid dan Selubung
- Kulit protein yang menyelubungi virus disebut kapsida
- Bentuk kapsid bermacam macam tergantung tipe virus. Dapat berbentuk batang
(heliks),polihedral, atau bentuk lainnya yang lebih kompleks.
- Tersusun atas subunit protein (kapsomer).
- Jenis protein yang menyusun sedikit.
Download