Uploaded by User46510

VIRUS MIKPAN

advertisement
NAMA
NIM
TUGAS
MATA KULIAH
: MUFLIHA NAJIYAH
: K021181320
: VIRUS
: MIKROBIOLOGI PANGAN
A. Pengertian Virus
Virus berasal dari bahasa Latin yang berarti ’racun’. Hampir semua ”virus” menimbulkan
penyakit pada makhluk hidup lain. Virus merupakan suatu partikel yang masih diperdebatkan
statusnya apakah termasuk makhluk hidup atau benda mati. Virus dianggap benda mati
karena ia dapat dikristalkan, sedangkan virus dikatakan benda hidup, karena virus dapat
memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh inang. Virus merupakan organisme non-seluler,
karena tidak memilki kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel, dan tidak bisa membelah
diri sendiri. Virus bersifat sebagai parasit obligat, jadi dia tidak dapat hidup di alam secara
bebas, tetapi harus berada di dalam makhluk hidup lain. Apabila hidup di dalam makhluk
hidup, maka virus akan berkembang biak, misalnya di dalam sel bakteri, sel hewan, atau sel
tumbuhan tingkat tinggi.
Secara umum virus merupakan partikel tersusun atas elemen genetik (genom) yang
mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam
ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara
intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar tubuh inang. Virus memiliki sifat hidup
dan mati. Sifat hidup (seluler) yaitu memiliki asam nukleat namun tidak keduanya (hanya
DNA atau RNA), dapat bereproduksi dengan replikasi dan hanya dapat dilakukan didalam sel
inang (parasit obligat intraseluler). Sifat mati (aseluler) yaitu dapat di kristalkan dan
dicairkan. Struktur berbeda dengan sel dan tidak melakukan metabolisme sel.
B. Bentuk dan UkuranVirus
Bentuk virus bervariasi dari segi ukuran, bentuk dan komposisi kimiawinya. Bentuk virus
ada yang berbentuk bulat, oval, memanjang, silindariis, dan ada juga yang berbentuk T. Virus
adalah partikel berukuran sangat kecil yang dapat menginfeksi hampir semua jenis makhluk
hidup. Kita tidak dapat melihat virus dengan mata telanjang, tetapi harus menggunakan
mikroskop elektron, karena ukurannya sangat mikroskopik. Virus mempunyai ukuran sekitar
20 – 30 nanometer (nm), 1 nm = 1/1.000.000.000 meter. Ukurannya rata-rata 50 kali lebih
kecil dari bakteri. Virus cacar merupakan salah satu virus yang ukurannya terbesar yaitu
berdiameter 200 nm, dan virus polio merupakan virus terkecil yang hanya berukuran 28 nm.
C. Ciri-Ciri Virus
Virus memiliki ciri-ciri, antara lain:
1. Tidak berbentuk sel, karena tidak mempunyai protoplasma, dinding sel, sitoplasma,
dan nukleus.
2. Dapat digolongkan sebagai benda mati, karena dapat dikristalkan dan tidak
mempunyai protoplasma.
3. Dapat digolongkan benda hidup, karena memiliki kemampuan metabolisme,
reproduksi, dan memiliki asam nukleat.
4. Hanya dapat berkembang biak di dalam sel atau jaringan yang hidup.
5. Organisme subrenik hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
6. Virus berasal dari bahasa latin venom yang berarti cairan yang beracun.
7. Bersifat parasit.
D. Susunan Tubuh
1. Kabsid
Kapsid adalah lapisan pembungkus tubuh virus yang tersusun atas protein. Kapsid
terdiri dari sejumlah kapsomer yang terikar satu sama lain.
Fungsi :
a. Memberi bentuk virus
b. Pelindung dari kondisi lingkungan yang merugikan
c. Mempermudah penempelan pada proses penembusan ke dalam sel
2. Isi
Terdapat di sebelah dalam kapsid berupa materi genetik/ molekul pembawa sifat
keturunan yaitu DNA atau RNA. Virus hanya memiliki satu asam nukleat saja yaitu
satu DNA/ satu RNA saja, tidak kedua-duanya. Asam nukleat sering bergabung
dengan protein disebut nukleoprotein. Virus tanaman/ hewan berisi RNA/ DNA, virus
fage berisi DNA.
3. Kepala
Kepala virus berisi DNA, RNA dan diselubungi oleh kapsid. Kapsid tersusun oleh
satu unit protein yang disebut kapsomer.
4. Ekor
Serabut ekor adalah bagian yang berupa jarum dan berfungsi untuk menempelkan
tubuh virus pada sel inang. Ekor ini melekat pada kepala kapsid. Struktur virus ada
macam yaitu virus telanjang dan virus terselubung (bila terdapat selubung luar
(envelope) yang terdiri dari protein dan lipid). Ekor virus terdiri atas tabung
bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Khusus untuk virus yang
menginfeksi sel eukariotik tidak memiliki ekor.
E. Perkembangbiakan Virus
Virus memanfaatkan metabolisme sel penjamu untuk membantu sintesis protein virus dan
virion baru; jenis sel yang dapat diinfeksi oleh virus dapat sedikit dapat banyak. Replikasi
virus dalam biakan sel dapat di deteksi dengan
Tahap-tahap replikasi :
1. Peletakan/ Adsorpsi adalah tahap penempelan virus pada dinding sel inang. Virus
menempelkan sisi tempel/ reseptor site ke dinding sel bakteri.
2. Penetrasi sel inang yaitu enzim dikeluarkan untuk membuka dinding sel bakteri.
Molekul asam.nukleat (DNA/RNA) virus bergerak melalui pipa ekor dan masuk ke
dalam sitoplasma sel melalui dinding sel yang terbuka. Pada virus telanjang, proses
penyusupan ini dengan cara fagositosis virion (viropexis), pada virus terselubung
dengan cara fusi yang diikuti masuknya nukleokapsid ke sitoplasma.
3. Eklipase : asam nukleat virus menggunakan asam nukleat bakteri untuk membentuk
bagian-bagian tubuh virus
4. Pembentukan virus (bakteriofage) baru : bagian-bagian tubuh virus yang t’btk
digabungkan untuk mjd virus baru. 1 sel bakteri dihasilkan 100 – 300 virus baru
5. Pemecahan sel inang : pecahnya sel bakteri. Dengan terbentuknya enzim lisoenzim
yang melarutkan dinding sel bakteri sehingga pecah dan keluarlah virus-virus baru
yang mencari sel bakteri lain
F. Peranan Virus
1. Virus Tobacco Mozaik Virus (TMV), Virus ini menginfeksi tomat, labu. Dan
tembakau dengan menunjukkan bercak-bercak pada daunnya.
2. Cucumber Mosaic Virus, virus penyebab kerusakan buah mentimun.
3. Wheat Mosaic Virus, virus penyebab kerusakan gandum.
4. Bean Mosaic Virus, virus penyebab kerusakan buncis.
5. Tungro yang merusak padi lewat hama wereng dan penyebab padi kerdil.
6. Sugarcane Mosaic Virus, virus penyebab kerusakan tebu.
7. Turnip Yellow Mosaic Virus, virus penyebab rusaknya daun kapas dan daun jadi
menggulung.
8. Citrus Vetn Phloem Degeneration merupakan penyebab matinya tanaman jeruk.
9. Virus Hepatitis, Hepatitis A merupakan penyakit endemis di negara berkembang,
termasuk hepatitis yang ringan, bersifat akut, sembuh spontan/sempurna tanpa
gejala sisa dan tidak menyebabkan infeksi kronik. Penularannya melalui fecal-oral.
Sumber penularan umumnya terjadi karena pencemaran air minum, makanan yang
tidak dimasak, makanan yang tercemar, sanitasi yang buruk, dan personal hygiene
yang rendah.
10. Rotavirus adalah penyebab utama diare pada bayi. Rotavirus termasuk dalam
famili reoviridae. Rotavirus dibagi menjadi 7 grup, A-G dan hanya grup A, B dan
C yang menginfeksi manusia Rotavirus ditransmisikan melalui jalur fecal oral dan
menginfeksi 2/3 proksimal ileum. Gejalanya khas meliputi diare, demam, nyeri
perut, dan muntah-muntah diikuti dehidrasi.
11. Norovirus, virus yang sangat menular.
Infeksi norovirus menyebabkan
gastroenteritis (radang lambung dan usus). Hal ini menyebabkan diare, muntah,
dan sakit perut, penyakit Norovirus sering disebut dengan nama lain, seperti
keracunan makanan dan flu perut.
Norovirus dapat menyebabkan keracunan
makanan, seperti halnya kuman dan bahan kimia lainnya. Penyakit norovirus tidak
berhubungan dengan flu (influenza). Meskipun mereka memiliki beberapa gejala
yang sama, flu adalah penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus influenza.
Daftar Pustaka
Anshori.M & Martono.D. 2009. Biologi 1 Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah
Aliyah (MA). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). 2015. Norovirus-Iilness:Key Facts.
Kistinnah.I & Lestari.E.S. 2009. Biologi 1: Makhluk Hiup dan Lingkungannya Untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasiona
Sulistyorini.A. 2009. Biologi 1: Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suwarno. 2009. Panduan Belajar Biologi: Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan.
Download