Uploaded by User49169

Materi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Sesuai Juklak PMP tahun (Bahan Bogor)

advertisement
Sitem Penjaminan Mutu Pendidikan Sesuai
Juklak PMP tahun 2017
Postingan ini sekaligus menjadi revisi Postingan terdahulu (Posted
on October 13, 2016by mutudidik)
Acuan Mutu Pendidikan
Pelaksanaan sistem penjaminan mutu pendidikan dasar
dan menengah mengacu pada standar sesuai peraturan yang
berlaku. Acuan utama sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan
menengah adalah Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang
ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP). SNP adalah standar minimal yang ditetapkan
pemerintah dalam bidang pendidikan yang harus dipenuhi oleh
satuan pendidikan dan semua pemangku kepentingan dalam
mengelola danmenyelenggarakan pendidikan, yang terdiri atas:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Standar Kompetensi Lulusan;
Standar Isi;
Standar Proses;
Standar Penilaian;
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
Standar Pengelolaan;
Standar Sarana dan Prasarana; dan
Standar Pembiayaan.
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menegah
Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah terdiri
atas dua komponen besar yaitu Sistem Penjaminan Mutu Internal
dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal. Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) adalah sistem penjaminan mutu yang berjalan di
dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen
satuan pendidikan. Sedangkan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal
(SPME) adalah sistem penjaminan mutu yang dijalankan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, badan akreditasi dan badan
standar. Sistem ini diatur dalam peraturan mentreti pendidikan dan
kebudayaan No 28 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Dasar dan Menengah dan dijelaskan pada Pedoman
Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah.
Gambar 1. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
Menengah
Satuan pendidikan berperan dalam melaksanakan sistem yang
terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses yang terkait dalam
melaksanakan penjaminan mutu pendidikan untuk menjamin
terwujudnya pendidikan yang bermutu dalam rangka memenuhi atau
melampaui SNP. Sistem tersebut memiliki prinsip-prinsip sebagai
berikut.
1. Mandiri dan partisipatif
 dikembangkan dan diimplementasikan secara mandiri oleh
satuan pendidikan dengan membangun partisipasi aktif dari
seluruh pemangku kepentingan
2. Terstandar
 menggunakan acuan mutu minimal SNP dan dapat ditetapkan
oleh
satuan
pendidikan bagi satuan pendidikan yang telah memenuhi SNP
3. Integritas
 menggunakan data dan informasi yang jujur sesuai dengan
kondisi yang ada di satuan pendidikan;
4. Sistematis dan berkelanjutan
 dilaksanakan secara berkelanjutan mengikuti lima langkah
penjaminan mutu yang membentuk suatu siklus yang
dilaksanakan secara berurutan dan berkelanjutan membentuk
suatu siklus
5. Holistik
 dilaksanakan
terhadap keseluruhan unsur yang meliputi
organisasi, kebijakan, dan proses-proses yang terkait
6. Transparan dan Akuntabel
 seluruh aktivitas dalam pelaksanaan SPMI terdokumentasi
dengan baik dalam berbagai dokumen mutu dan dapat diakses
oleh seluruh pemangku kepentingan;
Untuk melakukan Penjaminan Mutu Pendidikan disatuan Pendidikan
ditnjukkan pada Gambar 2.
Gambar 2. Siklus Penjaminan Mutu Pada Satuan Pendidikan
Langkah penjaminan mutu dalam siklus terdiri atas:
1. Penetapan
Standar
Memiliki standar mutu sebagai landasan dalam melaksanakan
penjaminan mutu pendidikan. Sesuai dengan Undang-Undang No.
20 Tahun 2003, SNP adalah kriteria minimal dalam
menyelenggarakan pendidikan.
Satuan
Pendidikan
dapat
menetapkan standar
di
atas
SNP
apabila
penyelenggaraan pendidikan telah memenuhi seluruh kriteria
dalam SNP.
2. Pemetaan
Mutu
Memetakan mutu pendidikan pada satuan pendidikan berdasarkan
standar mutu yang telah ditetapkan melalui kegiatan evaluasi diri
yang menghasilkan peta mutu (capaian standar), masalah yang
dihadapi dan rekomendasi;
3. Penyusunan
Rencana
Pemenuhan
Membuat perencanaan pemenuhan mutu berdasarkan hasil
pemetaan mutu, dokumen kebijakan pendidikan pada level
nasional, daerah dan satuan pendidikan serta rencana strategis
pengembangan satuan
pendidikan.
Hasil
perencanaan
dituangkan dalam dokumen perencanaan satuan pendidikan serta
rencana aksi kegiatan;
4. Pelaksanaan
Pemenuhan
Mutu
Melaksanakan pemenuhan mutu dalam pengelolaan satuan
pendidikan dan kegiatan proses pembelajaran sesuai hasil
perencanaan sehingga standar dapat tercapai;
5. Evaluasi/Audit
Mutu
melakukan
pengendalian
terhadap
proses pelaksanaan
pemenuhan mutu yang telah dilakukan sesuai dengan
perencanaan yang disusun untuk menjamin kepastian terjadinya
peningkatan mutu yang berkelanjutan.
Seluruh langkah dalam siklus penjaminan mutu dilaksanakan oleh
satuan pendidikan dalam pengelolaan pendidikan di satuan
pendidikan dengan melibatkan pemangku kepentingan. Seluruh
langkah penjaminan mutu pada satuan pendidikan yang
dilaksanakan dalam satu atau lebih siklus akan menghasilkan rapor
hasil implementasi sistem penjaminan mutu.
Gambar 3. Rapor Hasil Implementasi Sistem Penjaminan Mutu
Fokus
pelaksanaan
penjaminan
mutu
pada
satuan
pendidikan adalah adanya peningkatan mutu pada satuan
pendidikan secara berkelanjutan. Perubahan peningkatan yang
terjadi iilustrasikan dalam bentuk tangga seperti yang tersaji pada
Gambar 3. Posisi awal tangga menggambarkan kondisi mutu satuan
pendidikan saat awal pelaksanaan siklus penjaminan mutu.
Pelaksanaan
siklus
penjaminan
mutu
secara
berkelanjutan mendorong satuan pendidikan untuk menaiki anak
tangga.
Tim Penjaminan
Pendidikan
Mutu
pendidikan
Pada Satuan
Tim Penjaminan Mutu Pendidikan pada Sekolah disajikan pada
Gambar 4
Gambar 4. Struktur Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Pada Satuan
Pendidikan
Sistem penjaminan mutu internal dapat berjalan dengan baik di
satuan pendidikan jika terdapat unsur penjaminan mutu di dalam
manajemennya. Unsur penjaminan mutu tersebut dapat dalam
bentuk Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS) yang
merupakan tim independen di luar manajemen sekolah yang minimal
berisi perwakilan pimpinan satuan pendidikan, pendidik, dan tenaga
kependidikan lainnya serta komite di satuan pendidikan tersebut.
Jika sumberdaya satuan pendidikan tidak mencukupi, fungsi
penjaminan mutu ini menjadi tugas dari tim manajemen yang sudah
ada dalam satuan pendidikan.
Pembagian tugas dalam sistem penjaminan mutu pada satuan
pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.1. Satuan pendidikan dalam
melaksanakan tugas pada sistem penjaminan mutu pendidikan
dapat melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Tim Penjaminan
Mutu Pendidikan Daerah (TPMPD) yang dibentuk oleh pemerintah
daerah.
Gambar 5. Pembagian Tugas dalam Sistem Penjaminan Mutu
Pada Satuan Pendidikan
Ukuran Keberhasilan Penjaminan Mutu Pada Satuan
Pendidikan
Ukuran keberhasilan penjaminan mutu oleh satuan
pendidikan terdiri dari indikator keluaran (output), hasil (outcome)
dan dampak.
Gambar 6. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan pelaksanaan penjaminan mutu di satuan pendidikan
dipengaruhi oleh:
1. Komitmen manajemen dan kepemimpinan (management
commitment and leadership)
2. Perbaikan yang berkelanjutan (continous improvement)
3. Mutu hasil belajar meningkat
4. Berorientasi pada kepuasan pengguna layanan secara
menyeluruh (total customer statisfaction)
5. Keterlibatan aktif pendidik dan tenaga kependidikan (employee
involvement)
6. Pelatihan (training)
7. Komunikasi (communication)
8. Kerjasama (teamwork)
Catatan Penting
Harap menjadi perhatian pada Siklus SPMI sesuai Juklak PMP
tahun 2017 dibanding tahun 2016. Semula dimulai dari
tahap Pemetaan mutu,
Sekarang dimulai
dari Penetapan
Standar.
Struktur TPMPS semula tidak memuat garis koordinasi atau
komando, Sekarang sudah dilengkapi garis koordinasi atau
komando, untuk mempermudah siapa melakukan Apa.
(Tulisan ini dicuplik dari Bahan Penyegaran Fasda Sekolah Model
tahun 2017 dan Juklak PMP tahun 2017)
Dibawah ini link untu file Juklak PMP oleh Satuan Pendidikan tahun
2017
03. JUKLAK PMP oleh SP
Sistem Penjaminan Mutu Internal untuk Sekolah Model
Penjaminan Mutu Pendidikan dan Bahan Bacaan
Sistem Penjaminan Mutu Internal untuk Sekolah Model Penjaminan
Mutu Pendidikan.
Bahan ini ditulis untuk persiapan Workshop Sistem Penjaminan mutu Internal untuk
sekolah Model Penjaminan Mutu Pendidikan yang akan dilaksanakan mulai tanggal 19
September 2016 di kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah adalah suatu kesatuan
unsur yang terdiri atas organisasi, kebijakan, dan proses terpadu yang mengatur
segala kegiatan untuk meningkatkan mutu Pendidikan Dasar dan Menengah secara
sistematis, terencana dan berkelanjutan.
Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah bertujuan menjamin
pemenuhan standar pada satuan pendidikan dasar dan menengah secara sistemik,
holistik, dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu pada
satuan pendidikan secara mandiri.
Sistem penjaminan mutu pendidikan berfungsi sebagai pengendali penyelenggaraan
pendidikan oleh satuan pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu.
Komponen Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
Sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah terdiri atas dua komponen
yaitu Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu
Eksternal (SPME).
1. Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah sistem penjaminan mutu yang dilaksanakan
dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen
satuan pendidikan;
2. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal yaitu sistem penjaminan mutu yang
dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, lembaga akreditasi dan lembaga
standarisasi pendidikan;
Dalam implementasinya sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah
ditunjang oleh Sistem Informasi Penjaminan Mutu pendidikan dasar dan menengah,
seperti terlihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
Siklus Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Dalam implementasinya, sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah
mengikuti siklus kegiatan sesuai dengan komponen masing masing. Siklus sistem
penjaminan mutu internal terdiri atas :
1) Pemetaan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan berdasarkan
Standar Nasional Pendidikan;
2) Pembuatan rencana peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja
Sekolah;
3) Pelaksanaan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun
proses pembelajaran;
4) Monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan;
5) Penetapan standar baru dan penyusunan strategi peningkatan mutu berdasarkan
hasil monitoring dan evaluasi.
Sistem Penjaminan Mutu Internal
1. Siklus SPMI di Sekolah
Sistem Penjaminan Mutu Internal seperti digambarkan pada Gambar 2., merupakan suatu siklus yang
kontinu yang dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan dalam menjamin peningkatan mutu pendidikan
berkelanjutan serta terbangunnya budaya mutu pendidikan di sekolah. Dalam menjalankan penjaminan
mutu pendidikan di setiap satuan pendidikan merupakan upaya terpadu dan sistematis antara seluruh
pemangku kepentingan di sekolah yang meliputi Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kependidikan/Tata
Usaha, dan bekerja sama dengan komite sekolah.
Sistem penjaminan mutu pendidikan di sekolah dibagi menjadi lima tahapan yaitu: i)
pemetaan mutu; penyusunan rencana peningkatan mutu; ii) implementasi rencana
peningkatan mutu; iii) evaluasi/audit internal; dan v) penetapan standar mutu
pendidikan. Guna mengetahui capaian sekolah dalam hal mutu pendidikan pada saat
akan menjalankan SPMI yang pertama kali, langkah pertama yang dilakukan adalah
melakukan pemetaan mutu dengan menggunakan dokumen evaluasi diri yang di
dalamnya termasuk instrumen evaluasi diri dengan mengacu kepada Standar
Nasional Pendidikan (SNP) sebagai standar minimal dalam penyelenggaraan
pendidikan. Hasil pemetaan mutu selanjutnya dapat dijadikan acuan di dalam
menetapkan visi, misi dan kebijakan sekolah dalam melakukan peningkatan mutu
pendidikan.
Gambar 2.Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Berdasarkan hasil pemetaan mutu pendidikan yang telah dicapai (sebagai baseline)
selanjutnya dilakukan langkah kedua yaitu penyusunan rencana peningkatan mutu
pendidikan yang dituangkan dalam dokumen perencanaan, pengembangan sekolah dan
rencana aksi. Selanjutnya rencana pemenuhan tersebut dilanjutkan dengan langkah
ketiga yaitu implementasi rencana peningkatan mutu selama periode tertentu
(semester atau tahun ajaran). Setelah perencanaan dan pengembangan sekolah
tersebut diimplementasikan selama periode tertentu, dilakukan langkah
keempat yaitu evaluasi/ audit secara internal untuk memastikan bahwa pelaksanaan
peningkatan mutu berjalan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Laporan dari
hasil evaluasi adalah; (i) pemenuhan 8 SNP, dan (ii) hasil implementasi dari rencana
aksi. Dari hasil evaluasi/audit kemudian dilakukan langkah kelima yaitu penetapan
standar mutu baru yang lebih tinggi apabila capaian sekolah telah memenuhi minimal
sesuai SNP. Dengan demikian penerapan sistem penjaminan mutu bukanlah hanya
ditujukan untuk meningkatkan mutu sesuai pada SNP namun mendorong terciptanya
budaya mutu pendidikan dimana semua komponen di sekolah memiliki jiwa
pembelajar dan selalu mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan jaman.
Siklus pemenuhan mutu pada setiap sekolah adalah seperti disajikan pada
Gambar.3.
Gambar 3. Siklus Pemenuhan Mutu Secara Berkelanjutan di Satuan Pendidikan
2. Pembagian Peranan dalam Pengembangan SPMI di Sekolah
Guna melaksanakan sistem penjaminan mutu internal, sekolah membentuk Tim
Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah. Secara organisasi, posisi dari Tim Penjaminan
Mutu Pendidikan Sekolah adalah seperti disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4. Bagan Organisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
b.
c.
d.
e.
Agar tidak terjadi tumpang-tindih peranan antara kelembagaan sekolah yang
dipimpin oleh Kepala Sekolah dengan kelembagaan Tim Penjaminan Mutu Pendidikan
Sekolah, dilakukan pembagian peranan sebagai berikut:
Tugas Sekolah :
Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan mengembangkan SPMI
Menyusun dokumen SPMI
Membuat perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja
Sekolah
Melaksanakan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun
proses pembelajaran
Menetapkan standar baru dan menyusun strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi
Membentuk unit penjaminan mutu pada satuan pendidikan; dan
Mengelola data mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan
Tugas Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah :
Mengkoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat satuan pendidikan
Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi terhadap pelaku pendidikan di
satuan pendidikan dalam pengembangan penjaminan mutu pendidikan;
Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan berdasarkan data mutu pendidikan di satuan pendidikan;
Melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan; dan
Memberikan rekomendasi strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi.
3. Hasil Sistem Penjaminan Mutu Internal
Hasil dari Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah terjadinya peningkatan mutu pendidikan pada level
sekolah dari waktu ke waktu seperti yang terlihat pada Gambar 5. Skor tersebut adalah untuk setiap
standar dari 8 SNP yang telah ditetapkan. Keberhasilan SPMI di setiap satuan pendidikan ditunjukkan
oleh peningkatan skor dari setiap standar setiap kali dilakukan penilaian. Namun demikian, dalam upaya
peningkatan mutu pendidikan di sekolah, tidak harus dipaksakan menaikkan skor seluruh 8 standar
pada periode yang sama.
Gambar 5. Hasil Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di Setiap
Satuan Pendidikan
Untuk melakukan Sistem Penjaminan mutu Pendidikan internal Sekolah bisa
melakukan workshop dengan mengkaji
A. Standar Nasional Pendidikan
Tujuan pengkajian Standar Nasional Pendidikan adalah:
1) Menjelaskan tujan pendidikan nasional Indonesia sebagai akar dari standar nasional pendidikan
2) menemukenali prinsip-prinsip dari penyelenggaraan pendidikan dari peraturan perundang-undangan
yang ada.
3) menggali mutu pendidikan sesuai standar nasional pendidikan.
4) menyepakati untuk mencapai pendidikan Indonesia yang bermutu diperlukan acuan yang tepat
5) menguraikan komponen dan indikator standar nasional pendidikan di Indonesia
Bahan Bacaan Untuk Membahas Standar Nasional Pendidikan
1.
Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 yang telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 2013 dan diubah dengan Peraturan
Pemerintah No. 13 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan
2.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah
3.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23 tahun 2006 tentang
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Pendidikan Dasar dan Menengah
4.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
5.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 tahun 2007 tentang
Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
6.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 67 tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah
8.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 68 tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
9.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 69 tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah
10.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 70 tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
11.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 81 A tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum
12.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 tahun 2013
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
13.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 57 tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
14.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 58 tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
15.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 59 tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas
16.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 60 tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan
17.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 61 tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
18.
Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar dan Menengah, Badan Standar Nasional Pendidikan 2006
19.
Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
Menengah Bab 2 Angka 2.4 Acuan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah (
https://drive.google.com/open?id=0ByCijv4pdvZRVURYakc1dURDSG8)link
Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
20.
B. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah
Tujuan pengkajian Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah adalah;
1)
2)
3)
4)
Menjelaskan cara untuk memenuhi standar nasional pendidikan melalui PMP.

Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Bab 3
Sistem Penjaminan Mutu Internal Pendidikan Dasar dan Menengah
Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan Bab 2 Angka 2.2
Sistem Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan dan Angka 2.4 Ukuran Keberhasilan
Penjaminan Mutu pada Satuan Pendidikan
2.
Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan; tujuan agar terampil melakukan
Pemetaan mutu/EDS. Bahan Bacaanya adalah: Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan
Mutu oleh Satuan Pendidikan Bab 4 Pemetaan Mutu Pendidikan
Menjelaskan tentang pengertian, tujuan, fungsi, dan komponen PMP.
Menyebutkan pihak-pihak yang berperan dalam pemenuhan SNP.
Menyusun daftar peran para pihak dalam penjaminan mutu pendidikan
Bahan Bacaan Untuk Pembahasan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
Menengah adalah Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
Menengah Bab 2 Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan dan Bab 5 Sistem Informasi
Penjaminan Mutu Pendidikan
C. Sistem Penjaminan Mutu Internal Satuan Pendidikan
Dalam mengkaji Sistem Penjaminan Mutu Internal Satuan Pendidikan ada lima hal
pokok yang perlu dipelajari, yaitu:
1.
Konsep Sistem Penjaminan Mutu Internal ; bertujuan menggambarkan
siklus penjaminan mutu internal, menjelaskan tahapan dalam siklus SPMI dan
menjelaskan definisi dan tujuan masing-masing tahapan dalam siklus dengan
benar. Bahan Bacaannya adalah:

Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu; tujuan agar mampu menyusun
rencana pemenuhan mutu berdasarkan hasil EDS. bahan Bacaanya adalah:
Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan Bab 5
Penyusunan Rencana Pemenuhan Mutu
3.
Pelaksanaan Pemenuhan MutuBahan ; Tujuannya adalah menjelaskan
mekanisme pemenuhan mutu satuan pendidikan dan menggambarkan teknik
dalam membangun partisipasi dalam menyusun dokumen implementasi. Bahan
Bacaannya adalah
4.



Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan Bab 2 Angka 2.3 Tim
Penjaminan Mutu pada Satuan Pendidikan.
Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan Bab 6 Implementasi
Pemenuhan Mutu
Pedoman Umum Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Bab 3
Angka 3.6 Organisasi Sistem Penjaminan Mutu Internal
5. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pemenuhan Mutu/Audit Mutu; Tujuannya
adalah membuat dokumen rencana evaluasi dan menjelaskan mekanisme monitoring
dan evaluasi/audit pemenuhan dan peningkatan mutu sesuai rencana.Bahan bacaannya
adalah: Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Mutu oleh Satuan Pendidikan Bab 7
Evaluasi/Audit Mutu
Download