BAB I Pendahuluan A. Tanggal Praktikum : 09/09/2019 B. Topik : 1. Sterilisasi C. Tujuan : 1. Mengetahui metode sterilisai 2. Membebaskan alat maupun media dari jada renik 1 BAB II LANDASAN TEORI Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembangbiak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yagn paling tahan panas yaitu spora bakteri (Farid, 1992). Sterilisasi merupakan metode praktis yang dirancang untuk membersihkan dari mikroorganisme, atau sengaja untuk menghambat pertumbuhannya. Mikroorganisme sangat berbeda, dalam kelemahannya terdapat berbagai macam agen antimikroba (Suriawiria, 2005). Proses sterilisasi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu penggunaan panas (pemijaran dan udara panas); penyaringan; penggunaan bahan kimia (etilena oksida, asam perasetat, formaldehida dan glutaraldehida alkalin) (Mirsadiq, 2013). Metode sterilisasi umumnya digunakan dengan metode panas, baik itu panas kering ataupun panas basah, namun ada juga metode lain seperti penyaringan cairan yang mempertahnkan mikroorganisme yang dapat dibudidayakan di media laboratorium biasa, sangat diharapkan (Burrows, 1959) Secara umum sterilisasi sterlisasi dapat dilakukan dengan cara : 1. Fisik yang dibagi menjadi beberapa bagian: a. Dengan hot air sterilisation oven, bahan dari gelas di bungkus dengan aluminium foil, dengan suhu 170°-250°C selama 2 jam. b. Panas lembab dengan tekanan suhu 121°C selama 15 menit. Alat yang digunakan adalah autoclave. c. Pressure cooker, panaskan air mendidih, biarkan klep uap terbuka agar keluar uap kemudian klep uap ditutup, lihat suhu dan tekanan, bila suhu telah 121°C dengan tekanan 1,5 atm, dijaga konstan selama 15 menit. 2 Kemudian buka klep uap hingga tercapai tekanan nol, dan setelah suhu mencapai suhu kamar, alat dan bahan dikeluarkan. 2. Kimia, dengan menggunakan zat-zat kimia seperti desinfektan, antiseptik. 3. Radiasi dengan sinar ultra violet, biasanya digunakan pada ruangan dan alat – alat plastik. 4. Filter dengan membran filter dan vacum pump. Sterilisasi panas lembab dapat dilakukan dengan penggunaan autoklaf (uap bertekanan) dan penggunaan uap langsung (tindalisasi/ sterilisasi fraksi). Sterilisasi panas kering dapat dilakukan dengan oven (udara panas) dan pembakaran. Panas ini mendenaturasikan atau mengkoagulasikan protein pada organisme hidup dan dengan demikian mematikannya (Cahyani, 2009). Autoklaf adalah alat yang berfungsi untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yg digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yg digunakan pada umumnya adalah 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121 °C (250 °F). Jadi tekanan yg bekerja pada seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi 2 (15 Psi =15 pounds per square inch). Lama waktu sterilisasi yg dilakukan umumnya adalah 15 menit untuk suhu 121 °C. Autoklaf biasanya digunakan dalam bidang mikrobiologi, kedokteran, body piercing, kedokteran hewan, kedokteran gigi, dan podiatry untuk mensterilisasi alat-alat dari gelas, sampah medis, kandang hewan, dan media lisogenik Terdapat tiga jenis autoklaf, yaitu gravity displacement, prevacuum atau high vacuum, dan steam-flush pressure-pulse. Perbedaan dari ketiga jenis autoklaf ini terletak pada bagaimana udara dihilangkan dari dalam autoklaf selama proses sterilisasi. 3 1. Gravity Displacement Autoclave Udara dalam ruang autoklaf dipindahkan hanya berdasarkan gravitasi. Prinsipnya adalah memanfaatkan keringanan uap dibandingkan dengan udara, sehingga udara terletak dibawah uap. Cara kerjanya dimulai dengan memasukan uap melalui bagian atas autoklaf sehingga udara tertekan ke bawah. Secara perlahan, uap mulai semakin banyak sehingga menekan udara semakin turun dan keluar melalui saluran di bagian bawah autoklaf, selanjutnya suhu meningkat dan terjadi sterilisasi. Autoklaf ini dapat bekerja dengan cakupan suhu antara 121 - 134 °C dengan waktu 10 - 30 menit. 2. Prevacuum atau High Vacuum Autoclave Autoklaf ini dilengkapi pompa yang mengevakuasi hampir semua udara dari dalam autoklaf. Cara kerjanya dimulai dengan pengeluaran udara. Proses ini berlangsung selama 8 - 10 menit. Ketika keadaan vakum tercipta, uap dimasukkan ke dalam autoklaf. Akibat kevakuman udara, uap segera berhubungan dengan seluruh permukaan benda, kemudian terjadi peningkatan suhu sehingga proses sterilisasi berlangsung. Autoklaf ini bekerja dengan suhu 132 - 135 °C dengan waktu 3 - 4 menit. 3. Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave Autoklaf ini menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer dengan rangkaian berulang. Waktu siklus pada autoklaf ini tergantung pada benda yang disterilisas Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya: 1. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih berfungsi 4 2. Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah dan tanggal pelaksanaan sterilisasi 3. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril 4. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu mensteril selesai 5. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril 6. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang. 5 BAB III METODE PRAKTIKUM A. Alat dan bahan 1. Alat : a. Ose bulan dan panjang b. Cawan petri c. Tabung reaksi d. Lampu spiritus e. Erlen meyer f. Rak Tabung Reaksi g. Botol Semporot h. Autoklaf i. Oven 2. Bahan : a. Kertas sampul b. Alumunium foil c. Kapas d. Aquadest e. Alkohol f. Kapas B. Cara kerja 1. Sediakan alat – alat yang akan dsterilisasikan 2. Bungkus cawan petri dengan kertas lalu dilipat 6 3. Masukan alat dan bahan yang akan disterilkan ke dalam alat sterilisasi yaitu autoklaf. Cara penggunaan autoklaf seperti yang dijelaskan pada pengenalan alat laboratorium. 4. Sterilisasi dengan alat autoklaf dengan menggunakan suhu 121 C selama 15 menit 5. Jika tekanan pada autoclave jarum penunjuknya mendekati garis merah, maka segera tekanannya diturunkan ke LOW, kemudian sebaiknya dan tekanan di pertahankan selama 15 menit. 6. Setelah sterilisasi, dinginkan alat dan bahannya, kemudian matikan autoklaf 7 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sterilisasi adalah cara untuk membunuh mikroorganisme yang tidak diinginkan serta menghindari kontaminasi pada medium atau alat yang akan digunakan untuk pembuatan medium. Pada sterilisasi yang dilakukan pada praktikum ini merupakan sterilisasi panas basah dimana sterilisasi ini menggunakan alat yang disebut Autoklaf. Autoklaf digunakan dalam teknik pensterilan karena tingkat koefisien dan sifat alat yang tidak merusak kandungan dalam media pertumbuhan yang dipakai yaitu NA, PDA, MEA dan LB (Suriawiria, 2005). Pada percobaan kali ini, alat dimasukan ke dalam autoclave dengan tekanan 1 atm dan suhu 121C selama 15 menit, Sebelum dimasukan ke autoclave, Erlenmeyer terlebih dahulu ditempelkan dengan Tape Indikator Sterile untuk menunjukan apakah alat sudah steril atau belum. Prinsip kerja dari autoklaf adalah mensterilkan alat dan bahan dengan menggunakan tekanan uap yang optimum untuk sterilisasi yaitu pada tekanan 15 Psi dan suhu 121 °C. Pada saat sumber panas dinyalakan, air yang berada didalam autoklaf lama kelamaan akan mendidih dan uap air yang terbentuk akan mendesak udara yang mengisi di seluruh autoklaf. Setelah semua udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap atau katup udara ditutup sehingga tekanan udara didalam autoklaf naik. Pada saat mencapai tekanan dan suhu yang sesuai., maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun secara perlahan hingga mencapai tekanan 0 psi. Autoklaf tidak diperbolehkan untuk dibuka sebelum tekanan mencapai 0 psi 8 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa sterilisasi bertujuan untuk menghilangkan atau membunuh mikroorganisme yang tidak diinginkan pada medium atau alat yang akan digunakan bertujuan agar tidak terjadi kontaminasi. Metode sterilisasi Metode sterilisasi dapat dilakukan dengan cara 1. Fisik : a. Dengan hot air sterilisation oven, b. Panas lembab c. Pressure cooker 2. Kimia, dengan menggunakan zat-zat kimia seperti desinfektan, antiseptik. 3. Radiasi dengan sinar ultra violet, biasanya digunakan pada ruangan dan alat – alat plastic 4. Filter dengan membran filter dan vacum pump. Autoklaf adalah alat yang berfungsi untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yg digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yg digunakan pada umumnya adalah 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121 °C (250 °F) 9 DAFTAR PUSTAKA Burrows, William. 1959. Text book of MICROBIOLOGY. Philadelphia: W.B. Saunders Company Suriawiria, U. 2005. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti: Jakarta. Cahyani, V.R. 2009. Pengaruh Beberapa Metode Sterilisasi Tanah terhadap Status Hara, Populasi Mikrobiota, Potensi Infeksi Mikorisa dan Pertumbuhan Tanaman. Jurnal Ilmiah Ilmu Tanah dan Agroklimatologi. Vol. 6(1). Hal. 43-52. Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. PAU Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor 10 LAMPIRAN Gambar 1. Erlenmeyer yang telah di autoclave Gambar 2. Tape Indicator Sterile Sumber : Amdnext.com, Sterilization Indicator Tape 11