Laporan Dari Analisis Data Tes Menggunakan Program Anates A. Analisis Soal Obyektif Dengan Program Anates Tes diterapkan pada siswa kelas IV SD 6 Tamblang, Buleleng. Setelah analisis soal obyektif dengan jumlah subyek 16 siswa dari 22 siswa dan soal 15 butir berupa pilihan ganda berbentuk empat pilihan (a,b,c, dan d), dapat disimpulkan bahwa. 1. Reliabilitas tes Dengan berpedoman pada ketentuan: B ( Baik ) 0,80 – 0,99 CB ( Cukup Baik ) 0,66 – 0,79 KB ( Kurang Baik ) 0,50 – 0,65 TB (Tidak Baik ) < 0,50 (kurang dari 0,50) 2. Kelompok Unggul, Sedang dan Asor Kelompok unggul merupakan sejumlah siswa yang sudah dianggap sudah lulus dengan kriteria baik terhadap tes obyektif yang diberikan. Setelah dianalisis terhadap skor 16 siswa yang dites, terdapat 4 siswa yang tergolong kelompok unggul dengan kisaran skor 9 – 11. Kelompok sedang merupakan sejumlah siswa yang sudah dianggap sudah lulus dengan kriteria cukup terhadap tes yang diberikan. Setelah dianalisis terhadap skor 16 siswa yang dites, terdapat 12 siswa yang tergolong kelompok sedang dengan kisaran skor 7– 8. Kelompok asor merupakan sejumlah siswa yang belum lulus tes yang diberikan. Atau dapat dikatakan skor yang dimiliki siswa dibawah kriteria cukup. Setelah dianalisis terhadap skor 16 siswa yang dites, terdapat 4 siswa yang digolongkan kelompok asor dengan kisaran skor 3 – 6. Siswa yang tergolong kelompok asor ini nantinya perlu diberikan remedial karena dari hasil tersebut dapat dikatakan mereka belum menguasai materi dan perlu diberikan tes ulang untuk memenuhi kriteria yang ditentukan. 3. Daya Pembeda Soal Daya Pembeda Soal dapat ditentukan dengan melihat selisih antara banyaknya siswa tergolong kelompok unggul dengan banyak siswa yang tergolong kelompok asor pada masing-masing butir soal. Daya pembeda sudah dikatakan baik bila indeks daya pembeda (indeks DP) nya 51 ke atas ( > 50). Maka setelah dianalisis dengan program anates didapatkan tujuh butir soal yang sudah memiliki daya pembeda yang baik yaitu soal nomor 3 dan 6. Sedangkan soal yang daya pembedanya belum baik banyaknya delapan butir soal yaitu soal nomor 1, 2, 4, 5,,7, 8, 9, 10, 12, , 13, 14, dan 15. 4. Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran dari butir soal dapat dibedakan menjadi lima yaitu butir soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang sangat sukar, sukar, sedang, mudah dan sangat mudah. Namun butir soal dikatakan baik jika mempunyai tingkat kesukaran sedang. Maka dari analisis tersebut ada tujuh butir soal yang mempunyai tingkat kesukaran baik (sedang) yaitu soal nomor 4, 5, 6, 8, 12, 14, dan 15. Sedangkan tiga soal mempunyai tingkat kesukaran mudah yaitu butir soal nomor 2, 3, dan 11 serta empat soal tingkat kesukarannya sangat mudah yaitu butir soal nomor 1, 7, 9, dan 10 5. Signifikansi Masing – Masing Butir Soal Butir soal dikatakan signifikan atau bahkan sangat signifikan jika mempunyai korelasi antara skor butir dengan skor totalnya 0,51 ke atas ( > 50). Maka dari analisis tersebut dapat ditentukan tiga butir soal yang signifikan yaitu nomor dan korelasinya: 1 (skor. 0,540), 10 (skor. 0.524) dan 12 (0.497) serta dua butir soal yang sangat signifikan yaitu nomor dan korelasinya: 3 (skor 0.664) dan 6 (skor 0.647). 6. Rata-Rata Soal Rata-rata soal merupakan jumlah skor dibagi jumlah siswa yang mengikuti tes. Rata-rata soal dapat dibandingkan dengan rata-rata standar yang merupakan nilai tengah dari jumlah soal. Maka rata-rata standar soal tersebut adalah 7,5 dari 15 soal. Terdapat hubungan antara rata-rata soal dengan tingkat kesukaran soal secara umum, yaitu semakin tinggi rata-rata (di atas rata-rata standar) maka tingkat kesukaran semakin mudah. Dari analisis tersebut didapat rata-rata soalnya adalah 7,44 sedangkan rata-rata standar adalah 7,5, maka rata-rata soal tergolong tinggi. Sesuai dengan hubungan tadi maka tingkat kesukaran soal secara umum tergolong mudah. Ini juga sesuai dengan analisis tingkat kesukaran di atas yang dominan mudah atau sangat mudah.