Tema : Konservasi Judul : “SARANA REKREASI DAN EDUKASI ARBORETUM TANAMAN HIAS DI KOTA BANDUNG” Penyusun : Muhamad Rizal B .. (21-2016-158) Sinopsis Tugas Akhir Arsitektur ARA 500 – TUGAS AKHIR Periode Semester Genap / Tahun Akademik 2019/2020 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Nasional 2020 1. JUDUL Judul yang diusulkan : “Sarana Rekreasi Dan Edukasi Arboretum Tanaman Hias Di Kota Bandung” 2. PENGERTIAN JUDUL a. Sarana Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan; alat; media. b. Rekreasi Penyegaran kembali badan dan pikiran; sesuatu yang menggembirakan hati dan menyegarkan seperti : hiburan & piknik. c. Edukasi Proses pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi diri pada peserta didik dan mewujudkan proses pembelajaran yang lebih baik d. Arboretum Dalam bahasa latin, Arboretum berasal dari kata arbor yang berarti pohon, dan retum yang berarti tempat. Sedangkan Arboretum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai tempat berbagai pohon ditanam. Arboretum juga bias disebut sebagai Botanical garden (kebun botani) atau hutan buatan yang ditujukan untuk tempat pelestarian dan penelitian. Di dalam arboretum terbentuk berbagai macam ekosistem yang dijadikan sebagai habitat atau tempat hidup bagi macam-macam hewan. e. Tanaman Hias Tanaman hias adalah segala jenis tanaman yang memiliki nilai hias (bunga,batang,tajuk,cabang,daun,akar,aroma, dan sebagainya) yang memiliki kesan indah (artistic) atau kesan seni. f. Kota Bandung Kota metropolitan terbesar di Provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi ibu kota provinsi tersebut. Berdasarkan pengertian di atas, maka Sarana Rekreasi Dan Edukasi Arboretum Tanaman Hias di Kota Bandung adalah sebuah tempat/lahan yang ditanami berbagai jenis tumbuhan yang ditunjukan untuk wisata dan edukasi bagi pengunjung. 3. TEMA PERENCANAAN Tema : Konservasi Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa Inggris, conservation yang artinya pelestarian atau perlindungan. Upaya yang dilakukan oleh manusia untuk dapat melestarikan alam. Pelestarian lingkungan yang tetap memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan pada saat itu dengan cara tetap mempertahankan keberadaan setiap komponen-konponen lingkungan untuk pemanfaatan di masa yang akan datang. Konservasi flora dan fauna dapat dilaksanakan baik di dalam kawasan (konservasi in-situ), maupun di luar kawasan (konservasi ex-situ). Tujuan dari konservasi tersebut adalah untuk melindungi dan melestarikan jenis, terutama pada flora dan fauna yang tergolong langka. Adapun menurut ilmu biologi, konservasi adalah: 1. Efisiensi penggunaan, produksi, transmisi, atau distribusi energi yang berakibat pada turunnya konsumsi energi dengan tetap menghasilkan manfaat yang sama; 2. Pelestarian dan pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam secara bijaksana; 3. Pelestarian dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan, memastikan bahwa habitat alami suatu area dapat dipertahankan, sementara keanekaragaman genetik dari suatu spesies dapat tetap ada dengan mempertahankan lingkungan alaminya. 4. LATAR BELAKANG Alasan pemilihan topik permasalahan dan tema Dalam perkembangan laju pembangunan sarana dan prasaran dunia khususnya Indonesia, inovasi di berbagai aspek merupakan suatu tuntutan yang harus terpenuhi. Salah satunya aspek perencanaan sarana rekreasi dan edukasi sumber daya alam. Pada hakikatnya aspek tersebut merupakan suatu proses untuk mencapai keadaan yang lebih baik di masa yang akan dating melalui pemilihan alternative rencana yang rasional sekaligus rekreatif, sistematis sekaligus edukatif. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan serta wawasan lebih efektif dan efisien sehingga proses edukasi itu dapat memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat dengan diimbangi dengan proses rekreasi. Maka untuk memenuhi kebutuhan tersebut perlu direncanakan dan dibangun sarana rekreasi dan edukasi yang sesuai dengan sumber daya serta harus memiliki indicator pencapaian perkembangan indeks wisata yang terukur di Kota Bandung. Sarana rekreasi dan edukasi arboretum sudah dan mulai kembali niarak di beberapa kota di Indonesia, khususnya di kawasan Pulau Jawa dan sekitarnya. Sedangkan di Kota Indonesia sendiri belum terdapat sarana rekreasi dan edukasi arboretum seperti yang diterapkan di beberapa kawasan di Pulau Jawa. Sarana rekreasi dan edukasi arboretum ini merupakan sebuah wadah untuk memperoleh wawasan mengenai dunia arboretum dengan mengapresiasi aktif sumber daya alam flora secara rekreatif dan edukatif melalui gagas indrawi (melihat,meraba,mencium,mendengar,mengecap). Hal ini mendasari rencana pembangunan sarana rekreasi dan edukasi yang dikelola secara profesional. Perencanaan dirancang memiliki fasilitas pendukung seperti konservatorium,learning farm and creative planting workshop, botanical library, outdoor amphitheatre, picnic cafe, convention and community hall, dan gifts and plants shop. 5. PERMASALAHAN Permasalahan yang berkaitan dengan perancangan sarana rekreasi dan edukasi arboretum tanaman hias ini, antara lain : a. Aspek Perancangan Mampu memenuhi penyediaan sarana dan fasilitas rekreasi yang dibutuhkan dalam kegiatan rekreasi dan edukasi maupun fasilitas penunjang lainnya yang mendukung kegiatan masyarakat Sistem sirkulasi dan evakuasi yang terorganisir dan mampu memenuhi standar keamanan bagi seluruh penggunan bangunan, termasuk bagi pengguna bangunan yang memiliki keterbatasan fisik (difable) Tunututan program ruang dan pembagian zoning mampu diselesaikan secara optimal sesuai dengan kapasitas dan regulasi bagi lingkungan sekitar Mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. b. Aspek Bangunan Penetapan tema dan konsep desain bangunan dapat menciptakan sebuah sarana rekreasi yang sesuai dengan kebutuhan rekreasi di Kota Bandung. Penerapan tema dan konsep yang mengacu pada unsur bentuk tetap mengedepankan aspek-aspek fungsi dan konsep bangunan arsitektur yang berkelanjutan Penerapan tema dan konsep desain bangunan sesuai dan diterima oleh masyarakat umum, khususnya masyarakat di Kota Bandun Penerapan bentuk bangunan yang menarik sehingga menciptakan pengalaman ruang yang berbeda dengan sarana rekreasi lainnya Penerapan desain bangunan agar menciptakan kenyamanan psikologis, kenyamanan termal, kenyamanan audial dan kenyamanan visual. c. Aspek Lingkungan dan Tapak Bangunan yang dirancang diharapkan ramah dengan lingkungan sekitar Bangunan ini diharapkan kontekstual dengan keadaaan lingkungan sekitanya, maksudnya keberadaan bangunan yang mngusung tema organic biotik dapat selaras dan harmoni dengan lingkungan alam sekitar baik alam binaan maupun alam yang natural Bangunan dirancang untuk meningkatkan kualitas lingkungan binaan dan alam sekitar. Diantanranya lokasi site dikawasan hutan kota dan daerah resapan air hujan Bangunan yang dirancang dapat harmonis secara prinsip atau menyatu dengan lingkungan sekitar dan menjadi bagian dari konsep perencaan jangka panjang. 6. TUJUAN PERANCANGAN a. Menciptakan sarana rekreasi dan edukasi yang dapat memberikan sebuah sarana bagi masyarakat kota untuk meningkatkan kembali kesegaran fisik, mental, pikiran dan daya rekreasi. b. Menciptakan sarana rekreasi yang dapat menjaga tanaman-tanaman warisan yang berasal dari Indonesia agar tetap terjaga. c. Menciptakan sarana rekreasi sebagai hiburan yang berwawasan lingkungan, pendidikan dan budaya. 7. MANFAAT PERANCANGAN a. Menyediakan sarana rekreasi dan edukasi yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat b. Menyediakan area yang dapat bermanfaat bagi lingkungan, khususnya menjawab masalah polusi udara c. Menyediakan wadah bagi masyarakat khususnya komunitas untuk berkomunikasi dan bertukar pikiran sehingga menciptakan karya yang dapat bermanfaat bagi lingkungan d. Memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa pentingknya menjaga lingkungan bagi kehidupan di bumi ini e. Memberikan inspirasi bagi masyarakat dalam bidang Ekologi, Seni dan Budaya 8. METODOLOGI Untuk meneyelesaikan permasalahan yang ada pada proyek bangunan sarana rekreasi dan edukasi arboretum tanaman hias ini melalui tahapan-tahapn metode kerja, antara lain: 1. Tahap Pengumpulan Data a. Studi Literatur Studi literature bertujuan untuk mendapatkan pemahaman awal serta gambaran permasalahan dan mendapatkan data-data sekunder yang berkaitan dengan perancangan. Teori-teori yang diperoleh dari berbagai literature yang mendukung data mngenai bangunan konservatorium maupun tema aplikatif pada bangunan ini. b. Studi Lapangan Observasi lapangan bertujuan untuk memperoleh data lingkungan tapak perencanaan, melihat kondisi dan potensi tapak, mengamati tipologi bangunan yang terdapat pada lingkungan tapak, dan mempelajari tapak yang dipilih. Hasil observasi lapangan berupa data-data pengamatan dan foto-foto di sekitar tapak. c. Wawancara Wawancara bertujuan untuk memperoleh keterangan mengenai gambaran umum permasalahan yang ada dan keterangan-keterangan lain yang berkaitan dengan proyek bangunan sarana rekreasi dan edukasi arboretum tanaman hias ini. d. Studi Banding Studi banding bertujuan untuk mencari bahan perbandingan baik itu terhadap proyek sejenis maupun tema sejenis. Sumber studi banding dapat diperoleh melalui literature, pencarian melalui internet maupun dating langsung. e. Seleksi Seleksi bertujuan untuk mengumpulkan data serta masukan yang diperoleh, kemudian dipilih dan diseleksi untuk dijadikan data yang siap pakai yang akan diolah. 2. Tahap Analisis dan Sintesis Dari data yang didapat, baik itu data mengenai tapak, bangunan maupun tema, akan dianalisis sebagai usaha mengidentifikasi masalah dan potensi yang akan terbentuk serta menerapkan teori-teori yang terkai dengan bangunan maupun tema. 3. Tahap Pengembangan Konsep Dari kesimpulan serta evaluasi yang telah didapatkan selanjutnya dikembangkan ke dalam konsep-konsep perancangan bagi tapak, bangunan maupun tema perancangan.