BAB II Landasan Teori 1.1. Pengertian Kontrak Perjanjian atau kontrak merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu contact law, sedangkan dalam bahasa belanda disebut overrnscomsrecht. Perjanjian atau kontrak adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seseorang yang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal. Bentuk perjanjian itu berupa rangkaian perkataan yang mengandung janji atau kesanggupan yang diucapkan atau ditulis. Kontrak atau persetujuan yang diatur dalam buku III bab kebua KUH Perdata {BW} Indonesia sama dengan pergertian perjanjian. Perjanjian atau persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana seseorang atau lebih meningkatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. Pengertian kontrak dapat disimpulkan bahwa kontrak berisikan janji – janji yang sebelumnya telah disetujui yaitu berupa hak dan kewajiban yang melekat pada paea pihak yang membuatnya dalam bentuk tertulis maupun lisan, jika dibuat secara tertulis maka kontrak itu akan lebih berfungsi untuk menjamin kapastian hukum. 2.1.1.Pengertian Kerja Kerja merupakan sesuatu yang dikeluarkan oleh seseorang sebagai profesi, sengaja dilakukan untuk mendapatkan penghasilan. Kerja dapat juda di artikan sebagai pengeluaran energy untuk kegiatan yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Pernyataan tersebutdapat dikatakan bahwa pekerjaan memungkinkan orang lain untuk memandang dan memahamikebenaran dirinya. Pengertian kontrak kerja adalah suatu perjanjian antara pekejta dan pengusaha secara lisan atau tulisan, baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang memuat syarat – syarat kerja hak dan kewajiban. Setiap perusahaan wajib memberikan kontrak kerja, biasanyadalam kontrak kerja terpapar dengan jelas pekerja memiliki hak kebijakan perusahaan yang sesuai dengan Undang – undang ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia, didalamnya juga memuat mengenai prosedur kerja dank ode disilpin yang ditetapkan perusahaan. 2.1.1.1.Objek Kontrak Sasaran pokok suatu perjanjian adalah suatu prestasi, agar suatu kontrak itu sah objek kontrak harus memenuhi beberapa persyaratan yaitu objek harus tertentu atau dapat ditentukan, diperbolehkan menurut Undang – undang yang berlaku dan tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan tata susila. 2.1.1.2.Subjek Kontrak Setiap subjek kontrak memenuhi suatu kondisi tertentu agar dapat memihak para pihak yang membuatnya. Jika subjek hukumya adalah orang – orang tersebut sudah dewasa. Namun jika subjek berbadan hokum harus memenuhi syarat formal suatu badan hokum. Kedua jenis subjek badan hokum tersebut memiliki hak dan kewajibak yang sama dalam melakikan kontrak. Oleh karena itu, dalam hokum perkjanjian, yang dapat menjadi subjek hukumnya adalah individu dengan individu atau pribadi dengan pribadi, badan hokum dengan badan hukum. 2.2. Pengertian kinerja Pengertian kinerja berasal dari job performance / actual performance yang berarti prestasi kerja atau sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 1 Pelaksanaan akan lebih efektif apabila didukung dengan keyakinan dan motivasi yang tinggi. Dengan adanya keyakinan akan mendorong seseorang untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaannya sehingga dapat mengarahkan perilaku kerjanya demi tercapai tujuan yang diinginkan. Kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suati instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional. Beberapa pengertian kinerja karyawan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kinerja adalah banyaknya upaya yang dikeluarkan individu pada pekerjaannya 2. Kinerja adalah dapat dinilai dengan kinerja sesungguhnya masa sekarang serta dengan periode yang akan datang dalam lingkup tertentu, misalnya kinerja operasi, kinerja keuangan, kinerja sumber daya manusia, serta kinerja perusahaan serta keseluruhan 3. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing – masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang berangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral atau etika. 2.2.1.Indikator kinerja adalah sebagai berikut : a. Loyalitas yaitu kesetiaan pegawai terhadap organisasi dan semangat berkorban demi tercapainya tujuan organisasi. 1 Mangkunegara , 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung, hal 67 b. Tanggung jawab yaitu rasa memiliki organisasi dan kecintaan terhadap pekerjaan yang dilakukan dan ditekuni serta berani menghadapi segala konsekuensi dan resiko dari pekerjaan tersebut. c. Ketrampilan yaitu kemampuan pegawai untuk melaksanakan tugas serta menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pekerjaan. d. Pengetahuan yaitu kemampuan pegawai untuk menguasai semua hal yang berhubungan dengan pekerjaannya. 2.2.2. Faktor – faktor yang mempengaruhi Kinerja Pada dasarnya kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut adalah : 1. Motivasi Motivasi adalah daya gerak yang mendorong untuk bertindak. Jika motivasi kuat maka daya dorong untuk terciptanya kinerja yang baik akan kuat pula 2. Pendidikan dan pelatihan Pendidikan dan pelatihan adalah upaya untuk meningkatkan berbagai pengetahuan dan ketrampilan. Disamping itu pendidikan dan pelatihan merupakan usaha untuk memungkinkan perubahan sikap yang dilandaasi motivasi dan prestasi 3. Pengalaman Pengalaman pada dasarnya membuat individu lebih mengenal dan memahami proses kerja sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya. 4. Teknologi Pengetahuan teknologi modern pada dasarnya akan menghasilkan kinerjanya lebih baik banyak dibandingkan dengan penggunaan peralatan tradisional. Kinerja antara satu organisasi dengan yang lainnya dapat saja berbeda karena faktor pendorong yang berbeda. Selain kinerja kesejahteraan karyawan selalu menjadi keinginan setiap orang karena dengan hidup sejahtera orang akan dapat menikmati hidupnya. Demikian juga karyawan disuatu perusahaan, jika kesejahteraan karyawan itu terjamin maka akan dapat meningkatkan prestaasi kerja karyawan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan diselenggarakannya program kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut : 1. Memperbaiki semangat dan kesejahteraan karyawan 2. Penarikan tenaga kerja atau karyawan yang lebih efektif 3. Menurunkan tinmgkat absensi Disisi lain dengan semangat kerja atau prestasi kerja karyawan yang baik itu dapat meningkatkan usaha dan juga akan meningkatkan rentabilitasnya. Oleh sebab itu dengan meningkatnya tingkat rentabilitas suatau perusahaan, maka dapat pemberian kesejahteraan kepada karyawan akan bertambah atau meningkat. 2.3. Pengertian Kesejahteraan Setiap orang yang hidup selalu menginginkan kesejahteraan hidup sebab dengan sejahtera hidupnya akan menjadi tenang dan tentram. Kesejahteraan adalah suatu kondisi aman sentosa dan makmur terhindar dari berbagai ancaman dan kesulitan yang dirasakan seseorang yang telah melakukan suatu pekerjaan disuatu tempat atau perusahaan.2 1. Cara mengklasifikasi kesejahteraan karyawan 2 Poerdarminto W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka. 1972. Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris Jakarta: Penerbit Hasta hal.492) Program kesejahteraan karyawan telah menjadi bagian integral dari kebanyakan paket kompensasi, program asuransi jiwa dan kesejahteraan dan cuti yang dibayar adalah sedikit dari banyak tipe kesejahteraan karyawan yang biasa ditemui dalam organisasi pemerintah maupun swasta. Ini dapat terlihat dari atau dalam undang – undang ketenagakerjaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah serta tentang ketentuaan tentang upah minimum regional yang setiap kali sesuai dengan kondisi. Dengan memberikan sederetan kesejahteraan untuk karyawan akan membantu organisasi untuk menarik karyawan yang berkualitas tinggi, disamping sebagai usaha untuk mempertinggi moral dan kepuasaan kerja karyawan. Dengan demikian terjaminnya kesejahteraan karyawan iytu sangat menguntungkan bagi karyawan itu sendiri maupun perusaan tersebut 2. Usaha – usaha untuk memenuhi kebutuhan karyawan atau program kesejahteraan ekonomi karyawan Usaha – usaha untuk memenuhi kebutuhan karyawan atau pegawai merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan atau pegawai adalah sebagai berikut : a. Memberi gaji atau upah yang adil Dalam memberian gaji ini disesuaikan dengan tugas yang telah dikerjakan dengan hasil yang memuaskan, dengan waktu tertentu. Sedangkan untuk tercapainya keadilan tersebut, maka ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam penetapan tingkat upah seorang pegawai atau karyawan adalah pendidikan, pengalaman, tanggungan keluarga, kemampuan perusahaan, dan kondisi pekerja. b. Asuransi Dalam lingkungan kerja dimanapun pasti menginginkan keselamatan, keamanan, dan kesehatan kerja, karena bagaimanapun juga manusia menhinginkan ketiga hal itu dan sanggup mengorbankan apa saja asal dapat sehat, aman dan selamat. Sedangkan program asuransi ini bisa berbentuk Asuransi Jiwa, Asuransi Kesehatan dan Asuransi Kecelakaan. Disini perusahaan bisa melakukan kerja sama dengan Perusahaan asuransi untuk menanggung asuransi karyawan lingkungan kerja yang aman dan sehat sangat diperlukan oleh semua orang karena ditempat kerja yang demikian seseorang dapat bekerja dengan tenang sehingga dapat memperoleh seperti yang diharapkan oleh perusahaan atau organisasi tersebut. c. Melalui promosi atau kenaikan jenjang Pihak perusahaan atau suatu organisasi biasanya menyenangi dasar promosi adalah kecakapan kerja, karena kecakapan kerja atau kinerja yang baik adalah merupakan dasar kemajuan, Sedangkan pihak karyawan menghendaki unsur seniorisasi lebih ditekankan dalam promosi, karena dengan makin lama masa kerja mereka makin baik. Tetapi pada umumnya didalam menentukan dasar untuk promosi sering digunakan keduanya yaitu dasar kecakapan kerja dan seenioritas, jadi apabila ada karyawan atau pegawai yang mempunyi kecakapan yang sama maka karyawan atau pegawai yang lebih seniorlah yang akan dipromosikan. Sebagai salah satu pengembangan promosi sangat diharapkan oleh setiap karyawan atau pegawai dimanapun berada, Oleh karena itu dia akan mendapatkan hak – hak yang lebih baik daripada yang diperoleh sebelum promosi baik material maupun non material. Hak – hak yang misalnya kenaikan pendapatan, perbaikan fasilitas, sedangkan non material misalnya status sosial dan rasa bangga. d. Program Rekreasi Dengan adanya kesempatan rekreasi itu diharapkan para pegawai atau karyawan selalu bergairah atsu mempunyai semangat dalam bekerja. Salah satu program rekreasi adalah mengadakan tour ke tempat – tempat wisata bersama keluarga. e. Pemberian Fasilitas Fasilitas adalah segala sesuatu yang digunakan, dipakai, ditempati dan dinikmati oleh pegawai baik dalam hubungan langsung dengan pekerjaan seperti bai didalamnya seua alat kerja di perusahaan dan secara tidak langsung untuk kelancaran pekerjaan seperti gedung, alat komunikasi, ruangan kerja yang memedai dan alat sebagainya. 2.3.1.Faktor – faktor yang mempengaruhi kesejahteraan karyawan : a. Faktor kesejahteraan karyawan yang mempengaruhi hubungan antara karyawan dengan karyawan meliputi : 1. Gaji dan upah yang baik Gaji bisa dipakai untuk mkebutuhan psikologis dan sosial 2. Rekan kerja yang kompak Keinginan ini merupakan cermin dari kebutuhan sosial. Seorang karyawan mungkin keberatan untuk dipromosikan hanya karena tidak menginginkan kehilangan rekan kerja yang kompak. 3. Kondisi kerja yang aman, nyaman dan menarik Kondisi kerja yang aman berasal dari kebutuhan akan rasa aman, disamping itu juga tempat kerja yang nyaman dan menerik. b. Faktor kesejahteraan karyawan yang mempengaruhi hubungan antara karyawan dengan pimpinan : 1. Pimpinan yang adil dan bijaksana Pimpinan yang baik menjamin bahwa pekerjaan akan tetap bisa dipertahankan, demikian juga pimpinan yang ditak berat sebelah akan menjadi ketenangan kerja 2. Melengkapi para karyawan dengan sumber dana yang diperlukan untuk menjalankan tuganya 3. Mengkomunikasikan kepada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka 4. Memberikan penghargaan untuk mendorong kinerja. Dari uraian tentang teori kesejahteraan karyawan diatas, maka dalam peneliti ini, kesejahteraan karyawan yang dimaksud adalah : a. Keamanan Meliputi rasa aman terhadap suasana kerja, pemberian jaminan asuransi dan pelayanan usaha kesehatan. b. Kesenangan Meliputi pemberian waktu rekreasi bersama, pemberian cuti dan sabagainya c. Kemakmuran Meliputi pemberian gaji yang sesuai pemberian tunjangan karyawan kepada karyawan atau kantin bagi karyawan, pemberian seragam kerja kepada karyawan. Dalam kontrak kerja yang tidak tetap kesejahteraan para buruh atau karyawan menjadi pokok dasar permasalahan dalam penelitian ini, dimana kesejahteraan mencankup efektifitas para karyawan dalam bekerja. Tidak hanya para karyawan, pemilik toko juga harus memperhatikan kinerja para bawahannya agar pemilik toko mengetahui bagaimana mereka dalam bekerja dan layak mendapatkan kesejahteraan yang sesuai. Dalam istilah umum kesejahteraan menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang – orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai. Dalam ekonomi sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda sedangkan dalam kebijakan social, kesejahteraan sejahtera menunjuk ke jangkauan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pengertian efektivitas kerja adalah kemampuan untuk memilih tujuannya tepat atau peralatanperalatan untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 2.4. Kerangka Dasar Penelitian a. Kerangka Berfikir Penerapan kontrak kerja Kinerja Karyawan Kesejahteraan Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir Penerapan kontrak kerja dalam suatu perusahaan harus sesuai dengan Undang – undang ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia, didalamnya juga memuat mengenai prosedur kerja dan kode disilpin yang ditetapkan perusahaan agar kinerja karyawan didalam suatu perusahaan bejalan sesuai dengan tata tertib yang ada. Kinerja karyawan yang baik diharapkan mendongktak pendapatan took sesuai dengan target yang indin dicapai. Selain itu kesejahteraan karyawan juga harus diperhatikan, kesejahteraan karyawan yang masih bekerja maupun yang sudah mengundurkn diri atau tidak bekerja lagi.