KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK PENGERTIAN. Kekerasan terhadap perempuan adalah setip perbuatan yang berkaitan/mungkin berakibat kesengsaraan/penderitaan perempuan, secara fisik, seksual, psikologis, ancaman perbuatan tertentu, pemaksaan dan perampasan kebebasan baik yang terjadi dilingkungan masyarakat maupun di lingkungan rumah tangga (depkes RI, 2006) Bentuk-bentukkekerasan 1. Bentuk – bentuk kekerasan terhadap perempuan di lingkungan masyarakat: Perdagangan perempuan (Trafficking) – Pelecehan seksual ditempat kerja/umum, pelanggaran hak hak reproduksi, perkosaan, pencabulan, kebijakan/perda yang deskriminatif/represif. Aturan dan praktik yang merampas kemerdekaan perempuan di lingkungan masyarakat. 2. Bentuk-bentuk kekerasan terhadap perampuan dilingkungan rumah tangga. Kekerasan fisik, psikis dan seksual (KDRT), Pelanggaran hak-hak reproduksi, Penelantaran ekonomi kekeluarga (KDRT), inses (KDRT), Kekerasan terhadap pekerja rumah tangga (KDRT) Ingkar janji / kekerasan dalam pacaran, Pemaksaan aborsi oleh pasangan, Kejahatan perkawinan (Poligami tanpa izin) atau kekerasan dalam Rumah tangga (KDRT). Jenis - jenis Kekerasan Kekerasan terhadap perempuan dapat terjadi dalam bentuk: 1. Tindak kekerasan fisik: tindakan yg bertujuan untuk melukai. menyiksa / menganiava orana lain. dengan menggunakan anggota tubuh pelaku (tangan, kaki) / dg alat-alat lain. Bentuk kekerasan fisik yang dialami perempuan Antara lain: tamparan, pemukulan, penjambakan, mendorong secara kasar, penginjakan, penendangan, pencekikan, pelemparan, benda keras, penyiksanaan menggunakan benda tajam, seperti : pisau, gunting, seterika serta pembakaran, tindakan tersebut mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit dan luka berat bahkan sampai meninggal dunia. 2. Tindak kekerasan psikologis: yaitu tindakan yang bertujuan merendahkan citra seorang perempuan, baik melalui kata-kata maupun perbuatan (ucapan menyakitkan, kata-kata kotor, bentakan, penghinaan, ancaman) yang menekan emosi perempuan. Tindakan tersebut mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya dan/atau penderitaan psikis berat pada seseorang. 3. Tindak kekerasan seksual: yaitu kekerasan yang bernuansa seksual, termasuk berbagai prilaku yang tak diinginkan dan mempunyai makna seksual yang disebut pelecehan seksual, maupun berbagai bentuk pemaksaan hubungan seksual yang disebut sebagai perkosaan. Tindakan kekerasan ini bisa diklasifikasikan dalam bentuk kekerasan fisik maupun psikologis. 4. Tindak kekerasan ekonomi: Yaitu dalam bentuk penelanmtaran ekonomi dimana tidak diberi nafkah secara rutin atau dalarn jumlah yang cukup, membatasi/atau melarang untuk bekerja yang layak didalam rumah ataupun diluar rumah, sehingga korban dibawah kendali orang tersebut. 5. Penyebab tindakan kekerasan terhadap Perempuan Ada beberapa penyebab terjadinya tindak kekerasan dioandang dari beberapa aspek: a. Terkait dengan struktur social budaya/politik/ekonomi/hokum/agama yaitu pada system masyarakat yang menganut patriaki dimana garis ayah dianggapo dominan lelaki ditempatkan pada kedudukan yang lebih tinggi dari pada wanita. Dianggap sebagai pihak yang berkuasa. b. Keadaan ini menyebabkan perempuan mengalami berbagai bentuk diskriminasi seperti sering tidak diberi ha katas warisan, dibatasi peluang bersekolah, direngut hak untuk kerja diluar rumah, dipaksa kawin muda, kelemahan aturan hokum yang ada sering merugikan perempuan. Terkait dengan nilai budaya yaitu keyakinan stereotipe tentang posisi, peran dan nilai laki-laki dan perempuan, seperti adanya perjodohan paksa, poligami, perceraian sewenang-wenang. c. Terkait dengan kondisi situasional yang memudahkan, seperti terisotasi, kondisi konflik semacam ini sexing terjadi perempuan sebagai korban, misalnya dalam lokasi pengungsian rentan kekerasan seksual perkosaan. Dalam kondisi kemiskinan perempuan mudah terjebak pada pelacuran sebagai implikasi maraknya teknologi informasi, perempuan terjebak pada kasus pelecehan seksual, pornografi dan perdagangan. PENGERTIAN KEKERASAN TERHADAP ANAK Kekerasan thd anak menurut Andez (2000) adalah segala bentuk tindakan yg melukai & merugikan fisik, mental, & seksual termasuk hinaan meliputi: penelantaran dan perlakuan buruk, Eksploitasi termasuk ekspioitasi seksual, Berita trafficking/jual-beli anak. Sedangkan Child Abuse adalah semua bentuk kekerasan thp anak yg dilakukan oleh mereka yang seharusnya bertanggung jawab atas anak tsb / mereka yg memiliki kuasa atas anak tsb, yg seharusnya dpt di percaya, mis orang tua, keluarga dekat, & guru. Sedangkan nadia (2004) memberikan pengertian kekerasan terhadap anak sebagai bentuk penganiayaan baik fisik maupun psikis. Pengaqniayaan fisik adalah tindakan tindakan kasar yang mencelakakan anak dan segala bentuk kekerasan fisik pada anak yang lainnya. Sedangkan penganiayaan psikis adalah semua tindakan merendahkan atau meremehkan anak. Alva menambahkan bahwa penganiayaan pada anak-anak banyak dilakukan oleh orangtua atau pengasuh yang seharusnya meniadi seorang pembimbing bagi anaknya utk tumbuh dan berkembangmbang. Faktor penyebab dan dampaknya Factor penyebab terjadinya kekerasan pd anak dan perempuansecara keumuman disebabkan oleh suatu teori yg dikenal berhubungan dg stress dalam keluarga (family stress). Stress dalam keluarga tsb bisa berasal dari anak, orang tua (suami istri), atau situasi tertentu. Stres berasal dari anak misalnya anak dg kondisi fisik, mental, & perilaku yg terlihat berbeda dg anak umumnya. Bayi & usia balita, serta anak dg penyakit kronis/ menahun juga merupakan salah satu penyebab sires. Stres yg berasal dari suami atau istri misalnya dg gangguan jiwa (psikosisl neurosa), orang tua sebagai korban kekerasan masa lalu, orang tua telampau perfek dg harapan pada anak terlalu tinggi, orang tua yg terbiasa dengan sikap disiplin. Stres berasal dari situasi tertentu mis terkena suami/istri terkena PHK (pemutusan hubungan Kerja) atau pengangguran, pindah lingkungan, dan keluarga yang sering bertengkar Namun tentunya teori tersebut hanya melingkupi kekerasan dalam rumah tangga. Penyebab utama lainnya adalah kemiskinan , masalah hubungan social baik keluarga, komunitas, penyimpangan prilaku social (maslah psikososial) lemahnya control social primer masyarakat dan hokum dan pengaruh nilai social kebudayaan di lingkungan social tertentu. Namun bagi penuilis penyebab utama terjadinya masalah ini adalah hilangnya nilai agama. Karena tentunya dengan agama bisa mengatur masalah social berbasis kesadaran individu. Pendekatan social yang meingkupi pendekatan partisipasi masyarakat dalam melaporkan dan waspada pada setiap tindakan kejahatan terutaa trafficking. Pendekatan medis, untuk memberikan pelayanan dan perawatan baik secara fisik atau kejiwaan jga memberikan penyuluhan terhadap orang tua tentang cara mengasuh anak yang baik dan benar dan terakhir adalah pendekatan hokum, yang menanggung jawab atas masalah ini adalah pemerintah untuk selalu mencari dan menanggapi secara sigap terhadap setiap laporan dan penemuan kasus kekerasan dan kejahatan dan menghukumnya dengan hokum dan peraturan yang berlaku.