Uploaded by Ain Tyhah

Jurding kulit koja

advertisement
Journal Reading :
Risk of herpes zoster in the Japanese population with
immunocompromising and chronic disease conditions:
Results from a claims database cohort study, from 2005 to
2014
Oleh :
Nur’ain Fatihah binti Ibrahim
11.2018.204
Pembimbing :
dr. Chadijah Rifai Latief, Sp. KK
Kepaniteraan Klinik Departemen Kulit dan Kelamin
Rumah Sakit Umum Daerah Koja
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Periode 20 Januari 2020 – 22 Februari 2020
ABSTRAK

Orang dewasa yang lebih tua, wanita dan pasien dengan kondisi immunokompromis atau dengan penyakit
kronis memiliki insiden herpes zoster lebih tinggi, bahkan neuralgia post herpes(NPH).

Insiden rate (IR) herpes zoster pada berbagai kondisi immunokompromis dan penyakit kronis telah dilaporkan
dalam studi retrospektif kohort menggunakan data dari orang dewasa Jepang.

Menggunakan univariat dan multivariat Cox regresi untuk mengestimasi crude dan Hazard ratio (HZ)
berhubungan dengan berbagai kondisi immunokompromis serta penyakit kronis.

Risiko herpes zoster lebih tinggi pada wanita (HR, 1.14(95% CI, 1.11-1.17)), pada usia lebih dari 65 tahun (HR,
3.28 (95% CI, 3.07-3.49)). HR paling tinggi pada kondisi immunokompromis yang spesifik yaitu resipien
transplantasi hematopietic stem cell (HR, 9.85 (95% CI, 6.80-14.28)), keganasan hematologi (HR, 3.22 (95% CI,
2.54-4.09)) sistemik lupus eritematosa (HR, 2.46 (95% CI, 1.45-4.15)) serta pada “inflammatory bowel disease”
(HR, 1.59 (95% CI, 1.14-2.21))
PENDAHULUAN
 Herpes Zoster  reaktivasi virus varicella zoster yang laten di neuron ganglion dorsal atau saraf
kranial dengan gejala klinis atau bermanifestasi sebagai erupsi vesikular berkelompok dengan
dasar eritematosa terbatas di satu dermatom.
 Resiko seumur hidup untuk terkena Herpes Zoster sekitar 80%
 Penurunan imunitas yang dimediasi sel spesifik VZV  predisposisi individu untuk mengalami
reaktivasi HZ
 Penurunan imunitas  terkait usia, resiko HZ lebih tinggi pada individu > 50 tahun.
 Insidens dan resiko HZ juga tinggi pada wanita serta pada individu dengan immunokompromis
(pasien dengan hematologi atau soid tumor atau pasien dengan terapi immunosuppresif) serta
pada pasien dengan penyakit kronis.
 Usia dewasa lanjut, pasien immunokompromis serta pasien dengan penyakit kronis juga
mempunyai resiko tinggi terkena komplikasi terkait HZ  neuralgia post herpes, zoster
ophtalmicus dll
 IR herpes zoster lebih tinggi pada wanita (5.33/1000 person-years vs 4.61/1000 person-years pada
laki-laki), pada usia >65 tahun (12.63/1000 person-years vs 3.45/1000PY usia 18-29 tahun)
 Tujuan studi 
 Mengestimasi Insidens rate (IR) herpes zoster pada dewasa sekitar usia 18-74 tahun pada populasi umum
dan antar pasien dengan kondisi immunokompromis yang spesifik dan pada penyakit kronis.
 Studi IR yang dikelompokkan berdasarkan usia dan jenis kelamin, dan perkiraan risiko HZ terkait dengan
immunokompromis spesifik dan kondisi penyakit kronis menggunakan regresi Cox multivariabel untuk
menghasilkan Hazard rasio (HR) disesuaikan dengan usia, jenis kelamin dan kondisi lainnya.
METODE
 Menggunakan studi retrospektif, observational cohort menggunakan data dari Japan Medical
Data Center (JMDC) sesuai diagnosa menggunakan ICD-10 dengan menggunakan data responden
mulai 1 Januari 2005 – 31 Desember 2014.
 Responden secara keseluruhan terdiri dari individu-individu terdaftar di JMDC-CDB berusia 18
tahun atau lebih antara 1 Januari 2005 dan 31 Desember 2014 dengan data tersedia selama
minimal 1 tahun selama periode ini.
 Responden juga dikategorikan kepada kelompok dengan spesifik immunokompromis atau dengan
kondisi penyakit kronis (sebagaimana ditentukan menggunakan ICD-10 kode)
 Kriteria eksklusi :
 Usia responden kurang dari 18 tahun
#Episode HZ didefinisikan sebagai individu yang melaporkan di setidaknya satu klaim medis terkait dengan HZ (ICD10 kode B02, B02.0, B02.1, B02.2, B02.3, B02.7, B02.8 dan B02.9) terkait dengan klaim resep untuk obat antivirus
yang sesuai (mis., asiklovir) dalam waktu 1 bulan sejak tanggal diagnosis HZ. Episode HZ insiden didefinisikan sebagai
HZ pertama yang direkam episode yang terjadi.
METODE
Spesifik immunokompromis:
autoimmune thyroiditis (AT),
chronic kidney disease accompanied by the
requirement for
dialysis or renal transplant for the
treatment of end-stage renal
disease (ESRD), congenital immune
immunodeficiency (CID),
hematological malignancies (HM),
hematopoietic stem cell transplant (HSCT),
inflammatory bowel disease (IBD), multiple
sclerosis (MS), polymyalgia rheumatica
(PR), psoriasis (PSOR),
rheumatoid arthritis (RA), systemic lupus
erythematosus (SLE),
solid organ malignancies (SOM), solid
organ transplantation
(SOT), type 1 diabetes mellitus (DM1),
vasculitis (autoimmune)
(VAS) and other autoimmune/collagenconnective tissue disease
(OAI).
Penyakit Kronis:
asthma (AST), chronic hepatitis, cirrhosis
(CHC),
chronic obstructive pulmonary disease
(COPD), depression
(DEP), heart failure (HF), ischemic heart
disease (coronary artery disease including
angina or myocardial infarction) (IHD),
osteoarthritis (OA), osteoporosis
(OST_PO), renal failure (RF),
stroke (ST), type 2 diabetes mellitus
(DM2), and viral hepatitis
(VH)
Analisa Statistik
 Insidens Rate HZ
 Tingkat insidensi HZ per 1000 orang-tahun (PY) dengan 95% Poisson (CI) dihitung untuk kelompok studi
keseluruhan, kelompok IC keseluruhan dan untuk masing-masing terpisah IC dan kondisi kronis, dan juga
dikelompokkan berdasarkan usia dan seks. IR dihitung sebagai jumlah total Insiden kasus HZ dibagi dengan
periode berisiko (dalam PY) dalam kohort atau kategori kondisi dan strata yang sesuai. IR tidak dihitung untuk
kondisi medis kurang dari 100 individu atau kurang dari 10 episode HZ insiden keseluruhan
 Resiko HZ
 Analisis regresi Cox univariat dan multivariat dilakukan dalam penelitian keseluruhan untuk mengevaluasi faktor
risiko menimbulkan terjadi HZ dan untuk mengestimasi risiko HZ berhubungan dengan kondisi immunokompromis
spesifik atau penyakit kronis.
 Langkah pertama, model Cox univariat dihitung secara terpisah untuk setiap faktor risiko (mis. usia, jenis kelamin,
dan setiap kondisi), tanpa penyesuaian untuk kovariat lainnya. Analisis ini dihasilkan HR yang tidak disesuaikan
dengan 95% CI untuk kondisi IC apa pun (merupakan kohort IC keseluruhan) dan untuk setiap IC atau kondisi
medis kronis.
 Analisis multivariabel model Cox dilakukan dalam kelompok IC keseluruhan dan untuk setiap tipe IC dan kondisi
kronis, menyesuaikan usia dan jenis kelamin. Hubungan antar kondisi dan usia atau jenis kelamin juga dinilai.
 Hubungan dimasukkan dalam model akhir jika HR tiga kali lipat atau lebih tinggi dan jika nilai-P yang terkait
dengan hubungan <0,01. IC dan kondisi medis kronis P <0,1 dilanjutkan ke multivariabel akhir untuk menghasilkan
HR yang disesuaikan (dengan 95% CI) untuk setiap IC yang disesuaikan usia, jenis kelamin dan untuk IC lainnya
atau kondisi medis kronis.
HASIL PENELITIAN
 Total keseluruhan studi kohor 2 778476 subjek ; 45,2% wanita ;76,1% usia <50 tahun ; 2.8%
usia>65 tahun.
 51 818 subjek (1.86%) dengan min 1 kondisi IC.
 27 795 HZ dari total keseluruhan studi dan 877 HZ dari subjek dengan kondisi IC
 Insidens rate HZ table 1
 Total keseluruhan studi kohort
 Total keseluruhan kohort IC
 Masing-masing IC dan penyakit kronik (per usia dan jenis kelamin)
 IR tinggi pada wanita serta usia tua pada keseluruhan studi kohort dan kohort IC
 IR tinggi pada subjek dengan HSCT: 201.09/1000 PY (95% CI, 127.47–301.73) pada wanita dan
122.77/1000 PY (95% CI, 78.66–182.68) pada laki-laki.
METODE
METODE
HASIL PENELITIAN
 Resiko HZ
 Resiko HZ yang berhubungan dengan IC serta kondisi kronis di nilai menggunakan univariat serta multivariat COX regresi.
Univariat HZ 15% tinggi pada wanita dibanding laki-laki (HR, 1.15 [95% CI,1.13–1.18]),3 kali lipat lebihitnggi pada usia > 65
tahun dibanding usia 18-29 tahun (HR, 3.51 [95% CI, 3.30–3.74]).
 Pada kondisi IC spesifik, resiko tertinggi pada HSCT (HR, 27.32 [95% CI, 19.91–37.49]) dan pada HM (HR, 5.94 [95% CI, 4.85–
7.29]). Pada SLE juga didapatkan nilai resiko tinggi (HR, 3.17 [95% CI, 1.88–5.35]).
 Final multivariable  resiko HZ berhubungan dengan IC spesifik serta kondisi kronis berdasarkan usia, jenis kelamin.
 Resiko tertinggi (HR, >2.0) HSCT (HR, 9.85 [95% CI, 6.80–14.28]), HM (HR, 3.22 [95% CI,2.54–4.09]) and SLE (HR, 2.46 [95% CI, 1.45–4.15]).
 Resiko tertinggi pada kelompok kondisi kronis (AT, CID, RA, SOM, COPD, DEP, IHD, OA and OST_PO) juga berhubungan dengan nilai magnitud
yang kecil (1.2 hingga <1.5)
DISKUSI
 Dalam penelitian kohort observasional retrospektif ini, menggunakan data untuk mengevaluasi
risiko HZ terkait dengan berbeda IC dan kondisi medis kronis. Sebelumnya, untuk populasi
penelitian yang sama  IR untuk HZ lebih tinggi pada wanita dibandingkan dengan pria dan
meningkat dengan bertambahnya usia, dan tertinggi pada pasien dengan kondisi IC (dan
khususnya yang menjalani HSCT, subjek dengan HM, SLE), dan agak lebih rendah di subyek dengan
kondisi medis kronis.
 Hasil ini sesuai dengan studi epidemiologi lain yang melaporkan peningkatan insiden HZ dengan
usia yang lebih tua, dan juga insiden yang lebih tinggi pada pasien dengan keganasan, dan kondisi
IC lainnya seperti SLE.
DISKUSI

Risiko HZ dalam analisis studi saat ini, HR yang diperoleh melalui regresi Cox dalam analisis univariat
menunjukkan pola yang mirip dengan IR, dengan peningkatan risiko HZ pada wanita, peningkatan risiko HZ
dengan meningkatnya usia, dan risiko tertinggi HZ diamati untuk subjek yang menjalani HSCT, HM atau SLE.

Penyesuaian untuk usia dan jenis kelamin dalam analisis multivariabel awal memiliki beberapa dampak; dengan
HR yang disesuaikan yang dihasilkan umumnya lebih rendah di hampir semua IC dan kondisi kronis (meskipun
masih ada tertinggi di kategori HSCT, HM atau SLE).

Namun, dalam model multivariabel akhir, adanya variabel IC hidup berdampingan atau kondisi medis kronis,
sebagian besar kondisi HR relatif tidak berubah. Sebaliknya, risiko pada pasien dengan HSCT dan dengan HM
menurun secara substansial. Meskipun kondisi IC adalah pendorong utama peningkatan risiko HZ , usia dan
jenis kelamin tetap penting saat menentukan risiko keseluruhan.
DISKUSI
 Meningkatnya insiden dan risiko HZ yang lebih besar pada subjek yang lebih tua dan khususnya
dalam subjek dengsn IC spesifik dan kondisi kronis  efek dari strategi pencegahan termasuk
vaksinasi.
 Saat ini, sejumlah vaksin efektif untuk mencegah episode episode HZ primer atau berulang
tersedia vaksin HZ yang dilemahkan langsung (live attenuated HZ vaccine ZVL, Zostavax) dan
vaksin hidup alternatif di JepangVaricella Vaccine Live [VVL] yg mengandungi titer varicella sama
dengan vaksin ZVL
 Baru-baru ini, sebuah adjuvanted vaksin zoster rekombinan (RZV) digunakan pada orang dewasa
yang lebih tua di Jepang (≥50 tahun), termasuk Amerika Serikat dan Kanada (≥50 tahun), dan
Jerman (≥60 tahun).
DISKUSI
 Tahap efektif RZV telah dibuktikan uji coba fase III global
 efektivitas vaksin lebih dari 90% untuk HZ dan untuk PHN
 penggunaan RZV di Jepang dapat mencegah jumlah kasus HZ yang jauh lebih besar
 bisa digunakan pada pasien immunokompromis (KI dengan vaksin hidup)
 Kelemahan studi
 Hz di identifikasi menggunakan data tersedia, bukan dari validasi klinis.
 Populasi studi kebanyakan dari usia muda (>75% usia kurang dari 50 tahun)  mempengaruhi insidens
dan prevalensi kondisi medis.
 Analisa regresi, studi tidak mengambil kira efek dari pengobatan imunosupresi atau agen
imunomodulatory(kortikosteroid, kemoterapi, metrotexate kemungkinan besar memberi efek untuk
meningkatkan resiko terjadi HZ.
THANK YOU
Download