4/18/2011 VARIOLA PENYAKIT VIRUS PADA KULIT • Diperkirakan penyakit ini sudah punah • Penyebabnya adalah virus pox • Dibedakan menjadi 2 tipe : • Variola mayor • Variola minor (alastrim), lebih ringan • Penularan secara aeorogen saluran nafas system retikuloendotelial multiplikasi viremia epidermis • Masa inkubasi 12-13 hari VARICELA (CACAR AIR, CHICKEN POX) • Infeksi primer dari virus varisela-zoster yang menyerang kulit dan mukosa • Penularan secara aerogen dan kontak langsung • Masa inkubasi : 2-3 minggu Rash The characteristic rash appears in crops. An otherwise healthy child usually has 250-500 lesions but may have as few as 10 or as many as 1500. Each lesion starts as a red macule and passes through stages of papule, vesicle, pustule, and crust. Redness or swelling around a lesion should lead to suspicion of bacterial superinfection. The vesicle on a lesion's erythematous base leads to its description as a pearl or dewdrop on a rose petal. The hallmark is the simultaneous presence of different stages of the rash. Some lesions may appear in the oropharynx. Eye lesions are rare. New lesions continue to erupt for 3-5 days. Lesions usually crust by 6 days (range 2-12 d), and heal completely by 16 days (range 7-34 d). Prolonged eruption of new lesions or delayed crusting and healing can occur with impaired cellular immunity. KLINIS VARICELA • Masa prodromal : sekitar 3 hari dengan demam subfebril, malaese dan sakit kepala • Masa erupsi : papul eritematosa vesikel seperti tetesan embun (tear drop) • Masa krustasi / resolusi: vesikel pustula krusta, lepas sekitar 1- 2 minggu 1 4/18/2011 Lesi varicella di vulva KLINIS VARICELA • Umur lesi tidak sama gambaran polimorf • Disertai rasa gatal • Distribusi lesi : sentripetal : badan > muka dan ekstremitas, bisa menyerang mukosa • Bisa disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening regional bila terdapat infeksi sekunder • Lesi infeksius sejak 24 jam sebelum erupsi timbul sampai krusta lepas KOMLIKASI VARICELA • • • • • • • • • Orang dewasa > anak Ensefalitis Pneumonia Glomerulonefritis hepatitis, Keratitis konjungtivitis, Otitis arteritis DIAGNOSIS VARICELA • Klinis • Bila klinis kurang jelas bisa dibantu dengan : – sediaan hapus : pemeriksaan Tzank dengan pewarnaan Giemsa KOMPLIKASI PADA WANITA HAMIL • trimester I bisa menimbulkan kelainan congenital • menjelang kelahiran bisa menimbulkan varisela congenital pada neonatus PENGOBATAN VARICELA (1) • simtomatik : anti piretik, anti histamin • bila ada infeksi sekunder : antibiotika oral • obat anti viral : • asiklovir 5 X 800 mg/ hari selama 7 hari • valasiklovir 3 X 1000 mg/ hari selama 7 hari • famsiklovir 3 X 500 mg /hari selama 7 hari 2 4/18/2011 PENGOBATAN VARICELA (2) • varisela zoster imunoglobulin, IM hanya diberikan untuk wanita hamil, anak2 dan penderita dengan imunitas rendah – diberikan dalam waktu maksimum 4 hari setelah terpapar (untuk pencegahan) – dosis 125 U/10 kg – efektivitas pencegahan sekitar 50- 70% – bisa mencegah komplikasi HERPES ZOSTER • setelah infeksi primer varisela, virus akan berdiam di ganglion posterior dan ganglion kranialis • Herpes Zoster disebabkan oleh virus varisela-zoster yang re-aktivasi setelah infeksi primer (varicella) • menyerang kulit dan mukosa secara dermatomal, yang diinervasi oleh 1 ganglion saraf sensoris (ganglion posterior dan ganglion kranialis)< ttp bisa lebih dari satu dermatome yang berdampingan • > daerah thorakal dan ophtalmikus pada orang dewasa KLINIS HERPES ZOSTER (2) • stadium erupsi – selama 7-12 hari – dimulai dengan papula dan plak eritema gerombolan vesikel dengan dasar eritematosa – gerombolan yang satu dan yang lain dipisahkan oleh kulit normal – umur vesikel dalam 1 grup/gerombolan sama dan berbeda dengan grup yang lain VAKSINASI VARICELA • dengan vaksin VZV : virus varizela –zoster (strain Oka) yang dilemahkan terutama untuk penderita dengan imunitas rendah atau pada anak2 (>12 bulan) • pemberian sub kutan, dosis : 0,5 ml, • pada dewasa : dosis kedua 0,5 ml diulang 4-8 minggu kemudian • antibody timbul 3-6 hari setelah vaksinasi, • bisa diberikan pada penderita yang terpapar <3 hari • lama proteksi : ? • bisa diulang 4-6 tahun kemudian KLINIS HERPES ZOSTER (1) • stadium prodromal – selama 2-3 hari – sistemik (demam, malaise, sakit kepala) – local : hiperestesi /nyeri radikuler, unilateral KLINIS HERPES ZOSTER (3) • stadium krustasi / resolusi – selama 1-2 minggu – vesikel purulen krusta, lepas dalam 1-2 minggu – seringkali hiperestesi / post herpetic neuralgia masih menetap meskipun lesi kulit telah sembuh 3 4/18/2011 VARIAN HERPES ZOSTER KLINIS HERPES ZOSTER • herpes zoster hemoragik • herpes zoster abortif Multinucleated giant cell DIAGNOSA HERPES ZOSTER • klinis • pemeriksaan penunjang histology : Tzank test: ditemukan multinucleated giant cell pada scrapping dari dasar vesicle. Pewarnaan giemsa atau wright KOMPLIKASI HERPES ZOSTER • • Multinucleated giant cells caused by herpes simplex and herpes zoster viruses John L. Bezzant,M.D. Herpes simplex and herpes zoster viruses cause abnormal cell division in epidermal cells, and this creates multinucleated giant cells. These are epidermal cells that are much larger than the normal epidermal cells, and they contain multiple nuclei. The cell in the center of the field illustrates this. • • • • • infeksi sekunder post herpetic neuralgia keratokonjungtivitis sindroma Ramsay Hunt zoster generalisata 4 4/18/2011 PENGOBATAN HERPES ZOSTER • simtomatik : analgetik, anti histamin, kompres NaCl (bila basah) • bila ada infeksi sekunder : antibiotika oral • anti viral ,dosis seperti varisela – terutama diberikan pada orang tua, penderita dengan imunitas rendah • kontroversi : prednison • untuk post herpetic neuralgia : HERPES SIMPLEKS (Herpes labialis, cold sores, herpes febrilis, herpes genitalis) • infeksi yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (hominis) tipe I atau II • Lesi tidak dermatomal – sistemik : analgetik (NSAIDs), karbamasepin, trisiklik anti depresan, lorazepam – topical : topical NSAIDs, lidocain, topical aspirin, capcaicin HERPES SIMPLEKS • penularan : – kontak langsung, hubungan seksual • tipe I – daerah pinggang ke atas – >mulut dan hidung, herpes labialis – biasanya non venereal HERPES SIMPLEKS,paha HERPES SIMPLEKS • tipe II – daerah pinggang ke bawah – > genital, herpes genitalis) HERPES SIMPLEKS, bokong 5 4/18/2011 FASE INFEKSI HERPES SIMPLEKS (1) • infeksi primer : – infeksi I – biasanya lebih lama (sekitar 3 minggu) dan lebih berat – sering disertai gejala sistemik (demam, malaese) dan pembengkakan kelenjar getah bening regional – klinis : vesikel2 yang bergerombol dengan dasar eritematosa seropurulen krusta DIAGNOSA HERPES SIMPLEKS • • • • klinis Tzank test Kultur dari lesi Serologi FASE INFEKSI HERPES SIMPLEKS (2) • fase laten – tidak ada gejala klinis, tetapi virus bisa ditemukan pada ganglion dorsalis • infeksi rekurens – kambuhnya herpes simpleks akibat faktor2 pemicu seperti • • • • • trauma fisik (demam, hubungan seksual) daya tahan tubuh (kurang tidur, infeksi) perubahan hormonal (menstruasi) trauma psikis (stress) minuman beralkohol – biasanya lebih ringan dari pada infeksi primer – bisa disertai gejala prodromal lokal – bisa pada tempat yang sama (loco) atau tempat lain (non loco) PENGOBATAN HERPES SIMPLEKS (1) • simtomatik • untuk infeksi primer : – asiklovir 5 X 200 mg selama 7 hari – valacyclovir 2 X 500 mg selama 7 hari – famcyclovir 3 X 125 mg selama 7 hari • untuk infeksi rekurens : – acyclovir 3 X 400 mg selama 5 hari – valacyclovir 1 X 500 mg selama 5 hari – famcyclovir 2 X 125 mg selama 5 hari PENGOBATAN HERPES SIMPLEKS (2) • untuk infeksi rekurens yang > 6 X setahun : – acyclovir 2 X 400 mg/hari selama 3 bulan, kemudian dievaluasi KOMPLIKASI PADA WANITA HAMIL DENGAN HERPES SIMPLEKS • trimester I : – abortus • trimester II : – kelahiran premature dengan kelainan neurologik • trimester III : – bayi kemungkinan mendapat ensefalitis atau keratokonjungtivitis 6 4/18/2011 PENANGANAN WANITA HAMIL DENGAN HERPES SIMPLEKS • bila terdapat lesi pada vagina/serviks pada saat partus: – kelahiran harus melalui seksio caesaria • bila tidak terdapat lesi pada vagina/serviks : – boleh dilahirkan pervaginal – setelah itu monitor bayi – lakukan kultur HSV dari secret mata, usap tenggorok dan rektum MOLUSKUM KONTAGIOSUM • penularan melalui : kontak langsung, autoinokulasi, kontak seksual • masa inkubasi : 1beberapa minggu VERUKA (WART,KUTIL) • • Definisi : Hiperplasia epidermis yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus (grup Papova). Klasifikasi : 1. 2. 3. 4. Veruka vulgaris dan filiformis Veruka plana juvenilis Veruka plantaris Kondiloma akuminatum MOLUSKUM KONTAGIOSUM • penyakit virus yang berbentuk papul mengkilat dengan lekukan (delle) di tengahnya, disebabkan oleh virus pox • papul berisi moluskum body yang berisi partikel virus (tampak pada pemeriksaan histopatologi) PENGOBATAN MOLUSKUM KONTAGIOSUM • mengeluarkan moluskum body dengan menggunakan kuret kecil, jarum suntik atau komedone ekstraktor • cryotherapy • elektrokauter • asam trikloroasetat 25% • bila imunity kuat, kadang2 bisa sembuh sendiri VERUKA VULGARIS • Papula/plak berwarna abu2, permukaan verukosa • Bisa tumbuh di kulit dan mukosa • Fenomena Koebner • Varian : veruka filiformis 7 4/18/2011 VERUKA VULGARIS • Veruka filiformis • Fenomena Koebner VERUKA PLANTARIS • Veruka yg terdapat pada telapak kaki • Bentuknya seperti callous dan bisa menimbulkan rasa nyeri saat berjalan • Beberapa veruka yg menyatu bisa seperti gambaran mosaik VERUKA PLANA JUVENILIS • Papula miliar /lentikuler permukaan pipih dan licin, warnanya seperti kulit atau agak kecoklatan • Predileksi: muka, leher, dorsum manus/ pedis, pergelangan tangan, lutut • Fenomena Koebner PENGOBATAN VERUKA 1. Keratolitik: asam trikloroasetat 50%, asam salisilat 40% 2. Bedah beku/cryosurgery : liquid nitrogen 3. Elektrokauter 4. Bedah laser : laser CO2 5. Imunomodulator : imiquimod cream 5% (anogenital wart) 8