BEDAH KASUS DIAGNOSIS ANAMNESIS Identitas Nama: Jenis Kelamin: Usia: Alamat: Pekerjaan: Status Perkawinan: Agama: Suku: Keluhan Utama Keluhan apa yang anda rasakan? Onset Sudah berapa lama anda merasakan keluhan? Lokasi Dimana saja muncul bentol dan plentingnya? Kualitas Bagaimana warna bentol dan plentingnya? Jernih atau berwarna putih? Apakah disertai nyeri? Bintil merah, Plenting, nanah Punggung Kuantitas plenting dan bentolnya pertama kali muncul dimana? Menyebar atau tidak? Kronologis Apakah bisa diceritakan bagaimana mulanya bisa muncul keluhan tersebut? Memperberat Apakah ada keadaan tertentu yang mencetus timbulnya keluhan atau membuat keluhan tambah berat? Memperingan Apakah sudah ada usaha untuk memperingan keluhan? Keluhan Tambahan Apakah ada keluhan lain ? Tinjauan Sistem Apakah ada keluhan sakit kepala atau demam? Apakah merasa lemas ? Apakah ada nyeri? Apakah ada gatal? Riwayat Penyakit Dahulu Apakah dulu pernah mengalami keluhan seperti ini? Riwayat Penyakit Keluarga Apakah di keluarga anda ada yang pernah mengalami keluhan seperti ini? Apakah ada tetangga atau teman kantor yang mengalami keluhan yang seperti ini? Riwayat Kebiasaan Pribadi Bagaimana pola tidur nya? Cukup istirahat? Apakah berolahraga secara teratur? PEMERIKSAAN FISIK Effloresensi Pada regio punggung bagian atas tampak plak eritem tersebar difus, batas tidak tegas, diatasnya terdapat vesikel dan pustul multipel tersebar berkelompok. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Tzanck Smear - Bahan: scraping dasar vesikel - Hasil: Multinucleated Giant Cells - Sensitifitas 84% 2. Direct Fluorescent Assay - Bahan: scraping dasar vesikel - Menggunakan mikroskop fluorescent - Dapat membedakan antara VZV dengan herpes simpleks virus 3. Polymerase Chain Reaction - Metode pilihan untuk diagnosis varicella - Sangat cepat dan sangat sensitif - Sensitivitasnya 97%-100% 4. Biopsi Kulit Pemeriksaan histopatologis: tampak vesikel intraepidermal dengan degenerasi sel epidermal dan akantolisis. 5. Serologi - Metode: ELISA atau LA - Hasil: IgG Varicella meningkat DIAGNOSIS BANDING Varicela Herpes Zoster Herpes Simplek Insiden Anak-anak, neonatus > 50 tahun Semua umur Etiologi VZV VZV HSV Penularan Air borne droplet dr infeksi di hidung dan tenggorok. Pencetus : pembedahan, trauma, obat imunosupresan, keganasan. Seksual, kontak langsung Predileksi Badan muka, bahu, Sesuai dermatom, ekstremitas unilateral (sentripetal) Mukokutan HSV 1 : mulut HSV 2 : genital, Hidung , telinga. KLinis Lesi polimorf dominan vesikel di atas kulit eritema, gatal. Dalam 5 hari akan timbul vesikel baru lesi vesikel dgn krusta (khas) Vesikel berkelompok diatas kulit eritema, nyeri. Umur vesikel satu klp sama tp beda dg klp lain Vesikel berkelompok di atas kulit eritema cairan jernih seropurulen krusta Inkubasi 14-21 hari 7-12 hari 4-5 hari Varicela Herpes Zoster Herpes Simplek Diagnosis Anamnesis, pemeriksaan status dermatologis Klinis, sitologi, serologi, imunofluoresens, kultur virus Klinis, sitologi, serologi, imunofluoresens, kultur virus Komplikasi Infeksi sekunder Scar Encepalitis dan ataxia Pneumonia varicela Reye sindrom Neuralgi pasca herpes, Pioderma Ensefalitis kebutaan, paralisis Infeksi sekunder Infeksi neonatus Meningitis Diagnosis banding Variola Herpes zooster Herpes Simplek Impetigo Herpes zoster Terapi Istirahat, gizi Anak-anak self limited disease (tidak perlu terapi) Multivitamin(k/p), Antibiotika profilaksis Simptomatis (antipiretik, antihistamin) Acyclovir 5 x 800 mg (7 hari) Istirahat, gizi Analgetik Vitamin Neurotropik Acyclovir 5 x 800 mg ( 7 hari) Antibiotika Istirahat dan gizi cukup Acyclovir 5 x 200 mg/hari (5 hari). (memperlambat kekambuhan) Acyclovir 4 x 200 mg/hari Krim Acyclovir antibiotika DDx : Dermatitis Venenata/Dermatitis Kontak ■ Dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi yang menempel pada kulit. ■ Gejala Klinis : – Nekrosis(korosi) – Dehidrasi(kering) – Kemerahan – Kulit kering, eritema, skuama, terjadi likenifikasi, batas kelainan tidak tegas. – Bila berlangsung terus menerus dapat menimbulkan retak kulit -> Fisura. ■ Histopatologis : – Pada dermis terjadi vasodilatasi dan sebukan sel mononuklear di sekitar pembuluh darah dermis bagian atas. – Eksositosis di epidermis diikuti spongiosis dan edema intrasel -> Nekrosis epidermal. TATALAKSANA engobatan Sistemik Topikal ■ Obat Antivirus – Famsiklovir(Famvir) 3x500mg – Valasiklovir hidroklorida(Valtrex) 3x1000 mg – Asiklovir(Zovirax) 5x800 mg ■ Analgetik Topikal – Kompres ■ Kortikosteroid – Prednison -> mengurangi nyeri akut ■ Analgetik – AINS(asetosal,ibuprofen) – Analgetik non opioid(parasetamol) – Opioid(kodein,morfin) ■ Antidepresan dan antikonvulsan – Gabapentin -> NPH ■ Terbuka dengan solusio Burowi dan solusio Calamin(Caladryl) 4-6 kali/hari selama 30-60 menit. – Antiinflamasi nonsteroid(AINS) ■ Bubuk aspirin dalam kloroform atau etil eter, krim indometasin dan diklofenak banyak dipakai. ■ Anestetik Lokal – Infiltrasi lokal subkutan, blok saraf perifer, epidural, blok simpatis ■ Kortikosteroid Antivirus . Status Dosis Asiklovir Bayi/Anak 10-20 mg/KgBB/hari; dosis terbagi 4-5 x 20 mg/KgBB/kali (maks. 800 mg/kali) selama 7 hari Dewasa Asiklovir 5 x 800 mg/hari selama 7 hari atau Valasiklovir untuk dewasa 3 x 1 gram/hari selama 7 hari Famsiklovir untuk dewasa: 3 x 250 mg/hari selama 7 hari Immunokompremais Asiklovir: 10 mg/KgBB, intravena atau iv drip, 3x sehari, minimal 10 hari atau, Asiklovir 5 x 800 mg/hari/oral minimal 10 hari atau, Valasiklovir: 3 x 1 gram/hari minimal 10 hari atau Famsiklovir: 3 x 500 mg/hari selama minimal 10 hari DEFINISI HERPES ZOSTER DEFINISI Herpes Zoster atau Shingles adalah penyakit neurokutan dengan manifestasi erupsi vesikuler berkelompok dengan dasar eritematosa disertai nyeri radikular unilateral yang umumnya terbatas di satu dermatom. Merupakan manifestasi reaktivasi infeksi laten endogen virus varisela zoster di dalam neuron ganglion sensoris radiks dorsalis, ganglion saraf kranialis atau ganglion saraf autonomik yang menyebar ke jaringan saraf dan kulit dengan segmen yang sama.