Uploaded by User42858

Bedah Kasus 20.1.3 Herpes

advertisement
BEDAH KASUS
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
Identitas
Nama:
Jenis Kelamin:
Usia:
Alamat:
Pekerjaan:
Status Perkawinan:
Agama:
Suku:
Keluhan Utama
Keluhan apa yang anda rasakan?
Onset
Sudah berapa lama anda merasakan keluhan?
Lokasi
Dimana saja muncul bentol dan plentingnya?
Kualitas
Bagaimana warna bentol dan plentingnya? Jernih
atau berwarna putih? Apakah disertai nyeri?
Bintil merah,
Plenting, nanah
Punggung
Kuantitas
plenting dan bentolnya pertama kali
muncul dimana? Menyebar atau tidak?
Kronologis
Apakah bisa diceritakan bagaimana
mulanya bisa muncul keluhan tersebut?
Memperberat
Apakah ada keadaan tertentu yang
mencetus timbulnya keluhan atau
membuat keluhan tambah berat?
Memperingan
Apakah sudah ada usaha untuk
memperingan keluhan?
Keluhan Tambahan
Apakah ada keluhan lain ?
Tinjauan Sistem
Apakah ada keluhan sakit kepala atau
demam? Apakah merasa lemas ? Apakah ada
nyeri? Apakah ada gatal?
Riwayat Penyakit
Dahulu
Apakah dulu pernah mengalami keluhan
seperti ini?
Riwayat Penyakit
Keluarga
Apakah di keluarga anda ada yang pernah
mengalami keluhan seperti ini?
Apakah ada tetangga atau teman kantor yang
mengalami keluhan yang seperti ini?
Riwayat Kebiasaan
Pribadi
Bagaimana pola tidur nya? Cukup istirahat?
Apakah berolahraga secara teratur?
PEMERIKSAAN FISIK
Effloresensi
Pada regio punggung bagian
atas tampak plak eritem
tersebar difus, batas tidak
tegas, diatasnya terdapat
vesikel dan pustul multipel
tersebar berkelompok.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1.
Tzanck Smear
- Bahan: scraping dasar vesikel
- Hasil: Multinucleated Giant Cells
-
Sensitifitas 84%
2. Direct Fluorescent Assay
-
Bahan: scraping dasar vesikel
-
Menggunakan mikroskop fluorescent
-
Dapat membedakan antara VZV
dengan herpes simpleks virus
3. Polymerase Chain Reaction
-
Metode pilihan untuk diagnosis
varicella
-
Sangat cepat dan sangat sensitif
-
Sensitivitasnya 97%-100%
4. Biopsi Kulit
Pemeriksaan histopatologis: tampak vesikel intraepidermal dengan degenerasi sel
epidermal dan akantolisis.
5. Serologi
-
Metode: ELISA atau LA
-
Hasil: IgG Varicella meningkat
DIAGNOSIS BANDING
Varicela
Herpes Zoster
Herpes Simplek
Insiden
Anak-anak, neonatus
> 50 tahun
Semua umur
Etiologi
VZV
VZV
HSV
Penularan
Air borne droplet dr
infeksi di hidung dan
tenggorok.
Pencetus :
pembedahan,
trauma, obat
imunosupresan,
keganasan.
Seksual, kontak
langsung
Predileksi
Badan muka, bahu, Sesuai dermatom,
ekstremitas
unilateral
(sentripetal)
Mukokutan
HSV 1 : mulut
HSV 2 : genital,
Hidung , telinga.
KLinis
Lesi polimorf
dominan vesikel di
atas kulit eritema,
gatal.
Dalam 5 hari akan
timbul vesikel baru
lesi vesikel dgn
krusta (khas)
Vesikel berkelompok
diatas kulit eritema,
nyeri. Umur vesikel
satu klp sama tp
beda dg klp lain
Vesikel berkelompok
di atas kulit eritema
cairan jernih
seropurulen krusta
Inkubasi
14-21 hari
7-12 hari
4-5 hari
Varicela
Herpes Zoster
Herpes Simplek
Diagnosis
Anamnesis,
pemeriksaan status
dermatologis
Klinis, sitologi,
serologi,
imunofluoresens,
kultur virus
Klinis, sitologi, serologi,
imunofluoresens,
kultur virus
Komplikasi
Infeksi sekunder
Scar
Encepalitis dan
ataxia
Pneumonia varicela
Reye sindrom
Neuralgi pasca herpes, Pioderma
Ensefalitis
kebutaan, paralisis
Infeksi sekunder
Infeksi neonatus
Meningitis
Diagnosis banding
Variola
Herpes zooster
Herpes Simplek
Impetigo
Herpes zoster
Terapi
Istirahat, gizi
Anak-anak self
limited disease (tidak
perlu terapi)
Multivitamin(k/p),
Antibiotika profilaksis
Simptomatis
(antipiretik,
antihistamin)
Acyclovir 5 x 800 mg
(7 hari)
Istirahat, gizi
Analgetik
Vitamin Neurotropik
Acyclovir 5 x 800 mg (
7 hari)
Antibiotika
Istirahat dan gizi
cukup
Acyclovir 5 x 200
mg/hari (5 hari).
(memperlambat
kekambuhan) Acyclovir
4 x 200 mg/hari
Krim Acyclovir
antibiotika
DDx : Dermatitis Venenata/Dermatitis
Kontak
■ Dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi yang menempel pada kulit.
■ Gejala Klinis :
– Nekrosis(korosi)
– Dehidrasi(kering)
– Kemerahan
– Kulit kering, eritema, skuama, terjadi likenifikasi, batas kelainan tidak tegas.
– Bila berlangsung terus menerus dapat menimbulkan retak kulit -> Fisura.
■ Histopatologis :
– Pada dermis terjadi vasodilatasi dan sebukan sel mononuklear di sekitar
pembuluh darah dermis bagian atas.
– Eksositosis di epidermis diikuti spongiosis dan edema intrasel -> Nekrosis
epidermal.
TATALAKSANA
engobatan
Sistemik
Topikal
■ Obat Antivirus
– Famsiklovir(Famvir) 3x500mg
– Valasiklovir hidroklorida(Valtrex)
3x1000 mg
– Asiklovir(Zovirax) 5x800 mg
■ Analgetik Topikal
– Kompres
■ Kortikosteroid
– Prednison -> mengurangi nyeri akut
■ Analgetik
– AINS(asetosal,ibuprofen)
– Analgetik non opioid(parasetamol)
– Opioid(kodein,morfin)
■ Antidepresan dan antikonvulsan
– Gabapentin -> NPH
■
Terbuka dengan solusio
Burowi dan solusio
Calamin(Caladryl) 4-6
kali/hari selama 30-60 menit.
– Antiinflamasi nonsteroid(AINS)
■
Bubuk aspirin dalam
kloroform atau etil eter, krim
indometasin dan diklofenak
banyak dipakai.
■ Anestetik Lokal
– Infiltrasi lokal subkutan, blok
saraf perifer, epidural, blok
simpatis
■ Kortikosteroid
Antivirus
.
Status
Dosis Asiklovir
Bayi/Anak
10-20 mg/KgBB/hari; dosis terbagi 4-5 x 20
mg/KgBB/kali (maks. 800 mg/kali) selama 7
hari
Dewasa
Asiklovir 5 x 800 mg/hari selama 7 hari atau
Valasiklovir untuk dewasa 3 x 1 gram/hari
selama 7 hari
Famsiklovir untuk dewasa: 3 x 250 mg/hari
selama 7 hari
Immunokompremais
Asiklovir: 10 mg/KgBB, intravena atau iv drip,
3x sehari, minimal 10 hari atau,
Asiklovir 5 x 800 mg/hari/oral minimal 10
hari atau, Valasiklovir: 3 x 1 gram/hari
minimal 10 hari atau
Famsiklovir: 3 x 500 mg/hari selama minimal
10 hari
DEFINISI HERPES
ZOSTER
DEFINISI
Herpes Zoster atau Shingles adalah penyakit neurokutan dengan
manifestasi erupsi vesikuler berkelompok dengan dasar eritematosa
disertai nyeri radikular unilateral yang umumnya terbatas di satu
dermatom.
Merupakan manifestasi reaktivasi infeksi laten endogen virus
varisela zoster di dalam neuron ganglion sensoris radiks dorsalis,
ganglion saraf kranialis atau ganglion saraf autonomik yang menyebar ke
jaringan saraf dan kulit dengan segmen yang sama.
Download