TUGAS INDIVIDU MANAJEMEN AGRIBISNIS “RESUME BUKU MANAJEMEN AGRIBISNIS SUSTAINABLE BAB I & II” Oleh : M. REDHO NPM : 17100915301946 K ANG INANG IB A KOL H TING SE U EKON OM ILM I G BA NGK INANG PROGRAM STUDI MANAJEMEN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BANGKINANG BANGKINANG 2019 BAB I KONSEP DASAR MANAJEMEN AGRIBISNIS A. MANAJEMEN Manajemen dapat diartikan sebagai suatu ilmu karena dapat di pelajari dan dianalisa serta berkembang sesuai dengan kemampuan manusia menerapkan dan memakainya dalam organisasi baik itu organisasi publik, swasta, maupun kemasyarakatan, diikuti pula manajemen sebagai seni karena berhubungan dengan latar belakang orang yang berbeda dan harus berkerja sama, berkoordinasi/berkomunikasi tugas, fungsi yang menjadi tanggung jawabnya dengan keterkaitan fungsi tugas orang lain, seni dalam manajemen dapat diartikan juga dengan “seni terapan” yang mempunyai kegunaan langsung dalam kehidupan badaniah sehari-hari disamping “seni halus” yang bertujuan untuk memperkaya spiritual kita. Fungsi Manajemen adalah sebagai elemen dasar yang harus melekat dalam manajemen sebagai acuan manajer (seseorang yang mengelola manajemen) dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan dengan cara merencanakan, mengorganisir, mengordinasi dan mengendalikan. Kata manajemen dapat diuraikan “manajerial” dan “manusia” yang bermakna bahwa manusia memiliki kemampuan mengatur (manage) orang-orang yang juga manusia secara terorganisir untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi dalam suatu organisasi dengan tujuan mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Manajemen dapat memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dengan menerapkan fungsi-fungsi minimal manajerial untuk mencapai tujuan (goal) organisasi yang telah ditetapkan. Fungsi tersebut antara lain: - Perencanaan (planning) - Pengorganisasian (organizing) - Pengarahan (directing) - Pengawasan (controling) B. AGRIBISNIS Agribisnis pada hakikatnya merupakan keterkaitan menyeluruh atas aktifitas dalam berusaha yang bertujuan bisnis dibidang sektor pertanian, atau manajemen agribisnis adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food supply chain). Dengan kata lain, agribisnis adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik, agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan, hingga tahap pemasaran. Bidang ilmu yang menyangkut keahlian yang sangat terkait dengan agribisnis adalah seperti kepemimpinan (leader/leadership), managemen (manejer), akuntansi (akuntan), genetika atau rekayasa genetis (herediter), biologi (biolog), tehnologi/rekayasa teknologi (tehnog sain), budidaya tanaman pangan, tanaman perkebunan, budidaya perikanan, usaha pemeliharaan perternakan, mekanisasi pertanian, dan pemasaran (marketing). Ilmu manajemen telah mengisyaratkan dalam suatu organisasi memiliki 3 tingkat bagian ruang kekuasaan legalisasi yakni pada top manajemen, middle manajemen dan low manajemen. Top manajemen atau Direktur Eksekutif Agribisnis disyaratkan menguasai dan memiliki kompetensi minimal sebagai berikut: Strategic Thingking, kemampuan antusiasme memahami kecenderungan perubahan lingkungan, peluang pasar, ancaman kompetitif dan mengidentifikasi respon strategis optimumnya terhadap isu-isu bisnis yang sedang berkembang baik pada tingkat level bisnis regional, nasional maupun global. Change Leadership, kemampuan motivasi mengkoordinasikan Visi strategi perusahaan bisnis yang dapat membuat respon adaptif bagi stakeholder/owner dan konsumen, membangkitkan motivasi dan inovasi serta terus melakukan perubahan atau daya ungkit bisnis perusahaan. Relationship Manajemen, kemampuan eksekutif membangun citra hubungan baik dengan stakeholder/owner atau konsumen baik pada pasar dalam negeri maupun luar negeri. Kompetensi middle manajemen pada perusahaan/unit bisnis agribisnis diperlukann pula kepemilikan terhadap, manajerial perubahan) strategi perubahan, yakni change kemampuan flexibility yakni kemampuan implementation melakukan (implementasi perubahan dalam mengkomunikasikan peran unik produksi bahan/barang/alat dan lembaga permodalan yang terkait dalam proses produksi pertanian, entrepreneurial innovation (inovasi kewiraushaan) mempelopori dan mengungguli pesaing dengan memunculkan produksi baru serta mengefisiensikan biaya produksi, interpersonal understanding (memahami hubungan antar top and low management), empowering (memberdayakan), team fasilitation (memfasilitasi tim), partability (menyesuaikan). Sedangkan pada tingkat low manajemen agribisnis diperlukan pula kompetensi antara lain: Flexibility(flesibelitas) yakni kecenderungan terhadap perubahan sebagai peluang yang menarik untuk memperbesar jangkauan pasar. Information-seeking yakni motivasi untuk mencari informasi peluang teknologi baru. Achievement Motivation (motovasi berprestasi) yakni dorongan untuk inovasi dalam perbaikan terus menerus terhadap produktivitas pertanian untuk menghadapi permintaan pasar. Work Motivation under Time Pressure (motivasi kerja dalam tekanan waktu) yakni kombinasi dari fleksibelitas, motivasi berprestasi, resistensi terhadap stress dan komitmen unit bisnis terhadap individu untuk meningkatkan produksi dan jasa pemasaran. BAB II MIGRASI ILMU-ILMU DENGAN MANAJEMEN AGRIBISNIS A. MIGRASI ILMU DENGAN MANAJEMEN AGRIBISNIS 1. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Manajemen sumber daya manusia sebagai turunan dari ilmu manajemen, ilmu ekonomi dan ilmu sosial adalah suatu ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya yang tersedia memiliki potensial dikelola secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan baik dalam bentuk produk maupun jasa melalui pemanfaatan modal dan alat manajemen yang terdiri dari manusia, money, methode, material, machien dan market untuk mencapai produktifitas maksimal perusahaan. Ada tiga peran utama dari MSDM dalam organisasi diantaranya: Peran dan pelaku administrasi, ditekankan pada proses pencatatab, database dan klaim organisasi. Peran operasi, dititik beratkan pada taktis, cara, kesetaraan/ kesempatan bekerja dan hukum. Peran strategis, dititik beratkan pada tindakan percepatan pencapaian tujuan organisasi serta perencanaan organisasi masa depan. (Suwatno CS) 2. Perilaku Organisasi Bisnis Organisasi adalah sebagai wadah yang terbatas struktur menurut tugas dan fungsi, tempat beraktifitas pegawai dan karyawan, baik dua orang atau lebih bahkan sekelompok orang profesional yang saling berinteraksi dalam bentuk komunikasi dan koordinasi melalui garis hubungan untuk mencapai tujuan bisnis organisasi yang telah ditetapkan sekaligus tercipta kerja sama yang berkelanjutan untuk mencapai target kinerja bisnis selanjutnya. “ organisasi sebagai wadah sifatnya statis “ dan “ manajemen sebagai proses mengelola sumber daya organisasi sifatnya dinamis “. Organisasi diharuskan memiliki karyawan terbaik, tercerdas dan memiliki keragaman hardskill dan softskill yang harus dipertahankan, dalam rangka menumbuh kembangkan inovasi-inovasi baru secara ber kelanjutan. Budaya organisasi adalah integritas dari nilai-nilai, norma-norma aturan-aturan, harapan-harapan yang sengaja dibentuk dengan penuh pertimbangan, diyakini, dimaknai oleh para anggota dan dapat membentuk perilaku para anggota kearah pencapaian tujuan organisasi. (Stephen P Robbins, 2007:71) 3. Kepemimpinan Organisasi Bisnis Organisasi memilih pemimpin luar biasa yang dapat beradaptasi dengan budaya yang ada, dan mampu bekerja cakap. Kepemimpinan berbasis tim adalah menjadi kebutuhan utama. Kesesuaiarn antara kualitas seseorang dan tantangan situasional sangat penting bagi perkembangan teknologi praktis yang berguna untuk membantu organisasi dalam menyeleksi dan mengembangkan pemimpin efektif. Dalam inti kepemimpinan (leadership), terdapat karateristik kepemimpinan : 1. Peran karismatik (melakukan prediksi, pemberdayaan, dan peningkatan daya kerja), 2. Peran pembangunan (mendesain organisasi, menyusun struktur, mimpinan universal. Pemimpin efektif akan melakukan dua peran: merumuskan sistem kontrol dan imbalan) Delapan tipe pemimpin dengan sebutan dan uraiannya sebagai berikut: 1. Deserter, seseorang yang tidak sama sekali atau hanya sedikit sekali memiliki orientasi tugas. 2. Bueraucrat, seseorang yang hanya mempunyai sifat oreantasi keefektifan. 3. Missionary, seseorang yang hanya mempunyai orientasi kepada hubungan. 4. Development, seseorang yang mempunyai keefektifan dengan orientasi. 5. Autocrat, seseorang yang mempunyai orientasi tugas saja, tetapi oreantasi hubungan dan oreantasi efektif rendah. 6. Benevolent Autocrat, seseorang yang mempunyai keefektifan orientasi tugas cukup tinggi sedang orientasi hubungan yang rendah. 7. Compromiser ,seseorang yang kurang efektif tetapi mempunyai orientasi tugas dan orientasi hubungan yang memadai. 8. Executive, seseorang yang mempunyai ketiga orientasi tersebut diatas yakni beroreantasi tugas, berorientasi hubungan dan beroreantast efektivitas yang cukup tinggi Tujuan organisasi (Goals) menyangkut strategic planning dengan dukungan faktor-faktor kunci keberhasilan oraganisasi berdasarkan visi dan misi sacara kesuluruhan, pencapaian kinerja dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan organisasi, sehingga tujuan organisasi merupakan bagian integral dari proses manajemen atau kepemimpinan yang mengandung usaha untuk melaksanakan suatu tindakan mencapai tentang apa (what), yang secara khusus atau fokos (specific), dan yang harus dicapan dengan kapan (when). Tujuan organisasi (goals) harus memiliki kriteria meliputi Profitable, Achievable, Important and Numerical dan GAIN (goals are improvite number). Melalui tindakan-tindakan yng diambil organisasi guna mencapai tujuap organisasi. 4. Strategy Organisasi Bisnis Strategeis organisasi (Strategy), merupakan keputusan, tindakan, cara, mekanisme atau bagaimana mencapai tujuan dan sasaran organisasi yang telah ditetapkan yang meliputi kebijakan, program dan kegiatan menajenen untuk melakcanakan misi organisasi, kususnya untuk mengujudkan tercapainya visi bisnis perusahaan 5. Organisasi pembelajaran bisnis Organisasi pembelajaran (learning organization) adalah dimana anggota- anggotanya mampu mengembangkan kapasitasnya secara terus menerus dalam upaya mencapai hasil yang diinginkan, organisasi dimana anggota- anggotanya mampu menumbuhkan atau memperbaharui pola pikirnya dan mampu membentuk aspirasi bersama. Formasi yang di gunakan badan hukum yang di dalamnya terdapat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga baik yang bentuk perusahaan perorangan, persekutuan dan maupun yang berbentuk korporasi. dan bentuk lain, ini akan terus berkembang sepertinya sekarang adanya perusahaan dengan menetapkan kewajiban dalam organisasi bisnis adalah yang legal dan memiliki terbatas (limited liability company-LLC). Learning Organizanion yang efektif diperlukan unsur-unsur Personal Mastery, Shar IEion, Mental Models Team Learing dan System Thinking sehingga organisa pembelajaran dapat diwujudkan secara maksimal. 6. Paradigma sosial ekonomi dan politik Paradigma sosial ekonomi dan politik dapat disoroti dari tiga aspek paradigma yaitu pengembangan sumber daya manusia , pemberdayaan masyarakat dan peningkatan daya saing. B. KONSEPSI-KONSEPSI DALAM PARADIGMA 1. Konsepsi Kebijakan Publik Kebijakan publik pada dasarnya merupakan studi antara d ilmu untuk menemukan alternatif kebijakan terbaik guna mengatasi permasalahan yang diharapkan akan mencapai sejumlah tujuan yang diinginkan. Sejala dengan lingkup studi kebijakan, proses kebijakan secata kelembagaan dapat dilihat dari 2 (dua) dimensi pengamatan, yaitu : (1) dinamika kegiatan sosial politik (Social political dimension); dan (2) kegiatan tekhnis analisis (technical analysis dimension), dimana masing masing terjelma dalam suatu sistem kelembagaan dalam wujud kegiatan pembuatan kebijakan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi kinerja kebijakan disiplin. 2. Konsepsi Manajemen Strategik Manajemen Strategik adalah seni dan pengetahuan memformulasikan, melaksanakan dan evaluasi pengamblan keputusan lintas fungsi organicast ehingga memungkinkan organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Fred R David, dalam Strategic Management 5th edition). Dalam aplikasi manajemen strategik merupakan suatu pendekatan yang terpadu dan strategik untuk mendukung keberhasilan organisasi secara terus menerus, melalui peningkatan kemampuan kinerja semua anggota organisasi, baik secara individu maupun dalam kelompok dengan elemen kunci berkesinambungan, pengembangan proses, penawaran keunggulan kompetitif dan eksploitasi keterkaitan organisasi baik publik maupun swasta dengan lingkungan. 3. Konsepsi Reformasi Kelembagaan Publik Sektor publik merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan umum dan penyediaan barang atau jasa kepada publik yang dibayar melalui pajak atau pendapatan negara lain yang diatur menurut hukum yang berlaku, seperti menciptakan iklim yang kondusif pada sistem ekonomi dan pasar, kesehatan, pendidikan, keamanan dan kenyamanan beraktivitas, transportasi, dan lain-lain. Reformasi kelembagaan publik atau pemerintah merupakan suatu keniscayaan dalam rangka mewujudkan good governance yaitu suatu kepemerintahan yang ditandai dengan transparansi, akuntabilitas, supremasi hukum, partisipatif, mempunyai daya saing yang tinggi melalui interaksi sinergis antara pemerintah (state), dunia usaha (private sector) dan masyarakat (community). Pada dasarnya ada 4 tujuan utama reformasi yaitu: a) Mengatasi krisis ekonomi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya terutama untuk menghasilkan stabilitas moneter yang tanggap terhadap pengaruh global dan pemulihan aktivitas usaha. b) Mewujudkan kedaulatan rakyat dalam seluruh sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui perluasan dan peningkatan partisipasi politik secara tertib. c) Menegakkan hukum berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan, hak asasi manusia menuju terciptanya ketertiban umum dan perbaikan sikap mental. d) Meletakkan dasar-dasar kerangka dan agenda reformasi pembangunan agama dan social budaya dalam usaha mewujudkan masyarakat madani. 4. Konsepsi Profesionalisme Sumber Daya Manusia Aparatur Memperhatikan pentingnya peran sumber daya manusia khususnya aparatur Pemerintah dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan pemangunan dan kemasyarakatan, maka para aparat dituntut untuk liadapat mengembangkan kompetensi administrasi publik yang terdiri dari kemampuan dalam menyikapi berbagai paradigma akibat perkembangan kungan stratejik dan kemampuan dalam merumuskan kebijakan publilk yang dapat digunakan dalam rangka perwujudan good governance dan aling otonomi daerah yang bertanggung jawab. 5. Konsepsi Efektivitas Pelayanan Prima Dasar hukum yang mendukung pelayanan prima yakni Kep. Menpan No. 81 tahun 1999 tentang Redoman Tata Laksana Pelayanan Umum. Faktor penting tentang kepuasan pelanggan adalah alat paling ampuh bagi kehidupan organisasi dan pelanggan harus diberi pelayanan terbaik seoptimal mungkin. Kepuasan pelanggan memerlukan budaya kerja profesional yang paling mantap, untuk memuaskan pelanggan adalah tanggung jawab semua pihak dalam organisasi. Pelayanan memuaskan adalah tindakan kita, dan bukan propaganda. Pelayanan umum dilaksanakan dalam suatu rangkaian terpadu yang bersifat: sederhana, terbuka, lancar, tepat, lengkap, wajar dan terjangkau. sesuai tugas dan fungsi serta kewenangannya, pelayanan umum meliput: 1) Pelayanan fungsional 2) Pelayanan satu atap 3) Pelayanan satu pintu 4) Pelayanan secara tepat dan cepat Dengan pelayanan yang baik atau prima dapat menghasilkan: a. Produksi yang memenuhi atau melebihi harapan masyarakat. b. Jasa yang memenuhi kepuasan atau melebihi harapan masyarakat. c. Suatu proses yang memenuhi kecepatan waktu atau melebihi harapan masyarakat. d. Lingkungan yang memenuhi syarat dan kondusif atau melebihi harapan masyarakat. Standar pelayanan adalah ukuran yang telah ditentukan sebagai suatu pembakuan pelayanan yang baik dan memiliki standar operasional. Sikap pelayanan prima tersebut menampakkan inspiratif yang meliputi hal-hal sebagai berikut: Passionate : sangat bergairah – bersemangat, antusias Progressive : memakai cara yang terbaik – termaju Proaktif : antisipatif – tidak menunggu Positive : tanpa curiga dan kekhawatiran Prompt : sigap dan segera dalam bertindak Proportional : tidak mengada-ada Punctual : tepat waktu Pelayanan pelanggan (customer service) adalah upaya atau proses yang secara sadar atau terencana dilakukan oleh organisasi atau badan-badan usaha dengan tujuan agar produksi atau jasa yang dihasilkan menang dalam persaingan.\