BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, sebagai manusia yang hidup di jaman yang konsumtif, barang-barang keperluan sehari-hari terus dicari-cari seperti makanan, baju, gadget, dan masih banyak lagi. Selain itu, jumlah produksi diperbanyak kuantitasnya dengan menekan biaya seoptimal mungkin sehingga meraih keuntungan yang setinggi mungkin. Jumlah permintaan akan barang mesti diimbangi dengan jumlah produksi yang sepadan pula. Untuk itu suatu perusahaan pasti akan melakukan riset maupun analisa terhadap produk-produk yang akan ditawarkan ke pasaran atau konsumen. Pada perusahaan, produksi barang akan memberikan pengaruh besar, karena disamping untuk pengoptimalan bahan baku yang digunakan, hal ini juga akan berpengaruh besar pada sektor biaya atau finansial. Dari masalah produksi barang tersebut, banyak faktor yang mempengaruhi penentuan jumlah produksi barang (Solikin F., 2011). Banyaknya faktor yang terlibat dalam perhitungan menjadi kendala pembuat keputusan dalam mengambil kebijakan menentukan jumlah barang yang akan diproduksi. Faktor tersebut adalah: permintaan maksimum pada periode tertentu, permintaan minimum pada periode tertentu, persediaan maksimum pada periode tertentu, persediaan minimum pada periode tertentu, produksi maksimum pada periode tertentu, produksi minimum pada periode tertentu, permintaan saat ini, dan persediaan saat ini. Untuk itulah diperlukan sebuah metode untuk mengatasi masalah tersebut (Ginanjar, 2011). Metode yang paling sering digunakan adalah teori himpunan tegas. Akan tetapi teori himpunan tegas tidak dapat dioperasikan atau digunakan oleh khalayak umum (hanya orang analisis), karena selain agak rumit dalam penghitungan, kendala-kendala dalam produksi juga akan memperumit penyelesaian masalah optimasi produksi barang. Selain logika himpunan tegas, teori fuzzy juga dapat digunakan dalam masalah optimasi produksi barang. Logika Fuzzy adalah suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output, memiliki ruang kontinu (Ula M., 2014). 1 2 Teori Himpunan Fuzzy merupakan pengembangan dari teori himpunan tegas. Dalam pengertian luas, logika fuzzy adalah suatu wilayah aplikasi dalam teori himpunan fuzzy, dimana penggunaan konsep, prinsip, dan metode yang dikembangkan dalam teori himpunan fuzzy digunakan untuk merumuskan format yang mendekati, dalam mengambil keputusan (Wibisono S.2013). Pada masalah pengambilan keputusan produksi barang, salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah sistem pendukung keputusan untuk memperkirakan jumlah produksi barang menggunakan metode penalaran Fuzzy Inference System (FIS) yang merupakan pengembangan dari teori himpunan fuzzy. Untuk membuat sistem pendukung keputusan, diperlukan pengetahuan tentang sistem informasi. Sistem Informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu (Turban dkk,2006:49). Metode yang dapat digunakan dalam pengaplikasian logika fuzzy pada produksi barang di perusahaan antara lain adalah metode Mamdani, metode Tsukamoto, dan metode Sugeno (Solikin F., 2011). Dalam tulisan ini, akan dilakukan perbandingan antara metode Sugeno dan Tsukamoto dalam pengaplikasian logika fuzzy pada produksi barang di perusahaan. 1.2 Perumusan Masalah Dalam tulisan ini, masalah yang akan dibahas adalah: 1. Bagaimana menentukan banyaknya barang yang akan diproduksi oleh suatu perusahaan menggunakan logika fuzzy dengan metode Sugeno? 2. Bagaimana menentukan banyaknya barang yang akan diproduksi oleh suatu perusahaan menggunakan logika fuzzy dengan metode Tsukamoto? 3. Metode manakah yang paling mendekati dengan jumlah produksi pada data asli? 1.3 Ruang Lingkup Agar tidak menyimpang dari pokok pembahasan, pada skripsi ini penulis membuat batasan masalah pada hal-hal sebagai berikut. 1. Bahasa pemrograman yang akan digunakan adalah PHP. 3 2. Perancangan menerapkan konsep Procedural Programming. 3. Menggunakan metode Sistem inferensi fuzzy Sugeno dan Tsukamoto sebagai pendekatan solusi. 4. Banyaknya variabel dalam pengambilan keputusan produksi barang ada 3 macam, yaitu permintaan, persediaan, dan produksi barang. Masing–masing variabel mempunyai 2 nilai linguistik, yaitu: a). Untuk permintaan, nilai linguistiknya turun dan naik. b). Untuk persediaan, nilai linguistiknya sedikit dan banyak. c). Untuk produksi barang, nilai linguistiknya bertambah dan berkurang. 5. Besarnya permintaan, persediaan, dan jumlah produksi didapat dari data perusahaan PT. Berlina Tbk. 1.4 Tujuan dan Manfaat 1.4.1 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari skripsi ini: 1. Untuk menentukan berapa banyaknya barang yang seharusnya diproduksi oleh perusahaan jika variabel-variabelnya berupa bilangan fuzzy dengan perhitungan menggunakan metode Fuzzy Inference System Sugeno dan Tsukamoto. 2. Membandingkan kedua hasil dari Fuzzy Inference System Sugeno dan Tsukamoto dengan data perusahaan. Metode yang paling mendekati data perusahaan akan digunakan sebagai aplikasi untuk menentukan jumlah produksi. 1.4.2 Manfaat Manfaat yang didapat dari penyusunan skripsi ini: 1. Menambah wawasan tentang metode fuzzy Sugeno dan Tsukamoto sebagai referensi dalam membuat aplikasi lain yang menerapkan metode tersebut, khususnya dalam membuat sistem pendukung keputusan untuk menghitung jumlah produksi barang. 2. Menginspirasi peneliti lain agar dapat menemukan metode alternatif yang lebih efisien dalam mengembangkan penyelesaian masalah yang serupa di kemudian hari. 4 3. Sebagai dasar dan contoh pengembangan dan penerapan logika fuzzy khususnya metode Sugeno dan Tsukamoto 4. Sebagai sistem pendukung keputusan PT. Berlina Tbk. untuk menentukan jumlah produksi mana yang lebih efektif untuk perusahaan. 1.5 Makalah yang Relevan Dalam pembuatan skripsi ini, terdapat beberapa makalah yang relevan mengenai topik penelitian penghitungan jumlah produksi barang antara lain pada jurnal yang berjudul “Implementasi Logika Fuzzy dalam Optimasi Jumlah Pengadaan Barang Menggunakan Metode Tsukamoto” oleh Ula Mutammimul (2014:2) menjelaskan bahwa sistem pendukung keputusan menunjukkan sebagai sebuah sistem yang mendukung keputusan untuk memperluas kapabilitas seseorang, namun tidak menggantikan penilaian orang tersebut. Hal ini tentu membantu perhitungan produksi barang mengingat masih banyak yang menghitung produksi barang secara manual. Tujuannya untuk mempermudah transaksi dan pengadaan produksi barang. Variabel yang digunakan ada 3 yaitu, permintaan, persediaan, dan pengadaan barang. Pada jurnal yang berjudul “Aplikasi Logika Fuzzy dalam Optimisasi Produksi Barang Menggunakan Metode Mamdani dan Sugeno” oleh Fajar Solikin (2011:7) menjelaskan bahwa dari masalah optimasi produksi barang tersebut, banyak metode maupun teknik yang sudah digunakan. Metode yang paling sering digunakan adalah logika himpunan tegas. Akan tetapi logika himpunan tegas tidak dapat dioperasikan atau digunakan oleh khalayak umum (hanya orang analisis), karena selain agak rumit dalam penghitungan, kendala-kendala dalam produksi juga akan memperumit penyelesaian masalah optimasi produksi barang. Selain logika himpunan tegas, logika fuzzy juga dapat digunakan dalam masalah optimasi produksi barang. Metode yang dapat digunakan dalam pengaplikasian logika fuzzy pada produksi barang di perusahaan antara lain adalah metode Mamdani, metode Tsukamoto, dan metode Sugeno. Pada jurnal yang berjudul “Fermentation Process Modeling Using Takagi-Sugeno Fuzzy Model” oleh Rania Hiary etc. (2012:70) menjelaskan 5 bahwa model logika fuzzy dapat menunjukkan suatu proses yang signifikan dari masalah yang kompleks seperti menghitung jumlah produksi barang. Pada jurnal yang berjudul “Penentuan Jumlah Produksi Kue Bolu pada Nella Cake Padang dengan Sistem Inferensi Sugeno” oleh Miranda S. dkk. (2013:4) menjelaskan bahwa penerapan penghitungan logika fuzzy dalam sistem pendukung keputusan diperlukan karena masalah dalam memproduksi barang secara tidak konsisten. Banyak faktor yang menyebabkan masalah produksi bisa terjadi seperti permintaan berubah-ubah, persediaan yang tidak diketahui dengan jelas, dsb. Oleh karena itu, pada jurnal “Implementation of Fuzzy Inference System with Tsukamoto Method for Study Programme Selection” oleh Fenty Ariani (2013:189) menjelaskan bahwa fuzzy inference system dapat digunakan untuk pemilihan keputusan suatu masalah atau pendekatan solusi suatu masalah. 1.6 Sistematika Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penulisan, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, metodologi penelitian, jurnal yang relevan, dan sistematika penulisan yang digunakan pada penulisan skripsi. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan teori dasar dan metode yang akan digunakan untuk mendukung perancangan program yang akan dijalani. BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan metode penelitian yang meliputi gambaran secara umum dari permasalahan yang dihadapi, serta usulan dalam menyelesaikan masalah melalui program yang akan dirancang BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Bab ini menjelaskan tentang analisis metode dan membahas perancangan program berbasis web dan mengevaluasi kinerja program BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan dari perancangan program yang telah dibuat dan saran yang berguna untuk penelitian kedepannya 6