BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Data adalah kumpulan informasi atau keterangan – keterangan dari suatu hal yang diperoleh melalui pengamatan atau pencarian ke sumber – sumber tertentu. Data yang diperoleh dapat menjadi suatu anggapan atau fakta karena memang belum diolah lebih lanjut. Setelah diolah melalui penelitian atau percobaan maka suatu data dapat menjadi bentuk yang lebih kompleks seperti suatu database, informasi atau bahkan solusi untuk masalah tertentu. Menurut Usman (2011:2016) Data berbentuk jamak, sedang datum berbentuk tunggal. Jadi data sama dengan datum-datum. Data ialah suatu bahan mentah yang jika diolah dengan baik melalui berbagai analisis dapat melahirkan berbagai informasi. Dengan informasi tersebut, kita dapat mengambil suatu keputusan. Dalam statistic dikenal istilah-istilah jenis data, tingkatan, sumber data, penyajian data, analisis data. Data dianalisis sesuai dengan jenis dan tingkatannya, karena itu masing-masing tingkatan data mempunyai analisis sendiri khususnya dalam analisis korelasi. Data yang baik tentu saja yang mutakhir, cocok (relevant) dengan masalah penelitian dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, lengkap, akurat, objektif, dan konsisten. Pengumpulan data sedapat mungkin diperoleh dari tangan pertama. Data yang baik sangat diperlukan dalam penelitian, sebab bagaimanapun canggihnya suatu analisis data jika tidak ditunjang oleh data yang baik, maka hasilnya kurabf dapat dipertanggungjawabkan. Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-angka yang disebut data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi, data-data itu masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor-skor tersebut dapat pula disebut dengan istilah skor kasar, yang artinya sama dengan data kasar. Biasanya relatif banyak dan tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data tersebut yang harus dilaporkan. 1 Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan kedalam tampilan yang sistematis. Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam kerja penelitian. Penyajian data mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuan penampilan data itu sendiri. Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu di bahas lebih lanjut mengenai data dan penyajian data secara lebih lengkap dalam makalah ini dengan judul “Data dan Penyajian Data” B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diketahui rumusan masalah untuk makalah ini adalah: 1. Apa pengertian Data? 2. Bagaimana syarat-syarat data yang baik? 3. Apa saja kegunaan data? 4. Bagaimana pengumpulan data? 5. Bagaimana klasifikasi data? 6. Bagaimana pengukuran skala data? 7. Bagaimana bentuk penyajian data? C. Tujuan Penulisan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui bahwa tujuan penulisan makalah ini adlaah untuk mendeskripsikan: 1. Pengertian Data 2. Syarat-syarat data yang baik 3. Kegunaan data 4. Pengumpulan data 5. Klasifikasi data 6. Pengukuran skala data 7. Penyajian data 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Data Menurut Usman (2011:2016) Data berbentuk jamak, sedang datum berbentuk tunggal. Jadi data sama dengan datum-datum. Data ialah suatu bahan mentah yang jika diolah dengan baik melalui berbagai analisis dapat melahirkan berbagai informasi. Dengan informasi tersebut, kita dapat mengambil suatu keputusan. Dalam statistic dikenal istilah-istilah jenis data, tingkatan, sumber data, penyajian data, analisis data. Data dianalisis sesuai dengan jenis dan tingkatannya, karena itu masing-masing tingkatan data mempunyai analisis sendiri khususnya dalam analisis korelasi. Hasan (2004:9) menjelaskan Data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka maupun berbentuk kategori, seperti baik, buruk, tinggi dan rendah. Data dapat juga dikatakan sebagai hasil pencacahan penelitian baik yang berupa fakta maupun angka-angka. Data juga merupakan keterangan dari suatu masalah untuk memecahkannya. Sedangkan menurut Sukestiyarno (2014:6) data atau lebih lengkapnya data statistik adalah suatu keterangan yang berbentuk kualitatif ( rusak, bagus, kurang, sedang) atau berbentuk kuantitas ( bilangan) yang merupakan hasil observasi (pengamatan, angket, wawancara), pembilangan ( penghitungan) atau pengukuran dari suatu variabel. Data yang dihasilkan dari pengukuran diasumsikan sebagai data kontinu, dan dara hasil observasi dan pembilangan diasumsikan sebagai data diskrit. B. Syarat-syarat Data yang Baik Syarat- syarat data yang baik, yang dapat dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan yang valid adalah sebagai berikut: 1. Data harus objektif, yaitu data harus apa adanya dan tidak ada rekayasa. 2. Data harus representative, yaitu data harus dapat mewakili dari keseluruhan obyek pengamatan. 3 3. Data harus reliable, yaitu data yang memiliki kesalahan buku relative kecil, sehingga jika membuat suatu perkiraan selisih antara perkiraan dengan sebenarnya snagat kecil. 4. Data harus relevan, yaitu data harus sesuai dengan penelitian yang dikehendaki 5. Data harus uptodate, yaitu data yang digunakan harus data terbaru atau terkini C. Kegunaan Data Menurut Hasan, Iqbal (2004: 15) data sebenarnya memiliki sangat banyak manfaat, selain untuk melakukan analisis statistik agar mendapatkan sebuah informasi yang berguna terutama untuk memperbaiki kinerja, mengambil kebijakan dan lain sebagainya, data juga banyak difungsikan untuk peramalan/forecast untuk periode selanjutnya. 1. Sebagai komponen utama atau penting dalam system informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi 2. Menentukan kualitas informasi yaitu cepat, akurat dan relevan, sehingga informasi yang disajikan tidak basi. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. 3. Mengatasi kerangkapan data (redundancy data) 4. Menghindari terjadinya enkosistensi data 5. Mengatasi kesulitan dalam mengakses data 6. Menyusun format yang standar dari sebuah data 7. Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user). Sebuah database bisa dimanfaat sekaligus secara bersama oleh banyak pengguna (multiuser) 8. Melakukan perlindungan dan pengamanan data. Setiap data hanya bisa diakses ata dimanipulasi oleh pihak yang diberi otoritas dengan memberikan login dan password terhadap masing-masing data. 9. Agar pemakai mampu menyusun suatu pandangan (view) abstraksi dari data. Hal ini bertujuan menyederhanakan interaksi antara pengguna 4 dengan sistemnya dan database dapat mempresentasikaan pandangan yang berbeda kepada para pengguna, programmer dan administratornya. D. Pengumpulan Data Usman (2011:20) menjelaskan bahwa data dapat dikumpulkan langsung oleh peneliti melalui pihak yang disebut sumber primer. Data-data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak kedua atau tangan kedua disebut sumber sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui wawancara kepada pihak lain tentang objek dan subjek yang diteliti, dan mempelajari dokumentasi-dokumentasi tentang objek dan subjek yang diteliti. Dari kedua macam-macam sumber data tersebut, tentu saja sumber data primer lebih dapat dipertanggungjawabkan daripada data yang didapat melalui sumber sekunder. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui: 1) Wawancara (interview) Sugiyono (2014:137) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ngin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus di teliti, dan juga apabila peneliti ngin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Teknik pengumpulan data ni berdasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan keyakinan pribadi. 2) Pengamatan (Observation) Observasi adalah suatu pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2010:199). Peneliti melihat dan mengamati langsung sekaligus mencetak objek di lapangan guna memperoleh data atau keterangan-keterangan yang akurat, objektif dapat dipercaya (Sugiyono, 2012:233) dalam penelitian ini, kegiatan observasi yang penulis lakukan meliputi pengamatan proses belajar mengajar peserta didik. Kemudian metode observasi juga dilakukan saat penerapan metode TPS, dalam kegiatan ini guru mata pelajaran sebagai pengamat dan yang 5 akan memberikan penilaian terhadap pelaksanaan metode TPS yang peneliti terapkan pada siswa pada mata pelajaran Sejarah 3) Angket (Questionnary) Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran angket (kuesioner), dengan menyiapkan pertanyaan yang merupakan penyebaran data yang terdiri dari enam variabel, lima variabel bebas dan satu variabel terikat yang diisi langsung oleh responden 4) Dan Studi dokumentasi (Documentation) Dokumen artinya barang-barang tertulis. Dokumen merupakan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku-buku, surat kabar, majalah, dokumen, notulen rapat, agenda, catatan haria, foto dan sebagaiannya (Arikunto, 2010: 231). Penelitian ini, penulis melakukan studi dokumen, yakni mencari dan mempelajari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Dokumen tersebut diperoleh dari perpustakaan berupa buku-buku yang saling berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan, laporan, internet dalam bentuk artikel, hasil penelitian dan lainnya serta hasil penelitian lain yang relevan dengan data dengan studi dokumentasi. E. Klasifikasi data Menurut Karyadinata (2012:19) data perlu dikelompokkan terlebih dahulu sebelum digunakan dalam proses analisis. Pengelompokan data disesuaikan dengan karakteristik yang menyertainya 1. Pengelompokan data Menurut sumber pengambilannya Berdasarkan sumber pengambilannya data dibedakan atas dua yaitu data primer dan data sekunder a. Data primer Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer ini disebut juga data asli atau data baru 6 Contoh : Data kuesioner( data yang diperoleh melalui kuesioner), data survei, data observasi, dan sebagainya. b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu. Contoh: Data yang sudah tersedia di tempat-tempat tertentu, seperti perpustakaan BPS, kantor-kantor dan sebagainya. 2. Pengelompokan Data Menurut Waktu Pengumpulannya. Berdasarkan waktu pengumpulannya data dibedakan atas dua yaitu data berkala dan data kerat Lintang. a. Data berkala (time series) Data berkala adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan. Contoh : Data perkembangan harga 9 macam bahan pokok selama 10 bulan terakhir yang dikumpulkan setiap bulan b. Data kerat Lintang Data kerat lintang adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan pada waktu itu. Contoh : Data sensus penduduk 1990. 3. Pengelompokan data menurut sifatnya Berdasarkan sifatnya data dibedakan atas dua yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. a. Data kualitatif 7 Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan Contoh : Jenis kelamin, agama, atau warna b. Data kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan. Contoh: Tinggi, panjang, atau umur 4. Pengelompokan data menurut tingkat pengukurannya. Berdasarkan tingkat pengukurannya (skalanya), data dibedakan atas 4 yaitu data nominal, data ordinal, data interval dan data rasio a. Data nominal Data nominal adalah data yang berasal dari pengelompokan peristiwa berdasarkan kategori tertentu yang perbedaannya hanyalah menunjukkan perbedaan kualitatif. Data ini tidak menggambarkan kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap objek atau kategori lainnya tetapi hanya sekedar label atau kode saja. Data ini hanya mengelompokkan objek atau kategori ke dalam dalam dalam kelompok tertentu. data ini mempunyai dua ciri, yaitu: kategori data bersifat saling lepas ( Sabtu objek hanya masuk pada satu kelompok saja) kategori data tidak disusun secara logis Contoh: jenis kelamin manusia 1 Untuk pria 0 untuk wanita b. Data ordinal Data ordinal adalah adalah data yang berasal dari objek atau kategori yang disusun menurut besarnya, dari tingkat rendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya, dengan jarak atau Lintang yang tidak harus sama. Data ini memiliki ciri seperti pada data nominal ditambah 8 satu ciri lagi, yaitu kategori data dapat disusun berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki. Contoh: Mengubah nilai ujian ke nilai prestasi, yaitu Nilai dari 80 - 100 adalah A Nilai dari 65 - 79 adalah B Nilai dari 55 - 64 adalah C Nilai dari 45 - 54 adalah D, dan Nilai dari 0 - 44 adalah E c. Data interval Data interval adalah data yang berasal dari objek atau kategori yang diurutkan atau kategori yang diurutkan berdasarkan suatu atribut tertentu, di mana jarak antara tiap objek atau kategori adalah sama. Pada data ini tidak terdapat angka nol mutlak. Data ini memberikan informasi tentang interval atau setiap objek / kategori sama. Besarnya interval dapat ditambah atau dikurangi. Data ini memiliki ciri sama dengan ciri pada data ordinal ditambah satu ciri lagi, yaitu urutan kategori Data mempunyai jarak yang sama. Contoh: A B C D E 1 2 3 4 5 Interval A sampai C adalah 3 - 1 = 2. Interval C sampai d adalah 4 - 3 = 1. Kedua interval ini dapat dijumlahkan menjadi 2 + 1 = 3 atau interval antara a sampai d adalah 4 - 1 = 3 pada data ini yang dijumlahkan bukanlah kuantitas atau besaran, melainkan interval dan tidak terdapat titik nol absolut. d. Data rasio Data rasio adalah data yang menghimpun semua ciri dari data nominal, data ordinal, dan data interval dan dilengkapi titik nol Absolut dengan makna empiris. Angka pada data ini menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari objek/kategori yang diukur. 9 Contoh: A dan B adalah dua data orang mahasiswa Universitas "X" yang nilai mata kuliah metode penelitian nya masing-masing 60 dan 90. Ukuran rasio nya dapat dinyatakan bahwa nilai adalah nilai 1,5 kali nilai A. F. Penyajian Data 1. Diagram Matrik Baris dan Kolom Penyajian data yang dituliskan dalam bentuk matriks baris dan kolom. Contohnya dapat dijumpai pada data laporan yang ada di BPS, dimana laporan pembukuannya umumnya disajikan dalam matriks baris dan kolom, misalnya mengenai data penduduk, data cuaca, data panen dan sebagainya. Disini data sajikan akurat tidak bersifat kira-kira. Diagram matriks yang dipentingkan adalah keakuratannya. Contoh data Tabel 2.1 menunjukkan data kontras penduduk pada pulau Jawa di antara penduduk wilayah lain di Indonesia tahun 1990 Tabel 2.1 Penduduk dan Luasan Penduduk Indonesia Tahun 1990 Wilayah Jumlah Penduduk Luas Area (Ribuan) (m2) Jawa 118.300 2.286 Sumatera 41.400 183.025 Sulawesi 13.800 72.979 Kalimantan 10.400 208.124 Papua 1000 162.946 Semua :Lainnya 9800 60.622 Total 194.700 689.982 2. Diagram Lingkaran Lingkaran adalah suatu sajian data yang diwujudkan dalam sektorsektor lingkaran. Total nilai data ditransformasikan dalam sector 360°. Untuk data penjualan tiket sebelum menggambar lingkaran, dihitung 10 terlebih dahulu sector-sektor elemen dalam derajat. Diagram lingkaran sangat tepat menyajikan data untuk kepentingan “perbandingan”. Satu diagram hanya dapat menggambarkan satu kegiatan. Contoh : Kita akan membandingkan jumalah penjualan tiket tiap bulan pada suatu pertunjukan tahun 1991. Data diberikan sebagai berikut : Penjualan tiket (satuan dalam ribuan lembar) pada bulan Januari 90, Februari 80, Maret 70, April80, Mei 100, Juni 110, Juli 120, Agustus 150, September 180, Oktober 200, November 160, dan Desember 210. Untuk menggambarkan dta tersebut dalam diagram lingkaran dibutuhkan sudut Juring untuk tiap unit (dalm hal ini bulan). Rumus untuk mendapatkan sudut dalam juring lingkaran : Sudut juring = (jumlah data) / (jumlah seluruh data) X 360°. Kita hitung masing-masing sektor penjualan tiket pada tahun 1991. Jumlah data ada 1550. Perhitungannya sebagai berikut : 1. Januari = 90/1550 X 360° = 20,9° 2. Februari = 80/1550 X 360° = 18,6° 3. Maret = 70/1550 X 360° = 16,3° 4. April = 80/1550 X 360° = 18,6° 5. Mei = 100/1550 X 360° = 23,2° 6. Juni = 110/1550 X 360° = 25,5° 7. Juli = 120/1550 X 360° = 27,9° 8. Agustus = 150/1550 X 360° = 34,8° 9. September = 180/1550 X 360° = 42,0° 10. Oktober = 200/1550 X 360° = 46,5° 11. November = 160/1550 X 360° = 37,2° 12. Desember = 210/1550 X 360° = 48,8° Untuk mengetahui perbandingannya bisa dilihat pada diagram dibawah, lalu dari besar sektornya dapat dilihat dalam nilai persen sebagai contoh : 11 Januari = 90/1550 X 100% = 6% Februari = 80/1550 X 100% = 5% Penjualan Tiket pada tahun 1991 90 160 80 Januari 70 200 Februari 80 Maret April Mei 100 Juni Juli 180 110 Agustus September 120 150 3. Diagram Batang Diagram batang adalah suatu diagram dengan menggunakan diagram batang-batang persegi panjang atau balok atau sejenisnya. Diagram batang tepat digunakan menyajikan data untuk kepentingan perbandingan juga. Lebih dari satu kegiatan dapat digambarkan dalam satu diagram. Contoh data tabel 2.3 menunjukkan hasil pemilu untuk masingmasing partai di Indonesia tahun 2009. Data tersebut disajikan dengan diagram batang seperti tampak pada gambar No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Partai (Parties) P. Demokrat Golkar PDI-P PKS PAN PPP PKB Gerindra Others 12 Suara (Votes) 21.703.137 15.037.757 14.600.091 8.206.955 6.254.580 5.533. 214 5.146.122 4.646.406 22.971.523 % 20,8 14.4 14 7.9 6 5.3 4.9 4.5 22.2 % Hasil Pemilu di Indonesia 25 22,2 20,8 20 15 14,4 14 7,9 10 6 5 % hasil pemilu di Indonesia 5,3 4,9 4,5 0 4. Diagram Garis Untuk menggambar keadaan yang serba berkelanjutan, biasanya dipengaruhi oleh waktu, misalnya produksi minyak tiap tahun, jumlah penduduk tiap tahun, keadaan temperature badan tiap jam; dibuat diagram garis. Penyajian data dengan diagram garis biasanya sumbu horizontal untuk waktu dan sumbu vertikal untuk frekuensi, contoh data penjualan tiket di atas, lebih tepat diketahui kecendrungannya atau trennya bila disajikan dengan diagram garis sebagai berikut: 6 Penjualan Tiket 5 4 Series 1 3 Series 2 2 Series 3 1 0 Januari Februari Maret bulan 13 April BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka maupun berbentuk kategori, seperti baik, buruk, tinggi dan rendah. 2. Syarat-syarat data yang baik yaitu 1) Data harus objektif, 2) Data harus representative, 3) Data harus reliable, 4) Data harus relevan, 5) Data harus uptodate 3. selain untuk melakukan analisis statistik agar mendapatkan sebuah informasi yang berguna terutama untuk memperbaiki kinerja, mengambil kebijakan dan lain sebagainya, data juga banyak difungsikan untuk peramalan/forecast untuk periode selanjutnya. 4. Teknik pengumpulan data memiliki beberapa metode diantaranya yaitu : 1) wawancara, 2) Pengamatan, 3) angket, 4) studi dokumetasi 5. Pengelompokan data disesuaikan dengan karakteristik yang menyertainya diantaranya : 1) Pengelompokan data Menurut sumber pengambilannya, 2) Pengelompokan Data Menurut Waktu Pengumpulannya, 3) Pengelompokan data menurut sifatnya, 4) Pengelompokan data menurut tingkat pengukurannya B. Saran Adapun saran yang penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat menggunakan pemecahan masalah secara statistic, lebih tepat jika mengikuti tahapan yang ilmiah. Data yang baik tentu saja harus yang mutakhir, cocok (relevan), dengan masalah penelitian dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, lengkap, akurat, objektif dan konsisten. Pengumpulan data sedapat mungkin diperoleh dari tangan pertama. Data yang baik sangat diperlukan dalam penelitian, sebab bagaimanapaun canggihnya suatu analisis data jika tidak di tunjang oleh data yang baik, maka hasilnya kurang dapat dipertanggungjawabkan. 14 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rhineka Cipta Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta Sukestiyarno. 2014. Statistika Dasar. Andi Offset Usman, H & Akbar, P.S. 2011. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara 15