Uploaded by PERMATANET6000

BULLYING 3

advertisement
Nama : FAREL
Kelas : VII D
Tanggal : 2 FEBRUARI 2020
Alamat Web : https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/8e022januari-ratas-bullying-kpp-pa.pdf
BULLYING
Bullying (dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai “penindasan/risak”) merupakan segala bentuk
penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang
yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan
secara terus menerus.
Terdapat banyak definisi mengenai bullying, terutama yang terjadi dalam konteks lain seperti di
rumah, tempat kerja, masyarakat, komunitas virtual. Namun dalam hal ini dibatasi dalam konteks
school bullying atau bullying di sekolah. Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2005) mendefinisikan
school bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang atau
sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan
tujuan menyakiti orang tersebut.
Kasus bullying yang kerap terjadi dalam dunia pendidikan di Indonesia kian memprihatinkan. Hasil
kajian Konsorsium Nasional Pengembangan Sekolah Karakter tahun 2014 menyebutkan, hampir
setiap sekolah di Indonesia ada kasus bullying, meski hanya bullying verbal dan psikologis/mental.
Kasus-kasus senior menggencet junior terus bermunculan. Statistik kasus pengaduan anak di sektor
pendidikan dari Januari 2011 hingga Agustus 2014 tergambar sbb: Tahun 2011 terdapat 61, tahun
2012 terdapat 130 kasus, tahun 2013 terdapat 91 kasus, tahun 2014 terdapat 87 kasus.
Bullying dapat dikelompokkan ke dalam 6 kategori:
• Kontak fisik langsung.
Tindakan memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam
ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang yang dimiliki orang
lain.
• Kontak verbal langsung.
Tindakan mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi panggilan nama
(name-calling), sarkasme, merendahkan (putdowns), mencela/mengejek, mengintimidasi,
memaki, menyebarkan gosip.
• Perilaku non-verbal langsung.
Tindakan melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang
merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal.
• Perilaku non-verbal tidak langsung.
Tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja
mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng.
• Cyber Bullying
Tindakan menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik
(rekaman video intimidasi, pencemaran nama baik lewat media social)
• Pelecehan seksual. Kadang tindakan pelecehan dikategorikan perilaku agresi fisik atau verbal.
Nama : ALDI .S
Kelas : VII D
Tanggal : 2 FEBRUARI 2020
Alamat Web : https://cewekbanget.grid.id/tag/bullying
BULLYING
Bullying adalah tindakan di mana satu orang atau lebih mencoba untuk menyakiti atau
mengontrol orang lain dengan cara kekerasan.
Ada banyak jenis bullying. Bisa menyakiti dalam bentuk fisik, seperti memukul,
mendorong, dan sebagainya. Dalam bentuk verbal adalah menghina, membentak, dan
menggunakan kata-kata kasar.
Bullying dalam bentuk sosial seperti mengucilkan, dan mengabaikan orang. Di jaman
yang serba teknologi ini bullying pun bisa melalui gadget, dan media sosial yang
disebut Cyberbullying. Cyberbullying adalah saat seseorang dihina-hina, diteror di
media sosial, atau melalui SMS, email, dan telepon.
Contoh bullying yang paling sering ditemui disekitar kita adalah kakak kelas melabrak
adik kelas karena dinilai bertingkah. Masa orientasi siswa yang berakhir buruk karena
si kakak kelas berlebihan mengerjai para siswa baru. Teman sekelas yang dianggap
aneh dikucilkan, dan tidak ada yang mau berteman dengannya.
Kenapa seseorang melakukan bullying?
Para pelaku bully mendapatkan kepuasan dari menindas orang. Ia merasa lebih kuat,
lebih berkuasa, karena ada orang yang takut pada dirinya. Bisa jadi ia berpikiran, ia
akan mendapat popularitas disekolah karena ditakuti oleh siswa lainnya. Padahal
sesungguhnya para pembully ini akan dibenci oleh orang-orang yang tidak setuju
dengan tindakannya.
Dan alasan lain mereka menindas adalah karena mereka iri pada kelebihan
target bullying mereka, mereka merasa terancam dengan kehadiran seseorang yang
lebih cantik, lebih pintar dari mereka. Atau sebenarnya mereka memiliki masalah yang
menyebabkan mereka menindas untuk menyalurkan amarah mereka kepada orang
lain. Mereka tidak tahu apa dampak perbuatan bullyingnya terhadap para korban
mereka. Sehingga mereka tidak merasa bersalah atas perbuatannya.
Dampak dari bullying
Dampak dari bullying adalah membuat para korban merasa benci terhadap dirinya
sendiri, mereka merasakan ketakutan menghadapi dunia luar sehingga mereka
mengurung diri dirumah, mereka juga akan merasa depresi,dan stress yang
mempengaruhi kesehatan mereka. Yang paling parah adalah mereka memutuskan
untuk bunuh diri karena tidak tahan lagi.
Para penyiksa sebenarnya juga mendapatkan dampak dari perilakunya. Menurut
survey kebanyakan besar dari orang yang dulunya penyiksa dimasa sekolah akan
melakukan tindakan kriminal saat dewasa. Mereka juga akan kesulitan menjalin
hubungan pertemanan dengan teman sekolahnya. Begitu mereka dewasa nanti
mereka juga akan sulit beradaptasi dengan teman-teman kerjanya karena ia terbiasa
mengontrol orang lain.
2
Download