STUDI ISLAM III PERKEMBANGAN EKONOMI PERADABAN ISLAM INDONESIA Disusun Oleh : Mutia Sarahwati (31810087) Diki Keunggulan suatu negara diukur berdasarkan tingkat kemajuan ekonominya. Oleh karena itu, ilmu ekonomi menjadi amat penting bagi kehidupan suatu Bangsa Sementara itu perkembangan ekonomi Islam akhir-akhir ini begitu pesat, baik sebagai ilmu pengetahuan maupun sebagai sebuah sistem ekonomi telah mendapat banyak sambutan positif di tingkat global. Sehingga dalam tiga dasawarsa ini mengalami kemajuan, baik dalam bentuk kajian akademis di Perguruan Tinggi Negeri maupun swasta, dan secara praktik operasional. Dalam bentuk pengajaran, ekonomi islam telah dikembangkan di beberapa universitas baik di negara-negara muslim, maupun di negara negara barat, seperti USA, Inggris, Australia, dan Iain-lain Sejarah Berdirinya Pemikiran tentang ekonomi berdasarkan islam memiliki sejarah yang amat panjang. Pada sekitar tahun 1911 telah berdiri organisasi Syarikat Dagang Islam yang beranggotakan tokohtokoh atau intelektual muslim saat itu, serta ekonomi islam ini sesuai dengan pedoman seluruh umat islam di dunia yaitu di dalam Al-Qur’an yang mengatakan bahwa “jika kamu akan bermuamalah, hendaklah kamu menuliskannya dengan benar, dan hendaklah orang yang berutang itu mengimlakannya (apa yang akan dituliskan itu), dan janganlah orang itu mengurangi sedikit pun dari utangnya’’ Next Jika orang yang mengutang itu lemah akalnya atau lemah keadaanya atau tidak mampu mengimlakannya, maka hendaklah walinya yang mengimlakannya dengan jujur. Selain itu juga harus didatangkan dua orang saksi dari orang lelaki. Jika tidak ada maka boleh dengan seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu kehendaki, dan jangalah saksi itu enggan memberikan memberi keterangan apabila mereka dipanggil, dan janganlah engkau jemu menulis utang itu baik kecil maupun besar sampai batas waktu pembayaranya. Kecuali jika muamalah itu perdagangan tunai kamu, maka tak ada dosa bagi kamu jika kamu tidak menuliskanya. Dan persaksikanlah apabila kau berjual beli, dan janganlah penulis dan saksi saling menyulitkan (Q, S Al-Baqarah: 282). Dalam bentuk praktiknya, ekonomi Islam telah berkembang dalam bentuk kelembagaan seperti perbankan, BPRS, Asuransi Syari’ah, Pegadaian Syariah, Pasar Modal Syari’ah, dengan instrumen obligasi dan Reksadana Syariah, Dana Pensiun Syari’ah, Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah, maupun lembaga keuangan publik Islam seperti lembaga pengelola zakat dan lembaga pengelola wakaf Perkembangan ekonomi islam yang semakin marak ini merupakan cerminan dan kerinduan umat islam di Indonesia ini khususnya seorang pedagang, berinvestasi, bahkan berbisnis yang secara islami dan diridhoi oleh Allah swt. Dukungan serta komitmen dari Bank Indonesia dalam keikutsertaanya dalam perkembangan ekonomi islam dalam negeripun merupakan jawaban atas gairah dan kerinduan dan telah menjadi awalan bergeraknya pemikiran dan praktek ekonomi islam di dalam negeri, juga sebagai pembaharuan ekonomi dalam negeri yang masih penuh kerusakan ini, serta awal kebangkitan ekonomi islam di Indonesia maupun di seluruh dunia, misalnya di Indonesia berdiri Bank Muamalat tahun 1992. Pada awal tahun 1997, terjadi krisis ekonomi di Indonesia yang berdampak besar terhadap goncangan lembaga perbankan yang berakhir likuidasi pada sejumlah bank, Bank Islam atau Bank Syariah malah bertambah semakin pesat. Pada tahun 1998, sistem perbankan islam dan gerakan ekonomi islam di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat Tantangan Ekonomi Islam dalam Menghadapi Perkembangan Ekonomi Global sesuai dengan perkembangan ekonomi global dan semakin meningkatnya minat masyarakat dengan ekonomi perbankan secara islami, ekonomi islam mendapat tantangan yang sangat besar pula. Setidaknya ada tiga tantangan yang harus dihadapi, yaitu: 1. Ujian atas kredibilitas sistem ekonomi dan keuanganya. 2. Bagaimana sistem ekonomi islam dapat meningkatkan dan menjamin atas kelangsungan hidup dan kesejahteraan seluruh umat, dapat menghapus kemiskinan dan pengangguran di Indonesia ini yang semakin marak, serta dapat memajukan ekonomi dalam negeri yang masih terpuruk dan dinilai rendah oleh negara lain. 3. Mengenai perangkat peraturan; hukum dan kebijakan baik dalam skala nasional maupun dalam skala internasional. Untuk menjawab pertanyaan itu, telah dibentuk sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang tersebut yaitu organisasi IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia). Posisi FoSSEI dalam Pembumian Ekonomi Islam untuk kemajuan Ekonomi Indonesia Fossei sebagai organisasi mahasiswa pertama yang mempunyai visi pembumian ekonomi islam di Indonesia, merupakan organisasi yang mempunyai peran penting dalam menanggapi setiap perubahan ekonomi global sekaligus menanggapi perkembangan ekonomi islam yang semakin pesat. FoSSEI memiliki peran penting dalam partisipasinya menghadapi permasalahan serta tantangan tersebut. Dengan melakukan riset atau penelitian, mengadakan kajian dan diskusi yang akan memunculkan ide-ide cemerlang, serta forum-forum besar yang diadakan bersama untuk membahas dan mencari solusi atas permasalahan ekonomi tersebut. Selain itu dengan memperluas gerak langkah dakwahnya ke tingkat SMP,SMA, pondok pesantren, hingga sampai terjun ke masyarakat umum secara langsung. FoSSEI yang dalam gerak dakwahnya minimal bisa memberikan pengaruh positif di tingkat kampus, seperti mulai mengedukasi mahasiswa di kampus tersebut dari mulai mengenalkan dan memberikan pengetahuan bagaimanakah seharusnya kegiatan ekonomi yang sesuai dengan syariah itu. Dalam kepengurusannya, FoSSEI yang di dukung oleh KSEI-KSEI (Kelompok Study Ekonomi Islam) yang tersebar di kampus-kampus di berbagai daerah di Indonesia, mempunyai agenda kerja rutin tiap tahunnya, seperti mengadakan Rapat Kerja Nasional setiap awal kepengurusan, musyawarah nasional setiap akhir kepengurusan, Kampanye Nasional Ekonomi Islam setiap hari lahirnya dan Temilnas sebagai ajang bertemunya para ilmuan-ilmuan ekonomi islam seluruh Indonesia. Dalam setiap agenda tersebut, FoSSEI selalu membahas isu-isu terkini baik isu perekonomian indonesia maupun perekonomian global, baik melalui seminar, talkshow, diskusi, kajian juga menyertakan isu-isu tersebut sebagai tema lomba karya tulis sehingga diharapkan melalui karya tulis tersebut muncul ide-ide brilian sebagai solusi atas permasalahan tersebut khususnya masalah ekonomi. Seperti pada temilnas di Riau bulan Maret kemarin, dalam acara seminar nya membahas mengenai permasalan krisis global juga terkait peningkatan kualitas SDM ekonomi islam di Indonesia. Hal tersebut mencerminkan bahwa masyarakat telah mengenal dan mulai meyakini bahwa solusi atas permasalahan ekonomi yang terjadi, baik terkait krisis, inflasi, pengangguran, kemiskinan dan lainya, yaitu Sistem ekonomi yang berjalan sesuai syariah islam lah solusinya. Sistem ekonomi yang berjalan pada masa Rasulullah SAW. Hanya perlu kerja sama dari seluruh penggiat ekonomi islam di seluruh indonesia untuk bersama-sama mewujudkan tercapainya keadilan dan kesejahteraan bagi semua kalangan masyarakat dengan terwujudnya sistem ekonomi islam Kesimpulan • Perkembangan Ekonomi Islam di Indonesia yang semakin pesat tersebut membutuhkan suatu strategi yang lebih jelas sehingga mampu menjadi pendorong terbentuknya Sistem Ekonomi Islam di Indonesia yang memadai. Berdasarkan situasi yang ada, strategi pengembangan Ekonomi Islam paling tidak perlu memperhatikan dua aspek mendasar yaitu aspek konseptual/akademis dan implementatif/praktis dari Ekonomi Islam. • Pengembangan aspek konseptual lebih menekankan pada pengembangan Ekonomi Islam sebagai ilmu atau sistem, sedangkan pengembangan aspek implementatif menekankan pada pengembangan Ekonomi Islam yang diterapkan pada lembagalembaga bisnis yang menerapkan prinsip Syariah dalam menjalankan usahanya. Kedua aspek tersebut seharusnya dikembangkan secara bersama-sama sehingga mampu membentuk Sistem Ekonomi Islam yang dapat digunakan untuk menggali potensi dan kemampuan masyarakat (Indonesia) membangun sistem ekonomi alternatif sebagai pengganti atau pelengkap sistem ekonomi konvensional yang sudah ada. TERIMA KASIH