JANNATUL WIFDA AINI 16058093 AKULTURASI DIPASAR TANAH KONGSI kepercayaan Etnis india (kaliang) kepercayaan Etnis Tionghoa Pasar Tanah Kongsi Etnis Minangkabau kepercayaan Etnis Nias kepercayaan Terdapat empat etnis yang hidup berdampingan di pasar tanah Kongsi diantaranya etnis China, Kaliang(India), Nias, dan Minangkabau. Meskipun berbagai etnis itu memiliki karakter budaya yang berbeda, namun dapat dipersatukan dalam aktivitas ekonomi berupa jual beli barang dan jasa. Pada umumnya pedagang yang berjualan di pasar tanah kongsi adalah warga asli minangkabau. Tetapi pembelinya adalah mayoritas warga keturunan Tionghoa, sementara pedagang Tionghoa yang berjualan di sini umumnya berdagang makanan ringan atau kue basah. Pedagang didaerah ini menyediakan beragam kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, buah-buahan, sayur, ikan, daging hingga perlengkapan rumah tangga. Masyarakat Tionghoa sering melakukan perayaan-perayaan, sehingga mereka juga sering berbelanja ke pasar. Banyak disini toko kelontong yang menjual barang-barang untuk kegiatan seremonial Tionghoa yang menjual Hio, Kerta Sembahyang, dan bumbu-bumbu untuk masakan oriental. Orang Minang yang mayoritas Islam juga banyak hari besar seperti Idul Fitri atau tahun baru Hijriah. Adanya dua suku bangsa dengan kepercayaan yang berbeda di kawasan tersebut, membuat pasar itu dibagi atas wilayah yang dikhususkan untuk berjualan kebutuhan seharihari masyarakat dan wilayah yang khusus untuk berjualan daging babi bagi warga Tionghoa. Pembagian wilayah tersebut dilakukan agar air daging babi tidak mengenai bahan makanan dan pedagang lainnya yang mayoritas orang Minang dan beragama Islam. Keempat etnis tersebut, Cina, Nias, Kaliang, Minangkabau dapat memenuhi kebutuhannya di pasar tersebut. Di pasar tanah kongsi ini disediakan seperti, ular, babi, katak hijau, dan lain sebagainya yang tidak dapat ditemukan ditempat lain pada umumnya. Walaupun demikian, Setiap etnis dipasar ini masih dengan kepercayaannya masing-masing. Mereka masih menjalin hubungan silaturahmi antar sesamanya dan menjunjung tinggi toleransi. Contohnya saja bisa dilihat dari adanya los khusus menjual makanan yang dianggap tabu/ haram bagi orang islam yaitu los babi, atau makanan yang tabu lainnya. Tetapi bagi orang cina/ tionghoa yang non muslim itu adalah makanan yang tidak haram disini terlihat adanya toleransi antar umat beragama. Referensi : http://antropologitantowi.blogspot.com/2016/09/kampung-cina-simbol-kekuatan-etnisdi.html https://sumbar.antaranews.com/berita/227582/merangkai-harmoni-di-pasar-tanah-kongsi