MAKALAH JARINGAN DASAR KOMPUTER ROUTING Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Jaringan Dasar Komputer Dosen : Yusuf Effendy,M.Kom ADHITIA RACHMAN D111811025 TEKNIK INFORMATIKA POLITEKNIK TEDC BANDUNG 2019 1 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahansehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmatsehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran,sehingga penulismampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah jaringan dasar kompputer dengan judul “routing”. Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurnadan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supayamakalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudianapabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yangsebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Bandung , 5 Desember 2019 i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ......ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ....................................... Ошибка! Закладка не определена. 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1 1.3 Tujuan Masalah....................................................................................................1 BABII PEMBAHASAN ............................................................................................... 2 2.1 Pengertian Routing ............................................................................................. 2 2.2 Jenis Jenis Routing .............................................................................................. 3 2.3 Konsep Dasar Routing......................................................................................... 9 BAB III PENUTUP .................................................................................................... 12 3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... ......13 ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer (jaringan) adalah jaringan telekomunikasi yang memungkinkan antar komputer untuk saling berkomunikasi dengan bertukar data. Pada jaringan tersebut banyak sekali rute yang digunakan untuk menyambungkan satu jaringan dengan yang lainnya agar bisa tersambung atau berkomunikasi. Salah satu rute untuk meyambungkan jaringan satu dengan yang lainnya adalah Routing Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Dimana rute yaang digunakannya rute yang paling dekat. Selain itu routing juga memiliki dua jenis yaitu statis dan dynamic. Kedua jenis itu juga memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. 1.2 Rumusan Masalah Saya akan menjelaskan beberapa masalah sebagai berikut : A. Pengertian Routing B. Jenis Jenis Routing C. Konsep Dasar Routing 1.3 Tujuan Masalah Disini saya membuat ini bertujuan untuk : A. Membuat Pembaca tau apa itu routing B. Mengetahui jenis jenis routing C. Mengenal konsep dasar routing 1 BABII PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Routing Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain. Seorang administrator memilih suatu protokol routing dinamis berdasarkan keadaan topologi jaringannya. Misalnya berapa ukuran dari jaringan, bandwidth yang tersedia, proses power dalam router, merek dan model dari router, dan protokol yang digunakan dalam jaringan. Routing juga dapat diartikan sebagai proses dimana suatu router memforward paket ke jaringan yang dituju. Suatu router membuat keputusan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket. Semua router menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket. Agar keputusan routing tersebut benar, router harus belajar bagaimana untuk mencapai tujuan. Ketika router menggunakan routing dinamis, informasi ini dipelajari dari router yang lain atau tetangganya. Ketika menggunakan routing statis, seorang network administrator mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang ingin dituju secara manual. Pada jaringan skala besar, jika tetap menggunakan routing statis, maka akan sangat membuang waktu administrator jaringan untuk melakukan update table routing. Karena itu routing statis hanya mungkin dilakukan untuk jaringan skala kecil. Sedangkan routing dinamis bisa diterapkan di jaringan skala besar dan membutuhkan kemampuan lebih dari administrator. Algoritma routing adalah dasar dari routing dinamis. Kapanpun topologi jaringan berubah karena perkembangan jaringan, konfigurasi ulang atau terdapat masalah di jaringan, maka router akan mengetahui perubahan tersebut. Dasar pengetahuan ini dibutuhkan secara akurat untuk melihat topologi yang baru. Sebagian besar algoritma routing dapat diklasifikasikan menjadi satu dari dua kategori berikut: Distance vector - Link-state BAB I Pendahuluan Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom Bandung 2009 2 Routing distance vector bertujuan untuk menentukan arah atau vector dan jarak ke link-link lain dalam suatu internetwork. Sedangkan Routing link-state bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork 2 2.2 Jenis Jenis Routing 1. Routing Static Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam forwarding table di setiap router yang berada di jaringan tersebut. Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun Anda tentu dapat membayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar. Gambar Routing Static 3 Kekurangan dan Dilihat dari Segi kelebihan dari Routing Kelebihan Dapat mencegah terjadinya error dalam meneruskan paket ke router tujuan apabila router yang akan meneruskan paket Penggunaan Next memiliki link yang terhubung Hop dengan banyak router. Itu disebabkan karena router telah mengetahui next hop, yaitu IP Address router tujuan. Proses lookup hanya akan terjadi satu kali saja ( single lookup ) karena router akan Penggunaan exit langsung meneruskan paket interface ke network tujuan melalui interface yang sesuai pada routing table Statis diantaranya sebagai Kekurangan static routing yang menggunakan next hop akan mengalami multiple lookup atau lookup yg berulang. lookup yg pertama yang akan dilakukan adalah mencari network tujuan,setelah itu akan kembali melakukan proses lookup untuk mencari interface mana yang digunakan untuk menjangkau next hopnya. Kemungkinan akan terjadi eror keteka meneruskan paket. jika link router terhubung dengan banyak router, maka router tidak bisa memutuskan router mana tujuanya karena tidak adanya next hop pada tabel routing. karena itulah, akan terjadi eror Tabel kelebihan dan kekurangan routing static Kekurangan dan kelebihan dari Routing Statis diantaranya sebagai berikut : Routing static dengan menggunakan next hop cocok digunakan untuk jaringan multiaccess network atau point to multipoint sedangkan untuk jaringan point to point, cocok dengan menggunakan exit interface dalam mengkonfigurasi static route. Recursive route lookup adalah proses yang terjadi pada routing tabel untuk menentukan exit interface mana yang akan digunakan ketika akan meneruskan paket ke tujuannya. 4 berikut : 2. Routing Dynamic Gambar routing dynamic Routing dinamis adalah ketika routing protokol digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router. Routing dinamis adalah ketika routing protokol digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router. Terdapat dua jenis routing protokol yang digunakan di internetwork: internet gateway protocol (IGP) dan exterior gateway protocol (EGP). IGP digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing dengan router-router yang berada di autonomous system (AS) yang sama. IGP digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing dengan router-router yang berada di autonomous system (AS) yang sama. Sedangkan EGP digunakan untuk berkomunikasi antar-AS. Sebuah contoh EGP adalah Border Gateway Protocol (BGP) Administative Distance (disingkat AD) digunakan untuk mengukur apa yang disebut trustworthiness (ke-dapatdipercaya-an) dari informasi routing yang diterima oleh sebuah router dari router tetangga.Sebuah administrative distance adalah sebuah bilangan bulat dari 0 sampai 255, dimana 0 adalah yang paling dapat dipercaya dan 225 berarti tidak akan lalu lintas data yang akan melalui route ini. Jika sebuah router menerima dua update mengenai network yang sama, maka hal pertama yang dicek oleh router adalah AD. 5 Jika satu dari route yang di-advertised (diumumkan oleh router lain) memiliki AD yang lebih rendah dari yang lain, maka route dengan AD terendah tersebut akan ditempatkan di routing table. Jika kedua route yang di-advertised memiliki AD yang sama, maka yang disebut metrics dari routing protokol(misalnya jumlah hop atau bandwidth dari sambungan) akan digunakan untuk menemukan jalur terbaik ke network remote. Router yang diadvertised dengan metrics terendah akan ditempatkan di routing table. Tetapi jika kedua route memiliki AD dan metric yang sama, maka routing protokol akan melakukan load-balance (pengimbangan beban) ke network remote (yang berarti router akan mengirimkan paket melalui kedua link yang memiliki AD dan metric yang sama tersebut). . Terdapat tiga class routing protokol : 1. Distance Vector Protokol, distance-vector menemukan jalur terbaik ke sebuah nerwork remote dengan menilai jarak. Setiap kali sebuah paket melalui sebuah router disebut sebagai sebuah hop. Route dengan hop yang paling sedikit ke network yang dituju akan menjadi route terbaik. Vektor menunjukan arah (direction) ke network remote. Baik RIP dan IGRP adalah routing protokol jenis distance-vector. RIP dan IGRP mengirimkan semua routing table ke router-router tetangga yang terhubung secara langsung. 2. Link state Pada protokol link-state atau yang juga disebut protokol shortestpath-first setiap router akan menciptakan tiga buah tabel terpisah. Satu dari tabel ini mencatat perubahan dari network-network yang terhubung secara langsung. Satu tabel lain menentukan topologi dari keseluruhan internetwork, dan tabel yang terakhir digunakan sebagai routing table. Router yang link-state mengetahui lebih banyak tentang internetwork dibandingkan semua jenis routing protokol yang distance-vector. OSPF adalah sebuah routing protokol IP yang sepenuhnya link-state. Protokol link-state mengirimkan update-update yang berisi status dari link mereka sendiri ke semua router lain di network. 3. Hybrid Protokol hybrid menggunakan aspek-aspek dari routing protokol jenis distancevector dan routing protokol jenis link-state. Sebagai contoh adalah EIGRP. Tidak ada cara tunggal untuk mengkonfigurasikan routing protokol untuk digunakan di semua bisnis atau pekerjaan. Mengkonfigurasikan routing protokol adalah hal yang harus kita lakukan secara kasus-per-kasus. Jika kita mengerti bagaimana cara kerja routing protokol yang berbeda, kita dapat membuat keputusan yang baik, kuat, dan yang benarbenar memenuhi kebutuhan semua orang di semua jenis bidang usaha. 6 Routing Information Protocol (RIP) Routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector, yaitu algortima BellmanFord. Pertama kali dikenalkan pada tahun 1969 dan merupakan algoritma routing yang pertama pada ARPANET. Versi awal dari routing protokol ini dibuat oleh Xerox Parc’s PARC Universal Packet Internetworking dengan nama Gateway Internet Protocol. Kemudian diganti nama menjadi Router Information Protocol (RIP) yang merupakan bagian Xerox network Services. Versi dari RIP yang mendukung teknologi IP dimasukkan dalam BSD system sebagai routed daemon. Spesifikasi RIP dapat dilihat di RFC 1058. RIP yang merupakan routing protokol dengan algoritma distance vector, yang menghitung jumlah hop (count hop) sebagai routing metric. Jumlah maksimum dari hop yang diperbolehkan adalah 15 hop. Tiap RIP router saling tukar informasi routing tiap 30 detik, melalui UDP port 520. Untuk menghindari loop routing, digunakan teknik split horizon with poison reverse. RIP merupakan routing protocol yang paling mudah untuk di konfigurasi. RIP memiliki 3 versi yaitu RIPv1, RIPv2, RIPng Ø RIPv1 didefinisikan pada RFC 1058, dimana menggunakan classful routing, tidak menggunakan subnet. Tidak mendukung Variable Length Subnet Mask (VLSM). Ø RIPv2 hadir sekitar tahun 1994, dengan memperbaiki kemampuan akan Classless InterDomain Routing. Didefinisikan pada RFC 2453. Ø RIPng merupakan protokol RIP untuk IPv6. Didefinisikan pada RFC 2080. Open Shortest Path First (OSPF) OSPF merupakan routing protocol berbasis link state, termasuk dalam interior Gateway Protocol (IGP). Menggunakan algoritma Dijkstra untuk menghitung shortest path first (SPF). Menggunakan cost sebagai routing metric. Setelah antar router bertukar informasi maka akan terbentuk database link state pada masing-masing router. OSPF mungkin merupakan IGP yang paling banyak digunakan. Menggunakan metode MD5 untuk autentikasi antar router sebelum menerima Link-state Advertisement (LSA). Dari awak OSPF sudah mendukung CIDR dan VLSM, berbeda dengan RIP. Bahkan untuk OSPFv3 sudah mendukung untuk IPv6. Router dalam broadcast domain yang sama akan melakukan adjacencies untuk mendeteksi satu sama lainnya. Pendeteksian dilakukan dengan mendengarkan “Hello Packet”. Hal ini disebut 2 way state. Router OSPF mengirimkan “Hello Packet” dengan cara unicast dan multicast. Alamat multicast 224.0.0.5 dan 224.0.0.6 digunakan OSPF, sehingga OSPF tidak menggunakan TCP atau UDP melainkan IP protocol 89. 7 · · · · · · · · · · · IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) IGRP yang merupakan contoh routing protokol yang menggunakan algoritma distance vector yang lain. Tidak seperti RIP, IGRP merupakan routing protokol yang dibuat oleh Cisco. IGRP juga sangat mudah diimplementasikan, meskipun IGRP merupakan routing potokol yang lebih komplek dari RIP dan banyak factor yang dapat digunakan untuk mencapai jalur terbaik IGRP mempunyai karakteristik sebagai berikut : Protokol routing distance vector Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) EIGRP merupakan routing protocol yang dibuat CISCO. EIGRP termasuk routing protocol dengan algoritma hybrid. EIGRP menggunakan beberapa terminologi, yaitu : ü Successor : istilah yang digunakan untuk jalur yang digunakan untuk meneruskan paket data. ü Feasible Successor : istilah yang digunakan untuk jalur yang akan digunakan untuk meneruskan data apabila successor mengalami kerusakan. ü Neighbor table : istilah yang digunakan untuk tabel yang berisi alamat dan interface untuk mengakses ke router sebelah ü Topology table : istilah yang digunakan untuk tabel yang berisi semua tujuan dari router sekitarnya. ü Reliable transport protocol : EIGRP dapat menjamin urutan pengiriman data. Perangkat EIGRP bertukar informasi hello packet untuk memastikan daerah sekitar. Pada bandwidth yang besar router saling bertukar informasi setiap 5 detik, dan 60 detik pada bandwidth yang lebih rendah. Border Gateway Protocol (BGP) Border Gateway Protocol (BGP) merupakan routing protokol eksterior, dengan karakteristik sebagai berikut : Menggunakan routing protokol distance vector Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system 8 Berikut ini tabel perbedaan yang spesifik untuk kedua jenis routing: Routing Statik Routing Dinamik Berfungsi pada protocol IP Berfungsi pada inter-routing protocol Router tidak dapat membagi informasi routing Router membagi informasi routing secara otomatis Routing table dibuat dan dihapus secara manual Routing table dibuat dan dihapus secara otomatis Tidak menggunakan routig protocol Terdapat routing protocol, seperti RIP atau OSPF Microsoft mendukung seperti router multihomed system Microsoft mendukung RIP untuk IP dan IPX/SPX Tabel perbedaan routing 2.3 Konsep Dasar Routing Routing adalah proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP. Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan. Data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan kecocokan entri–suatu entri yang menyatakan kepada router kemana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat dan benar. Ada 2 item yang harus dimasukan oleh tabel routing untuk mengirim paket data, diantaranya: Destination Address merupakan sebuah alamat pada jaringan yang dapat dijangkau oleh router Pointer to the Destination merupakan penunjuk yang akan memberitahukan bahwa jaringan atau network yang dituju dapat terhubung dengan router. Router akan menyesuaikan informasi yang terdapat pada tabel routing sebelum mengirimkan ke alamat tujuan sehingga tidak ada yang namanya salah sasaran dalam 9 mengirimkan paket data. Berikut adalah urutan pada tabel routing untuk menyesuaikan alamat tujuan: Host Address Subnet Group of Subnet Major Network Number Group of Major Network Numbers Default Address Routing Table Table routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari interfaces router yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa berkomunikasi. Routing table hanya memberikan informasi sedang routing algoritma yang menganalisa dan mengatur routing table. Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet yang terubung langsung dengan router tersebut. Router akan memberi rekomendasi jalur mana yang paling tepat untuk melewatkan paket data yang dikirim ke alamat tertentu sesuai dengan informasi yang terdapat pada tabel routing sehingga pada saat paket data telah dikirimkan atau diarahkan maka router akan melakukan pemeriksaan yang terdapat pada tabel routing dan router akan menentukan jalur mana yang paling sesuai dengan informasi yang ada. Informasi yang terdapat pada tabel routing dapat diperoleh secara static routing melalui perantara administrator dengan cara mengisi tabel routing secara manual ataupun secara dynamic routing menggunakan protokol routing, dimana setiap router yang berhubungan akan saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel routing. Jika data yang dikirimkan oleh pengirim ke alamat atau jaringan yang dituju tidak sesuai dengan entri diatas maka paket data yang telah dikirimkan oleh pengirim akan dibuang dan pengirim data akan diberikan pesan oleh router bahwa data yang dikirim telah di drop karena ketidaksesuain dan terjadi kesalahan pengalamatan pada address source pengirim. Tabel Routing pada umumnya berisi informasi tentang: Tabel routing (routing table) terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP Address. Berikut adalah field dari tabel routing IPv4. 1. Destination Dapat berupa alamat IPv4 atau prefix alamat IPv4. Dalam Windows, kolom ini dinamakan Network Destination dalam display perintah route print. 2. Network Mask Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat IPv4 dari nilai paket yang dikirim dari field destination. Pada windows, kolom ini dinamakan Netmask. 3. Next-Hop 10 Alamat IPv4 yang dilewati. Pada tabel router di Windows, kolom ini dinamakan Gateway. \ 4. Interface Interface jaringan yang digunakan untuk mengirim kembali paket IPv4. Dalam Windows, kolom ini berisi alamat IPv4 yang ditugaskan sebagai interface. 5. Metric Merupakan angka yang digunakan sebagai indikasi penggunaan route sehingga menjadi route yang terbaik di antara banyak route dengan tujuan yang sama bisa dipilih. Metric dapat menunjuk pada banyak links di jalan ke tujuan atau rute yang diinginkan untuk digunakan, tergantung banyak link. 11 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Rute ini, disebut dengan route dan informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain. Routing static adalah entri suatu route yang dilakukan oleh seorang administrator untuk mengatur jalur dari sebuah paket data. Routing dinamis adalah ketika routing protokol digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router. Routing dinamis adalah ketika routing protokol digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router. Contoh routing protokol: Routing Information Protocol (RIP), Interior Gateway Routing Protocol (IGRP), Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP), Open Shortest Path First (OSPF) 12 DAFTAR PUSTAKA Buku Ajar Modul 1Mikrotik Operating System Jaringan Komputer Buku Jaringan Komputer I Sritrusta Sukaridhoto, ST. Ph.D. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) – 2014 Modul Jaringan Komputer Suryadi syamsu STMIK AKBA 13