Uploaded by Tifani Nanda Soffa Amalia

Dunia Pertelevisian Indonesia Perlu Berobat

advertisement
Dunia Pertelevisian Indonesia Perlu Berobat
Oleh :Tifani
Indonesia perlu berbangga atas perkembangan dunia pertelevisian Indonesia yang semakin
maju pesat. Fakta ini dapat dibutikan dengan semakin banyaknya acara-acara variatif yang diproduksi
oleh pertelevisian Indonesia. Manfaat yang dapat diambil dari acara-acara yang ditayangkanpun
menjadi semakin banyak, dapat sebagai referensi, pengetahuan, maupun hiburan. Semakin
berkembangnya dunia pertelevisian ini pun tak dapat dipungkiri menimbulkan dampak yang cukup
besar bagi masyarakat kita. Dewasa ini tingkat ketergantungan masyarakat pada media massa dinilai
cukup tinggi terutama dalam menonton televisi, bahkan hasil survei Ac Nielsen menunjukan bahwa
menonton televisi merupakan aktivitas utama masyarakat yang seakan tidak dapat ditinggalkan.
Realitas ini membuktikan bawa televisi telah mengalienasi sseseorang dalam agenda settingnya.
Banyaknya stasiun tv swasta yang kian menjamur dalam dunia pertelevisian Indonesia
membuat persaingan untuk menggaet segmen pemirsa menjadi semakin ketat. Tak dapat dipungkiri
stasiun-stasiun tv tersebut bahkan terlihat hanya menjadikan masyarakat sebagai ladang untuk
menaikan rating dan tingkat popularitas. Terbukti dengan banyaknya acara-acara yang mengandung
dampak buruk bagi masyarakat itu sendiri. Salah satunya dengan tidak ada pengaturan rasio yang
tepat antara acara dewasa dengan anak-anak, bahkan apabila kita perhatikan sinetron saat ini seolah
merajai dunia pertelevisian Indonesia, sinetron yang ditayangkan pun banyak mengandung unsur
negatif terutama bagi anak-anak dibawah umur seperti kekerasan, kehidupan sekolah yang merusak
mentah-mentah citra anak sekolahan, serta adegan-adegan yang berbau seksualitaspun tak ayal
menjadi bumbu penyedap dari acara tersebut. Belum lagi kenetralan dari stasiun pemberitaan yang
patut dipertanyakan. Saat ini jelas sekali terlihat antara satu stasiun berita dengan stasiun berita yang
lain seolah saling serang.
Jelas, kondisi yang telah dipaparkan diatas bukan merupakan permasalahan yang dapat
dianggap remeh. Semakin lama bisa jadi dunia pertelevisian inilah yang akan menjadi bom waktu
dan menghancurkan bangsa ini dari berbagai sisi. Dapat kita saksikan sendiri bagaimana efek dari
tayangan televisi yang mulai mengoyak moral masyarakat, bahkan kasus terakhir yang terjadi
menyebabkan terlukanya persatuan dan kesatuan bangsa ini hanya karena masyarakat yang teradu
domba oleh pemberitaan-pemberitaan yang ditayangkan ditelevisi.
Peran pemerintah dalam dunia pertelevisian Indonesia
“mencerdaskan kehidupan bangsa” siapapun pasti sangat mengenal kalimat tersebut. Kalimat
ini merupakan salah satu dari cita-cita besar bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945. Dalam hal ini sudah merupakan keharusan bagi pemerintah untuk
memastikan seluruh fasilitas dan kegiatan dalam negara Indonesia merujuk pada cita-cita tersebut,
termasuk terkelolanya media masa dengan baik. Untuk itu peran pemerintah dalam memperketat
tayangan-tayangan yang bersifat pembodohan masyarakat sangat diperlukan. Terutama dalam
memfilter acara-acara tidak edukatif.
Pertelevisian Indonesia Butuh Berobat
Sebenarnya masalah penyimpangan yang ada dalam dunia pertevisian merupakan hal yang
sudah banyak diperbincangkan namun sampai saat ini tak ada satu langkahpun yang diambil untuk
mengobati penyakit-penyakit yang sesungguhnya sudah terdeteksi sedikit-demi sedikit. Jelas,
pertelevisian Indonesia butuh untuk segera diobati, entah itu dari segi tayangannya, perbandingan
yang tepat antara tayangan dewasa dengan tayangan anak-anakpun menjadi hal yang perlu dilakukan.
Jam penayangan yang tepat serta peninjauan ulang muatan dari acara yang akan ditampilkan menjadi
obat mujarab untuk memperbaiki citra pertelevisian Indonesia. Pengobatan –pengobatan ini perlu
disegerakan mengingat dampak buruk penyakit pertelevian Indonesia sudah semakin merambah. Tak
dapat disangkal kepedulian berbagai pihak baik masyarakat maupun pemerintah untuk mengambil
langkah cepat sangat diperlukan.
Tifani Nanda Soffa Amalia mahasiswa Pendidikan Ekonomi UNY
Download