Advokasi dalam K3 Likha Sari A., M.Soc.Sc Universitas Sebelas Maret Surakarta Definisi 1. 2. 3. 4. 5. Suatu tindakan yang ditujukan untuk mengubah kebijakan, kedudukan atau program dari segala tipe institusi. Mengajukan, mempertahankan atau merekomendasikan suatu gagasan di hadapan orang lain. Berbicara, menarik perhatian masyarakat tentang suatu masalah, dan mengarahkan pengambilan keputusan mencari solusi. Bekerja sama dengan orang atau organisasi lain untuk membuat perbedaan /perubahan Memasukkan suatu problem ke dalam agenda, mencari solusi mengenai problem tersebut dan membangun dukungan untuk bertindak menangani problem maupun solusinya 6. 7. 8. 9. 10. Bertujuan mengubah organisasi secara internal atau mengubah seluruh sistem. Dapat melibatkan berbagai aktivitas jangka pendek yang spesifik untuk mencapai pandangan tentang perubahan jangka panjang. Terdiri atas berbagai macam strategi yang diarahkan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan pada tingkat organisasi, lokal, provinsi, nasional dan internasional. Dapat menggunakan strategi meliputi mengadakan lobi, pemasaran kepada masyarakat, memberikan IEC, membentuk organisasi masyarakat, atau berbagai macam taktik lain. Keikutsertaan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Jadi,,,, pengertian ADVOKASI Upaya sistematis dan terorganisasi untuk melancarkan aksi. Dengan target terjadinya perubahan kebijakan, perilaku dan pelaksanaan. Melalui penggalangan dukungan berbagai stakeholders yang berpengaruh. Advokasi adalah Sains dan Seni, namun bila dirancang dengan sistematis dan benar hasil advokasi akan efektif dan baik Definisi Lain Suatu usaha sistematik & terorganisasir untuk mempengaruhi dan mendesak terjadinya perubahan dalam kebijakan publik secara bertahap maju & semakin baik Bukan revolusi, lebih merupakan suatu usaha perubahan sosial melalui semua saluran dan piranti demokrasi perwakilan, proses-proses politik & legislasi yang terdapat dalam sistem yang berlaku Meletakkan korban kebijakan sebagai subyek utama Boleh menjadi alat siapa saja yang ingin memperjuang kan perubahan kebijakan untuk tegaknya keadilan sosial Bermain dalam arena politik tanpa harus menjadi politisi Membutuhkan daya cipta dan imajinasi yang tinggi, terutama dalam kegiatan loby, kampanye, pengerahan aksi massa Proses KOMUNIKASI yang terencana untuk mendapat dukungan dan keputusan pemecah masalah Merupakan suatu ilmu & seni, dari sudut pandang keilmuan tidak ada formula baku KEBERHASILANNYA DIPEROLEH BILA DIRENCANAKAN SECARA SISTEMATIS ADVOKASI, SOSIALISASI, PEMBERDAYAAN DAN MOBILISASI ADVOKASI SOSIALISASI PEMBERDAYAAN MOBILISASI PEMBUAT KEBIJAKAN ORGANISASI/ TOKOH MASY ORGANISASI/ TOKOH MASY MASYARAKAT UMUM Kepedulian, Tindakan Pemahaman, Tindakan Kemampuan, Perilaku Tindakan, Kebersamaan DUKUNGAN KETERLIBATAN KEMANDIRIAN GERAKAN MASY. 8 Apakah Advokasi itu? Upaya/ proses yg bijak Untuk memperoleh dukungan Menggunakan informasi yg tepat Mengapa perlu advokasi K3? Proses Politik Komitmen thd Masalah K3 Pemahaman Masalah K3 Legislatif Eksekutif Kebijakan publik SK, Hukum/regulasi, Pajak, Harga, Investasi Cara Pandang thd K3 Tujuan Advokasi Adanya pemahaman/ kesadaran thd mslh Adanya tindak lanjut kegiatan Adanya Komitmen n dukungan: kebijakan, sumber daya, kemudahan, keikutsertaan Adanya tindakan nyata: solusi masalah Adanya ketertarikan u mengatasi mslh Adanya kemauan/ kpedulian (alternatif solusi) Tujuan Terciptanya perubahan kebijakan, peraturanperaturan, dukungan sumber daya, dll untuk memecahkan isu tertentu. Pelaku dan Sasaran Advokasi PELAKU • • • • • Pakar, pejabat yang berwenang, Perg. Tinggi, Media massa Swasta, Org. profesi Org. masy/agama, LSM Tokoh publik SYARAT • Peduli K3 Paham masalah • Berkemampuan • Dipercaya / Dihormati • Tidak tercela, SASARAN • • • • Pengambil keputusan, Pembuat kebijakan, Pembuat opini, Penyusun draft, SEPERTI : • Unsur Pemerintah, DPR/DPRD • Pengusaha, Penyandang Dana • Media massa • Org.profesi, Org.masy/agama, LSM • Tokoh publik, Klp. Potensial • Penentang/lawan, Meng- INFORMASI - kan Me- MOTIVASI Mem- BUJUK Ber- AKSI Dimana dan Kapan Advokasi? Tatanan formal : rapat, seminar, konferensi, semiloka, telekonferensi. Tatanan informal : pertemuan umum dan khusus, festival, event olah raga, di rumah, reuni, arisan, pertemuan keluarga dll. Secara langsung: komunikasi langsung dalam rapat, surat, email, telepon, fax, dll Secara tdk langsung: komunikasi melalui kolega, teman, keluarga, sekutu/kelompok Proses Advokasi Kata kunci : Pendekatan yang bijak (pas/sesuai, cara yang baik dan benar, sesuai sikon), Strategi : Membangun kepercayaan (Menyamakan persepsi, menjalin jaringan/ kemitraan/kerjasama dan mengembangkannya lebih lanjut) 18 Langkah pokok : Definisikan isu strategis Menentukan tujuan advokasi Mengembangkan pesan advokasi Penggalangan sumberdaya termasuk dana Mengembangkan rencana kerja Kerangka Isu Pilihan Kriteria untuk memilih isu-isu Isu tersebut mempengaruhi banyak orang Isu tsb mempunyai pengaruh yang besar terhadap program K3 Isu tersebut sesuai dengan misi/mandat organisasi anda Isu tersebut sesui dengan tujuan pembangunan berwawasan kesehatan Isu tersbut dapat dipertanggungjaawabkan dengan intervensi advokasi Isu tersbut dapat memobilasasi secara besar para mitra dan pihak berwenang lainnya Total nilai Nilai T S R Temukan masalah di sekitar anda yg perlu ADVOKASI 1. 2. 3. 4. 5. Masalah Tujuan Sasaran Pelaku Pesan Menentukan Tujuan Advokasi Realistis, artinya bisa dicapai bukan angan-angan Jelas dan dapat diukur Tentukan isu yang akan disampaikan Siapa sasaran yang akan diadvokasi Seberapa banyak perubahan yang diharapkan Berapa lama dan dimana advokasi dilakukan Mengembangkan pesan advokasi Perpaduan ilmu pengetahuan dan sosbud dan seni Berisi fakta dan data yang akurat Harus mampu membangkitkan emosi Harus mampu mempengaruhi para penentu kebijakan 7 Kriteria untuk pesan advokasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kembangkan satu isu/ide Buatlah pesan yang mudah, sederhana & jelas serta relevan Pesan dapat dipercaya (data dan fakta akurat) Tindakan yang dilakukan harus memberi keuntungan bagi penentu kebijakan Pesan harus konsisten Pesan harus menyentuh akal dan rasa, membangkitkan kebutuhan nyata Pesan harus mendorong penentu kebijakan untuk bertindak Membuat pesan advokasi yang efektif S = Statement/pernyataan E = Evidence/fakta E = Example/contoh yg menyentuh “A” = Advocacy action/tindakan advokasi 24 Contoh Isu Strategis 1. 2. 3. 4. 5. 5 dari 10 anak kekurangan gizi vit A/garam beryodium, mengancam kederdasan anak bangsa 43 juta anak Indonesia usia 0 – 14 th tinggal dengan Perokok. Merokok menyebabkan kematian karena kanker paru SETIAP 2 jam, ibu bersalin meninggal Tiap 5 menit seorang bayi meninggal Biaya penanggulangan penyakit yg disebabkan rokok memakan biaya 54,1 trilyun rupiah, sedangkan biaya Depkes hanya 2,913 trilyun rupiah/tahun Issu Strategis : 40% murid kelas VI SD di Kab A di daerah perbukitan tidak lulus ujian Tujuan umum : Angka kelulusan murid kelas VI SD di Kab A mencapai 85% di tahun 2009 Tujuan khusus: Meningkatnya cakupan konsumsi garam yodium di tatanan RT dan Sekolah Dasar di Kab A mencapai 90% di tahun 2006 Menyiapkan Bahan Advokasi Sesuai kelompok sasaran Memuat masalah & alternatif mengatasinya Meliputi 5 W dan 1 H KATA KUNCI : Bahan akurat, tepat, lengkap, menarik Memuat peran yg diharapkan dalam solusi masalah Pertimbangan waktu dan tempat Ada data pendukung, gambar/ bagan Dikemas menarik, ringkas, jelas, mengesankan Penggalangan Sumber Daya & Dana Kata kunci : Ilmu sapu lidi Kegiatannya : Ciptakan dan perluas jejaring Mobilisasi sumber daya Mengembangkan Rencana Kerja Kegiatan Tugas pokok dan Fungsi para pelaksana Jangka waktu/jadwal Sumber daya yang dibutuhkan Menyusun POA Hasil yg Diharapkan Adanya kedekatan Adanya kepercayaan Adanya kepedulian Dukungan : Kebijakan, Sumber-daya, Fasilitas/kemudahan, Keterlibatan langsung Indikator Keberhasilan Adanya SK, MOU, surat edaran, intruksi, himbauan, fatwa, kesepakatan/kebulatan tekad, naskah kerjasama bidang kesmas. Adanya peningkatan anggaran untuk kegiatan sikda, sistem pembiayaan, manajemen SDM, P2KT, manajemen strategik dari DPRD dan direalisasikan di APBD tahunan Adanya jadwal koordinasi (termasuk pertemuan reguler/teratur), pemantauan & penilaian antar DPRD dan Pemda Perubahan kebijakan, pelaksanaan dalam bidang kesehatan masyarakat Perbaikan status kesehatan masyarakat (jangka panjang) Persyaratan untuk Advokasi Dipercaya (credible) Layak (Feasible) Memenuhi Kebutuhan Masyarakat (Relevan) Penting (Urgen) Prioritas tinggi (Higher Priority) Siapa Sasaran Advokasi? • • Advokasi thd pihak-pihak utama • • Analisis Pemercaya (Stakeholders) Pengambil Keputusan Kelompok penentang/menolak Sekutu dan teman Masyarakat penerima manfaat • Ukuran (jumlah), lokasi, jenis kelamin • Pengetahuan ttg. masalah/isu advokasi • Saluran untuk mencapai pengambilan keputusan • Keahlian2 khusus • Political standing pengambil keptusan atas masalah2 • Apakah pengambil keputusan mendukung • pemecahan isu Bagan Advokasi Terpadu Pemantauan/Monitoring -Kumpulkan data / info kebijakan -Analisis Kebijakan Persiapan & Pelaksanaan Identifikasi Stakeholders/ Mitra Bentuk Jejaring Inti Pengaruhi Pembuat & Pelaksana Kebijakan Pilih Isyu Strategis, Kemas semenarik mungkin Perencanaan Strategis Evaluasi/Penilaian -Lobbi -Negosiasi -Presentasi -Petisi-resolusi -Lancarkan tekanan. Perubahan Kebijakan Publik Pengaruhi Pembuat Opini & Media Massa -Mobilisasi -Seminar -Kampanye -Penggunaan Media: siaran, jajak pendapat, debat Teknik dan Kiat Advokasi • • • • • • • • • Lobbi politik Negosiasi Dialog Seminar/presentasi Debat Mobilisasi massa Petisi/resolusi Pengembangan kelompok peduli Penggunaan Media Massa Isu-isu yang perlu perubahan • • • • • • • • Pembatasan penjualan alkohol Rokok ? Tidak dijual batangan, tdk dijual di sembarang tempat, naikkan cukai… dll Pornografi ??? Penculikan ??? Kondom jangan dijual bebas???Penerima jamkesmas penilaian belum tepat Perlindungan TKI Penjualan borax formalin, kendalikan Unsur- Unsur Pokok Advokasi Pengumpul Dana Evaluasi Pelaksanaan Koalisi Advokasi Pesan Tujuan Data Sasaran Advokasi Memilih Tujuan Advokasi Masalah mungkin sangat kompleks Agar tujuan advokasi berhasil, tujuan umum harus dipersempit sampai pada tujuan Advokasi yang didasarkan jawaban thd pertanyaan : Dapatkah masalah ini mengajak berbagai kelompok bersama-sama membentuk koalisi yang kuat? Apakah tujuan mungkin tercapai? Apakah tujuan benar-benar menangani masalah? Menggunakan Data dan Penelitian u Advokasi Data dan hasil penelitian penting untuk membuat keputusan masalah apa yang ditangani, identifikasi solusi dan tujuan yang realistis Data digunakan untuk mendukung argumentasi. Mengidentifikasi Sasaran Advokasi Orang-orang yang memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan Orang-orang yang mempengaruhi pengambil keputusan (penasehat, orang tua yang berpengaruh, media, dll) Siapa mereka… bagaimana mereka…? Mengembangkan dan Menyampaikan Pesan Advokasi Apa interest dari masing-masing sasaran, kembangkan pesan dari hal tersebut. Dukung dengan data : Berapa banyak orang yang mengalami masalah, Seberapa gawat masalahnya. Membentuk Koalisi Sejumlah orang dan organisasi dapat memberikan kekuatan, membentuk jaminan keamanan dan dukungan politik. Sekelompok organisasi yang bekerjasama dengan cara terkoordinasi menuju ke arah tujuan bersama. Membangun Jaringan Advokasi Siapakah yang akan masuk ke dalam jaringan Anda? Bagaimana Anda menemui anggota jaringan yang sama? Bagaimana membuat mereka tertarik pada tujuan Advokasi Anda? Bagaimana mereka dapat membantu Anda? KOALISI Jenis – jenis Koalisi Permanen/Sementara Formal/Informal Geografis Beragam persoalan/persoalan tunggal Membentuk Koalisi Adakan rapat terbuka Adakan rapat koalisi hanya untuk undangan saja Koalisi Efektif • • • • • • • Selalu adakan kontak dengan anggota koalisi kunci Kenali semua anggota dengan baik. Capai kesepakatan utk tujuan jangka pendek dan panjang Libatkan anggota koalisi yang kuat dalam semua pengambilan keputusan. Rapat koalisi singkat dengan jadwal teratur. Kembangkan sub kelompok dengan strategi utk melakukan tugas yg spesifik Jangan menghindari persoalan yang menimbulkan kesulitan. Keuntungan Koalisi • • • • • • • • Memperluas basis dukungan Memberikan keamanan bagi usaha advokasi Memperbesar sumber daya yang ada Meningkatkan sumber daya finansial dan program untuk kampanye sosial Menambah kredibilitas Membantu mengembangkan kepemimpinan baru Membantu jaringan individu dan organisasi Memperluas ruang lingkup kerja Kerugian Koalisi • • • • • Membuat kita menyimpang dari pekerjaan, mengerjakan pekerjaan lain. Perlu kompromi posisi Mungkin perlu mengalah pada organisasi yang lebih kuat. Mungkin tidak selalu mendapat kepercayaan atas kerja. Jika koalisi terpecah membahayakan advokasi. Undang orang-orang dan organisasi yang concern dengan isu yang diangkat untuk membentuk koalisi. Presentasi Efektif dalam Advokasi Membuat Presentasi Yang Persuasif Sesuaikan presentasi dengan waktu yang tersedia (bagi seorang tokoh penting/pejabat mungkin hanya punya kesempatan 5 menit) Pesan apa yang disampaikan dan bagaimana cara menyampaikannya Mengapa Presentasi harus dipersiapkan? Bertemu dengan para pembuat keputusan atau sasaran advokasi yang penting adalah bila kesempatan yang harus dimanfaatkan… jangan disia-siakan Presentasi yang efektif… memukau… menginspirasi memerlukan persiapan yang matang Pentingnya Hubungan Baik Tawarkan untuk membantu dengan kasus-kasus atau persoalan yang menarik perhatian mereka (dan yang tidak bertentangan dengan kepentingan Anda) Carilah jalan bagaimana Anda dapat membantu mereka menyelesaikan tugasnya. Jadilah sumber informasi yang pantas dipercaya dan dapat dipercaya. Hendaklah bersikap suka bergaul, kembangkan persahabatan pribadi jika dapat Hendaklah secara teratur menghubungi dan bersikap sabar. Untuk menciptakan hubungan yang baik perlu waktu Teknik Presentasi yang Persuasif: PERSIAPAN Buat “jalan masuk” bagaimana berkontak dengan sasaran Jadwalkan kegiatan presentasi Kirim surat undangan dan tindak lanjuti dengan telepon ketauhilah contact person yang tepat. Undang berkunjung ke proyek kita Sampaikan undangan melalui teman yang berpengaruh Siapkan presentasi yang efektif dan persuasif Teknik Presentasi yang Persuasif 1. 2. 3. 4. Kenali sasaran Advokasi Anda (argumen apa yg dapat mempengaruhinya) Fokuskan pada pesan Anda – jangan minta sasaran advokasi melakukan lebih dari 1 hal setiap kali bertemu, kecuali sasaran sangat mendukung ide Anda. (gambargrafis sederhana akan mendukung) Perhatikan penyampaian pesan (siapa yang presentasi, waktu, bentuk) Berlatihlah, praktikkan bersama teman2 Anda Petunjuk tentang penyelenggaraan pertemuan Bukalah dengan memuji pembuat keputusan atas dukungannya (pada masa lalu atau sekarang) Siapa yang akan mengemukakan butir rapat yang mana. Kemukakan yang paling penting dulu. Berilah waktu jeda pembuat kebijakan berbicara, jangan mendominasi. Jika pembicaraan menyimpang, interupsi dengan sopan, reframing. Petujuk tentang penyelenggaraan pertemuan Jika sasaran advokasi bersikap melawan, bukalah rapat dengan menunjukkan kepentingan bersama. Luwes Jika tidak dapat menjawab pertanyaan, katakanlah anda akan menjelaskan lain kali (tentukan waktunya, dan tepatilah) Pada akhir rapat nyatakanlah apa yang Anda pahami tentang apa yg dikatakan pembuat keputusan. Tindak lanjuti dengan surat ucapan terima kasih pada pembuat keputusan, dengan menyatakan kembali kedudukannya dan apa yg Anda ketahui akan dilakukan olehnya. Mengumpulkan dana Advokasi Aturan emas pengumpulan dana : “KUMPULKAN DANA LEBIH DARIPADA YANG ANDA KELUARKAN” Metode-metode pengumpulan dana : Minta iuran dari anggota atau organisasi Ajukan permintaan sumbangan dalam segala bentuk Kegiatan pengumpulan dana : dinner, konser, festival, nonton film, piknik, dll Pelihara sumbangan individual yang besar. Donasi dari korporasi (perusahaan) Jual barang : karya seni, kerajinan, merchandise, dll Cari sumbangan dari donatur internasional Menangkan tender deri pemerintah nasional dan lokal Berpromosi dengan hadiah hari raya Jual/lelang barang dan jasa hasil dari donasi. Kocok hadiah yang diberikan. Jual ruang iklan di dalam berita, selebaran atau publikasi lain. Donasi Uang Tenaga Donasi berbagai macam (peralatan, ruang kantor, kebutuhan kantor, dsb) Tenaga ahli (bantuan teknis dan program) Dukungan administrasi Ruang rapat dan kegiatan Pemberi Dana Potensial Individu Perusahaan sektor swasta (termasuk yang multinasional) Badan filantropi / donor dan yayasan Inisiatif yang disponsori pemerintah Pemberi Dana sebagai Sasaran Advokasi Anda Teliti kepentingan khusus dan preferensi pemberi dana Hal-hal yang dilihat oleh pemberi dana : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Usaha organisasi yang dikelola dengan baik dan efisien Stabilitas keuangan Contoh program yang berhasil Strategi yang baik dan kemungkinan yang layak untuk mencapai tujuan umum Apa yang membedakan pekerjaan Anda dengan organisasi lain di bidang yang sama. Alasan mengapa pekerjaan itu penting dan diperlukan Apa yang sudah diselesaikan dari sumbangan yang mereka berikan sebelumnya. Informasi tentang riwayat pekerjaan Anda sendiri dan anggota Anda dan keberhasilan di dalam organisasi lain Anjuran umum dalam pengumpulan dana Cari keterangan donor itu telah mendanai organisasi macam apa pada masa lalu, berapa biasanya mereka memberikan dana, apakah kepentingan mereka saat ini. Berhati-hatilah untuk tidak menerima donasi, sumbangan atau kontrak untuk kegiatan yang tidak cocok dengan tujuan Anda Ingatlah bahwa semua pemberi dana, khususnya yayasan, memiliki agenda programatis dan ideologisnya sendiri cari yg cocok dengan gagasan Anda Hindari ketergantungan pada beberapa sumber. Angkat seseorang yang cakap untuk mengetuai usaha pendanaan. “Hubungan” merupakan kunci. Ajukan untuk proyek khusus. Mintalah kepada anggota untuk memberikan sumbangan. Jika bentuk penggalangan dana seperti makan malam… tarik karcis lebih tinggi (tapi wajar) daripada harga makan malam itu sendiri. Anggaran harus termasuk : Biaya tambahan (LCD, ruang kantor, peralatan, persediaan barang, kertas, telepon, faks, benda pos, dsb) Biaya lain-lain (tak terduga) Gaji/tunjangan untuk staf, jika diterapkan Program dan kegiatan (konferensi, briefing, makan siang, dsb) Mencetak dan mendistribusikan dokumen khusus (brosur, untuk pers, dsb) Pengumpulan dana (kegiatan, barang-barang promosi, dokumen, dsb) Lain-lain. PELAKSANA ADVOKASI Persyaratan : Latar belakang Pendidikan dan Ketrampilan Pengalaman dan latar belakang akademik Pengalaman kerja di bidang kesehatan Berpengalaman dalam organisasi atau memobilisasi kelompok Mampu menulis pidato atau artikel Berpengalaman bekerja dengan media Berorientasi pada penelitian PELAKSANA ADVOKASI Persyaratan : Kualitas pribadi Fasih berbicara dan mampu menjadi pendengar/pembicara yang baik Senang bekerja dengan berbagai tingkatan masyarakat Bersedia untuk dilatih dan terbuka bagi peningkatan profesional. Terimakasih BRAINSTORMING Likha Sari A, M.Soc.Sc Universitas Sebelas Maret Surakar ta Brainstorming . Penggalian Ide Dari mana datangnya ide? Apakah pernah mengalami kesulitan menulis pesan ketika chat dengan orang? Mengapa terjadi demikian? Setiap orang memiliki ide • Peka • Kritis • Kreatif • Inovatif • Advokatif BRAINSTORMING • Ketika ada permasalahan yg memerlukan solusi cemerlang/saat merencanakan ide kegiatan yg menarik, teknik brainstorming sangat efektif digunakan. • Brainstorming adalah suatu teknik kreativitas kelompok dg kelompok yg mencoba mencari solusi untuk masalah yg spesifik dengan mengumpulkan daftar ide spontan yg disumbangkan oleh para anggotanya. • Dipopulerkan oleh Alex Osborn Faickney pada tahun 1953 melalui buku Applied Imagination. • Osborn tidak hanya mengusulkan metode brainstorming, tetapi juga mendirikan aturan efektif untuk hosting sesi brainstorming • Brainstorming telah mjd teknik berkelompok yang populer & telah menimbulkan perhatian di kalangan akademisi. • Beberapa studi dilakukan untuk menguji postulasi Osborn brainstorming yang lebih efektif daripada individu yang bekerja sendiri dalam menghasilkan ide-ide. • Beberapa peneliti telah menyimpulkan bahwa pernyataan tersebut palsu (brainstorming tidak efektif), sementara yang lain ditemukan kelemahan dalam penelitian dan menetapkan bahwa hasilnya tidak meyakinkan. • Selain itu, para peneliti telah membuat modifikasi atau variasi brainstorming yang diusulkan dlm upaya untuk meningkatkan produktivitas brainstorming. • Namun, tidak ada bukti empiris yang menunjukkan bahwa variasi lebih efektif dibandingkan dengan teknik asli. Alasan dilakukan Brainstorming 1. Penggunaan brainstorming adalah untuk menjaring sebanyak mungkin ide-ide alternatif yang dapat dipertimbangkan guna pengambilan keputusan. 2. Mengidentifikasi masalah yang akan diselesaikan 3. Mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah 4. Mengidentifikasi faktor penyebab suatu permasalahan 5. Mengidentifikasi pertanyaan untuk kuisioner Langkah-langkah Penggabungan Ide 1. Mulailah dari masalah yang harus diselidiki. Buat ide tersebut dengan jelas. 2. Temukan sebanyak-banyaknya solusi dan jawaban atas masalah tersebut. 3. Hilangkan ide-ide yang duplikat, dan tidak relevan 4. Pilih beberapa (kira-kira lima atau enam) ide paling Anda sukai. 5. Beri skor setiap ide. Pemantik Ide: 1. Pengalaman pribadi/ orang lain 2. Teori 3. Berita Pengalaman Pribadi Kegiatan sehari – hari 1. Bangun tidur 2. Mandi 3. Berpakaian 4. Memakai sepatu 5. Perjalanan menggunakan kendaraan Teori Harga Permintaan= Penawaran Berita • BPN Kini Maknai People Power tapi Konstitutional: Lewat MK • Real Count KPU 14%: Jokowi-Amin 54,91% PrabowoSandi 45,09% • QC Menangkan Jokowi, Waketum PAN: People Have Spoken • BPN Setuju Rekonsiliasi: Prabowo-Jokowi Sahabat, Gandengan Usai Lebaran Aturan Pokok dalam Brainstorming 1. Ide Tanpa Batas • Semua pendapat diterima. • Tak ada yang boleh mengkritik, menyanggah atau melewatkan satu ide pun. Segila apapun ide itu, entah logis atau tidak logis, semua diterima. • Jangan biarkan satu orangpun ragu untuk mengungkapkan setiap ide yang terlintas di kepala mereka. Siapa tahu solusi jitu yang dicari berawal dari sebuah ide yang dianggap aneh atau tak masuk akal 2. Batasi Waktu • Waktu yang terbatas akan membuat pikiran bekerja lebih keras. • Batasi proses brainstorming dengan singkat, sekitar 10 sampai 20 menit. • Pastikan brainstorming dimulai dan diakhiri tepat waktu. Singkatnya waktu juga penting untuk mengurangi candaan yang tidak perlu, meskipun tidak dilarang. Karena ide cemerlang kadang keluar saat kita mencari ide yang konyol untuk bercanda. 3. Catat • Yang tak boleh tertinggal dalam brainstorming adalah satu orang yang cukup cekatan untuk mencatat semuanya. • Semua usulan yang masuk wajib dicatat. Lebih baik jika catatan dibuat dengan model “mind maping” sehingga pada akhirnya mudah di riview dan diambil kesimpulan. • Jangan ragu untuk mencatat dengan alat yang paling kamu anggap efektif. Misalnya white board, lembaran kertas kecil, notebook, atau bahkan merekamnya. 4. Utamakan Kuantitas, Bukan Kualitas • Tujuan utama brainstorming adalah mencari ide sebanyak mungkin. • Jangan berhenti sejenak untuk melihat dan menilai ide-ide yang telah terkumpul. • Prinsipnya, semakin banyak ide yang masuk, semakin besar kemungkinan salah satu dari ide-ide itu adalah solusi yang paling cemerlang. 5. Gunakan Kedua Belah Otak • Orang yang sedang berpikir serius biasanya hanya menggunaka otak kiri. • Di sisi lain, ide kreatif memerlukan otak kanan kita. Itulah pentingnya tak ada larangan untuk bercanda, asal porsinya tak terlalu banyak. • Cara mencatat ide yang terkumpul dengan pena berwarna dan format menarik juga merangsang kerja otak kanan kita. 6. Have Fun • Sangat penting membuat suasana saat brainstorming tetap menyenangkan. • Makanya seorang pemimpin diskusi harus mampu mengawali diskusi dengan sesuatu yang membuat suasana menyenangkan. 7. Jangan Terlewatkan • Seaneh apapun ide itu, sekalipun seperti tak ada hubungannya dengan masalah yang dibahas, jika memang terlintas di pikiran jangan sampai tidak disampaikan. • Keragu-raguan untuk mengungkapkan ide yang terlintas akan beresiko membuat ide bagus terlewatkan. Kesimpulan • Prinsip brainstorming seperti memilih mangga terbaik. Semakin banyak mangga dihadapan kita, semakin besar kemungkinan kita menemukan mangga dengan kualitas terbaik. • Group problem solving/menyelesaikan masalah bersamasama akan sangat efektif jika kita memperhatikan 7 aturan brainstorming di atas. • Brainstorming adalah metode interaksi berkelompok yang populer dalam bidang pendidikan dan bisnis. • Meskipun telah ada argumen tentang produktivitasnya, brainstorming masih merupakan metode yang banyak digunakan dimasa mendatang dengan solusi yang kreatif. • Metode ini masih menjadi area penelitian dan perbaikan atau variasinya yang masih dalam proses pengembangan ROLEPLAY TOPIK Taman Kota di Surakarta Persiapan Brainstorming 1. Siapkan satu orang sebagai pencatat 2. Siapkan satu orang sebagai penghitung waktu 3. Waktu yang diberikan 15 menit 4. Keluarkan semua ide dalam pikiran, jangan ragu untuk mengucapkan, dan dicatat. 5. Tidak boleh saling mengkritik, membaca ide sebelumnya, berkomentar, berbicara, apalagi menertawakan ide orang lain. 6. Fokus untuk mendapatkan ide baru sesuai topik Menggali Ide Produk ^Televisi Masa Depan^ • Televisi adalah perangkat elektronik untuk menangkap siaran informasi kedalam bentuk multimedia suara dan gambar. • Perangkat fisik berupa sebuah mesin yang berisi perangkat untuk menangkap gelombang siaran, memprosesnya kemudian ditampilkan. • Biasanya dilengkapi remote control untuk mengubahubah setting tampilan. Menggali ide produk ^Ponsel^ • Ponsel adalah perangkat komunikasi mobile menggunakan gelombang mikro dengan frekuensi tertentu. • Bentuknya seukuran dompet, dapat dimasukkan ke saku dan dibawa kemana saja. • Bisa digunakan selama masih dalam jangkauan whitespot. • Bisa digunakan untuk berkomunikasi suara, gambar dan data (internet). • Saat ini sudah terintegrasi dengan radio, kamera, MP3 player, video player. Menggali ide ^PT masa depan^ • Tempat belajar mahasiswa untuk mepelajari ilmu pengetahuan • Yang pelajari : hardskill (keterampilan sesuai profesi) dan softskill (kemandirian, kepemimpinan, sosial, berorganisasi, dll) • Umumnya dilaksanakan di satu tempat yang sudah ditetapkan. • Saat ini ada yang sudah menggunakan sistem e-learning untuk pembelajaran jarak jauh. TERIMAKASIH Komunikasi Verbal dan Non Verbal [Komunikasi K3] Likha Sari A., M.Soc.Sc Universitas Sebelas Maret Komunikasi Verbal Komunikasi dengan menggunakan simbolsimbol verbal (bahasa) Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif Kasus: saat ini lebih dari 10.000 bahasa dan dialek yang digunakan umat manusia di dunia PESAN VERBAL : semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Sistem kode verbal : BAHASA Bahasa: Seperangkat simbol.. Ada aturan untuk mengkombinasikan simbol tersebut.. Digunakan dan dipahami suatu komunitas. Pesan verbal adalah sarana utama menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita. Bila komunikasi melibatkan orang yang berbeda budaya maka akan banyak pengalaman yang berbeda dan konsekuensinya proses abstraksi akan menyulitkan. Menurut Larry L.Barker, bahasa memiliki 3 fungsi : Penamaan (labeling) Usaha mengidentifikasi objek, tindakan atau orang 2. Interaksi Berbagi gagasan dan emosi yg dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan/kebingungan. 3. Transmisi informasi Bahasa menjadi alat tukar informasi, lintas waktu (masa lalu, masa kini dan masa depan). 1. Setiap bahasa memiliki aturan-aturan: 1. 2. 3. 4. FONOLOGI: pengetahuan tentang bunyibunyi dalam bahasa SEMANTIK: pengetahuan tentang arti kata atau gabungan kata-kata SINTAKSIS: pengetahuan tentang cara pembentukan kalimat. PRAGMATIS: cara bagaimna bahasa digunakan 3 Fungsi Bahasa Mengenal dunia sekita kita Berhubungan dengan orang lain Menciptakan koherensi dalam kehidupan kita Keterbatasan Bahasa Jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual Kata-kata mengandung bias budaya Pencampuradukkan fakta, penafsiran dan penilaian. Casandra L Book mengemukakan agar komunikasi berhasil al: 3 Faktor Psikologi yang mendasari salah penafsiran pesan Selective atttention, cenderung berkomunikasi jika dikehendaki saja. Selective perception, menafsirkan isi komunikasi sesuai prakonsepsi yang dimiliki sebelumnya, berpikir stereotipe Selective retention, komunikan cenderung hanya mengingat apa yang merek ingin untuk diingat. 4 hal dalam Komunikasi Efektif Kemampuan mengamati dan menganalisis persoalan Kemampuan menarik perhatian Kemampuan mempengaruhi pendapat Kemampuan menjalin hubungan dan suasana saling mempercayai High context-Low context culture Low context culture (budaya konteks rendah): Pesan verbal dan eksplisit, gaya berbicara langsung, lugas, berterus terang. High context culture (budaya konteks tinggi): Kebanyakan pesan implisit, tidak langsung dan tidak terus terang. Sifat komunikasinya tahan lama, lamban berubah, dan mengikat kelompok yang menggunakannya. -pernyataan verbal bertentangan dengan non verbal Contoh high context culture : Ya bukan berarti menerima/setuju melainkan. Saya tidak tahu atau saya tidak setuju Ajakan makan : “aduh sudah tadi” / “terimakasih, masih kenyang” (harapan akan diajak lagi oleh Tuan rumahnya) Apabila seseorang mau meminjam uang, maka ia akan terlebih dahulu basa basi menanyakan kabar, kemudian dgn malu menyatakan maksud kedatangannya. LAMBANG KOMUNIKASI Tanda-tanda yang mengandung arti yang digunakan komunikator untuk mengubah pesan yang abstrak menjadi konkrit dalam upaya menwujudkan motif komunikasi UMUM KHUSUS NONVERBAL Suara Mimik Gerak – gerik Sentuhan Proksemik (ruang dan jarak) Nada Gambar Warna VERBAL Bhs Lisan Bhs Tulisan Bahasa Prokem Lisan & Tulisan Contoh: Doi = Dia Bokap = Bapak Komunikasi Non Verbal Komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol non verbal Sebagian aktivitas komunikasi individu menggunakan simbol-simbol non verbal Semua isyarat yang bukan kata-kata. Komunikasi non verbal lebih dahulu muncul daripada komunikasi verbal. Bayi-usia 18 bulan kita bergantung pada sentuhan, senyuman, pandangan mata, dsb.. Orang yang terampil membaca pesan non verbal orang lain disebut intuitif, yang terampil mengirimkannya ekspresif. Isyarat non verbal tdk universal namun terikat oleh budaya dan sangat sedikit yang merupakan bawaan. Komunikasi Non Verbal berfungsi: 1. Menentukan makna dalam komunikasi interpersonal 2. Mengapresiasi perasaan dan emosi 3. Mengefisiensikan pesan verbal 4. Sarana sugesti yang efektif Komunikasi Non Verbal 5. Mengulangi perilaku verbal 6. Menggantikan perilaku verbal 7. Meregulasi pesan verbal 8. Membantah/ bertentangan dengan perilaku verbal Contoh non verbal Apa Makna Sentuhan? APA MAKNA PELUKAN ANTAR LELAKI Mana yg dipercaya? Verbal? Non Verbal? Encoding Proses di dalam diri komunikator dimana akal budi manusia bekerja untuk memilih satu atau lebih Lambang Komunikasi yang dapat mewujudkan pesan yang abstrak menjadi konkrit Kode = Sandi = Simbol = Lambang Kode Balok UV ST AB CD WX EF YZ GH IJ KL MN OP QR Decoding Proses di dalam diri komunikan dimana akal budi manusia bekerja untuk mengurai Lambang Komunikasi kembali pada kandungan pesannya Kasus Mampukah Anda mendecode lambang di bawah ini? AB CD EF GH IJ KL MN OP QR ST UV WX YZ Transmitting Proses pengiriman Lambang Komunikasi dari komunikator kepada komunikan Komunikator Perjalanan Pesan dalam bentuk LK Komunikan Receiving Proses penerimaan Lambang Komunikasi pada sisi komunikan Interpreting Proses pemaknaan pesan 1. Dalam Diri Komunikator Sopir Taxi melihat saya berlenggang mengayun langkah memaknai sebagai panggilan dan berkata, “Taxi, Pak?” Dian Nitami mengenang keindahan yang pernah menyentuh inderanya mengambil alat tulis dan menulis, Anda membaca iklan FK UNS mengangkat telepon, dan bertanya, “Bisa dapat info lebih jauh tentang FK UNS?” Saya 2. berkunjung ke rumah Anda 3 jam ngobrol gak disuguh minum dan berkata, “Wah, di sini lagi kemarau, ya?” Dalam Diri Komunikan Anda mendengar ucapan saya, dan berkata, “Iya, udah 4 bulan gak ujan!!!” Denotatif MAKNA PESAN Konotatif Makna Kata Kata-kata mempunyai makna ≠ kitalah yang memberi makna pada kata Apakah makna “saya sakit kepala” Makna : 1. Denotatif 1. Makna yang sebenarnya 2. Konotatif 1. Makna diluar rujukan objektifnya, bersifat subjektif dan emosional drpd makna denotatif LK tidak punya makna, kitalah yang memberi makna pada LK Seorang anak kecil dibiasakan ibunya mengatakan “menyanyi” bila ingin buang air kecil agar tamu tidak terganggu jika si anak ingin buang air kecil saat ada tamu. Suatu hari si anak menginap di rumah neneknya. Menjelang tidur, ia ingin buang air kecil. “Nek, Adi ingin nyanyi!” katanya. “Ah, bagus, mari sini di kuping Nenek,” jawab nenek sambil tiduran, memiringkan tubuh, memejamkan matanya. Teori Segitiga Makna Lambang/Simbol Pikiran pemakai Obyek Kasus: Bahasa Dareah vs. Bahasa Daerah Co Batak dan Ce Sunda bertemu di angkot. Co sok akrab berkata, “Biar saya yang bayar, Neng” Ce tidak bisa menolak. “Terimakasih, Kang.” katanya. Cowok menawab,“Bujur kembali”. Ce marah, “Nih, nih ambil uangmu!!!!” Siswa kelas 6 SD suku Sunda menangis sepulang sekolah pada hari pertamanya di Banjarmasin. “Kenapa kamu?” tanya ibunya. Putri menjawab, “Tadi di sekolah pelajaran berhitung dan ibu guru menyuruh saya menjawab pertanyaan. Saya sudah menjawab benar, tapi ibu guru bilang, “Kamu bujur!, Kamu bujur!” Bujur Sunda : pantat Batak (karo) : terima kasih Banjarmasin : benar Kasus: Bhs Daerah vs Bhs Indonesia Seorang wanita menikahi lelaki padang. Saat berbulan madu, mereka mengendarai mobil, dan isteri bertanya,“Mas, capek?” Suami langsung tancap gas. Tak lama, isteri kembali bertanya, “Mas, capek?” Suami mengemudi semakin kencang.“Mas, capek?” isteri kembali bertanya. Suami akhirnya marah, “Ini kan sudah capek, mau tabrakan kamu!!!!” Kasus: Bhs Indonesia vs Bhs Malaysia Rombongan peserta konferensi Indonesia tiba di Malaysia. Sesampainya di hotel, terdapat pesan berbunyi, “Seluruh peserta dijemput ke tempat panitia pukul 20:00” Tepat pukul 20:00 rombongan Indonesia siap di lobby hotel. Hingga pukul 21:00 jemputan belum juga datang. Salah seorang peserta menelepon panitia menanyakan keterlambatan itu. Seusai menelepon, orang itu tertawa terus, membingungkan peserta lain. Ia menjelaskan bahwa mereka semua yang salah. Dalam bahasa Malaysia, dijemput berarti diundang. Kasus: Antarnegara Gadis Jerman (GR) makan siang di sebuah hotel di Bali, bertemu pria Prancis (PR). Keduanya saling menyapa dengan senyum. Ketika pelayan menyuguhkan makanan, PR mengangkat gelas dan berkata, “Bon apetit.” GR tidak mengerti ucapan itu dan menjawab “Ginzberg.” Makan malam, keduanya kembali bertemu. PR kembali mengangkat gelasnya dan berkata, “Bon apetit,” yang dijawab GR, “Ginzberg.” Pelayan memperhatikan itu. Setelah makan malam, ia mengajak GR ke pojok dan memberi tahu bahwa PR bukan menanyakan namanya, melainkan mengucapkan selamat makan. Esok paginya, GR sengaja sarapan dekat PR untuk memperbaiki kekeliruannya. GR mengambil inistiatif, mengangkat gelas, dan berkata, “Bon apetit” dan dijawab dengan bangga oleh PR, “Ginsberg!” Perbedaan pokok komunikasi verbal dan non verbal 1. 2. 3. Perilaku verbal adalah saluran tunggal (berasal dari 1 sumber), non verbal bersifat multisaluran (dilihat, didengar, dirasakan,dsb) Pesan verbal terpisah-pisah, pesan non verbal berkesinambungan (baik disengaja maupun tidak disengaja) Komunikasi non verbal mengandung lebih banyak muatan emosional (pernyataan perasaan) daripada komunikasi verbal. Klasifikasi pesan non verbal • • • • • Bahasa tubuh : isyarat tangan; gerakan kepala; postur tubuh dan posisi kaki; ekspresi wajah dan tatapan mata. Sentuhan Parabahasa : kecepatan berbicara, nada, volume suara, tawa, gumaman, dsb.. Penampilan fisik : busana dan karakteristik fisik. Warna Terimakasih Media dalam Komunikasi [Komunikasi K3] Likha Sari A., M.Soc.Sc Universitas Sebelas Maret 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Tujuan komunikasi Peranan media sensori Komunikasi menurut John Fiske Media komunikasi Karakteristik media komunikasi Fungsi media komunikasi Jenis media komunikasi Karakteristik Media tradisional Tujuan Media Komunikasi 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengajarkan ketrampilan dalam membaca menulis berbagai hal dalam kesehatan Meningkatkan aspirasi dibidang kesehatan Menyebarluaskan informasi dibidang kesehatan Sumberdaya pengetahuan dalam kesehatan Berpartisipasi dalam keputusan yang berkaitan dengan kesehatan Membentuk perilaku hidup sehat dari statis ke dinamis Peranan Media Sensori Peranan media sensori adalah untuk mengirimkan dan menerima pesan yang menghasilkan dampak tertentu yang dirasakan manusia. Media sensoris adalah panca indra, meliputi ; penglihatan,pendengaran,peraba,penciuman,per asa. Media Komunikasi menurut John Fiske Presentational media – Tampilan wajah, suara, komunikasi tubuh Representational media – tulisan, gambar, fotografi, musik Mechanical media – radio, televisi , surat kabar Media Komunikasi Media komunikasi adalah sebuah alat yang digunakan seseorang dalam menyampaikan pesan kepada komunikan Meliputi surat kabar, majalah, radio, iklan, film, televisi, internet dan lain lain Karakteristik Surat Kabar dan Majalah 1. 2. 3. 4. 5. 6. Terbit secara teratur Berbentuk komoditi Isi pesan formal dan informal Berfungsi sesuai dengan iklim publik Audiens adalah masyarakat rural , urban dan kosmopolitan Relatif lebih bebas Karakteristik Film 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Teknologi audio visual Ditampilkan untuk publik Daya tarik universal dan meluas Dikuasai oleh gambaran fiksi Karakter internasional Regulasi ditentukan oleh publik Karakter ideologis sangat kuat Karakteristik Radio dan Televisi 1. 2. 3. 4. 5. 6. Menjangkau audiens yang luas Tampilan pesan dalam audio visual Teknologi dan organisasi pengelola yang kompleks Berorientasi pada karakter publik Karakter nasional dan internasional Isi media sangat bervariasi Karakteristik Musik Rekaman 1. 2. 3. Teknologi pengganda pesan yang serempak Rekaman untuk disebarluaskan Cocok untuk sasaran anak muda Karakteristik Telematik 1. 2. 3. 4. Teknologi berbasis komputer Potensial untuk interaktif Fungsi pribadi dan publik Regulasi untuk mengaturnya rendah Perubahan Media Komunikasi 1. 2. Sumber Informasi Beragam Dampak terhadap Masyarakat Jenis-Jenis Media Komunikasi Media Antarpribadi Media Kelompok Menurut Karakteristik (Hafied Cangara) Media Publik Media Massa Media Antarpribadi Untuk hubungan perorangan Media yg digunakan kurir (utusan), surat dan telepon Media Kelompok Aktivitas komunikasi melibatkan khalayak lebih dari 15 orang Media yg digunakan rapat, seminar dan konferensi Media Publik Khalayak lebih dari 200an orang Media komunikasi yg digunakan disebut media publik, seperti rapat akbar, rapat raksasa Media Massa Khalayak tersebar tanpa diketahui dimana mereka berada Menggunakan alat-alat komunikasi spt surat kabar, film, radio, dan televisi Karakteristik media massa 1. 2. Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan sampai pada penyajian informasi. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengriim dan penerima. Kalau toh terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda. 3. 4. 5. Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergeraksecara luas dan simultan, di mana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama. Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar dan semacamnya. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan di mana saja tanpa mengenal usia, jensi kelamin, dan suku bangsa. Media Karakteristik Intra personal Inter personal Massa Publik Diterima oleh Pikiran Semua indera Mata dan telinga Semua indera Umpan Balik Memutar dalam diri Langsung Tidak langsung Bisa langsung, bisa tidak Kode Simbol dan persepsi Tertulis, lisan dan isyarat Tertulis, lisan Lisan dan isyarat Arus pesan Memusat Dua arah Satu arah Bisa satu dan dua arah Liputan Pada diri Terbatas Banyak dan tanpa batas Banyak dan terbatas Media Karakteristik Intra personal Inter personal Massa Publik Efek Sikap & perilaku Tinggi pd sikap, Rendah pd rendah pd sikap, tinggi kognitif pd kognitif Tinggi pd perilaku, rendah pd kognitif Kecepatan Cepat pd diri sendiri Cepat & terbatas Cepat & luas Cepat tp terbatas Khalayak Sendiri Individu & kelompok Massa tak terbatas Kelompok massa & terbatas Muatan pesan Terbatas Terbatas Banyak Terbatas Media Diri sendiri Setiap tempat Tv, radio, film, surat kabar Mimbar, alunalun, rapat akbar Media Tradisional Memiliki sifat komunikatif (ludruk, wayang, drama) Media Modern Media yg dilahirkan dr teknologi (tv, radio, pers, new media) Menurut Sifatnya (Moh Ali Aziz) Pendidikan Sosial Fungsi Media Komunikasi Ekonomis Politis Agama Fungsi Pendidikan Dlm arti luas, media komunikasi memberikan pengaruhpengaruh atau nilai-nilai yang baik kepada masyarakat luas Dlm arti sempit, mendidik anak-anak di sekolah. Memberikan pengalaman pendidikan yg bermakna bagi siswa Manfaat media komunikasi pendidikan a. b. c. d. Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir dan oleh karena itu mengurangi “verbalisme” Memperbesar perhatian para siswa Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belaajr dan oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa e. f. g. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu, hal ini terutama terdapat dalam gambar hidup Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu perkembangan kemampuan berbahasa Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih mendalam serta keragaman yang lebih banyak dlm belajar Fungsi Sosial Media komunikasi bukan saja memberikan informasi yang autentik dan pengalaman dalam berbagai bidang kehidupan, akan tetapi juga memberikan konsep yang sama kepada setiap orang Fungsi Ekonomis Pada masyarakat yang telah maju, pengunaan media komunikasi dikerjakan secara intensif, terutama dalam bidang perdagangan dan industri. Media komunikasi dogunakan u meningkatkan produksi mll pembinaan prestasi kerja scr maksimal, maupun dlm rangka promosi n pemasaran hasil produksi. Fungsi Politis Dalam hal politik pembangunan, pembagunan meliputi pembangunan fisik materiil maupun pembangunan mental sprituil. Fungsi Agama Media komunikasi meskipun bersifat hiburan juga membawa pesan-pesan dakwah Peringatan Pengawasan Instrumental Penafsiran (thd kejadian2 penting) Fungsi Media (Dominick) Pertalian (mdia mssa dpt mnyatukan anggota yg beragam shg mmbntuk pertalian brdsarkan kepentingan n minat yg sama ttg sesuatu) Penyebaran nilai-nilai (mensosialisasikan nilai2) Hiburan Media Tradisional Sifat Media Tradisional Menurut Ranganath Massa khalayak, kaya akan variasi, dengan segera tersedia, dan biayanya rendah Menurut Rapen secara komparatif murah, tdk perlu diimpor krn milik komunitas. Bersifat egaliter, myalurkan pesan2 kerakyatan lbih baik drpd surat kabar, tv radio, film yg bersifat elit, Sifat secara umum mudah diterima, relevan dengan budaya yang ada, menghibur, menggunakan bahasa lokal, memiliki unsur legimitasi, fleksibel, memiliki kemampuan untuk mengulangi pesan-pesan yang dibawanya, komunikasi dua arah Terimakasih