Uploaded by Anggita Maharani Putri

demam rematik

advertisement
PENYAKIT
JANTUNG
REMATIK
Oleh :
dr. Pande Agus Parta Prananda
Penyakit jantung reumatik merupakan kelainan katup jantung yang menetap akibat demam reumatik akut
sebelumnya, terutama mengenai katup mitral (75%), aorta (25%), jarang mengenai katup trikuspid, dan tidak pernah
Definisi
menyerang katup pulmonal. Penyakit jantung reumatik dapat menimbulkan stenosis atau insufisiensi atau keduanya.
Demam reumatik merupakan penyakit vaskular kolagen multisistem yang terjadi setelah infeksi Streptococcus
Etiologi
grup A pada individu yang mempunyai faktor predisposisi. Keterlibatan kardiovaskuler pada penyakit ini ditandai oleh
inflamasi endokardium dan miokardium melalui suatu proses ’autoimunne’ yang menyebabkan kerusakan jaringan.
Anatomi
PATOGENESIS
Diagnosa
a.
Anamnesa
Keluhan mungkin tidak spesifik, seperti demam, tidak enak badan, sakit kepala, penurunan berat
badan, epistaksis, kelelahan, malaise, diaforesis dan pucat. Terkadang pasien juga mengeluhkan nyeri
dada, ortopnea atau sakit perut dan muntah.
Gejala spesifik yang kemudian muncul adalah nyeri sendi, nodul di bawah kulit, peningkatan
iritabilitas dan gangguan atensi, perubahan kepribadian seperti gangguan neuropsikiatri autoimun
terkait dengan infeksi Streptococcus, difungsi motorik, dan riwayat rheumatic fever sebelumnya
b.
Manifestasi Klinis
Gambaran klinis menjadi dua, yaitu manifestasi mayor dan minor.
Manifestasi mayor
a. Karditis
Pada pemeriksaan fisik, karditis paling sering ditandai dengan
murmur dan takikardia yang tidak sesuai dengan tingginya demam.
Gangguan
Manifestasi
 Regurgitasi Mitral
• Aktivitas ventrikel kiri meningkat
• Bising pansistolik di apeks, menyebar ke aksila
bahkan ke punggung
• Murmur mid-diastolik (carrey coombs murmur)
di apeks
 Regurgitasi aorta
• Aktivitas ventrikel kiri meningkat
• Bising diastolik di ICS II kanan/kiri, menyebar
ke apeks
• Tekanan nadi sangat lebar (sistolik tinggi,
sedangkan diastolik sangat rendah bahkan
hingga 0 mmHg)
 Stenosis mitral
• Aktivitas ventrikel kiri negatif
• Bising diastolik di daerah apeks, dengan S1
mengeras
b. Poliartritis Migrans
– Artritis – umumnya mengenai lebih dari satu sendi (sendi besar) dan berpindahpindah, sendi lutut, siku, pergelangan tangan dan kaki
– Artritis pada DRA bersifat benigna dan tidak menimbulkan kerusakan sendi yang
menetap
c. Khorea
– Khorea – (Sydenham’s chorea atau St. Vitus’ dance)
– Terjadi pada 20% penderita DRA
– Merupakan gangguan syaraf yang mengakibatkan gerakan bagian-bagian
tubuh yang tidak terkendali, lemah otot dan gangguan emosi
d. Eritema Marginatum
Ruam berbentuk anular berwarna kemerahan yang kemudian
ditengahnya memudar pucat, dan tepinya berwarna merah berkelokkelok seperti ular. Umumnya ditemukan di tubuh (dada atau punggung)
dan ekstremitas
e. Nodulus Subkutan
Nodulus terletak pada permukaan ekstensor sendi, terutama pada
siku, ruas jari, lutut, dan persendian kaki. Kadang juga ditemukan di
kulit kepala bagian oksipital dan di atas kolumna vertebralis. Nodul
berupa benjolan berwarna terang keras, tidak nyeri, tidak gatal, mobile.
Manifestasi Minor
– Demam
– Malaise
– Nyeri perut
– Lekositosis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Reaktan Fase Akut
Rapid Test Antigen
Streptococcus
Pemeriksaan Antibodi
Antistreptokokus
Pemeriksaan Radiologi dan
Pemeriksaan Elektrokardiografi
Pemeriksaan Ecokardiografi
Kultur tenggorok
Dasar Diagnosis
Kategori diagnosis
Kriteria
• Rheumatic Fever serangan pertama
 Dua mayor
 Atau satu mayor dan dua minor
 Ditambah bukti infeksi SBHGA sebelumnya
• Rheumatic Fever serangan ulang tanpa RHD
 Dua mayor
 Atau satu mayor dan dua minor
 Ditambah bukti infeksi SBHGA sebelumnya
• Rheumatic Fever serangan ulang dengan RHD
 Dua minor
 Ditambah dengan bukti infeksi SBHGA sebelumnya
• Chorea reumatik
• Karditis reumatik insidious
 Tidak diperlukan kriteria mayor lainnya atau bukti
infeksi SBHGA
• RHD
 Tidak diperlukan kriteria lainnya untuk
mendiagnosis sebagai RHD
Penatalaksanaan
– Terapi Antibiotik Profilaksis Primer
Agen
Dosis
Evidence rating
Amoxicillin
50 mg/kgBB (maksimal, 1 g) oral satu kali
sehari selama 10 hari
1B
Penicillin G benzathine
Pasien berat < 27 kg (60 lb): 600,000 unit
IM sekali
1B
Penisilin
Pasien dengan BB > 27 kg: 1,200,000 unit
IM sekali
Penicillin V potassium
Pasien dengan BB < 27 kg diberikan 250 mg
oral 2-3x sehari selama 10 hari
Pasien dengan BB > 27 kg: 500 mg oral 23x sehari selama 10 hari
1B
Untuk pasien alergi penisilin
Narrow-spectrum cephalosporin (cephalexin
[Keflex], cefadroxil [formerly Duricef])
Bervariasi
1B
Azithromycin (Zithromax)
12 mg/kgBB/hari (maksimal, 500 mg) oral
1x sehari selama 5 hari
2aB
Clarithromycin (Biaxin)
15 mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 2 dosis
(maksimal, 250 mg 2x sehari), selama 10
hari
2aB
Clindamycin (Cleocin)
20 mg/kgBB/hari oral (maksimal, 1.8
g/hari), dibagi menjadi 3 dosis, untuk 10 hari
2aB
Gagal jantung
Obat
Dosis
Digoxin
30 mcg/kg dosis total digitalisasi, 7,5 mcg/kg/hari dosis pemeliharaan
Diuretik:
 Furosemide  Metolazone
0,5 – 2 mg/kg/hari, 0,2 – 0,4 mg/kg/hari
Vasodilator:  Captopril
 Sodium nitroprusside
Dimulai 0,25 mg/kg dosis percobaan, dinaikkan 1,5 – 3 mg/kg/hari dibagi dalam 3 dosis.
0,5 – 10 mcg/kg/min infus, digunakan bila gagal jantung sulit dikontrol. Monitor kadar
sianida.
Inotropik:
 Dobutamine Dopamine
 Milrinone
2 – 20 mcg/kg/menit per-infus
2 – 20 mcg/kg/menit per-infus
0,5 – 1 mcg/kg/menit per-infus
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama
: Ny Nur hidayah
Umur
: 19 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: sempu
Agama
: Islam
Suku bangsa
: Jawa
Tanggal ke poli : 7 November 2018
Anamnesis
1. Keluhan Utama
Pasien merasa sesak
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli jantung pukul 09.34 Wib dengan keadaan hamil 10 minggu dan keluhan terasa sesak
dan tubuh terasa lemas dan cepat lelah keluhan di rasakan sejak 3 hari ini, sesak tidak di pengaruhi suhu dan
cuaca tetapi sangat di pengaruhi oleh aktivitas, pasien merasa dengan istirahat keluhan berkurang, pasien
merasa dada berdebar – debar dan pasien mengeluh demam yang hilang timbul
terus menerus dan
tenggorokan terasa perih sejak 1 minggu yang hilang timbul , pasien juga merasa persendian sakit sejak 1
minggu , pasien tidak mempunyai batuk .
3. Riwavat Penyakit Dahulu
-
Riwayat asma (-)
-
Riwayat hipertensi (-)
-
Riwayat DM (-)
-
Riwayat Penyakit Jantung (-)
4. Riwayat Penyakit Keluarga
-
Tidak ada yang sakit seperti pasien
5. Riwayat Pengobatan
-
Tidak pernah berobat sebelumnya
6. Riwayat Sosial
-
Pasien bekerja sebagai seorang ibu rumah tangga
Pemeriksaan Fisik
KU: cukup
Kesadaran: Composmentis
VS : TD : 170/- x/menit
RR : 22 x/menit
N : 88 x/menit
1.
tº
Status generalis:
Kepala:
Mata
: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Hidung : tidak ada secret/perdarahan
Telinga : tidak ada secret/perdarahan
Mulut
: bibir tidak sianosis, mukosa tidak pucat.ovula tampak mebesar
Faring hiperemis (+)
: 36,4ºC
Leher:
Deviasi trakea (-), kelanjar tiroid tidak membesar
Thoraks:
Cor:
Inspeksi
: bentuk dada simetris, jejas (-)
Palpasi
: iktus coerdis di ics 5 linea mid axilaris anterior sinistra
Perkusi
: batas kanan di linea parasternal kanan
Batas kiri di linea mid axilaris anterior sinistra
Batas atas ics 2 linea mid clavicularis sinistra
Auskultasi : reguler , murmur diastolik di katup aorta (+) ics 2 parasternal dextra
Pulmo:
Inspeksi
: Simetris, tidak ada retraksi, ketinggalan gerak (-)
Palpasi
: Fremitus raba normal kanan = kiri
Perkusi
: Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler +/+, Ronkhi -/- Wheezing -/-
Abdomen:
Inspeksi
: flat, masa (-), bekas oprasi (-)
Auskultasi : bising usus (+)
Perkusi
: tympani
Palpasi
: soepel, tidak ada nyeri tekan
Ekstremitas:
Akral hangat
+ +
+ +
Oedem
-
-
Pemeriksaan Penunjang
1.
Ekg
2.
Echocardiografi
Diagnosa
 G1 p0 a0 Penyakit jantung rematik
Planning
– Penicillin G benzathine inje 1,2 juta / u
– Digoxin 1 x 5 mg
– Concor 1 x 2,5 beta bloker
Ekg
Ritme : sinus
Rate :takikardi
Axis : LAD
Hipertropi:Iskemi :Infark:-
Echo
Download