BAB IV DATA ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Berdasarkan data penelitian ini merupakan data primer yaitu jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada kuesioner penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berafiliasi di Jakarta Barat. Pendistribusian kuesioner dikirimkan kepada kontak person di KAP dengan mengunjungi langsung KAP, demikian juga pengumpulan kuesioner yang sudah diisi responden dilakukan dengan cara pengambilan langsung ke kontak person di KAP. Penyebaran dan pengumpulan kuesioner dilakukan selama satu minggu, 14 Maret 2015 sampai dengan batas akhir pengambalian yakni tanggal 21 Maret 2015, terdiri dari 100 kuisioner yang disebarkan, 70 kuesioner yang dapat digunakan dan 30 kuisioner yang tidak kembali. Tingkat pengembalian (response rate) yang diperoleh adalah 70% sedangkan sisanya 30% tidak kembali. Hal ini dikarenakan banyak auditor yang sedang tidak ditempat dan dinas keluar kota, karena sedang triwulan beberapa auditor sedang sibuk di tempat klien, akibatnya kontak person tidak sempat memberikan kuesioner sampai batas waktu yang ditentukan. Data sampel penelitian dalam tabel 4.1 dibawah ini menyajikan jumlah pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian No Keterangan Jumlah Persentase 1. Jumlah Kuesioner yang disebar 100 100% 2. Jumlah kuesioner yang kembali 70 70% 3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 30 30% 4. Jumlah Kuesioner yang dapat diolah 70 70% 100 100% Total Sumber : Data diolah (tahun 2015) Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu melihat profil auditor sebagai responden. Profil ini didapat dari jawaban yang tercantum dalam kuesioner. 1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu Pria dan Wanita. Dengan melihat tabel 4.2 dibawah ini dapat kita lihat persentase responden laki-laki dan responden perempuan. Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1. Pria 40 57,14% 2. Wanita 30 42,86% 85 100% Total Sumber : Data diolah (tahun 2015) Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin (Tabel 4.2) menunjukkan bahwa jumlah auditor yang paling banyak adalah auditor wanita sebanyak 30 orang atau (42,86%) dan jumlah auditor pria sebanyak 40 orang atau (57,14%). 2. Profil Responden Berdasarkan Usia Berdasarkan usia dibagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu : kurang dari 25 tahun, 26 – 35 tahun dan 36 – 55 tahun. Dengan melihat tabel 4.3 dibawah ini dapat kita lihat persentase responden berdasarkan usia. Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Usia No Keterangan Jumlah Persentase 1. < 25 thn 28 40,00% 2. 26 - 35 thn 31 44,28% 3. 36 - 55 thn 11 15,72% 70 100% Total Sumber : Data diolah (tahun 2015) Hasil penelitian berdasarkan usia (tabel 4.3) menunjukkan bahwa jumlah auditor yang berusia kurang dari 25 tahun sebanyak 28 orang atau (40,00%), sedangkan auditor yang berusia antara 26 sampai 35 tahun sebanyak 31 orang atau (44,28%), dan auditor yang berusia antara 36 sampai 55 tahun sebanyak 11 orang atau (15,72%). 3. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Berdasarkan pendidikan dibagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu : D3, S1 dan S2. Dengan melihat tabel 4.4 dibawah ini dapat kita lihat persentase responden berdasarkan pendidikan. Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan No Keterangan Jumlah Persentase 1. D3 6 8,57% 2. S1 52 74,29% 3. S2 12 17,14% 70 100% Total Sumber : Data diolah (tahun 2015) Hasil penelitian berdasarkan pendidikan (tabel 4.4) menunjukkan bahwa jumlah auditor yang berpendidikan terakhir D3 sebanyak 6 orang atau (8,57%), S1 sebanyak 52 orang atau (74,29%), dan auditor yang berpendidikan S2 sebanyak 12 orang atau (17,14%). 4. Profil Responden Berdasarkan Jabatan Berdasarkan jabatan dibagi menjadi 4 (empat) kategori yaitu : partner, senior auditor, junior auditor dan manager. Dengan melihat tabel 4.5 dibawah ini dapat kita lihat persentase responden berdasarkan jabatan. Tabel 4.5 Profil Responden Berdasarkan Jabatan No Keterangan Jumlah Persentase 1. Partner 3 4,29% 2. Senior audior 27 38,57% 3. Junior auditor 39 55,71% 4. Manager 1 1,43% 70 100% Total Sumber : Data diolah (tahun 2015) Hasil penelitian berdasarkan jabatan (tabel 4.5) menunjukkan bahwa jumlah partner sebanyak 3 orang atau (4,29%), senior auditor sebanyak 27 orang atau (55,71%), junior auditor sebanyak 39 orang atau (55,71%), dan manager sebanyak 1 orang atau (1,43). 5. Profil Responden Berdasarkan Lama Kerja Berdasarkan lama kerja dibagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu : kurang dari 1 tahun, antara 1 sampai 5 tahun dan antara 6 sampai 10 tahun. Dengan melihat tabel 4.6 dibawah ini dapat kita lihat persentase responden berdasarkan lama kerja. Tabel 4.6 Profil Responden Berdasarkan Lama Kerja No Keterangan Jumlah Persentase 1. < 1 tahun 13 18,57% 2. 1 – 5 tahun 44 62,86% 3. 6 – 10 tahun 13 18,57% 70 100% Total Sumber : Data diolah (tahun 2015) Hasil penelitian berdasarkan lama kerja (tabel 4.6) menunjukkan bahwa auditor yang bekerja kurang dari 1 tahun sebanyak 13 orang atau (18,57%), auditor yang sudah bekerja antara 1 sampai 5 tahun sebanyak 44 orang atau (62,86%), dan untuk auditor yang bekerja 6 sampai 10 tahun sebanyak 13 orang atau (18,57%). 4.2 Statistik Deskriptif Pengujian statistik deskriptif pada penelitian ini menggunakan variabel kompetensi auditor (X1) sebanyak 24 pertanyaan, independensi auditor (X2) sebanyak 9 pertanyaan, dan kualitas audit (Y) sebanyak 13 pertanyaan, dengan jumlah data sebanyak 70 responden. faktor yang diperoleh. Masing-masing variabel memiliki beberapa pertanyaan. Penilaian pada variabel ini untuk jawaban SS = 5, S = 4, N=3, TS=2 dan STS=1 Gambaran tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.7 Statistik Deskriptive N Minimum Descriptive Statistics Std. Jml Maximum Mean Deviation pertanyaan 110 96,13 7,063 24 45 38,06 3,344 9 65 55,36 3,931 13 K 70 74 IDP 70 28 KA 70 46 Valid N 70 (listwise) Sumber : Data diolah (tahun 2015) Mean 4,005417 4,228889 4,258462 Dari tabel diatas, diketahui bahwa rata – rata responden menawab item – item pertanyaan responden sebagai berikut : a. Variabel kompetensi dengan nilai minimum dari total jawaban responden adalah 74 dengan nilai maksimum 110, dengan jumlah pertanyaan sebanyak 24 pertanyaan maka didaat rata – rata jawaban responden sebesar 4,00 berarti responden setuju dengan adanya pernyataan pada variabel kompetensi. b. Variabel Independen dengan nilai minimum dari total jawaban responden adalah 28 dengan nilai maksimum 45, dengan jumlah pertanyaan sebanyak 9 pertanyaan maka didaat rata – rata jawaban responden sebesar 4,23 berarti responden setuju dengan adanya pernyataan pada variabel independensi. c. Variabel Kualitas Audit dengan nilai minimum dari total jawaban responden adalah 46 dengan nilai maksimum 65, dengan jumlah pertanyaan sebanyak 13 pertanyaan maka didaat rata – rata jawaban responden sebesar 4,26 berarti responden setuju dengan adanya pernyataan pada variabel kualitas audit. 4.3 Analisa Pengujian Data Setelah data dikumpulkan dan diseleksi, selanjutnya melakukan pengujian terhadap data tersebut. 1. Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 20.0, uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r-hitung dengan r-tabel. Nilai validitas dapat dilihat dari Corrected Item-Total Correlation. Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Auditor (X1) Variabel / Indikator Kompetensi Audtor 1 Kompetensi Audtor 2 Kompetensi Audtor 3 Kompetensi Audtor 4 Kompetensi Audtor 5 Kompetensi Audtor 6 Kompetensi Audtor 7 Kompetensi Audtor 8 Kompetensi Audtor 9 Kompetensi Audtor 10 Kompetensi Audtor 11 Kompetensi Audtor 12 Kompetensi Audtor 13 Kompetensi Audtor 14 Kompetensi Audtor 15 Kompetensi Audtor 16 Kompetensi Audtor 17 r-hitung 0,020 0,013 0,214 0,285 0,411 0,375 0,434 0,387 0,307 0,361 0,240 0,376 0,477 0,471 0,270 0,445 0,166 r-tabel Keterangan 0,235 Tidak valid 0,235 Tidak Valid 0,235 Tidak Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Tidak Valid Kompetensi Audtor 18 Kompetensi Audtor 19 Kompetensi Audtor 20 Kompetensi Audtor 21 Kompetensi Audtor 22 Kompetensi Audtor 23 Kompetensi Audtor 24 0,436 0,576 0,406 0,516 0,276 0,295 0,100 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Tidak Valid Sumber : Data diolah (tahun 2015) Pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari indikator - indikator variabel kompetensi auditor yang r-hitungnya lebih besar dari r-tabel yaitu 0,235 maka memiliki kriteria valid, tetapi ada 5 pertanyaan yaitu nomor 1,2,3,17 dan 24 yang nilai kolerasinya lebih kecil dari r tabel yaitu 0,235 sehingga memiliki kriteria tidak valid, sehingga item pertanyaan tersebut harus dihapus atau dikeluarkan untuk melanjutkan ke uji reliabilitas. Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi Auditor (X1) Setelah Penghapusan Item Variabel / Indikator Kompetensi Audtor 4 Kompetensi Audtor 5 Kompetensi Audtor 6 Kompetensi Audtor 7 Kompetensi Audtor 8 Kompetensi Audtor 9 Kompetensi Audtor 10 Kompetensi Audtor 12 r-hitung 0,267 0,460 0,421 0,442 0,399 0,309 0,324 0,375 r-tabel Keterangan 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid Kompetensi Audtor 13 Kompetensi Audtor 14 Kompetensi Audtor 15 Kompetensi Audtor 16 Kompetensi Audtor 18 Kompetensi Audtor 19 Kompetensi Audtor 20 Kompetensi Audtor 21 Kompetensi Audtor 22 Kompetensi Audtor 23 0,504 0,432 0,252 0,460 0,423 0,567 0,437 0,477 0,266 0,334 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid Sumber : Data diolah (tahun 2015) Tabel 4.9 menjelaskan bahwa untuk pertanyan nomor 1,2,3,11,17 dan 24 dihapus atau dikeluarkan dari penelitian karena tidak memenuhi kriteria valid yang mengharuskan sebuah pertanyaan memiliki korelasi lebih dari 0,235. Dan selanjutnya untuk uji reliablitas pertanyaan – pertanyaan tersebut tidak dimasukkan kembali dan harus dikeluarkan dari penelitian. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Independensi Auditor (X2) Variabel / Indikator r-hitung Independensi 1 0,630 Independensi 2 0,376 Independensi 3 0,428 Independensi 4 0,248 Independensi 5 0,506 Independensi 6 0,259 Independensi 7 0,593 r-tabel Keterangan 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid Independensi 8 0,303 Independensi 9 0,392 0,235 Valid 0,235 Valid Sumber : Data diolah (tahun 2015) Pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa semua pertanyaan dari indikator - indikator variabel independensi auditor yang r-hitungnya lebih besar dari r-tabel yaitu 0,235 maka memiliki kriteria valid, sehingga semua pertanyaan dapat digunakan untuk melanjutkan ke uji reliabilitas. Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit (Y) Variabel / Indikator Kualitas audit 1 r-hitung 0,203 Kualitas audit 2 0,319 Kualitas audit 3 0,436 Kualitas audit 4 0,406 Kualitas audit 5 0,334 Kualitas audit 6 0,310 Kualitas audit 7 0,424 Kualitas audit 8 0,259 Kualitas audit 9 0,150 Kualitas audit 10 0,306 Kualitas audit 11 0,435 Kualitas audit 12 0,429 Kualitas audit 13 0,313 Sumber : Data diolah (tahun 2015) r-tabel Keterangan 0,235 Tidak Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Tidak Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid Pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa bahwa dari indikator - indikator variabel disfuungsional yang r-hitungnya lebih besar dari r-tabel yaitu 0,235 maka memiliki kriteria valid, tetapi ada 2 pertanyaan yaitu nomor 1 dan 9 yang nilai kolerasinya lebih kecil dari r tabel yaitu 0,235 sehingga memiliki kriteria tidak valid, sehingga item pertanyaan tersebut harus dihapus atau dikeluarkan untuk melanjutkan ke uji reliabilitas. Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Disfungsional Audit (Y) Setelah Penghapusan Item Variabel / Indikator r-hitung Kualitas audit 2 0,319 Kualitas audit 3 0,436 Kualitas audit 4 0,406 Kualitas audit 5 0,334 Kualitas audit 6 0,310 Kualitas audit 7 0,424 Kualitas audit 10 0,306 Kualitas audit 11 0,435 Kualitas audit 12 0,429 Kualitas audit 13 0,313 r-tabel Keterangan 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid 0,235 Valid Sumber : Data diolah (tahun 2015) Tabel 4.12 menjelaskan bahwa untuk pertanyan nomor 1,8 dan 9 dihapus atau dikeluarkan dari penelitian karena tidak memenuhi kriteria valid yang mengharuskan sebuah pertanyaan memiliki korelasi lebih dari 0,235 yaitu r-tabel untuk sampelnya sebanyak 70. Dan selanjutnya untuk uji reliablitas pertanyaan – pertanyaan tersebut tidak dimasukkan kembali dan harus dikeluarkan dari penelitian. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah suatu pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yng merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Pengujian reliabiitas digunakan untuk menguji konsistesi jawaban responden atas seluruh bukti pertayaan. Suatu konstruk atau variabel dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha (a) > 0,6 (Ghozali, 2007). Reliabilitas alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban responden terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Tabel 4.16 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk empat variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel. 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Croanbach’s Alpha Batas Reliabilitas Keterangan Kompetensi Auditor 0,810 0,6 Reliabel Independensi Auditor 0,732 0,6 Reliabel Kualitas Audit 0,710 0,6 Reliabel sumber : Data diolah (tahun 2015) Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa variabel kompetensi auditor, independensi auditor, dan kualitas audit dinyatakan reliabel. Hal ini dkarenakan nilai Croanbach’s Alpha variabel tersebut lebih dari 0,6, sehingga kondisi tersebut seluruh variabelnya dapat digunakan pada analisis selanjutnya. 5 Uji Asumsi Dan Kualitas Instrumen Penelitian Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya asumsi-asumsi dalam model regresi berganda dan untuk menginterprestasikan data agar lebih relevan dalam menganalisis. 1. Uji Normalitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. a. Menggunakan Uji Kolmogrov – Smirnov Untuk melakukan pengujian normalitas data penulis menggunakan one sample Kolmogorov Smirnov Test dan Grafik Normal Probability Plot dengan menggunakan program SPSS 20. Gambar 4.1 Grafik Normal P-Plot Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 70 Mean 0E-7 a,b Normal Parameters Std. 2,59054668 Deviation Absolute ,081 Most Extreme Positive ,059 Differences Negative -,081 Kolmogorov-Smirnov Z ,676 Asymp. Sig. (2-tailed) ,750 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Dasar dalam pengambilan keputusan adalah jika 2-tailed > 0,05, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dan diperjelas dengan melihat grafik normal plot dapat disimpulkan bahwa pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mendekati dari garis diagonal. Grafik ini bahwa model regresi tidak menyalahi asumsi normalitas. Besarnya nilai kolmogorov smirnov adalah 0,676 dan signifikan pada 0.750 > 0,05. 2. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolonieritas dilakukan dengan cara melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Hasil multikolonieriatas dalam penelitian ini dapat dlihat sebagai berikut : Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa Unstandardized Standardiz Coefficients ed Coefficient s B Std. Error Beta Model (Constan t) 17,139 5,318 K ,082 IDP ,506 a. Dependent Variable: KA Sumber : output SPSS ,067 ,115 1 ,137 ,496 T Sig. Collinearity Statistics Toleran ce 3,223 ,002 1,215 4,399 ,229 ,000 ,793 ,793 VIF 1,262 1,262 Hasil tabel 4.15 nilai tolerance menunjukan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance lebih dari 0.10 yang berarti tidak ada korelasi antara variabel independen. Hasil perhitungan Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukan rasio yang sama tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF kurang dari 10, jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguj apakah dalam suatu model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik scatterplots apabila titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi hetersokedastisitas. Uji regresi pada penelitian ini grafik scatterplots pada model penelitian menggambarkan titik-titik yang menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil penelitian sebagai berikut: Gambar 4.2 Grafik Uji Heteroskedastisitas Dari grafik scatterplots di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi nilai Y. 6 Uji Kesesuaian Data 1. Uji koefisien determinasi (R²) Koefisien detminasi (R2) ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai determinaasi dengan nilai R, R square, Adjusted R square, dan Standard error of the estimate (SEE). Nilai R2 adalah antara nol dan 1. Semakin mendekati 1 maka nilainya semakin baik yang berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Tabel 4.16 Hasil Uji Determinasi R² Model Summaryb Mode R R Square Adjusted R Std. Error of l Square the Estimate 1 ,571a ,326 ,306 2,629 a. Predictors: (Constant), IDP, K b. Dependent Variable: KA Dari tabel 4.16 di atas, dapat dilihat bahwa persamaan regresi kurang baik karena persamaan yang digunakan, diketahui R square sebesar 0,326 yang artinya adalah sebesar 32,6% hubungan variabel dependen yaitu kualitas audit dapat diterangkan oleh kompetensi auditor dan independensi auditor, sedangkan sisanya yaitu 67,4% diterangkan oleh faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap variabel kualitas audit. 2. Uji Bersama - sama (uji F) Uji Kesesuaian atau kelayakan model digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikansi (α) yang telah ditentukan sebesar 0.05, dengan cara : a. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat. b. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Atau dengan cara melihat F hitung dengan F tabel : a. Jika F hitung < F tabel, maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat. b. Jika F hitung > F tabel maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Secara umum hipotesisnya dituliskan sebagai berikut : H0 = Variabel Independen secara bersama-sama tidak signifikan mempengaruhi variabel terikat. Ha = Variabel Independen secara bersama-sama signifikan mempengaruhi variabel terikat. Hasil uji F dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.17 Hasil Uji F Model 1 Regression Residual Sum of Squares 224,089 463,054 Total 687,143 a. Dependent Variable: KA b. Predictors: (Constant), IDP, K ANOVAa df 2 67 Mean Square 112,044 6,911 F 16,212 Sig. ,000b 69 Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil uji signifikan untuk variabel independen (X) dapat mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Untuk model uji ANOVA atau F test didapat nilai F hitung sebesar 16,212 dengan probabilitas 0.05. Probabilitas berada dibawah batas nilai signifikan (α = 0.05), dan Fhitung (16,212) > Ftabel (3,13) maka H03 ditolak, H3 diterima. Sehingga model regresi ini dapat dikatakan bahwa variabel independen yaitu kompetensi auditor, dan independensi auditor secara bersama – sama berpengaruh terhadap kualitas audit. 4.4 Uji Hipotesis 1. Analisis Regresi Berganda Setelah melakukan pengujian asumsi klasik dan telah terbukti bahwa data terbebas dari asumsi – asumsi klasik, maka data dalam penelitian ini telah memenuhi syarat untuk melakukan pengujian analisis berganda. Uji regresi linear berganda yaitu untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh antara dua atau lebih variabel X sebagai variabel independen (bebas) dengan variabel Y sebagai variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini, anlisis regresi linear berganda dilakukan agar mengetahui koefisien regresi atau besarnya pengaruh variabel dependennya yaitu kualitas audit (Y), sedangkan variabel independennya yaitu kompetensi auditor (X1), dan independensi auditor (X2). Hasil perhitungan regresi berganda dengan menggunakan SPSS 20 yaitu sebagai berikut : Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Berganda Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta Model (Constant ) 17,139 5,318 K ,082 IDP ,506 a. Dependent Variable: KA ,067 ,115 1 ,137 ,496 Dari tabel 4.18 maka di peroleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = 17,139 + 0,082X – 0,506X2 + e T Sig. 3,223 ,002 1,215 4,399 ,229 ,000 a. Kompetensi Auditor memiliki nilai t hitung sebesar (1,215), nilai koefisien B sebesar (0,082), dan tingkat signifikan sebesar 0,229. Hal ini menandakan bahwa koefisien variabel (X1) kompetensi auditor memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit (Y) dengan signifikan 0,229 yang berada diatas 0,05. b. Independensi Auditor memiliki nilai t hitung sebesar (4,399), nilai koefisien B sebesar (0.506), dan tingkat signifikan sebesar 0,000. Hal ini menandakan bahwa koefisien variabel (X2) independensi auditor memiliki pengaruh negatif terhadap kualitas audit (Y) dengan signifikan 0,000 yang berada dibawah 0,05. c. Konstata sebesar 17,139 berarti bahwa seorang auditor akan melakukan kualitas audit sebesar kostanta meskipun variabel independennya bebas (nol). 2. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan signifikansi dari masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen. Uji t ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh secara parsial (individu) variabel – variabel independen yaitu kompetensi auditor dan independensi auditor terhadap variabel dependennya yaitu kualitas audit atau menguji signifikan dan variabel dependen. Tabel 4.19 Model Uji t Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant 17,139 ) 1 K ,082 IDP ,506 a. Dependent Variable: KA 5,318 ,067 ,115 ,137 ,496 T Sig. 3,223 ,002 1,215 4,399 ,229 ,000 Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan : 1. Variabel kompetensi auditor (KA) memiliki nilai sig. sebesar 0.229 > α (0.05), atau t hitung < t tabel, maka H01 diterima, Ha1 ditolak hal ini menunjukan bahwa variabel kompetensi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. 2. Variabel Independensi auditor (IDP) memiliki nilai sig. sebesar 0.000 < α (0.05), atau t hitung > t tabel, maka H01 ditolak, Ha1 diterima hal ini menunjukan bahwa variabel independensi auditor berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. 4.5 Pembahasan 1. Pengaruh kompetensi auditor terhadap kualitas audit. Variabel kompetensi auditor memiliki nilai probabilitas signifikan sebesar 0.229 > α (0.05), dan hasil ini didukung dengan perhitungan t hitung (1,215) < t tabel (1,666), maka H01 diterima, Ha1 ditolak hal tersebut menunjukkan bahwa kompetensi auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil tersebut menujukkan bahwa auditor yang memiliki kompetensi yang baik tidak menjamin apakah yang auditor akan melakukan audit secara berkualitas. Hasil tersebut setuju dengan pernyataan Aulia (2015) yang menyatakan bahwa auditor yang berkompeten akan menganggap dirinya lebih memiliki kemampuan sehingga bisa saja melalaikan prosedur yang ada. Hal tersebut juga tidak konsisten dengan hasil penelitian Efendy (2010) yang menyatakan bahwa semakin baik tingkat kompetensi maka akan semakin baik kualitas audit yang dilakukan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta Barat yang berkompetensi tidak menjamin apakah auditor akan melakukan audit secara berkualitas. 2. Pengaruh independensi auditor terhadap kualitas audit Variabel independensi memiliki nilai probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05 atau t hitung 4,399 lebih besar dari 1,666 sehingga dapat disimpulkan bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil ini konsisten dengan penelitian Sifa (2015) yang menyatakan bahwa auditor dalam penugasannya harus selalu menjaga independennya karena semakin auditor terbebas dari pengawasan atau pengaruh yang tidak pantas dalam pemilihan teknik dan prosedur serta luasnya pekerjaan audit untuk mengembangkan programnya, baik langkah yang harus ditempuh maupun jumlah pekerjaan yang harus dilaksanakan, termasuk semua batasan-batasan yang terdapat dalam perikatan, maka kualitas audit semakin meningkat. Pernyataan ini juga konsisten dengan penelitian Novrizah (2010) yang menyatakan bahwa independensi memiliki pengaruh terhadap kualitas audit. Auditor harus memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam pengumpulan bukti dimana hal tersebut harus selalu didukung oleh sikap independennya. Semakin tinggi sikap independen auditor maka semakin baik kualitas auditnya. 3. Pengaruh kompetensi auditor dan independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit Hasil uji f diketahui nilai nilai F hitung sebesar 16,212 dengan probabilitas 0.000. Probabilitas berada dibawah batas nilai signifikan (α = 0.05), dan Fhitung (16,212) > Ftabel (3,13) maka H03 ditolak, Ha3 diterima. Pengujian bersama (simutan) ini memiliki hasil kompetensi auditor, dan motivasi auditor secara bersama – sama berpengaruh terhadap disfungsional audit. Adapun ringkasan pembahasannya dijelaskan pada tabel berikut ini : Tabel 4.20 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Uji t Uji F Hipotesi Keputusan s T hitung T tabel (α=5%) F hitung F tabel (α=5%) 1 1,215 1,666 4,399 1,666 2 3 16,212 3,13 t hitung < t tabel, maka H01 diterima, Ha1 ditolak t hitung > t tabel, maka H02 ditolak, Ha2 diterima t hitung > t tabel, maka H03 ditolak, Ha3 diterima