Control terdiri dari semua elemen dalam suatu organisasi termasuk di dalamnya sumber input(resources), proses, kultur, struktur, yang semuanya tergabung untuk menunjang karyawan dalam mencapai tujuan organisasi. Risiko adalah kemungkinan satu atau lebih individu atau organisasi yang mengalami timbal balik atas pilihannya, dengan kata lain risiko adalah kebalikan dari kesempatan Semua entitas pasti akan menghadapi risiko berdasarkan dari ukuran, struktur, kebiasaan, atau industrinya sendiri. Semua keputusan bisnis melibatkan elemen elemen dari risiko seperti financing, lini produk, dan metodologi suppy. Semua bisnis, produk, dan proses melibatkan beberapa tahapan risiko. Manajemen risiko melibatkan penilaian atas produk, proses atau bisnis dengan: Mengidentifikasi proses Mengidentifikasi tipe risiko yang berhubungan dengan setiap proses Mengidentifikasi control yang berhubungan dengan setiap proses Mengevaluasi kecukupan dari system control dalam mengurangi risiko Menentukan key control yang berhubungan dengan setiap proses Menentukan keefektifan dari key control Ada tiga tipe risiko yang biasanya diperhitungkan dalam melakukan pendekatan audit berdasarkan risiko, ketiga tipe risiko itu adalah: Inherent Risk Risiko Inheren adalah kemungkinan kerugian yang signifikan sebelum memperhitungkan factor pengurangan risiko. Dalam mengevaluasi risiko inheren, auditor harus mempertimbangkan apa saja tipe dan sifat risiko dengan apa saja factor yang mengindikasikan risiko itu ada. Untuk mencapainya auditor harus familiar dengan lingkungan dari operasi entitas itu sendiri. Control Risk Risiko pengendalian mengukur kemungkinan control proses dilaksanakan sampai batas maksimalnya atau mengelola inherent risk secara tidak efektif. Untuk mengetahui bahwa internal audit mengevaluasi pengendalian dengan baik, auditor harus memahami bagaimana caranya mengukur pengendalian mana yang efektif. Efektifitas pengendalian akan membuat dampak yang besar terhadap kualitas kerja dan supervise control. Audit Risk Risiko Audit adalah risiko yang ruang lingkup auditnya tidak berdampak signifikan terhadap eksposur bisnis. Program audit mungkin dikembangkan untuk mengurangi risiko audit. Program audit ini harus digunakan dengan baik dan dimodifikasi untuk merefleksikan profil risiko bisnis terkini. Effect of Risk Secara Umum, risiko bisnis akan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk bersaing, menjaga kekuatan keuangan dan image positif perusahaan, dan kemampuan untuk bertahan. Risiko akan memberikan dampak pada kualitas produk, orang, dan jasa dari keseluruhan organisasi. Risiko tidak dapat dihilangkan tapi hanya bisa dikendalikan. Internal Control telah dianggap sebagai respon atas risiko bisnis. Untuk mengevaluasi keefektifan pengukuran pengendalian risiko, auditor harus memiliki pemahaman yang komprehensif dalam mendasari risiko bisnis. Salah satu landasan utama dari tata kelola IT adalah manajemen risiko. Karena semakin meningkatnya kekompleksan lingkungan bisnis ditambah dengan pertumbuhan penggunaan solusi teknologi, manajemen informasi risiko menjadi area yang paling menantang yang harus manajemen operasikan. Hasil dari kebutuhan akan tata kelola yang baik, organisasi menempatkan penekanan Enterprise risk management (ERM). COSO telah mendefinisikan kerangka kerja ERM meliputi: Strategic. Operations Reporting Compliance Seperti yang bisa dilihat, IT memainkan peranan penting dalam seluruh area tersebut. Oleh karena itu, risiko IT dapat diartikan sebagai: Strategic. Risiko dimana IT yang dikembangkan sendiri atau yang dibeli tidak berhubungan dengan tujuan organisasi dan tidak mendukung dalam pencapain misi perusahaan. Operations. Risiko dimana system informasi digunakan oleh organisasi yang memaksakan overhead tidak dapat diterima dalam organisasi atau mempengaruhi tingkat layanan sub-optimal. Reporting. Risiko dimana IT tidak dapat diandalkan dalam memproduksi informasi yang tepat, lengkap, dan tepat waktu. Compliance. Risiko dimana IT menyebabkan pelanggaran hukum dan peraturan dengan hasil kerugian organisasi, dalam segi financial maupun reputasi. Audit and Risk Merupakan tanggung jawab dari Manajemen operasional untuk mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko. Merupakan suatu tanggung jawab dari IT audit untuk membantu manajemen dalam proses ini dengan memfasilitasi pengidentifikasian dan penilaian dari risiko dan dengan membantu manajemen untuk mengawasi seberapa baik risiko dikelola dalam bisnis. Banyak organisasi tidak memiliki sumber daya untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola semua bisnis risiko dari perspektif IT. Mengimplementasikan proses penilaian risiko memvantu dengan cara menyediakan metode yang konsisten untuk memilih risiko yang memiliki dampak yang besar. Dalam penilaian risiko, auditor IT mengembangkan pemahaman atas operasi bisnis dengan tujuan untuk memfasilitasi pengidentifikasian dan penilaian atas risiko signifikan dari system informasi. Penilaian ini kemudian digunakan untuk mengalokasikan sumber daya audit ke area dalam organisasi yang membutuhkan manajemen eksekutif dan komite audit dengan paling efisien dan efektif dari tingkatan lingkup audit. Berdasarkan posisi risiko individu diadopsi, perusahaan akan mempunyai banyak perbedaaan intervensi mitigasi risiko, seperti lingkup asuransi, instrument keuangan, dan fungsi audit internal. Risiko Itu sendiri biasanya dikategorikan berdasarkan respon organisasi seperti berikut: 1. Controllable risks 2. Uncontrollable risks 3. Influanceable Risks Audit Evidence Auditor IT biasanya diekspektasikan untuk menyatakan opini pada kecukupan dan keefektifan dari internal control dalam memitigasi risiko. Untuk ini auditor harus mengumpulkan bukti audit. Bukti dapat diartikan sebagai informasi yang dibutuhkan untuk membuktikan sesuatu. Bukti bukti mungkin saja cacat karena bias pribadi atau kemungkinan error dalam pengeukuran dan sebagian mungkin kurang kompeten dengan yang diinginkan auditor dalam melihat keseluruhan bukti.