Apa Syarat Berdoa Agar Doanya Dikabulkan Dan Diterima Di Sisi Allah? Apa syarat berdoa agar doanya dikabulkan dan diterima di sisi Allah? Published Date: 2017-03-09 Alhamdulillah Syarat berdoa banyak, di antaranya: 1. Tidak berdoa kecuali kepada Allah Azza Wajalla. Nabi sallallahu aliahi wa sallam mengatakan kepada Ibnu Abbas, “Jika engkau meminta, maka memintalah kepada Allah. Kalau engkau meminta bantuan, mintalah bantuan kepada Allah.” (Dinyatakan shahih oleh Albani dalam Shahih Al-Jami’, no. 2516. HR. Tirmizi) Dan ini makna dari firman Allah Ta’ala: َ َْ ا ن نََّأ عََن ْ معْ نَ نََّلِلَ نِ نا م ْ َـجلأ ةرًس( نًا ن مَ أ َ نه ن: 18( “Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” (QS. Jin: 18) Syarat ini termasuk syarat doa yang paling agung. Tanpanya tidak akan diterima doa dan tidak akan diangkat amalannya. Diantara manusia –ada yang berdoa kepada mayit dan menjadikannya sebagai perantara antara mereka dengan Allah. Mereka menyangka bahwa orang-orang sholeh dapat mendekatkan kepada Allah dan sebagai wasitah (perantara) mereka disisi Allah Subhanah. Mereka merasa berdosa dan tidak ada kedudukan di sisi Allah. Oleh karena itu mereka menjadikan perantara dengan berdoa kepada mereka selain Allah. Sementara Allah subhana Wata’ala berfirman: :عَ )لَرة أ َذِة ً َْ نأ ن186( ْ لر ن ن ن ّْلِلَنعاَْ نّلِل ةْو ناَْةْو عن ُِْبي ا ٌَْب انّلِل نََةن أ َمأِّْ َْ نأ ان نّلِل ن “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 186) 2. Bertawasul kepada Allah dengan salah satu macam tawasaul yang diperbolehkan. 3. Tidak tergesa-gesa. Karena ia termasuk kekeliruan dalam berdoa yang menghalangi terkabulnya doa. Disebutkan dalam hadits: عنََ ان نّلِل ََل م:)ُ َ ُ ن نِع( ِْ ن نَََّْ َ نِع ن َ نُ َه نِ َت نُذَل5372 َ ي رع َني نَن َ نُ َ ُ ْنِبَ ْ و )رًأَ أ َي ًِ 0436 أرَي رع “Dikabulkan salah seorang diantara kalian (doanya) selagi tidak tergesa-gesa. Seraya dia mengatakan, “Saya telah berdoa dan belum dikabulkan untukku.” (HR. Bukhori, no. 6340 dan Muslim, no. 2735). Dalam Shahih Muslim, no. 2736: َ ُنع نرل: نِع ن َ ُن َ ُ ن َه ِْ َت َي عٌْتن, َ َّْ عنََ نو ُن ن أل ُ َ ُ ن نِع( ْ ََهن ََ َْ نِع ن َ ُنََِّ ْاْعَ َ ا ن ًَ عن ٌٍْهن ْإ نر: َ ُنذَل:ي عنعلن،نل َْ نِع ْأو َل ُْ َه نِعل ِ ْ َ ن نٌ َ ُنت, ن نَ َ ا ن نر نُ َ ُ ْنٌِب ْ و, " ََن ن ْ ن نً نَُنِّ أ ََ نّلِلع ند ّْلِل ان نّلِل ََل نًعنََ ان نّلِل ََل “Doa seorang hamba senantiasa terkabulkan selagi tidak berdoa untuk dosa, memutus kekerabatan dan selagi tidak tergesa-gesa.” Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah apa tergesagesa itu?” Beliau menjawab, “Dia berkata, aku sudah berdoa, aku sudah berdoa tapi aku tidak melihat dikabulkan sehingga dia merasa kecewa akan hal itu lalu dia meninggalkan doa.” 4. Berdoa bukan untuk dosa dan memutus (kekerabatan) sebagaimana hadits tadi. “Doa seorang hamba akan dikabulkan selagi tidak berdoa untuk dosa dan memutus silaturrahim. 5. Berbaik sangka kepada Allah. Rasulullah saw bersabda, “Allah Taala berfirman, “Aku tergantung persangkaan hambaKu kepadaKu.” (HR. Bukhari, no. 7405, Muslim, no. 4675) Juga disebutkan dalam hadits Abu Hurairah, َ مرللأ َأًر( أاَّلِلَأ َن نًا ن ََُ َ َِعْ ََن ْع َ ْ نَع ن ْإ, ً مقر يِّمأجلأ حَحص َف ََأ(لالأ ََسح245) “Berdoalah kepada Allah dalam keadaan kalian yakin bahwa doa kalian akan dikabulkan.” (HR. Tirmizi, dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 245) Siapa yang bersangka baik kepada Allah, maka Allah akan balas dengan kebaikan yang banyak, akan ditebar kepadanya berbagai karuniaNya. 6. Hadirnya hati. Hendaknya orang yang berdoa menghadirkan hati dan merasakan keagungan siapa yang dia berdoa kepadanya. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ًأ َّلِلَنهَأ ا ن مَ م3479 ب نو ََ )رًأَ أ ُِِمَي رع ًمقر يِّمأجلأ حَحص َف ََأ(لالأ ََسح َ ََ َن نو ُن َ ُ ْنٌِب ا نّلِلع َد ِْ َب عن ن 245) “Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmizi, no. 3479, dinyatakan hasan oleh Al-Albany dalam Shahih Al-Jami, no. 245) 7. Mengkonsumsi yang halal. Allah Taala berfirman, َ َ ِْبن أ ََم نهع ُنُنذنَمت م:هُمذٌْبن )لَرة أ هعقَة27) “Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maidah: 27) Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyatakan bahwa doa tertolak bagi orang yang makan dan minum serta memakai barang yang haram. Disebutkan dalam hadits bahwa beliau menyebutkan seseorang yang sehabis menempuh safar, kusut dan dekil, lalu dia mengangkat kedua tangannya ke langit dan mengucapkan, ya rabbi ya rabbi, sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan tumbuh dari barang haram, bagaimana doanya diterima?! (HR. Muslim, no. 1015) Ibnu Qayim berkata, “Demikian pula memakan makanan haram, menghilangkan kekuatannya (kekuatan doa) dan melemahkannya.” 8. Hindari doa yang melampaui batas. Allah Taala tidak menyukai sikap melampuai batas dalam berdoa. Allah Taala berfirman, :د َِّلِلع َ نً َبٌنإَ ََْمن و ُ ْتبَ أ َه َهُنَُْبن )لَرة أِّلِلِأف أاَّلِلَأ نر مس َ ن ن55) “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55) Perhatikan soal no. 41017 9. Jangan sibuk berdoa sehingga meninggalkan kewajiban, seperti meninggalkan kewajiban yang saat itu harus dilakukan atau meninggalkan hak-hak yang saat itu harus ditunaikan, seperti meninggalkan hak orang tua dengan alasan berdoa. Kisah Juraij orang yang ahli ibadah memberikan isyarat akan hal itu, karena dia mengabaikan panggilan ibunya dan melanjutkan shalatnya, sehingga dia meninggalkannya, akhirnya Allah mengujinya. An-Nawawi rahimahullah berkata, “Para ulama berkata, ‘Ini merupakan dalil bahwa yang benar baginya ketika itu adalah memenuhi panggilan ibunya, karena saat itu dia sedang shalat sunah, melanjutknnya adalah sunah, tidak wajib, sementara memenuhi panggilan ibunya dan berbakti kepadanya merupakan kewajiban dan durhaka kepadanya adalah haram.” (Shahih Muslim, Syarah An-Nawawi, 16/82) Sebagai tambahan, hendaknya dilihat kitab ‘Ad-Du’a’ Muhamad bin Ibrahim Al-Hamad. Wallahua’lam. Ini orang-orang yang tidak dikabulkan doanya oleh Allah SWT Kamis, 8 Juni 2017 10:00 Reporter : Desi Aditia Ningrum 502 SHARES kaligrafi allah. ©2017 wallpapersafari.com Merdeka.com - Doa ialah cara untuk meminta sesuatu kepada Allah SWT. Melalui doa yang ikhlas dan tulus tentu Allah akan mengabulkan semua harapan dan keinginan hambanya. Akan tetapi ada beberapa orang yang tidak didengar dan dikabulkan doanya oleh Allah SWT. Seperti dikutip dari buku Keutamaan Doa & Dzikir Untuk Hidup Bahagia Sejahtera karangan M. Khalilurrahman Al Mahfani, orang-orang yang doanya tidak dikabulkan di antaranya adalah: 1. Orang yang menggunakan barang haram Orang-orang yang menggunakan barang-barang haram untuk keperluan hidupnya akan terhalang doanya. Allah tidak akan mendengar dan mengabulkan doanya. 2. Orang yang ingin doanya segera dikabulkan Allah Maha Mendengar doa hambaNya. Dengan kebijaksanaanNya, Allah mengetahui yang terbaik buat hambaNya. Apakah akan mengabulkan doanya atau tidak. Jika dikabulkan, akan disegerakan atau ditunda. Oleh karena itu, sangat tidak patut bila seorang hamba meminta agar doanya disegerakan. Seakan-akan memaksa Allah untuk memenuhi kehendaknya. Rasulullah SAW bersabda, "Akan dikabulkan doa seseorang di antara kamu, selama ia tidak minta disegerakan dan berkata; Aku sudah berdoa namun tak kunjung dipenuhi." (HR Bukhari dari Abu Hurairah). 3. Orang yang tidak yakin ketika berdoa Seseorang yang berdoa harus yakin bahwa Allah akan mendengar dan mengabulkan doanya. Sebab, Allah tidak akan mengabulkan doa orang yang tidak yakin ketika berdoa. "Berdolah kepada Allah dengan keyakinan akan dikabulkan," kata Rasulullah. Orang yang berdoa kepada Allah harus berprasangka baik kepada Allah, bahwa Allah akan menetapkan yang terbaik baginya. Apa pun hasil yang diperoleh doanya, ia akan terima dengan lapang dada. [ded] Ingin doa dikabulkan Allah SWT? Perhatikan 10 adab ini Rabu, 7 Juni 2017 10:00 Reporter : Desi Aditia Ningrum 419 SHARES kaligrafi allah. ©2017 wallpapersafari.com Merdeka.com - Doa ialah cara ampuh untuk meminta kepada Allah SWT atas segala sesuatu diinginkan dan dicita-citakan. Namun agar doa didengar serta dikabulkan, hendaknya memahami tata cara atau adab dalam berdoa maupun berzikir. Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin menjelaskan adab dan tata cara berdoa, seperti berikut; 1. Dilakukan pada waktu yang mulia, seperti pada hari Jumat, hari Arafah, bulan Ramadan, dan sepertiga malam. 2. Dilakukan dalam keadaan yang khidmat, seperti pada waktu sujud, sebelum dan setelah salat wajib. 3. Menghadap kiblat. 4. Ketika berdoa, hendaklah dimulai dengan memuji Allah SWT. Kemudian diiringi dengan salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW dan diakhiri dengan keduanya. 5. Hendaklah membaca syahadat, memohon ampun kepada Allah atas segala dosa yang dilakukan sengaja maupun tidak. 6. Berdoa dengan merendahkan diri penuh harap menggunakan bahasa yang sederhana serta suara yang lemah lembut. "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut." (QS Al A'raf;55). 7. Bersabar dalam doa, tidak bosan dan putus asa. "Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al Baqarah;153). 8. Jika seseorang berdoa untuk orang lain, hendaknya dia berdoa untuk dirinya terlebih dahulu, baru kemudian mendoakan orang lain. 9. Berdoa dengan ber-tawassul/menggunakan nama-nama Allah SWT yang mulai dan sifatNya yang Maha Tinggi atau dengan amal saleh. "Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu." (QS Al Araf:180). 10. Hendaklah ketika berdoa itu dalam keadaan suci, memakai pakaian yang bersih, serta mengonsumsi makanan dan minuman yang halal. "Tidak akan masuk surga setiap daging yang tumbuh dari makanan yang haram," kata Rasulullah SAW. [ded] Kabarmakkah.com