Uploaded by User40105

ISI

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG.
Dengan meredahnya kasus krisis moneter yang dialami Indonesia, pasar modal dan
pasar uang mulai bergerak cukup dinamis seiring dengan meningkatnya aliran dana yang
masuk ke negeri ini. Perkembangan ini memacu para investor dan pelaku pasar untuk lebih
berhati-hati dan selektif dalam memilih dan menanamkan uangnya pada instrumeninstrumen investasi di pasar modal dan pasar uang. Keinginan investor untuk melindungi
dirinya dari adanya resiko investasi di pasar modal dapat diakomodasikan dengan adanya
sekuritas derivatif, seperti futures/forwards dan options. Instrumen derivatif ini sebagai
inovasi baru di pasar modal yang perannya sangat diperhatikan. Instrumen derivatif bukan
sebuah klaim atas arus pendapatan seperti layaknya saham dan obligasi. Sebaliknya,
instrumen derivatif merupakan sebuah kontrak perjanjian dua pihak untuk menjual atau
membeli sejumlah barang (baik itu komoditas maupun aktiva finansial) pada tanggal tertentu
di masa datang dengan harga yang telah disepakati saat ini.
Bentuk Sekuritas Derivatif lain yang cukup banyak dikenal di kalangan investor adalah
futures (kontrak berjangka) perbedaan mendasar antara kontrak berjangka dengan dengan
karakteristik yang dimiliki options adalah bahwa dalam kontrak futures, pembeli maupun
penjual kontrak mempunyai kewajiban uantuk melaksanakan kontrak tersebut, apapun
kenyataan yang terjadi dikemudian hari enguntnungkan ataupun merugikan. Sedangkan
dalam options, pembeli opsi hanya mempunyai hak bukan kewajiban untuk melaksanakan
kontrak opsi tersebut dikemudian hari. Jika misalnya pada saat jatuh tempo harapan investor
yang membeli opsi tidak bisa terwujud(merugikan) maka investor berhak untuk tidak
melakukan transaksi beli atau jual seperti yang disepakati dalam kontrak opsi dan hanya
menanggung kerugian sebesar harga premi yang telah disepakati dalam kontrak opsi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian dari Kontrak Berjangka (Futures)?
2. Bagaimanakah Sejarah dan Prinsip-Prinsip Dalam Kontrak Futures?
3. Apa Saja Mekanisme dan Fungsi Kontrak Futures?
1
4. Sebutkan Beberapa Manfaat Kontrak Futures?
5. Apa dan Bagaimana Penilaian Futures?
1.3 TUJUAN MAKALAH
Tujuan pembuatan makalah ini yang terutama adalah untuk menyelesaikan mata kuliah
Teori portofolio dan Analisis investasi dan juga bertujuan untuk mengetahui informasi
mengenai materi kontrak future terlebih lagi jika kita ingin terjun ke dunia investasi saat ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kontrak Berjangka ( Futures).
Kontrak berjangka ialah
suatu kontrak standar yang diperdagangkan pada bursa
berjangka, untuk membeli atau menjual asset acuan pada instrument keuangan dalam suatu
tanggal dimasa akan datang dengan harga tertentu. Dimana kontrak futures adalah kontrak
berjangka panjang yang bersifat mengikat atau memberi kewajiban kepada kedua belah pihak
untuk membeli atau menjual underlying asset (asset acuan) tertentu yang berupa valuta
asing, tingkat bunga, ekuitas, atau komoditas berdasarkan tingkat harga yang ditetapkan atau
disebut harga penyelesaian, yang penyelesaian transaksinya dilakukan secara cash
settelement di masa yang akan datang sesuai dengan expiration date yang ditetapkan di
dalam kontrak tersebut.
Secara singkat, kontrak future adalah perjanjian antara pembeli dan penjual yang berisi:
1.
Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau aset
tertentu) dari penjual futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas
waktu yang ditentukan dalam kontrak.
2.
Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau aset tertentu kepada
pembeli futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang
ditentukan dalam kontrak.
Dari pengertian di atas, kontrak futures bisa didefinisikan juga sebagai suatu
kesepakatan kontrak tertulis antara dua pihak untuk melakukan dan menerima penyerahan
sejumlah asset/komoditi dalam jumlah, harga, dan batas waktu tertentu. Dalam
perkembangan perdagangan futures, asset atau komoditi yang bisa diperjualbelikan tidak
hanya terbatas pada komoditi pertanian atu pertambangan saja, tetapi juga sudah mencakup
asset finansial.
Dalam kontrak futures, ada beberapa terminlogi penting yang perlu diperhatikan antara
lain sebagai berikut:
1.
Seuatu (komoditi/asset) yang disetujui kedua pihak untuk dipertukarkan disebut
dengan underlying asset.
3
2.
Tanggal yang ditetapkan untuk melakukan transaksi disebut dengan settlement
date atau delivery date.
3.
Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang berkepentingan untuk
melakukan transaksi disebut dengan futures price.
4.
Pihak yang menyetujui kontrak untuk membeli asset yang menjadi patokan di
kemudian hari disebut sebagai pemilik (owner) kontrak futures, atau dikatakan mengambil
posisi long futures atau long position
5.
pihak yang menyetujui kontrak untuk menjual asset patokan tersebut di
kemudian hari disebut sebagai penjual (seller) kontrak futures, atau disebut juga berada pada
posisi short futures atau short position.
2.2 Sejarah Dan Prinsip – Prinsip Dalam Kontrak Futures.
Latar belakang munculnya perdagangan futures pada dasarnya bisa dijelaskan dari teori
evolusi pasar. Bentuk perdagangan pertama kali dilakukan dengan system barter
(pertukarang langsung). Barter akan terjadi jika ada dua pihak yang memiliki kepentingan dan
minat yang sama untuk melakukan pertukaran barang. System perdagangan seperti ini
seringkali menemui kegagalan akibat tidak adanya dukungan informasi dan transportasi yang
memungkinkan pertemuan kepentingan pihak – pihak yang ingin melakukan barter.
Perkembangan lebih lanjut, seiring dengan kemajuan teknologi produksi dan
transportasi yang memungkinkan manusia untuk memproduksi produk secara massal dan
selanjutnya menukarkan produk tersebut dengan produk lainnya, mengakibatkan munculnya
pusat – pusat perdagangan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli.
Seringkali, akibat kendala komunikasi dan transportasi yang belum memadai di antara
pembeli dan penjual, menyebabkan munculnya hambatan – hambatan dalam perdagangan.
Hal ini tentu saja bisa merugikan pihak pembeli maupun penjual. Barang yang terlalu lama
disimpan atau tidak laku akan bisa menyebabkan produk yang dijual membusuk ataupun
herganya menjadi sangat rendah. Kondisi seperti ini dahulu memunculkan inisiatif di Eropa
untuk menemukan suatu mekanisme perdagangan komoditi pertanian yang bisa mengatasi
masalah tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, mselanjutnya menemukan suatu
mekanisme perdagangan dengan menggunakan instrument yang disebut kontrak forward.
Dalam kontrak forward ini, dua belah pihak penjual dan pembeli bernegosiasi dan
menandatangani kontrak tertulis yang berisi kesanggupan kedua belah pihak untuk
4
memperjual belikan suatu komoditi dalam jumlah dan kualitas tertentu, pada tingkat harga
tertentu di kemudian hari. Mekanisme ini ditujukan untuk mengurangi risiko ketidak pastian
harga komoditi di masa datang. Tapi, permasalahan yang muncul selanjutnya adalah
seringnya ditemui kesulitan untuk menjual kembali komoditi tersebut pada pihak yang benar
– benar akan menggunakan komoditi setelah pelunasan kontrak (banyak pembeli kontrak
forward yang tidak menggunakan komoditi tersebut untuk keperluan sendiri). Di samping itu,
belum adanya standarisasi spesifikasi asset (karena spesifikasi merupakan produk negosiasi)
selanjutnya akan memunculkan masalah likuiditas dari kontrak forward itu sendiri.
Selanjutnya, untuk mengatasi masalah tersebutm kontrak forward ini banyak diperjual
belikan di pasar yang terorganisir sebagai bentuk sekuritas berharga yang bisa
diperjualbelikan, yang sudah memuat spesifikasi komoditi yang sudah terstandarisasi dan
terjamin mutunya. Bentuk perdagangan kontrak forward yang sudah memenuhi standar yang
ditetapkan melalui mekanisme pasar yang terorganisir ini selanjutnya menimbulkan bentuk
sekuritas derivative baru yang disebut sebagai kontrak futures.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam beberapa hal kontrak forward
dan kontrak futures memiliki kesamaan, meskipun bisa ditarik dua perbedaan yang mendasar.
Perbedaan pertama adalah bahwa kontrak forward merupakan kontrak yang dinegosiasikan
oleh kedua belah pihak (terkadang melibatkan perantara bank investasi), dan diperjualbelikan
di pasar non-reguler. Sedangkan, kontrak futures merupakan kontrak yang dilakukan oleh dua
pihak (juga melibatkan broker dan lembaga kliring) yang memuat spesifikasi yang
terstandarisir pada pasar regular yang terorganisir.
Perbedaan kedua terkait dengan bagaimana memperlakukan perubahan harga dan arus
kas yang terjadi. Pada kontrak forward, nilai dan arus kas ditentukan pada tanggal
penyerahan/pelunasan kontrak. Nilai ini bisa negative atau positif tergantung dari selisih
harga pasar komoditi tersebut pada saat jatuh tempo dengan harga komoditi yang disepakati
dalam kontrak forward. Sedangkan, pada kontrak futures, nilai futures dan arus kas
diseusaikan setiap hari sesuai dengan perubahan harga pasar komoditi yang terjadi setiap
harinya. Perlakuan seperti ini diistilahakan marked-to-market.
5
2.3 Mekanisme Dan Fungsi Bursa Kontrak Futures
Perdagangan kontrak futures merupakan perkembangan dari system perdagangan
kontrak forward. Perdagangan kontrak futures merupakan hasil perkembangan dari system
perdagangan kontrak forward yang terstandarisasi dan dilakukan pada pasar yang
terorganisir. Standarisasi ini pada awalnya bertujuan untuk meningkatkan likuiditas kontrak
forward sehingga pemegang kontrak forward menjual kembali kontrak tersebut dengan
mudah. Beberapa spesifikasi yang distandarisasi dalam kontrak futures adalah jumlah,
kualitas, waktu penyerahan, tempat penyerahan, serta syarat – syarat pembayaran dan
prosedur dalam penyerahan komoditi yang menjadi asset patokan dalam kontrak. Dengan
demikian, komponen yang akan dinegosiasikan dalam transaksi kontrak futures antara
penjual dan pembeli adalah komponen harga. Kemudahan tersebut akan membuat likuiditas
jual/beli kontrak berjangka menjadi semakin tinggi.
Harga dari suatu kontrak futures ditetapkan melalui persaingan terbuka antar pelaku
pasar/anggota bursa melalui dua cara.
1. Pertama, penetapan harga dilakukan dengan system lelang terbuka di lantai bursa.
2. Kedua, dengan melalui system perdagangan elektronik dengan menggunakan
computer.
Semua aktivitas dalam transaski kontrak futures yang sudah terstandarisir dilakukan
dalam bursa yang teroganisir, dengan bantuan sebuah lembaga kliring. Dengan demikian,
perdagangan dalam bursa kontrak futures akan berfungsi sebagai berikut:
1. Transfer risiko (risk transfer). Bursa konyrak futures bisa dijadikan sarana oleh para
hedger (pihak yang melakukan hedging) untuk mengendalikan risikop harga yang melekat
pada komoditas yang menjadi patokan kepada pihak speculator yang melakukan perhitungan
risiko untuk mendapatkan keuntungan.
2. Pembentukan harga (price discovery). Bursa kontrak futures bisa dijadikan sarana
pembentukan harga pasar yang transparan dan terbuka karena dibentuk melalui proses
persaingan harga yang terbuka. Harga yang terbentuk nantinya juga sudah akan
mencerminkan kekuatan Tarik menarik antara permintaan dan penawaran dari komoditi
yang menjadi asset patokan.
6
3. Stabilitas keuangan (financial stability). Para hedger yang melakukan lindung nilai
(hedging) terhadap asset yang dijadikan patokan akan lebih mudah menentukn tingkat
keuntungan yang diharapkannya, karena dalam perdagangan di bursa kontrak futures,
kepastian pencapaian nilai dari asset yabg akan dijual sudah dilindungi nilainya.
4. Pengawasan mutu (quality control). Spesifikasi tentang mutu asset patokan yang
tercantum secara spesifik dalam kontrak futures akan bisa dijadikan acuan untuk menjamin
kesesuaian mutu asset secara fisik dengan spesifikasi mutu yang tercantum dalam kontrak
futures.
5.
Pengumpulan informasi yang efisien (efficient information gathering). Dengan
adanya bursa terorganisir, maka informasi antar pelaku padar yang ingin bertransaksi akan
bisa dilakukan dengan efisien (cept, mudah, dan sekaligus murah)
2.4
Manfaat Kontrak Futures.
2.4.1 Futures sebagai Lindung Nilai.
Salah satu manfaat utama yang bisa diberikan kontrak futures adalah untuk melindungi
nilai (hedging) asset yang dijadikan patokan dari ancaman risiko ketidakpastian peruabahan
harga di masa depan. Manfaat ini juga sejalan dengan motivasi awal yang melatarbelakangi
munculnya instrument kontrak futures ini.
Pihak yang melakukan transaksi dalam kontrak futures untuk tujuan lindung nilai
disebut juga para hedger. Para hedger ini bisa melakukan kegiatan perdagangan komoditi
secar fisik dan juga memanfaatkan kontrak futures untuk mengurangi risiko perubahan
harga di masa depan. Para hedger ini biasanya terdiri dari para produsen, maupun para
pedagang komoditi.
Dalam penggunaan futures sebagai lindung nilai, investor harus mengambil posisi yang
berlawanan dengan posisis investor bersangkutan pada perdagangan asset secara fisik. Oleh
karena itu, ada dua alternative posisi hedging yang bisa dilakukan investor adalah sebagai
berikut:
1.
Short hedge (menjual futures). Investor yang mengambil posisi ini mempunyai
komoditi atau asset yang menjadi underlying dalam kontrak futures yang dijualnya
secara fisik. Dengan menjual futures maka investor akan terlindung dari risiko
penuruannan harga yang mungkin akan terjadi di masa depan. Alternatif posisi ini
7
biasanya dilakukan oleh ppara petani yang bertujuan untuk mendapatkan kepastian
harga sesuai dengan yang diharapkannya.
2. Long hedge (membeli futures). Pada posisi ini investor tidak memiliki komoditi atau
asset yang menjadi undelying pad kontrak futures yang akan dibelinya. Hal ini dilakukan
investor yang berkeinginan untuk memiliki komoditia atau asset tersebut di amsa
datang, sehingga dengan cara membeli kontrak futures terhadap komoditi atau asset
tersebut, maka investor dapat terlindung dari risiko kenaikan harga di masa yang akan
datang. Pihak yang biasanya melakukan alternative posisi hedging seperti ini adalah
para eksportir atau pemakai bahan baku untuk menjaga kontinuitas persedianaanya.
2.4.2 Futures sebagai Sarana Spekulasi.
Manfaat utama lain yang bisa diperoleh dari transaksi kontyrak futures adalah sebagai
ajang spekulasi untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang terjadi. Pihak –
pihak yang melakukan transaksi kontrak futures untuk tujuan spekulasi sering disebut juga
sebagai para speculator. Para speculator ini secara sukarela menanamkan modalnya dalam
ransaksi kontrak futures yang berisiko untuk memeproleh keuntungan secara cepat. Bagi
seorang speculator salah satu cara tercepat untuk memeproleh keuntungan adalah dengan
cara membeli sata harga rendag dan menjual ketika harga tinggi. Peran para speculator ini
tidak selamanya terkesan negative, justru seblaiknya dengan adanya para speculator pasar
menjadi lebih likuid. Dalam kenyataannya, para speculator ini memang hanya mengejar
return dari pergerakan harga di masa depan saja,s ehingga mereka jarang melakukan transasi
pada perdagangn komoditi atau asset yang menjadi underlying.
2.5
Penilaian Futures.
Salah satu hal utama yang perlu dipahami dalam kontrak futures adalah bagaimana
menentukan harga futures. Dlama penentuan harga futures ini, perlu memperhatikan strategi
yang dipakai oleh pihak – pihak yang melakukan transaksi kontrak futures ada tiga komponen
utama yang perlu diperhatikan dalam penentuan harrga futures yang wajar dalam posisi
ekulibrium, Sebagai berikut:
1. Harga asset yabg menjadi patokan (underlying asset) di pasar.
8
2.
Yield
yang bisa diperoleh sampai dengan settlement date. Yield ini biasanya
dihitung dalam persentase, yang menunjukkan tingkat return hrapan dari kontrak
futures pada saat settlement date.
3. Tingkat suku bunga untuk meminjam atau menabung dana sampai dengan
settlement date. Dalam periode pemegangan kontrak futures, ada kemungkinan
bahwa pihak – pihak yang terlibat dalam transaksi kontrak futures meminjam
sejumlah dana untuk memenuhi margin minimal yang hars dipertahankan yang
telah melewati batas minimum, atau menabung kelebihan dana yang diperolehnya
dari maintenance margin.
Komponen-komponen di atas akan dilambangkan dengan notasi sebagai
berikut:
r = suku bunga pinjaman (%)
y = yield (%)
P = harga di pasar (Rp)
F = hargafutures (Rp)
Investor yang melakukan transasksi kontrak futures bisa menerapak bebrapa strategi.
Salah satunya strategi yang bisa dilakukan adalah dengan mengkombinasiikan tindakan
berikut:
1. Menjual kontrak future sebesar harga ( F )
2. Membeli aset dengan harga ( P )
3. Meminjam sebesar ( P ) pada tingkat bunga sebesar ( r ) sampai dengan settlement
date
9
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Latar belakang munculnya perdagangan futures pada dasarnya bisa dijelaskan dari teori
evolusi pasar.
Bentuk Sekuritas lain Derivatif lain selain opsi yang cukup banyak dikenal investor
adalah futures (kontrak berjangka) perbedaan mendasar antara kontrak berjangka dengan
dengan karakteristik yang dimiliki opsi adalah bahwa dalam kontrak futures, pembeli maupun
penjual kontrak mempunyai kewajiban untuk melaksanakan kontrak tersebut, apapun
kenyataan yang terjadi dikemudian hari enguntnungkan ataupun merugikan. Sedangkan
dalam opsi, pembeli opsi hanya mempunyai hak bukan kewajiban untuk melaksanakan
kontrak opsi tersebut dikemudian hari.
Kontrak futures bisa didefinisikan juga sebagai suatu kesepakatan kontrak tertulis antara
dua pihak untuk melakukan dan menerima penyerahan sejumlah asset/komoditi dalam
jumlah, harga, dan batas waktu tertentu.
Manfaat utama lain yang bisa diperoleh dari transaksi kontyrak futures adalah sebagai
ajang spekulasi untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang terjadi. Pihak –
pihak yang melakukan transaksi kontrak futures untuk tujuan spekulasi sering disebut juga
sebagai para speculator.
Jika dibandingkan dengan karakteristik keuntungan dan kerugian dalam opsi, akan
terlihat adanya perbedaan yag cukup mendasar. Hubungan simetris antara keuntungan dan
kerugian dengan perubahan harga seuritas dalam karsus futures diatas tidak akan berlaku
dalam kasus opsi. Dari sudut pandang pembeli opsi, kerugian yang akan ditanggung pembeli
opsi hanyalah sebesar harga peremi opsi, dan keuntungan yang diperoleh juga tidak sebesar
perubahan harga saham, melainkan sebesar capital gain dikurangi dengan harga peremi opsi
yang telah dibayarkan.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Tandelilin, E. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. 1-th edition. Kanisius.
Yogyakarta.
11
Download