Uploaded by User40066

PPT GENETIKA 7 fix

advertisement
PINDAH SILANG DAN
PETA KROMOSOM
Kelompok 7
Our Team
Kelompok 7
Mei Juliyanti
Mega Rachmawati
Pemateri
Pemateri
Resti Pujiyanti
Dika Kurniawan
Pemateri
Pemateri
BERANGKAI (LINKAGE)
Berangkai (Linkage)
Teori Kromosom dari T. Boveri dan W.S Sutton (1903) menyatakan bahwa kromosom
adalah bagian dari sel yang membawa gen-gen dan gen-gen ini selama meiosis
mempunyai kelakuan berdasarkan prinsip-prinsip mendel yaitu dapat memisah
secara bebas. Akan tetapi prinsip mendel ini hanya berlaku apabila gen-gen letaknya
lepas satu sama lain dalam kromosom.
Gen-gen letaknya pisah satu sama lain
dalam kromosom
a
Gen A terangkai dengan gen B pada satu kromosom yang
sama, sedangkan alelnya a dan b terangkai pada kromosom
homolognya
a
b
Gen Terangkai
pada Autosom
01
Coupling phase
(cis)
Gen-Gen dominan terangkai
pada
suatu
kromosom,
sedangkan alel-alel resesif
terangkai pada kromosom
homolognya.
Penulisan genotipnya: (AB)
AB
(ab), AB/ab, AB:ab,
ab
Gen-Gen dominan terangkai
dengan gen resesif yang bukan
alelnya pada satu kromosom,
sedangkan alel resesif dari gen
pertama dan alel dominan dari
gen kedua terangkai pada
kromosom homolognya.
Penulisan
genotip:
(Ab(aB),
Ab/aB, Ab:aB,
Repulsion
phase (trans)
Ab
aB
02
Macam-Macam Berangkai (Linkage)
Rangkai tidak Sempurna
Apabila gen-gen terangkai
dalam kromosom letaknya
tidak berdekatan satu sama
lain sehingga gen-gen
mengalami
perubahan
letak.
Rangkai Sempurna
Rangkai Sempurna
Rangkai tidak
Sempurna
Apabila gen-gen terangkai
dalam kromosom letaknya
berdekatan sehingga tidak
mengalami
perubahan
letak.
RANGKAI SEMPURNA
Dalam susunan cis
Cu = Gen untuk sayap normal
cu = Gen untuk sayap keriput
Sr = Gen untuk dada polos
sr = Gen untuk dada bergaris
Cu Sr
Cu Sr
cu sr
cu sr
x
Sayap normal
Dada polos
F2
CuSr
Sayap keriput
Dada bergaris
Cu Sr
cu sr
Sayap normal
Dada polos
cusr
CuSr
cusr
Cu Sr
Cu Sr
Cu Sr
cu sr
Sayap normal
Dada polos
Sayap normal
Dada polos
Cu Sr
cu sr
cu sr
cu sr
Sayap normal
Dada polos
Sayap keriput
Dada bergaris
RANGKAI SEMPURNA
Dalam susunan trans
F2
Cu = Gen untuk sayap normal
cu = Gen untuk sayap keriput
Sr = Gen untuk dada polos
sr = Gen untuk dada bergaris
Cu sr
Cu sr
cu Sr
cu Sr
x
Sayap normal
Dada bergaris
Cu sr
Sayap keriput
Dada normal
Cu sr
cu Sr
Sayap normal
Dada polos
cu Sr
Cu sr
cu Sr
Cu sr
Cu sr
Cu sr
cu Sr
Sayap normal
Dada bergaris
Sayap normal
Dada polos
Cu sr
cu Sr
cu Sr
cu Sr
Sayap normal
Dada polos
Sayap keriput
Dada polos
RANGKAI TIDAK SEMPURNA
Dalam susunan cis
+ = gen untuk warna ungu pada bunga
m = gen untuk warna merah pada bunga
+ = gen untuk serbuk sari panjang
b = gen untuk serbuk sari bulat
++
++
mb
mb
x
Ungu Panjang
Merah bulat
++
mb
Ungu panjang
RANGKAI TIDAK SEMPURNA
Dalam susunan cis
+ = gen untuk warna ungu pada bunga
m = gen untuk warna merah pada bunga
+ = gen untuk serbuk sari panjang
b = gen untuk serbuk sari bulat
++
mb
Ungu panjang
x
mb
mb
Merah bulat
Genotif
Fenotip
++
mb
+b
mb
m+
mb
mb
mb
Ungu,
panjang
Ungu,
Bulat
Merah,
panjang
Merah,
bulat
Perbandingan
Fenotif
Tipe
n
Parental
1
Rekombin
asi
1
Rekombin
asi
n
Parental
RANGKAI TIDAK SEMPURNA
Dalam susunan trans
+ = gen untuk warna ungu pada bunga
m = gen untuk warna merah pada bunga
+ = gen untuk serbuk sari panjang
b = gen untuk serbuk sari bulat
m+
m+
+b
+b
x
Merah, panjang
ungu bulat
+b
m+
Ungu panjang
RANGKAI TIDAK SEMPURNA
Dalam susunan trans
+ = gen untuk warna ungu pada bunga
m = gen untuk warna merah pada bunga
+ = gen untuk serbuk sari panjang
b = gen untuk serbuk sari bulat
Uji silang
+𝐛
m+
Ungu panjang
x
mb
mb
Merah bulat
Perbandingan
fenotip
Genotif
Fenotip
++
mb
+b
mb
m+
mb
mb
mb
Ungu,
panjang
1
Rekombina
si
Ungu,
Bulat
n
Parental
Merah,
panjang
n
Parental
Merah,
bulat
1
Rekombina
si
Jumlah
370
Tipe
PINDAH SILANG
(CROSSING OVER)
PINDAH SILANG
Definisi
Proses penukaran segmen dari kromatid-kromatid bukan
saudara (non-sister chromatids) dari sepasang kromosom
homolog.
Waktu
Terjadi ketika meiosis I (akhir profase I atau
permulaan metafase I)
Tempat
Kiasma
Jenis Pindah Silang
Pindah silang tunggal
Pindah silang ganda
PINDAH
SILANG
TUNGGAL
Pindah silang yang
terjadi pada satu
tempat
PINDAH SILANG TUNGGAL
PINDAH
SILANG
GANDA
Pindah silang yang
terjadi pada dua
tempat
PINDAH SILANG GANDA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PINDAH SILANG
Penyinaran
dengan sinar-x
Jarak antara
gen-gen yang
terangkai
4
1
2
5
Jenis Kelamin
Temperatur
6
3
Umur
Zat Kimia
NILAI (PRESENTASE) PINDAH SILANG
Angka yang menunjukkan besarnya presentase kombinasi baru yang dihasilkan akibat
terjadinya pindah silang dinyatakan dalam NPS, yaitu:
π‘πŠ
NPS=
X 100%
RK+KP
• Hasil Pindah silang akan terbentuk : Kombinasi Parental (KP) Dan
Kombinasi Rekombinan (RK)
• Nilai Pindah silang ( satuan dalam % ) sama dengan jarak gen
• Nilai pindah silang juga sama dengan nilai rekombinasi gen
berpautan.
• Nilai pindah silang < 50%
Contoh Soal Frekuensi Pindah Silang
Misalkan, dari seluruh populasi sel ada 20% sel mengalami pindah silang dan 80% lainnya tidak
mengalami pindah silang, maka kombinas parental yang diperoleh adalah:
AB = 50% X 0,8 = 40%
ab = 50% X 0,8 = 40%
Sementara rekombinan yang mungkin dihasilkan adalah :
AB = 25 % X 0,2 = 5 %
Ab = 25 % X 0,2 = 5 %
aB = 25 % X 0,2 = 5 %
ab = 25 % X 0,2 = 5 %
Pada sel tersebut frekuensi kombinasi parentalnya, yaitu AB dan ab masing-masing 45% (40% +
5%) menjadi keseluruhan 90%. Frekuensi rekombinan yang terbentuk adalah 10%.
- Peristiwa pindah silang dari gen yang terpaut kombinasi Parental lebih dari 50%
- Rekombinasi dapat dipastikan kurang dari 50%
PETA KROMOSOM
P
E
T
A
KROMOSOM
DROSOPHILA
Peta kromosom adalah gambar
skema sebuah kromosom yang
dinyatakan sebagai sebuah garis lurus
dimana diperlihatkan lokus setiap gen
yang terletak pada kromosom itu.
Jarak = Ukuran Unit
1 Unit = 1% Pindah Silang
Peta relatif adalah Peta kromosom
tanpa menunjukan letak sentromer
CONTOH
Peta Kromosom
6,2
0
p
Jarak antara sentromer ke gen p = 6,2 unit
Jarak antara sentromer ke gen p = 10 unit
Jarak antara gen p ke gen q = 10 - 6,2 = 3,8 unit
10
q
CONTOH
Peta Kromosom Relatif
13
r
17,7
26,2
s
t
Jarak antara gen r-s = 4,7 unit
Jarak antara gen s-t = 8,5 unit
Jarak antara gen r-t = 13,2 unit
MEMBUAT PETA KROMOSOM DENGAN
“THREE-POINT CROSS”
Tetapkan tipe-tipe rekombinasi
yang dihasilkan oleh adanya
pindah silang ganda
Step 4
Step 3
Tetapkan genotipgenotip parental
Step 2
Step 1
Gambar
peta
kromosom relatif
Setelah urutan letak gen
yang sebenarnya diketahui,
maka dicari jarak peta
antar gen-gen tersebut
TAHAP 1
Tetapkan Genotip-genotip Parental
Cu = sayap Lurus
cu = sayap berlekuk
Sr = Tubuh tak bergaris
sr = Tubuh bergaris
E = Tubuh kelabu
e = Tubuh hitam
cu sr e
cu sr e
Sayap berlekuk
Tubuh bergaris
Tubuh hitam
F1
Cu Sr E
Cu Sr E
x
Sayap lurus
Tubuh tak bergaris
Tubuh kelabu
Cu Sr E
cu sr 𝐞
Sayap Lurus
Tubuh tak bergaris
Tubuh kelabu
TAHAP 1
Tetapkan Genotip-genotip Parental
F2
Setelah didapatkan F1
(yang berbentuk trihibrid)
kemudian diuji silangkan
dengan jantan yang resesif
Cu Sr E
cu sr 𝐞
Sayap Lurus
Tubuh tak bergaris
Tubuh kelabu
x
cu sr e
cu sr e
Sayap berlekuk
Tubuh bergaris
Tubuh hitam
TAHAP 2
Tetapkan Tipe-tipe Rekombinasi Yang Dihasilkan Oleh Adanya Pindah Silang Ganda
Tipe-Tipe Gen Rekombinasi
Cu sr E
cu Sr e
Urutan Letak Gen yang Benar
cu sr e atau e sr cu
TAHAP 3
Setelah Urutan Letak Gen Yang Sebenarnya Diketahui, Maka Dicari Jarak Peta Antar Gen-gen Tersebut
Pindah silang antara gen cu dan sr
menghasilkan fenotipe kelas 3,4,7,
&8
Jumlah tipe rekombinasinya
Fenotipe kelas 3
107 lalat
kelas 4
97 lalat
kelas 7
1 lalat
kelas 8
2 lalat
jumlah :
207 lalat
Maka NPS 207/1926 = 10,75%
TAHAP 3
Setelah Urutan Letak Gen Yang Sebenarnya Diketahui, Maka Dicari Jarak Peta Antar Gen-gen Tersebut
Pindah silang antara gen sr dan e
menghasilkan fenotipe kelas 5,6,7, & 8
Jumlah tipe rekombinasinya
Fenotipe kelas 5
86 lalat
kelas 6
94 lalat
kelas 7
1 lalat
kelas 8
2 lalat
jumlah :
183 lalat
Maka NPS 183/1926 = 9,50%
Kesimpulan
Jarak antara gen cu-sr = 10,75 unit
Jarak antara gen sr-e = 9,50 unit
TAHAP 4
Gambar Peta Kromosom Relatif
cu
10,75
sr
9,50
e
KOINSIDENS DAN INTERFERENSI
Interferensi
Pindah
silang
yang
terjadi di suatu tempat
dapat
menghambat
terjadinya pindah silang
lainnya yang berdekatan
Rumus KK
KK =
Banyaknya pindah silang ganda yang sesungguhnya
banyaknya pindah silang ganda yang diharapkan
Rumus KI
Koinsidens
Untuk mencari besarnya
interferensi perlu diketahui
terlebih dahulu koefisiens
koinsidens nya (KK)
KI = 1-KK
CONTOH
Pindah silang ganda yang sesungguhnya
1+2
=
1926
= 0,0016
Pindah silang ganda yang diharapkan
(107+97+1+2)
(86+94+1+2)
1926
=
x
1926
= 0,1075 x 0,095
= 0,0102
KK =
0,0016
0,0102
= 0,16
KI = 1- 0,16 = 0,84
BERANGKAI PADA KROMOSOM-X
Y = Tubuh berwarna kelabu (Normal)
y = Tubuh berwarna kuning
W = Mata berwarna merah (Normal)
w = Mata berwarna putih
YW
YW
x
Tubuh berwarna kelabu
Mata berwarna merah
F1
yw
yw
Tubuh berwarna kuning
Mata berwarna putih
YW
𝐲𝐰
Tubuh berwarna kelabu
Mata berwarna merah
(Normal)
BERANGKAI PADA KROMOSOM-X
YW
𝐲𝐰
Tubuh berwarna
kelabu
Mata berwarna
merah
(Normal)
x
YW
𝐲𝐰
Tubuh berwarna
kelabu
Mata berwarna
merah
(Normal)
F2
YW
YW
Yw
yW
yw
YW
YW
♀ Normal
YW
Yw
♀ Normal
YW
β™‚ Normal
Yw
β™‚ tubuh kelabu mata putih
YW
yW
yW
♀ Normal
YW
yw
β™‚ tubuh kuning mata merah
♀ Normal
β™‚ tubuh kuning mata putih
yw
PEMBUATAN PETA KROMOSOM-X
Y = Tubuh berwarna kelabu
y = Tubuh berwarna kuning
W = Mata berwarna merah
w = Mata berwarna putih
F = Bulu tak bercabang
f = Bulu bercabang
wyf
Tipe Parental :
WYF
Tipe Rekombinasi PSG :
π‘€π‘ŒπΉ
π‘Šπ‘¦π‘“
♀♀
310
Mata merah, tubuh kelabu, bulu tak bercabang
(Normal)
β™‚β™‚
2
Mata putih, tubuh kelabu, bulu tak bercabang
9
Mata merah, tubuh kelabu, bulu bercabang
87
Mata putih, tubuh kuning, bulu bercabang
50
Mata putih, tubuh kelabu, bulu bercabang
46
Mata merah, tubuh kuning, bulu tak bercabang
4
Mata putih, tubuh kuning, bulu tak bercabang
98
Mata merah, tubuh kelabu, bulu tak bercabang
4
Mata merah, tubuh kuning, bulu bercabang
PEMBUATAN PETA KROMOSOM-X
♀♀
310
WYF
β™‚β™‚
2
wYF
9
WYf
87
wyf
50
wYf
46
WyF
4
wyF
98
WYF
4
Wyf
Apabila tipe-tipe parental dibandingkan dengan tipe-tipe
rekombinasi maka nampak ada perbedaan mengenai letak gen
w. berhubung dengan itu gen w seharusnya terletak di tengah
sehingga urutan letak gen yang benar adalah y w f atau f w y.
Misalnya digunakan susunan tipe parental pertama, maka:
yWF + Ywf + yWf +(YwF)
PS antara y-w =
Jumlah Keturunan lalat jantan
46+50+4+2 103
=
=
= 0,34 =34%
300
300
ywF + YWf + yW𝑓 +(YwF)
PS antara w-f = Jumlah Keturunan lalat jantan
=
Parental :
ywf
fwy
ATAU
YWF
FWY
4+9+4+2
300
=
19
300
= 0,0633 = 6,33%
Jadi:
Jarak gen y-w = 34 unit
Jarak gen w-f = 6,33 unit
Gambar peta kromosom relatif:
y
34
w
6,33 f
Kromosom-X
KOEFISIEN INTERFERENSI
4+2
PSG yang sesungguhnya =
= 0,02
300
PSG yang diharapkan = 0,34 X 0,0633 = 0,02
0,02
KK =
= 1 sehingga,
0,02
KI = 1-1 = 0 (berarti tanpa interperensi)
BERANGKAI, PINDAH SILANG DAN PETA KROMOSOM
PADA MANUSIA
Alasan sulitnya mempelajari pindah
silang dan berangkai ada manusia :
1. Pada
manusia
tidak
dapat
dilakukan percobaan dengan cara
mengawinkan
manusi
seperti
kehendak kita;
2. Gen-gen yang telah diketahui
menimbulkan
kelainan/penyakit
pada manusia jarang dijumpai dan
biasanya pengaruh dari gen yang
merugikan itu akan nampak
setelah beberapa generasi;
3. Jumlah kromosom di dalam inti sel
tubuh manusia terlalu banyak,
sehingga kemungkinan adanya
gen-gen yang terangkai amat kecil
Contoh pindah silang pada manusia:
1. P
F1
2. P
F1
♀ RR
retinitas pigmentosa
x
β™‚ rnormal
Rr = ♀ Menderita retinitas pigmentosa
R- = β™‚ Menderita retinitas pigmentosa
♀ rr
Normal
x
β™‚ Rretinitis pigmentosa
Rr = ♀ Retinitis pigmentosa
r- = β™‚ Normal
PENYIMPANGAN AKIBAT PINDAH SILANG
Thank You
Any question?
Download