Uploaded by User40023

Kesesuaian pengelolaan High Alert

advertisement
Kesesuaian pengelolaan High Alert, LASA, dan Emergensi
1. High Alert
Praktek
Standar prosedur
IGD
IBS lantai 2
IBS lantai 3
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
belum sesuai prosedur
belum sesuai prosedur
belum sesuai prosedur
4. Obat high alert disimpan secara terpisah dari obat Sudah sesuai prosedur
lainnya,
dan
disesuaikan
dengan
stabilitas
Kesesuaian 100 %
penyimpanan.
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
5. Terdapat tanda high alert di tempat penyimpanan.
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
1. Setiap obat high alert diberi tanda “high alert” pada Sudah sesuai prosedur
kotak pembungkus (Box obat).
2. Tanda obat high alert diberi tanda sebagai berikut :
HIGH ALERT
3. Pemberian cap High Alert pada resep (cap “HA”).
6. Tanda high alert pada kotak kemasan luar harus Sudah sesuai prosedur
berada di sisi sebelah luar sehingga mudah terlihat.
Kesesuaian 100 %
7. Bila perlu disimpan dalam lemari pendingin, maka Sudah sesuai prosedur
usahakan dimasukan dalam lemari pendingin yang Kesesuaian 100 %
terpisah.
8. Petugas
Farmasi
melakukan
pengecekan
dan Sudah sesuai prosedur
pendokumentasian pengecekan obat high alert yang Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
terdapat di bangsal perawatan setiap minggu.
9. Petugas farmasi mengambil obat-obat high alert Sudah sesuai prosedur
dengan hati-hati dan melakukan verifikasi ulang Kesesuaian 100 %
terhadap obat-obat high alert
10. Petugas farmasi melakukan double checking sebelum Sudah sesuai prosedur
obat diserahkan
11. Memberikan
Kesesuaian 100 %
informasi
kepada Sudah sesuai prosedur
perawat/pasien/keluarga bahwa obat yang diberikan Kesesuaian 100 %
merupakan obat high alert sehingga membutuhkan
kewaspadaan tinggi dalam pemakaian.
2. LASA
Praktek
Standar prosedur
1. Terdapat
“LASA”
LASA
IGD
stiker Ada beberapa yang
belum sesuai
Seperti:
1. Clonidin
2. Meloxicam
3. Propranolol
Keterangan
IBS lantai 2
IBS lantai 3
Sudah sesuai dengan SPO
Sudah sesuai dengan SPO
Tidak
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
stiker LASA
Ada beberapa yang belum
sesuai
Seperti :
Sudah sesuai dengan SPO
Penempatan
Kesesuaian 100 %
berdampingan.
terdapat
Ketidaksesuaian :
3:103x 100 % = 2,91%
2. Obat
LASA Ada beberapa yang
disimpan
secara belum sesuai
terpisah
dengan
Seperti :
obat LASA lainnya
1. Codein 10 dan
yang sama jenisnya,
codein 20
dan
disesuaikan
2. Glikuidon dan
dengan
stabilitas
glibenklamid
penyimpanan
3. Haloperidol 0,5 mg
dan haloperidol 1,5
mg
4. Dobutamin dan
dopamin
Ketidaksesuaian
5. Epoetin alfa dan
epoetin beta
6. Bisoprolol 5 mg dan
1. Ketorolac 3% dan
ketorolak 1 %
Ketidaksesuaian :
1:103 100 % = 0,97%
Penempatan
berdampingan
bisoprolol 2,5 mg
7. Iopamiro 100 mg
dan Iopamiro 300
mg
Ketidaksesuaian :
7:103x 100 % = 6,79%
3. Tanda LASA pada
kotak kemasan luar
harus berada di sisi
sebelah
luar
sehingga
mudah
terlihat.
4. Petugas
farmasi
melakukan double
checking sebelum
obat diserahkan
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
3. Emergensi
Praktek
Standar prosedur
IGD
1. Segera mengisi kelengkapan box emergensi apabila Sudah sesuai prosedur
IBS lantai 2
IBS lantai 3
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Sudah sesuai prosedur
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
Kesesuaian 100 %
terdapat laporan dari ruang rawat bahwa box telah Kesesuaian 100 %
dibuka dan obat emergensi telah digunakan, maksimal
1x24 jam
2. Mencatat obat emergensi apa saja yang telah diambil Sudah sesuai prosedur
dari box dan mengisi ulang box emergensi.
Kesesuaian 100 %
3. Mengunci ulang box emergensi setelah box telah Sudah sesuai prosedur
lengkap diisi.
Kesesuaian 100 %
4. Memeriksa daftar kadaluarsa obat emergensi yang Sudah sesuai prosedur
tertera dibox emergensi setiap bulan.
Kesesuaian 100 %
5. Mengganti obat emergensi yang telah maupun akan Sudah sesuai prosedur
kadaluarsa 1 bulan sebelumnya untuk diganti dengan Kesesuaian 100 %
obat baru dengan masa kadaluarsa yang lebih
pangjang.
6. Memperbarui catatan kadaluarsa obat yang tertera Sudah sesuai prosedur
dalam box emergensi.
7. Mengunci kembali box emergensi.
4.2 Pembahasan
RSUD Prof. Margono Soekarjo Purwokerto memiliki daftar obat-obatan LASA, High
Alert dan emergency yang ada di setiap unit di Rumah Sakit. Daftar obat-obatan ini tentunya
berbeda di setiap unit tergantung dari kebutuhan setiap unit tersebut, seperti halnya apotek
IGD dan IBS yang kami evaluasi ini. Di apotek IGD dan IBS lebih banyak menyediakan
obat-obatan dalam bentuk sediaan injeksi dan alat kesehatan yang diperlukan untuk operasi
atau keadaan gawat darurat, yang berbeda dengan apotek rawat jalan atau rawat inap yang
lebih banyak menyediakan obat-obatan oral.
Berdasarkan evaluasi pengelolaan dan penyimpanan obat-obat High Alert, LASA dan
emergency yang dilakukan di apotek IGD dan IBS yang ada pada ketiga tabel diatas dapat
dilihat bahwa penyimpanan obat-obatan High Alert, LASA dan Emergency secara umum
sudah sesuai dengan SOP yang ada. Namun ada beberapa hal yang belum sesuai dan perlu
diperbaiki lagi agar semuanya memenuhi SOP dan dapat meningkatkan keselamatan pasien.
Obat-obat High Alert, LASA dan emergency perlu diperhatikan penyimpanannya.
Obat-obat high alert disimpan dengan perhatian khusus, yaitu diberi label dengan warna
dasar merah dengan tulisan “HIGH ALERT” yang berwarna putih. Di IGD dan IBS lantai 3,
obat-obat High Alert disimpan di dalam satu lemari khusus yang dilabeli dengan label high
alert serta dilakukan penandaan pada tiap sediaan (ampul, vial atau obat oral). Sedangkan di
IBS lantai 2, obat-obat High Alert disimpan di rak obat yang sama dengan obat-obat lain,
namun bagian-bagian rak yang menyimpan obat-obat high alert dilabeli dengan label high
alert terpisah dengan obat-obatan yang lain. Hal ini dikarenakan ruang apotek IBS lantai 2
yang berukuran kecil sehingga tidak memungkinkan untuk menyimpan obat-obat High Alert
pada lemari khusus. Seperti halnya yang dilakukan di IGD, obat-obat High Alert di IBS juga
dilabeli dengan label High Alert pada tiap sediaan (ampul, vila, atau obat oral). Obat-obat
high alert yang tidak stabil pada suhu ruang disimpan dalam kulkas yang dilengkapi dengan
termometer dengan tetap memberikan label high alert pada kotak penyimpanan obat dan pada
sediaan obat. Hal ini dilakukan baik di IGD maupun IBS.
Pada SOP pengelolaan obat High Alert , Apoteker diwajibkan untuk memberikan cap
HA pada resep yang berisi obat-obatan High Alert setelah melakukan telaah/skrinning resep,
namun pada kenyataannya hal ini belum dilakukan oleh petugas. Sebaiknya prosedur ini
dilakukan sesuai SOP karena ini juga merupakan hal yang penting dalam pengelolaan obatobat High Alert karena dengan adanya pembubuhan cap HA pada resep ini bertujuan untuk
memberikan peringatan dan meningkatkan kewasapadaan
petugas yang membaca resep
sehingga petugas akan berhati-hati dalam penyiapan maupun pemberian obat tersebut.
Sedangkan untuk obat-obat LASA, penyimpanannya dipisahkan dengan obat LASA
lainnya yang sama jenisnya. Selain itu, juga disesuaikan dengan stabilitas penyimpanan pada
masing-masing obat. Penandaan tanda LASA juga telah dilakukan pada kotak kemasan luar
bertujuan agar mudah dibedakan. Beberapa obat ditandai dengan metode Tallman Lattering
yang digunakan pada obat yang sound-alike, penandaan ini telah seragam dalam satu rumah
sakit. Obat LASA yang membutuhkan suhu dingin dalam penyimpanannya disimpan di
lemari pendingin. Namun, ada beberapa obat LASA di IGD yang tidak ditempeli stiker. Obatobat tersebut adalah :
 cloinidin
 meloxicam dan
 propanolol
Seharusnya untuk sediaan LASA harus ditempeli stiker agar petugas yang nantinya
mengambil obat melakukan double check dalam pengambilan obat untuk menghindari
kesalahan pengambilan obat. Selain itu ada beberapa obat LASA yang diletakkan berdekatan
dengan obat LASA lainya. Berdasarkan SOP, sediaan LASA seharusnya diletakkan secara
terpisah atau berjauhan agar memperkecil resiko kesalahan pengambilan obat. Adapun obatobat LASA yang diletakkan berdampingan tepat di sebelahnya tanpa ada pembatas obat yang
lain yaitu :
 codein 10 mg dan 20 mg,
 glukuidon dan glibenklamid,
 haloperidol 0,5 mg dan 1,5 mg,
 dobutamin dan dopamin,
Kesalahan terjadi di IGD
 epoetin alfan dan epoetin beta,
 bisoprolol 2,5 mg dan 5 mg,
 Iopamiro 100 mg dan 300 mg
 dan ketorolak 1% dan 3% (kesalahan terjadi di IBS lantai 2)
Obat emergency merupakan obat-obatan serta alat kesehatan yang digunakan untuk
mengatasi kondisi emergency/kegawat daruratan pasien dan mempengaruhi keselamatan
pasien. Obat, cairan dan alat kesehatan emergensi disimpan di dalam troli dan terdapat pada
setiap unit kerja pelayanan diluar wilayah kode biru (IBS, IGD ,IRI). Troli tersebut
dilengkapi dengan kunci disposable dan diawasi oleh penanggung jawab ruangan yang
memiliki troli emergensi dengan petugas farmasi. Jika muncul kondisi kegawat daruratan
yang mengancam jiwa maka kunci disposable pada troli emergensi dapat dipotong/digunting
oleh petugas atau perawat. Setelah kondisi kegawat daruratan teratasi, dilakukan pencatatan
pada form penggunaan obat emergensi yang ditandatangani oleh perawat ataau petugas
farmasi yang menggunakan sediaan farmasi tersebut sehingga sediaan farmasi tersebut pada
troli emergensi dapat dilengkapi kembali oleh petugas farmasi yang bertanggungjawab.
Pelaporan penggunaan obat emergensi paling lambat 1x24jam. Petugas farmasi akan datang
melengkapi sediaan farmasi pada troli emergensi dan mengunci kembali troli emergensi lalu
membuat berita acara penggantian kunci.
Download