OLEH : Drs. SAM SALENGKE, M.Si SUMATERA KALIMANTAN IRIAN JAYA 1 JAVA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI Nama Instansi Jabatan Alamat : : : : Drs. SAM SALENGKE, M.Si BPSDM KEMENDAGRI Kasubbid Diklat Pim IV dan Latsar Cluster Anggrek 1 Blok D3 No.6A Grand Depok City (GDC) Kota Depok : 081213333477 : [email protected] : S2-MAP-UGM 2003, IIP Depdagri 2007, APDN Makassar 1991 HP Email Pendidikan Pengalaman Kerja : a. 13 thn bekerja di Pemda (Kab. Bantaeng & Gowa) b. 11 thn bekerja di Itjen c. Masuk thn ke-3 di BPSDM KMDN Pengalaman Mengajar/Narasumber : 1. Asesor Kompetensi Pemerintahan 2. Perguruan Tinggi (IPDN, STIAMI, UNIMUH Mkssr, DAN UIT Mkssr) & Sekolah Calon Pendeta Balakeselamatan 3. Bimtek DPRD 4. P2UPD 5. Kades/Lurah/Camat 6. Diklat PIM IV dan LATSAR CPNS TATARAN FILOSOFIS 1. Kenapa Perlu Ada Pemerintah ? a. Untuk menciptakan “Law and Order” (ketentraman dan ketertiban) b. Untuk menciptakan “welfare” (Kesejahteraan) 2. Kenapa Perlu Ada Pemerintah Daerah ? a. Wilayah negara terlalu luas b. Menciptakan kesejahteraan secara demokratis TATARAN NORMATIF (UUD NEGARA RI 1945) 1. Alinea IV Pembukaan UUD 1945 Negara RI “ Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa…. dst Kesimpulan : Pemerintah RI dibentuk untuk melindungi (Law and Order) dan mensejahterakan rakyat (Welfare) 2. Pasal 18 UUD Negara RI 1945 (1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas Daerahdaerah Provinsi dan Daerah Provinsi itu dibagi atas Kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap Provinsi, Kabupaten dan Kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan Undang-undang. (2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. (3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki DPRD yang anggota-anggotanya dipilih melalui Pemilihan Umum. (4) Gubernur, Bupati, Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis. (5) Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya. 3. Urgensi Keberadaan Pemerintah Daerah 1. Keberadaan Pemda untuk melindungi dan mensejahterakan masyarakat secara demokratis 2. Kesejahteraan diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index), dengan indikator utamanya (i) penghasilan; (ii) kesehatan; dan (iii) pendidikan. 3. Untuk meningkatkan pencapaian HDI dilakukan melalui pelayanan publik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat 4. Kebutuhan masyarakat terdiri dari : (i) Kebutuhan Pokok (Basic Needs); dan Kebutuhan Pengembangan Sektor Unggulan (Core Competences). Sektor unggulan dapat diidentifikasi dari sintesis PDRB, mata pencaharian, dan pemanfaatan lahan. 4. Pasal 18A UUD Negara RI (1) Hubungan wewenang antara Pemerintah dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. Kesimpulan : 1. Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota berkewajiban dan mempunyai kewenangan untuk menciptakan ketentraman dan ketertiban serta kesejahteraan masyarakat 2. Dalam rangka menciptakan ketentraman dan ketertiban serta kesejahteraan masyarakat wajib bersinergi. 5. Misi utama Pemda adalah : Menyediakan pelayanan dasar (Basic Services) dan mengembangkan sektor unggulan (Core Competences) dengan cara-cara yang demokratis 6. Outputs / end products Pemda adalah : a. Public Goods; barang-barang kebutuhan masyarakat, seperti : jalan, pasar, sekolah, RS, dsb. b. Public Regulations; pengaturan-pengaturan masyarakat, seperti KTP, KK, IMB, HO, Akte Kelahiran, dsb. Kesimpulan : Pemda harus mempunyai kewenangankewenangan yang memungkinkan mereka dapat menghasilkan public goods dan public regulations yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat (kebutuhan dasar dan pengembangan sektor unggulan) HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH Urusan Pemerintahan yang diserahkan ke Daerah berasal dari kekuasaan pemerintahan yang ada di tangan Presiden Presiden menetapkan pedoman penyelenggaraan urusan pemerintahan dan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemda provinsi dilaksanakan oleh Pempus serta kabupaten/kota dilaksanakan oleh Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat Hubungan Presiden dengan Gubernur dan Bupati/Walikota serta hubungan Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat dengan Bupati/Walikota bersifat hierarkis Beberapa Pengertian Urusan Pemerintahan adalah Kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya dilakukan oleh kementerian negara dan penyelenggara Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan, dan menyejahterakan masyarakat. Urusan pemerintahan umum adalah Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan. URUSAN PEMERINTAHAN Dalam amandemen UUD 1945 Pasal 17 dan Pasal 18, istilah baku yang dipakai adalah “urusan pemerintahan” bukan “kewenangan” ARAH PENYELENGGARAAN P E M E R I N TA H A N KEKUASAAN PEMERINTAHAN PEMBANGUNAN DAERAH Pembangunan Daerah merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. PENATAAN RUANG Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. 15 DIT. SUPD II DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH Penyelenggaraan penataan ruang bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional dengan: 1. Terwujudnya keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan; 2. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia; dan 3. Terwujudnya pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang. 16 DIT. SUPD II DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH S I N E R J I P E M B A N G U N A N P U S AT D A N D A E R A H tahapan perencanaan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nas. pendekatan teknokratik, partisipatif, atas-bawah dan bawah-atas RPJPD, RPJMD, & RPTD Perda Perkada Pedoman Renstra SKPD diselaraskan dengan pencapaian sasaran program dan kegiatan pembangunan yang ditetapkan dalam Renstra Kementerian/LPNK untuk tercapainya sasaran pembangunan nasional tahapan pengendalian tahapan evaluasi pengendalian terhadap perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah, pelaksanaan rencana pembangunan daerah dan evaluasi terhadap hasil rencana pembangunan daerah Pengendalian dan Evaluasi Provinsi Mendagri Pengendalian dan Evaluasi lingkup Kab/Kota Pengendalian dan Evaluasi lingkup Prov/Kab/Kota dlm wilayah Provinsi Gubernur Bupati/Walikota PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah (Provinsi) RPJPN RPJMN RENSTRA K/L RENSTRA SKPD-Prov. 18 RPJMD K/K RPJPD K/K RTRW RENJA K/L RKPD Prov. RPJMD Prov. RPJPD Prov. RTRW Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah – (Kabupaten/Kota) RKP RENJA SKPD-Prov. RKPD K/K RENSTRA SKPD-K/K RENJA SKPD-K/K DIT. SUPD II DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMBAGIAN URUSAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA URUSAN PEMERINTAHAN ABSOLUT PERTAHANAN KEAMANAN AGAMA YUSTISI POLITIK LUAR NEGERI 6. MONETER & FISKAL URUSAN PEMERINTAHA N UMUM 1. 2. 3. 4. 5. KONKUREN WAJIB (24) YAN DASAR (6) Dibagi berdasarkan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi PILIHAN (8) NON YAN DASAR (18) SPM NSPK Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas kuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan prasarana. 21 DIT. SUPD II DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KRITERIA KEWENANGAN PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KAB/KOTA 1. Lokasinya lintas Daerah Provinsi atau lintas negara 2. Penggunaannya lintas daerah Provinsi atau lintas negara 3. Manfaat atau dampak negatifnya lintas daerah Provinsi atau lintas negara 4. Penggunaan sumberdayanya lebih efisien apabila diilakukan oleh Pemerintah Pusat dan atau 5. Perannya strategis bagi kepentingan nasional 1. Lokasinya lintas Daerah Kab/Kota 2. Penggunaannya lintas daerah Kab/Kota 3. Manfaat atau dampak negatifnya lintas daerah Kab/Kota 4. Penggunaan sumberdayanya lebih efisien apabila diilakukan oleh Daerah Provinsi 1. Lokasinya dalam daerah Kab/Kota 2. Penggunaannya dalam daerah Kab/Kota 3. Manfaat atau dampak negatifnya hanya dalam daerah Kab/Kota 4. Penggunaan sumberdayanya lebih efisien apabila diilakukan oleh Daerah Kab/Kota URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN YANG DISELENGGARAKAN DAERAH Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar 6 URUSAN: • pendidikan • kesehatan • pekerjaan umum dan penataan ruang • perumahan rakyat dan kawasan permukiman • ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan Masyarakat • sosial. Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar Urusan Pemerintahan Pilihan 18 URUSAN • tenaga kerja • pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak • pangan • pertanahan • lingkungan hidup • administrasi kependudukan dan pencatatan sipil • pemberdayaan masyarakat dan Desa • pengendalian penduduk dan keluarga berencana • perhubungan; • komunikasi & informatika • koperasi, usaha kecil, dan menengah • penanaman modal • kepemudaan dan olah raga • statistik • persandian • kebudayaan; • perpustakaan; • kearsipan. 8 URUSAN: • kelautan dan perikanan • pariwisata • pertanian • kehutanan; • energi dan sumber daya mineral; • perdagangan; • perindustrian; dan • transmigrasi. 23 Kriteria Kewenangan Wajib melindungi hak-hak konstitusional perorangan maupun kelompok masyarakat melindungi kepentingan nasional yang ditetapkan berdasarkan konsensus nasional, dalam rangka menjaga keutuhan NKRI, kesejahteraan masyarakat, ketentraman dan ketertiban umum. memenuhi komitmen nasional yang berkaitan dengan perjanjian dan konvensi Internasional Hubungan Antar Tingkatan Pemerintahan Adanya interkoneksi dan interdependensi antar tingkatan Pemerintahan dalam mengatur dan mengurus urusannya. Contoh 1: Urusan Pendidikan Dasar & SLTP Kab/Kota Urusan Pendidikan Menengah oleh Provinsi Urusan PT oleh Pemerintah Pusat Ada hubungan interelasi dan interdependensi Contoh 2: Jalan Kab/Kota oleh Pemkab/Kota Jalan Prov oleh Pemprov Jalan negara oleh Pem. Pusat Ada hubungan interelasi dan interdependensi APA YG TERJADI KALAU PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN TIDAK JELAS 1. TIDAK ADA KEPASTIAN HUKUM 2. KELEMBAGAAN TIDAK JELAS 3. PEMBIAYAAN TIDAK JELAS 4. KEPEGAWAIAN TIDAK JELAS 5. BINWAS TIDAK JELAS 6. PELAYANAN PUBLIK TIDAK JELAS 27 WHAT NEXT 1. Apa benar urusan yg dilakukan 2. Apa pembagiannya sudah benar 3. Apa sudah ada nspk nya dan spm bagi urusan wajib dgn pelayanan dasar 4. Apa UU sektor sudah harmonis dgn UU OTDA 5. Apa kelembagaannya sudah jelas 6. Apa personil sudah jelas 7. Apa anggaran sudah cukup 8. Apa pelayanan publik yg dihasilkan sudah jelas 9. Apa binwas sudah jelas 28 Pengertian SPM (PP 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal) Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN Penetapan SPM Penetapan dilakukan berdasarkan kriteria barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang: a. bersifat mutlak; dan b. mudah distandarkan, yang berhak diperoleh oleh setiap Warga Negara secara minimal sesuai dengan Jenis Pelayanan Dasar dan Mutu Pelayanan Dasar. Contoh....... SPM Pendidikan SPM pendidikan mencakup SPM pendidikan Daerah provinsi dan SPM pendidikan Daerah kabupaten/kota. Jenis Pelayanan Dasar pada SPM pendidikan Daerah provinsi terdiri atas: a. pendidikan menengah; dan b. pendidikan khusus. Jenis Pelayanan Dasar pada SPM pendidikan Daerah kabupaten/kota terdiri atas: a. pendidikan anak usia dini; b. pendidikan dasar; dan c. pendidikan kesetaraan. Mutu Pelayanan Dasar Mutu Pelayanan Dasar untuk setiap Jenis Pelayanan Dasar, ditetapkan dalam standar teknis, yang sekurang-kurangnya memuat : a. standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa; b. standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan; dan c. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar. Penerima Pelayanan Dasar untuk setiap Jenis Pelayanan Dasar Warga Negara dengan ketentuan: a. usia 16 (enam belas) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun untuk Jenis Pelayanan Dasar pendidikan menengah; b. usia 4 (empat) tahun sampai dengan 18 (delapanbelas) tahun untuk Jenis Pelayanan Dasar pendidikan khusus; c. usia 5 (lima) tahun sampai dengan 6 (enam)tahun untuk Jenis Pelayanan Dasar pendidikananak usia dini; d. usia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 15 (limabelas) tahun untuk Jenis Pelayanan Dasarpendidikan dasar; dan e. usia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 18 (delapanbelas) tahun untuk Jenis Pelayanan Dasar pendidikan kesetaraan. URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PERHUBUNGAN NON WAJIB PELAYANAN DASAR URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN TERIMA KASIH