Uploaded by osi

Supply and Demand Pelayanan Kesehatan.doc (2)

advertisement
MAKALAH
SUPPLY AND DEMAND PELAYANAN KESEHATAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ekonomi Kesehatan
Dosen Pengampu
Ade Saprudin, SKM., MKM.
Disusun oleh:
Kelompok 1
Nama anggota:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dewi Andayani
Intan Fransisca M
Intan Milleniawati
Marisa Hasna
M.Faisal
Siti Rosidah
S1 Kesehatan Masyarakat Reguler B tingkat 2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu
kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “Supply dan
Demand Pelayanan Kesehatan”
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita
yaitu nabi Muhammad SAW kepada para keluarganya ,para sahabatnya, dan kita selaku
umatnya hingga akhir zaman..
Sekaligus pula saya menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk
Ade Saprudin, SKM., MKM.selaku dosen mata kuliah Ekonomi Kesehatan yang telah
menyerahkan kepercayaannya kepada saya guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Selain itu saya juga sadar bahwa pada makalah ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saya benar-benar menanti
kritik dan saran yang konstruktif.
Saya berharap makalah sederhana ini dapat dimengerti oleh setiap pihak yang
membaca. Saya pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah kami
terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
Kuningan, Oktober 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Industri Nata De Coco ..........................................................................................3
2.2 Proses Pembuatan Nata De Coco ..........................................................................3
2.3 Kriteria Sanitasi Industri Pangan (Makanan) ........................................................7
2.3.1 Sanitasi dan Hygiene Makanan ....................................................................7
2.3.2 Sanitasi dan Keamanan Dalam Perencanaan Unit Pengolahan ...................8
2.3.3 Sanitasi dan Hygiene Karyawan/Pekerja ...................................................11
2.4 Sanitasi lingkungan Industri Nata De Coco Di Cibinong,Bogor,Jawa Barat .....12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................25
3.2 Saran ...................................................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan
tinggirendahnya standar hidup seseorang. Status kesehatan yang baik dibutuhkan
olehmanusia untuk menopang semua aktivitas hidup. Setiap individu akan
berusahamencapai status kesehatan tersebut dengan menginvestasikan dan atau
mengkonsumsisejumlah barang dan jasa kesehatan. Maka untuk mencapai kondisi
kesehatan yang baik tersebut dibutuhkan sarana kesehatan yang baik pula.
Ilmu ekonomi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dalammenggunakan dan memanfaatkan sumber alam yang ada (yang relatif terbatas)
untuk memenuhi kebutuhan hidup yang tidak terbatas.
Ilmu ekonomi perlu dipelajari karena: kebutuhan manusia yang tidak terbatas,
alat pemuas kebutuhan yang terbatas dan Sumber-sumber alam dalam keadaan asli tidak
semuanya dapat langsung digunakan. Teori ekonomi menjelaskan tentang perilaku
individu dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan Sumber daya
yang langka dalam upaya meningkatkankualitas hidupnya .Masalah dalam ekonomi
adalah The Art of Choice (seni pemilih) pemecahan terhadap pertanyaan what, how, dan
whom dalam prinsip ekonomi. Ekonomi Mikro: Salah satu cabang ilmu ekonomi yang
mempelajari perilaku pelaku-pelaku ekonomi yang berada dalam sistem perekonomian
(yaitu konsumensecara individual/Sebuah perusahaan) Dalam ekonomi terdapat
permintaan (demand) dan penawaran(supply) yang saling bertemu dan membentuk satu
titik pertemuan dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang). Setiap transaksi
perdagangan pasti ada permintaan dan penawaran, harga dankuantitas yang saling
mempengaruhi satu sama lain
1.2 Tujuan
a. Memahami tentang demand dalam pelayanan kesehatan.
b. Mempelajari faktor – faktor yang mempengaruhi demand dalam pelayanan kesehatan.
c. Mempelajari perbedaan demand dalam pelayanan kesehatan dengan demand produk
secara umum.
d. Mempelajari elastisitas demand dalam pelayanan kesehatan dan konsekuensinya.
e. Mempelajari tentang utility dalam pelayanan kesehatan dan cara pengukurannya.
f. Mempelajari definisi dari Supply Pelayanan Kesehatan.
g. Mempelajari bentuk kurva Supply Pelayanan Kesehatan.
h. Dapat mempelajari faktor yang dapat mempengaruhi Supply Pelayanan Kesehatan.
i. Mempelajari cara menghitung Supply Maksimal pada industri Pelayanan Kesehatan.
1.3 Rumusan masalah
a. Apa pengertian demand dalam pelayanan kesehatan?
b. Apa saja faktor yang mempengaruhi demand dalam pelayanan kesehatan?
c. Apa perbedaan demand pelayanan kesehatan dengan demand produk secara umum?
d. Apakah yang dimaksud dengan Supply Pelayanan Kesehatan ?
e. Faktor apa saja yang dapat memengaruhi Supply Pelayanan Keehatan?
f. Bagaimanakah cara menghitung Supply Maksimal pada pelayanan kesehatan?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian demand pelayanan kesehatan
Demand (permintaan) adalah keinginan yang disertai dengan daya beli. Menurut
Kotler dan Andersen(1995), permintaan adalah keinginan terhadap produk spesifik yang
didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membeli. Demand atau permintaan
adalah jumlah dari suatu barang yang mau dan mampu dibeli pada berbagai
kemungkinan harga, selama jangka waktu tertentu, dengan anggapan berbagai hal lain
tetap sama . Mau dan mampu di sini memiliki arti berapapun orang berkeinginan atau
membutuhkan sesuatu, kalau ia tidak mempunyai uang atau tidak bersedia mengeluarkan
uang sebanyak itu untuk membeli, maka keinginan tersebut belum disebut permintaan.
Namun ketika keinginan atau kebutuhan disertai dengan kemauan dan kemampuan untuk
membeli dan didukung oleh uang yang cukup untuk membayar maka akan disebut
permintaan. Dengan demikian permintaan adalah kebutuhan dan keinginan yang
didukung oleh daya beli.
Pelayanan Kesehatan adalah upaya,pekerjaan atau kegatan kesehatan yang
ditunjukan untuk mencapai derajat kesehatan perorangan/masyarakat yang
optimal(Setinggi-tingginya).
Permintaan (demand) pelayanan kesehatan adalah Pelayanan yang
sesungguhnya dibeli oleh customer pelayanan kesehatan, dalam hal ini adalah pasien.
Permintaan tersebut dipengaruhi oleh pendapat medis dari dokter, dan juga faktor lain
seperti pendapatan dan harga obat. Model dari Cooper Posnett (1988) dalam Palutturi
(2005), Permintaan (demand) pelayanan kesehatan merupakan keinginan untuk lebih
sehat diwujudkan dalam perilaku mencari pertolongan tenaga kedokteran. Jadi dapat
disimpulkan bahwa, Permintaan (demand) pelayanan kesehatan adalah pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasien yang disertai juga dengan daya
beli yang dimiliki oleh pasien tersebut.
2.2 Konsep wants – needs – demand
Ingin dilayani
Ingin dilayani
Realisasi dari
sebaik mungkin
sebaik mungkin
keinginan dan
tetapi belum tentu
kebutuhan
dibutuhkan
Gambar 1. Konsep wants – needs - demand
Pembedaan want, need, dan demand penting karena tujuannya adalah memenuhi
semaksimal mungkin kebutuhan orang, dengan cara memperbaiki keputusan dokter, dan
mendekatkan keinginan dan permintaan sedekat mungkin dengan kebutuhan, melalui
pendidikaan kesehatan, dan sebagainya.
Keinginan seseorang untuk menjadi
lebih sehat dalam hidup. Keinginan
ini didasarkan pada penilaian diri
terhadap status kesehatannya
Keinginan
untuk
lebih
sehat
diwujudkan dalam perilaku mencari
pertolongan tenaga kedokteran
Keadaan kesehatan yang oleh tenaga
kedokteran
dinyatakan
harus
mendapatkan penanganan medis
Keinginan (Wants)
Permintaan (Demands)
Kebutuhan (Needs)
Gambar 2. Penerapan konsep keinginan (wants), permintaan (demand), dan kebutuhan (needs)
dalam pelayanan kesehatan menurut Cooper (Posnett, 1988)
2.3 Faktor yang mempengaruhi demand dalam pelayanan kesehatan
Menurut Michael Grossman dalam health care economics second edition ,
Konsumen memiliki 2 alasan dalam hal permintaan terhadap kesehatan yaitu:
a. Kesehatan sebagai komuditas konsumsi
Kesehatan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh konsumen dimana
dengan kesehatan itu sendiri konsumen merasa lebih baik. Dengan kesehatan itu
sendiri, konsumen dapat melakukan aktivitas fisik dengan leluasa tanpa ada
gangguan dari kesehatan mereka sendiri.
b. Kesehatan sebagai sebuah investasi
Kondisi kesehatan akan menentukan jumlah waktu yang tersedia untuk
seseorang. Lama waktu seseorang sakit akan berpengaruh pada jumlah waktu
yang dapat ia lakukan untuk bekerja dan melakukan aktivitas lainnya. Selain itu,
sakit dapat menyebabkan seseorang kehilangan penghasilannya akibat tidak
dapat bekerja selama ia sakit.
Variasi didalam permintaan terhadap pelayanan medis dapat dikatagorikan
menjadi faktor dari pasien sendiri dan dari faktor pemberi layanan medis. Permintaan
pasien terhadap pelayanan medis antara lain adalah permintaan dalam hal pelayanan
(treatment) , tipe pengobatan, dan hasil dari banyaknya jumlah pengobatan dan tipe
pengobatan yang dilakukan serta kualitas dari pengobatan medis itu sendiri. Sedangkan
factor dari pihak medis adalah bagaimana memberikan pelayanan yang memuaskan bagi
pasien dan memberikan kualitas pelayanan yang baik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen terhadap pelayanan
medis baik dari segi pasien maupun dari pihak pemberi layanan medis:
1. Faktor yang mempengaruhi permintaan pasien terhadap pelayanan medis
Pasien merupakan konsumen paling penting dalam jasa kesehatan dimana
pasien ini akan mempengaruhi jumlah permintaan terhadap pelayanan kesehatan
serta menentukan kualitas dari pelayanan kesehatan bersangkutan.
a)
Kejadian sakit (incidence of illness)
Kejadian sakit yang diderita oleh masing-masing individu berbedabeda, hal ini dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin. Semakin
bertambahnya usia, maka jumlah kejadian sakit dan kematian akan semakit
meningkat dimana penyakit pada setiap pertambahan usia akan beresiko
untuk menderita peyakit kronis sehingga pelayanan kesehatan akan semakin
dibutuhkan. Dari segi jenis kelamin, terdapat kebutuhan pelayanan
kesehatan antara laki-laki dan perempuan. Kebutuhan perempuan akan
pelayanan kesehatan lebih tinggi dibandingkan laki-laki disebabkan karena
kebutuhan untuk obstetri (persalinan).
b) Karakteristik budaya dan demografi
1) Jenis kelamin.
Meskipun pengeluaran untuk pemanfaatan pelayanan kesehatan
yang kurang lebih sama untuk kedua jenis kelamin pada tahun-tahun
awal, ada perbedaan dalam kebutuhan pelayanan kesehatan antara pria
dan wanita. Di kemudian hari, pengeluaran yang dikeluarkan oleh
perempuan melebihi dari yang dikeluarkan oleh laki-laki terutama
karena biaya kandungan.
2) Usia.
Hubungan antara umur dan penggunaan pelayanan medis,
bagaimanapun tidak linier juga tidak sama untuk setiap jenis pelayanan
kesehatan. Karena semakin bertambah usia akan semakin membutuhkan
pelayanan kesehatan.
3) Status perkawinan dan jumlah anggota keluarga.
Seseorang dengan status belum menikah lebih banyak
menggunakan pelayanan rumah sakit dibandingkan dengan seseorang
yang sudah menikah. Selain status perkawinan, jumlah orang dalam
keluarga juga mempengaruhi permintaan untuk pelayanan kesehatan
4) Pendidikan.
Pendidikan juga diyakini dapat mempengaruhi permintaan
pelayanan medis. Sebuah jumlah yang lebih besar dari pendidikan di
rumah tangga dapat memungkinkan keluarga untuk mengenali gejala
awal penyakit, sehingga kesediaan yang lebih besar untuk mencari
pelayanan kesehatan awal. Tingginya tingkat pendidikan juga dapat
menyebabkan peningkatan efisiensi dalam pembelian keluarga dan
penggunaan pelayanan medis.
5) Preferensi pasien
Preferensi yang dimiliki pasien bisa didapatkan melalui iklan,
orang sekita dan dokter yang dapat mempengaruhi pelayanan kesehatan
yang diinginkan oleh pasien.
c) Faktor ekonomi ( economic factors ).
1) Pendapatan.
Sejumlah penelitian telah mengungkapkan hubungan antara
pendapatan keluarga dan pengeluaran untuk pelayanan kesehatan. Ketika
studi ini didasarkan pada data survey, sering ditemukan bahwa keluargakeluarga dengan pendapatan yang lebih tinggi memiliki pengeluaran yang
lebih besar untuk pelayanan kesehatan.
2) Harga.
Hubungan tarif dengan demand terhadap pelayanan kesehatan
adalah negatif. Semakin tinggi tarif maka demand akan menjadi semakin
rendah. Sangat penting untuk dicatat bahwa hubungan negatif ini secara
khusus terlihat pada keadaan pasien yang mempunyai pilihan. Pada
pelayanan rumah sakit, tingkat demand pasien sangat dipengaruhi oleh
keputusan dokter. Keputusan dari dokter mempengaruhi length of stay,
jenis pemeriksaan, keharusan untuk operasi, dan berbagai tindakan medik
lainnya. Pada keadaan yang membutuhkan penanganan medis segera,
maka faktor tarif mungkin tidak berperan dalam mempengaruhi demand,
sehingga elastisitas harga bersifat inelastik. Sebagai contoh, operasi segera
akibat kecelakaan lalu lintas. Apabila tidak ditolong segera, maka korban
dapat meninggal atau cacat seumur hidup.
3) Jaminan atau asuransi kesehatan.
Asuransi dan jaminan kesehatan dapat meningkatkan demand
terhadap pelayanan kesehatan, dengan demikian hubungan dari asuransi
kesehatan dan jaminan kesehatan terhadap demand terhadap pelayanan
kesehatan adalah bersifat positif
4) Nilai waktu bagi pasien
Ketika harga pelayanan kesehatan diminimalkan maka seseorang
akan mempertimbangkan penggunaan waktu seperti jauh dekatnya dengan
tempat pelayanan kesehatan atau lama waktu tunggu sebelum mendapat
pelayanan kesehatan juga akan mendapat perhatian dari konsumen.
2. Faktor pihak pemberi layanan medis yang mempengaruhi permintaan konsumen
terhadap pelayanan medis
Dalam melakukan tindakan terhadap pasien, dokter tenaga medis harus
dapat menyesusaikan sumber daya keuangan pasien dan kebutuhan medis pasien
sebelum melakukan tindakan medis. Pasien memiliki ilmu pengetahuan mengenai
medis yang akan digunakan untuk berdiskusi dengan tenaga medis sehingga dapat
mengambil keputusan perawatan seperti apa yang akan dijalani. Dalam hal ini,
efisiensi dari pelayanan medis dan penawaran harga yang mempengaruhi
permintaan pasien terhadap pelayanan medis.
Adapun rumus untuk demand pada pelayanan kesehatan yaitu sebagai
berikut:
Qdmc = f(insiden penyakit, provide, karakteristik budaya - demografi, factor
ekonomi, dll)
Meningkatnya demand dalam pelayanan kesehatan pada saat ini banyak
dipengaruhi oleh:
a)
Kualitas dari pelayanan kesehatan yang diberikan.
b) Pelayanan pasca rawat inap.
c)
Performance dari pelayanan kesehatan.
d) Kemudahan dalam penggunaan pelayanan.
e)
Sistem pembayaran.
f)
Sistem pelayanan secara keseluruhan\
2.4 Cara Mengukur Demand dalam Layanan Kesehatan
Secara garis besar pengukuran
demand untuk pelayanan rumah sakit dapat
dilakukan melalui analisis pasar atau melakukan peramalan demand.
1. Riset Pasar
Tujuan analisis pasar adalah menyediakan informasi mengenai keadaan pasar
saat ini dan kemungkinan trend pasar di masa mendatang. Melalui informasi yang
diperoleh, rumah sakit dapat meningkatkan pelayanan, menetapkan kebijakan
pelayanan baru, menetapkan tarif dan strategi promosi. Analisis pasar akan
menghasilkan profil pasar yang sebaiknya memuat informasi mengenai konsumen,
kinerja (performance) rumah sakit, dan keadaan pasar. Pada profil pasar dalam hal
konsumen akan diteliti mengenai jumlah total konsumen, data epidemiologi, distribusi
daerah tempat tinggal, pendapatan total, pendapatan per rumah tangga, distribusi
pendapatan, selera konsumen, ciri-ciri dan frekuensi penggunaan pelayanan kesehatan
oleh konsumen.Profil mengenai keadaan pasar mencakup berbagai hal misalnya data
mengenai efek dari kenaikan tarif yang terkait dengan pengukuran elastisitas harga.
Adanya data mengenai efek kenaikan atau penurunan pendapatan masyarakat dan
pengaruhnya terhadap konsumsi rumah sakit akan menyangkut elastisitas rumah sakit
terhadap pendapatan. Data lain adalah keunikan pelayanan yang diberikan oleh rumah
sakit, identifikasi pelayanan kesehatan, jumlah dan sifat pesaing. Situasi persaingan
ini harus dapat dianalisis tidak hanya dalam batas-batas wilayah tetapi juga mencakup
ke jangkauan transportasi ataupun kemampuan masyarakat dalam menggunakan
rumah sakit.
2. Forecasting Demand
Tindakan ini mempunyai pengertian kegiatan peramalan. Data yang ada akan
dianalisis untuk mendapatkan peramalan penggunaan rumah sakit di masa mendatang.
Masa mendatang ini dapat berupa jangka pendek (setahun) ataupun jangka menengah
dan panjang. Perlu diingat bahwa semakin panjang jangka waktu yang diramalkan,
maka potensi meleset hasil peramalan menjadi lebih besar. Dalam hal ini terdapat
tiga tahap peramalan demand. Tahap 1, penilaian keadaan umum ekonomi nasional
dan lokal. Penilaian ini akan memberikan informasi mengenai kebijakan pemerintah
dan kemungkinankemungkinan dampak kebijakan baru terhadap tingkat pendapatan
masyarakat, trend kependudukan, epidemiologi, dan potensi sumber daya masyarakat
untuk pelayanan kesehatan. Pada tahap 2, dilakukan penilaian terhadap demand total
penduduk terhadap pelayanan kesehatan, khususnya rumah sakit. Berbagai faktor
demand yang ada harus diperhatikan dan disusun dalam suatu model. Pada tahap 3,
dilakukan penilaian posisi rumah sakit terhadap total demand yang ada. Pada tahap
ini dapat diuji coba beberapa tindakan, misalnya merubah tarif untuk menguji pasar
atau melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran sosial.
Cara peramalan
demand ini dapat menggunakan ekonometrik yang
menggabungkan teori ekonomi dengan alat matematik dan statistik (Pappas dan
Hirschey, 1993).
2.5 Pengertian Supply pelayanan kesehatan
Supply atau Penawaran adalah hubungan antara harga dan jumlah barang yang
ditawarkan. Secara lebih spesifik, penawaran menunjukkan jumlah suatu barang atau
jasa yang mau dan mampu ditawarkan oleh produsen setiap periode pada berbagai
kemungkinan tingkat harga, dengan hal lain diasumsikan konstan. Hukum penawaran
menyatakan bahwa jumlah barang atau jasa yang ditawarkan berhubungan secara
langsung dengan harga barang atau jasa tersebut, dengan hal lain diasumsikan konstan.
Jadi, semakin rendah harga, jumlah barang atau jasa yang ditawarkan semakin sedikit.
Sedangkan semakin tinggi harga barang atau jasa, semakin tinggi pula jumlah barang
atau jasa yang ditawarkan.
Pelayanan Kesehatan adalah upaya,pekerjaan atau kegatan kesehatan yang
ditunjukan
untuk
mencapai
derajat
kesehatan
perorangan/masyarakat
yang
optimal(Setinggi-tingginya).
Supply dalam pelayanan kesehatan adalah penyediaan pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada individu oleh berbagai kombinasi tenaga pelayanan kesehatan (seperti
dokter, perawat, teknisi, dan para asistennya) dan fasilitas (seperti rumah sakit, klinik
rawat jalan, dan laboratorium klinis)
2.6 Faktor Supply
Supply pelayanan kesehatan merupakan derivate (turunan) dari supply pada
umumnya. Dengan demikian supply pelayanan kesehatan juga merupakan fungsi
produksi dimana yang mempengaruhi supply adalah faktor internal organisasi.
Fungsi produksi menjelaskan hubungan antara hasil atau output dari pelayanan
yang diberikan dengan input atau sumber daya yang dimiliki. Dalam ilmu ekonomi,
faktor yang mempengaruhi fungsi produksi adalah sumber daya yang digunakan saat
memproduksi barang dan jasa.
Fungsi produksi dalam supply pelayanan kesehatan dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Qsmc = f (resources {6M, 2T, 1I} | Px, Py,.…..)
Keterangan :
Qsmc
= Supply pelayanan kesehatan
Resources
= Sumber daya yang dimiliki
Px
= Harga barang itu sendiri
Py
= Harga barang lain
Faktor produksi yang mempengaruhi Supply pelayanan kesehatan adalah
sebagai berikut:
1. Man
Man diartikan sebagai sumber daya manusia. Contoh sumber daya
manusia dalam pelayanan kesehatan diantaranya adalah dokter, dokter
spesialis, bidan, perawat, farmasis, SKM, tenaga administrasi, dan lain-lain.
2. Money
Money dapat diartikan sebagai modal yang dibutuhkan untuk
melakukan produksi. Modal dalam pelayanan kesehatan adalah biaya
operasional di rumah sakit, biaya investasi, dan biaya lain yang mendukung
proses produksi.
3. Material
Material dapat diartikan sebagai bahan yang digunakan untuk proses
produksi. Dalam pelayanan kesehatan, yang dimaksud dengan material
berhubungan dengan logistik pelayanan kesehatan, misalnya obat-obatan,
suntik, bahan makanan, dan lain sebagainya.
4. Method
Method diartikan sebagai prosedur kerja. Prosedur kerja dalam
pelayanan kesehatan adalah berupa SOP (Standard Operating Procedure)
rumah sakit, Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan lain sebagainya.
5. Machine
Machine diartikan sebagai mesin untuk produksi. Mesin produksi
dalam pelayanan kesehatan adalah segala peralatan medis yang menunjang
pengoperasian pemberian layanan kesehatan. Di antaranya yaitu, peralatan
laboratorium, peralatan pemeriksaan kesehatan, tempat tidur opname, dan
lain-lain.
6. Market
Wilayah bertemunya produsen dan konsumen disebut sebagai market.
Dalam hal pelayanan kesehatan, market dapat berupa wilayah kerja
pelayanan kesehatan, segmentasi pasar, masyarakat sasaran yang dibidik
berdasarkan proses STP (segmenting, targeting dan posisioning) dan lainlain.
7. Technology
Dalam pelayanan kesehatan, kecanggihan dan kemutakhiran teknologi
yang digunakan diantaranya finger print, peralatan operasi laser, dan lainlain.
8. Time
Merupakan waktu yang digunakan untuk pemberian layanan kesehatan
atau unit pelayanan pada rumah sakit dan tempat pelayanan kesehatan
lainnya.
9. Information
Informasi untuk menunjang pemberian layanan kesehatan seperti lewat
internet, pamphlet, leaflet, spanduk, dan lain-lain.
2.7 Bentuk Kurva dan Elastisitas Supply dalam Pelayanan Kesehatan
Elastisitas adalah ukuran respons jumlah permintaan atau jumlah penawaran
terhadap perubahan salah satu penentunya. Elastisitas penawaran/supply (Es) yaitu
presentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat terjadinya perubahan
harga itu sendiri. Penawaran suatu barang dikatakan elastis apabila jumlah yang
ditawarkan berubah banyak jika harganya berubah.
Dalam pelayanan kesehatan, supply dipengaruhi oleh faktor produksi dari
provider. Faktor dominan yang paling berpengaruh dalam supply pelayanan
kesehatan adalah man dan machine. Contoh di poli gigi, penawaran pelayanan
kesehatan gigi sangat ditentukan oleh faktor produksi seperti dokter gigi dan dental
chair.
Suatu saat harga yang ditawarkan di pelayanan kesehatan di poli gigi naik,
maka kenaikan harga tersebut tidak mempengaruhi kuantitas jumlah pasien yang
dapat diperiksa di poli gigi. Hal ini dikarenakan jumlah man dan machine berupa
dokter gigi dan dental chair terbatas, sehingga meskipun biaya periksa per pasien
naik, maka dokter gigi tetap tidak bisa memaksakan untuk melayani lebih banyak
pasien dari supply maksimumnya. Selain itu, provider pelayanan kesehatan tidak
mungkin menambah jumlah dokter gigi dan dental chair dalam jangka waktu pendek.
Dari penjelasan contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa kurva elastisitas
supply pelayanan kesehatan adalah inelastis.
Sebab perubahan harga tidak
mempengaruhi perubahan kuantitas pelayanan yang ditawarkan.
P
S
Q
Gambar 2.1 Kurva Inelastis pada Supply Pelayanan Kesehatan
2.8 Cara Menghitung Supply Maksimal pada Industri Pelayanan Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, cara menghitung Supply maksimum dapat
diterapkan dalam 3 jenis pelayanan, antara lain rawat jalan, penunjang medis, dan
rawat inap sebagai berikut :
1. Rawat jalan (pelayanan poli gigi)
Di Puskesmas Oro-Oro Ombo Madiun, lama pelayanan poli gigi
rata-rata 40 menit per pasien dengan jumlah dentist chair sebanyak dua unit.
Jam buka layanan mulai pukul 08.00 sampai 13.00, (5 jam) maka
perhitungan supply maksimum adalah sebagai berikut :
a.Identifikasi sumber daya
Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan poligigi
Puskesmas Oro-Oro Ombo Madiun antara lain :
1) Man : 2 dokter gigi umum dan 1 staff administrasi
2) Material : obat-obatan, bahan penambal gigi, kapas, dan lainnya
3) Machine : 2 set dentist chair
4) Market : Seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas
5) Technologi : Orthodental tool
6) Time : 5 jam per hari selama 24 hari kerja dalam 1 bulan
7) Information : Poster berisi informasi identitas dokter gigi, waktu
pelayanan, jam buka poli
b. Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian
pelayanan
Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan
untuk pasien adalah unit dentist chair dan jumlah dokter gigi yang
tersedia. Sedangkan sumberdaya lain diasumsikan telah tersedia.
Dentist chair merupakan alat utama dalam pelayanan di poli gigi.
Sedangkan dokter gigi memiliki peran dominan untuk melakukan
pemeriksaan kepada pasien.
c. Identifikasi waktu yang tersedia dalam 1 periode
Jam buka puskesmas perhari adalah 5 jam x 24 hari (hari aktif
dalam 1 bulan) = 120 jam
d. Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan
1 kali pelayanan membutuhkan waktu 40 menit.
e. Menghitung supply maksimum yaitu per bulan.
2.Penunjang Medis (Radiologi)
a Identifikasi sumber daya
Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan radiologi antara lain :
1) Man : 1 orang radiolog dan 1 staff administrasi
2) Material : baju ronsen, negatif
3) Machine : 1 unit X-Ray Machine
4) Market : Masyarakat umum
5) Time : 8 jam per hari selama 20 hari kerja dalam 1 bulan
6) Information : Poster berisi informasi penggunaan baju khusus
ronsen, waktu pelayanan, jam buka poli
b.Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian
pelayanan
Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan
untuk pasien adalah unit X-Ray Machine dan radiolog tersedia.
Sedangkan sumberdaya lain diasumsikan telah tersedia. X-Ray
Machine merupakan alat utama dalam pelayanan di radiologi.
Sedangkan radiolog juga memiliki peran dominan sebagai tenaga ahli
yang bertugas untuk mengoperasikan alat.
c. Identifikasi waktu yang tersedia dalam 1 periode
Jam buka poli perhari adalah 8 jam perhari x 20 hari (hari aktif
dalam 1 bulan) = 160 jam.
d. Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan
1 kali pelayanan membutuhkan waktu 30 menit.
e. Menghitung supply maksimum :
= per bulan
Keterangan :
Perhatikan pada jumlah alat dan nakes. Perhitungannya sama
seperti pada rawat jalan. Man dan machine keduanya harus ada dan
jumlahnya sama. Jadi jumlah maksimum pasien yang dapat diperiksa
oleh pelayanan radiologi adalah 320 pasien per bulan.
3. Rawat Inap
a. Identifikasi sumber daya
Sumber daya yang dibutuhkan dalam pelayanan rawat inap
puskesmas antara lain:
1) Man
: 2 dokter umum dan 4 perawat
2) Material: obat, infus, selimut, seprei, oksigen, dan lainnya
3) Machine: tempat tidur (20)
4) Market : Seluruh masyarakat di wilayah kerja puskesmas
5)
Time
: 24 jam per hari dalam 1 bulan
6)
Information : Poster berisi informasi jam besuk
b. Identifikasi sumber daya yang paling dominan dalam pemberian
pelayanan
Sumber daya yang paling dominan dalam pemberian pelayanan
rawat inap untuk pasien adalah jumlah tempat tidur. Sedangkan
sumberdaya lain diasumsikan telah tersedia.
c. Identifikasi waktu yang tersedia dalam 1 tahun
24 jam x 365 hari = 8760 jam
d. Identifikasi waktu untuk 1 kali pelayanan
Rata-rata lama perawatan seorang pasien (AvLOS) di rawat inap
adalah 6 hari.
e.
Menghitung Supply maksimum
Menghitung supply maksimum dapat dihitung dengan cara :
Bor optimal (%) = Jumlah hari x 100%
Jumlah tempat tidur x 365
75 % = Jumlah hari x 100%
20 tempat tidur x 365
Jumlah hari = 5475
Rata-rata lama perawatan pasien = 6 hari
Jumlah pasien = 5476= 912,5 ≈ 913 pasien
Jadi jumlah maksimum pasien yang dapat dirawat dengan adanya 20
tempat tidur dan rata-rata lama perawatan 6 hari adalah 913 pasien per tahun.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Permintaan (demand) pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan diinginkan oleh pasien yang disertai juga dengan daya beli yang dimiliki
oleh pasien tersebut. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan konsumen
terhadap pelayanan medis baik dari segi pasien maupun dari pihak pemberi layanan
medis meliputi kejadian sakit, karakteristik budaya dan demografi, faktor ekonomi,
efisiensi dari pelayanan medis dan penawaran harga.
Demand pelayanan kesehatan berbeda dengan demand bidang ekonomi
disebabkan karena pelayanan kesehatan merupakan derived demand sebagai input untuk
menghasilkan kesehatan dan peran provider dalam pelayanan kesehatan sebagai advisor
dan supplier. Sehingga konsumen pelayanan kesehatan dalam kedudukan lemah karena
apa yang dibeli ditentukan oleh pemberi jasa layanan kesehatan.
Elastisitas menunjukkan hubungan antara kuantitas yang diminta oleh konsumen
dengan harga, serta berbagai hal yang berhubungan dengan factor ekonomi. Elastisitas
demand pelayanan kesehatan bersifat inelastic karena semakin tinggi harga pelayanan
kesehatan maka demand pada pelayanan kesehatan akan menurun, tetapi penurunan
permintaan tidak sebesar kenaikan harga. Adapun konsekuensi elastisitas demand pada
pelayanan kesehatan apabila saat kondisi inelastis terjadi adalah dengan meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan agar dapat bersaing dengan intitusi kesehatan yang lain
dalam mendapatkan pelanggan. Selain itu, konsekuensi yang dapat dilakukan saat
kondisi pemintaan pelayanan kesehatan elastis adalah dengan meningkatkan pelayanan
dan penambahan teknologi kesehatan.
Nilai guna pelayanan kesehatan dapat dilihat dari kualitas pelayanan kesehatan
sehingga akan membentuk sebuah kepuasan pelanggan. Kualitas pelayanan kesehatan
bersifat multi dimensi.
Supply atau Penawaran adalah hubungan antara harga dan jumlah barang yang
ditawarkan. Hukum penawaran menyatakan bahwa jumlah barang atau jasa yang
ditawarkan berhubungan secara langsung dengan harga barang atau jasa tersebut, dengan
hal lain diasumsikan konstan. Supply maksimum adalah jumlah maksimum atau
kemampuan maksimum atau kapasitas maksimum barang atau jasa yang dapat
dihasilkan dalam periode tertentu.
Supply dalam pelayanan kesehatan adalah penyediaan pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada individu oleh berbagai kombinasi tenaga pelayanan kesehatan (seperti
dokter, perawat, teknisi, dan para asistennya) dan fasilitas (seperti rumah sakit, klinik
rawat jalan, dan laboratorium klinis). Faktor yang mempengaruhi Supply dalam
pelayanan kesehatan yaitu fungsi penawaran dan fungsi produksi yang melputi 6M, 2T,
1I. Faktor dominan yang mempengaruhi supply dalam pelayanan kesehatan adalah man
dan machine. Kurva Supply dalam pelayanan kesehatan cenderung bersifat inelastis.
Cara pengukuran supply maksimum dalam pelayanan kesehatan dapat diterapkan pada
rawat jalan, penunjang medis, dan rawat inap.
3.2
Saran
Makalah tentang demand dan supply pelayanan kesehatan ini sebaiknya
direvisi sesuai dengan perkembangan ilmu ekonomi, sehingga dapat menambah ilmu
pengetahuan khususnya tentang supply elastisitas supply maksimum dalam pelayanan
kesehatan dan supply dalam pelayanan kesehatan.
Download