Uploaded by User39614

LAPORAN JKT FT

advertisement
Glodok , Jakarta Barat
Pecinan Jakarta merupakan satu-satunya Pecinan diJakarta yang terletak di Glodok, Jawa Barat. Toko Obat
China ,pedagang kaki lima adalah ciri khas kawasan glodok . bangunan dan infrastruktur
penunjangnya(streetscape kawasan). Daya tarik yang sama besarnya dengan makanan dan barang
dagangan di Chinatown adalah bangunannya, dan bisa dikatakan dalam aspek ini Glodok hanya
menunggu waktu sampai seluruh bangunan pecinan aslinya dibongkar, dan digantikan ruko baru yang
sama sekali tidak menunjukkan karakteristik pecinan. Baik Pancoran, Toko Tiga, hingga Pintu Kecil dan
Perniagaan mengalami masalah yang sama.. Paving block untuk pedestrian diganti jalan beton, kondisi
jalan semakin semrawut bahkan untuk ukuran pasar, dan terpal bertebaran dimana mana yang membuat
kondisi gang menjadi gelap. Dengan kondisi saat ini Pecinan Glodok hanya cocok untuk yang memang
ingin bernostalgia dan ingin melihat perubahan yang terjadi di Glodok, atau memang kebutuhan
mendesak seperti membeli obat obatan dan mencari Chinese Food. Banyak sekali tempat makan yang
menawarkan makanan Cina khususnya yang divariasikan dengan daging Babi dan manisan dengan
harga yang terjangkau.
Kawasan yang kental dengan ornamen Cina/Tionghoa ini dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi dan
kendaraan umum, hanya saja fasilitas parkir kurang memadai terutama di akhir pekan. Transportasi
umum yang melalui kawasan Glodok diantaranya :




















KA Commuter Jabodetabek di Stasiun Jakarta Kota
Transjakarta Koridor 1
APTB 04 ke Ciputat (via Koridor 1 - Blok M - Radio Dalam - Pondok Indah - Lebak Bulus)
PPD P02 ke Cililitan (via Harmoni - Pasar Baru - Senen - Salemba - Matraman - Kampung Melayu - UKI)
Mayasari Bakti AC27 patas ke Bekasi (via Mangga Dua - Gunung Sahari - PRJ - Cempaka Putih - Tol Jatibening - Tol Barat)
Mayasari Bakti AC27 patas ke Bekasi (via Mangga Dua - Gunung Sahari - PRJ - Cempaka Putih - Tol Jatibening - Tol
Timur)
Mayasari Bakti AC33 patas ke Poris Plawad (via Glodok - Hayam Wuruk - Roxi - Grogol - Tol Kebon Jeruk - Tol Karawaci Cikokol)
Kopami P02 Senen-Muara Karang
KWK B02 ke Warung Gantung
KWK B06 ke Kamal
KWK U10 Pademangan-Muara Angke
Mikrolet M08 ke Tanah Abang (via Glodok - Hayam Wuruk - Cideng)
Mikrolet M12 ke Senen (via Glodok - Hayam Wuruk - Sawah Besar - Pasar Baru - Gunung Sahari)
Mikrolet M15 ke Tanjung Priok (via Kampung Bandan)
Mikrolet M15A ke Tanjung Priok (via Mangga Dua)
Mikrolet M25 ke Grogol (via Jembatan Besi - Jembatan Dua - Jembatan Tiga)
Mikrolet M39 ke Pademangan (via Mangga Dua)
Mikrolet M41 ke Grogol (via Jembatan Besi - Duri - Jembatan Dua - Jembatan Tiga)
Mikrolet M43 ke Grogol (via Roxi - Duri - Angke)
Mikrolet M53 ke Pulo Gadung (via Mangga Dua - PRJ - Cempaka Putih - Perintis Kemerdekaan)
Sering motor dan mobil parkir di kolong pertokoan Pasar Glodok dan Jalan Pancoran, Glodok,
Jakarta Barat. Dikarenakan motordan mobil dilarang parkir di kolong pertokoan Pasar Glodok
dan Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat. Sudah sering di kolong pertokoan Pasar Glodok dan
Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat diadakan razia parkir. Sampai sekarang masih banyak
motor yang parkir di kolong pertokoan Pasar Glodok dan Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat.
Sehingga jika membawa kendaraan pribadi pastikan untuk meletakkannya di tempat yang sudah terjamin seperti
didalam Glodok Plaza.
Fasilitas yang kurang memadai seperti kurangnya toilet umum, tempat sampah dan mushola.
Atraksi wisata yang terdapat di Pecinan Jakarta antara lain Gereja Santa Maria de Fatima, Vihara Toa Se Bio, , Vihara
Dharma Bhakti , Pasar Petak Sembilan, Rumah Mayor Khouw Kim An (Gedung Candra Naya) , Pantjoran Tea House, Tak
Kie, Toko Obat Thaij Seng Hoo, Gedung Toko Obat "Thaij Hoo Tong", Gedung Toko Tiga, Gedung Toko Obat Lay An
Tong.
Pengunjung yang datang kesini biasanya pada umumnya adalah kalangan orang tua atau lansia.
Berbagai wisatawan baik dari domestik dan mancanegara juga. Biasanya turis dari mancanegara datang
untuk melakukan walking tour.
Kawasan Pecinan Jakarta dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta
Dalam sejarah tercatat, bahwa kawasan Pecinan Glodok ini bermula dari masyarakat
yang menyebut wilayah ini dari asal kata grojok, sebagai onomatopi suara kucuran air dari
pancuran yang berbunyi grojok grojok kemudian menjadi Glodok. Karena di sana dulu,
terdapat semacam waduk penampungan air dari Kali Ciliwung, yang dikucurkan dengan
pancuran terbuat dari kayu dari ketinggian kurang lebih 10 kaki. Kata grojok diucapkan
oleh orang-orang Tionghoa totok, penduduk mayoritas kawasan itu jaman dahulu,
berubah menjadi glodok, sesuai dengan lidahnya.
Keterangan lain menyebutkan kata glodok diambil dari sebutan terhadap jembatan yang
melintasi Kali Besar (Ciliwung) di kawasan itu, yaitu Jembatan Glodok. Disebut demikian
karena dahulu di ujungnya terdapat tangga-tangga menempel pada tepi kali, yang biasa
digunakan untuk mandi dan mencuci penduduk di sekitarnya. Dalam bahasa Sunda,
tangga semacam itu disebut glodok, sama seperti sebutan bagi tangga di rumah. Tempat
ini merupakan tempat pemberhentian kuda-kuda penarik beban untuk diberi minum. Di
kawasan Glodok, terdapat pertokoan Pancoran yang dulunya adalah tempat orang
mengambil air minum dan mandi.
Versi lain menyebutkan bahwa kata Glodok berasal dari nama seorang Kapten asal Bali,
Tjitra Glidok yang ditunjuk oleh pihak Belanda sebagai komandan di Batavia saat itu.
Namun, ada juga yang menyebutkan bahwa nama Glodok diambil dari kehadiran penjara
yang dibangun oleh pihak Belanda di kawasan tersebut. Penjara itu diperuntukan bagi
mereka pelaku tindak kriminal dan penentang kebijakan pemerintah Belanda. Kisah
perlakuan serdadu Belanda yang mengerikan, sehingga timbul kesan di masyarakat
terhadap penjara tersebut dan muncul cerita bahwa para tawanan “digodok” (direbus) di
penjara tersebut oleh penjaga penjara Belanda. Dari kesalahan penyebutan kata “godok”
tersebut memungkinkan munculnya nama Glodok lahir dan diterima oleh masyarakat.
Sejarawan dan arsiparis Arsip Nasional Indonesia Dr. Mona Lohanda mengatakan, bahwa
daerah Glodok di masa lalu merupakan daerah rawa-rawa yang muncul setelah
pengusiran secara besar-besaran disertai pembataian yang dilakukan tentara Belanda
terhadap warga Tionghoa pada 1740. Mereka lalu terkonsentrasi di kawasan Glodok,
yang kemudian mendirikan bangunan-bangunan khas Tiongkok. Meski kini sebagian
bangunan tersebut sudah lenyap karena adanya pembangunan.
Dalam sejarah kontemporer Jakarta, Glodok sendiri mempunyai banyak arti, dari
perjuangan kaum migran, kejayaan, keterpurukan dan perlawanan terhadap nasib dan
penindasan. Kejadian pelawanan yang menimbulkan korban umat manusia dalam jumlah
besar pernah terjadi di kawasan ini, terjadi pada tahun 1740. Sebuah pemberontakan di
Batavia, yang berpusat di Glodok. Pemberontakan yang dilakukan oleh masyarakat Cina
ini memang dapat ditumpas VOC, tapi harus dibayar mahal. Sekitar 5.000 sampai 10.000
Tionghoa yang tidak mau kehormatannya diinjak-injak oleh VOC meninggal dunia, ketika
mengadakan perlawanan. Konon, kala itu mayat-mayat bergelimpangan di Glodok. Saat
itu Ni Hoe menjadi kapiten di kawasan Pecinan Glodok, dari tahun 1736-1743.
Glodok merupakan kawasan di luar tembok benteng kota Batavia semasa VOC.
Penguasa VOC menetapkan kawasan Glodok sebagai tempat tinggal para pemukiman
Cina. Maksudnya, agar penguasa Belanda mudah melakukan pengawasan terhadap
mereka. Pada abad berikutnya, tepatnya Oktober 1740, menjadi tahun buram penuh darah bagi
orang-orang Tionghoa. Mereka dianggap sumber masalah sosial di sekitar kota Batavia oleh
orang-orang Belanda. Serdadu-serdadu VOC membunuhi orang-orang Tionghoa dan kemudian
terjadi pemberontakan di utara Jawa. Ketika itu Gubernur Jenderal VOC dijabat Adriaan
Valckenier.
Di penampungan ini ditempatkan seorang Kapiten Cina yang diserahi tugas mengawasi
masyarakatnya. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, opsir Cina ini membentuk Kong
Goan (Dewan Cina). Sejak 1837 dewan ini diketuai seorang mayor yang dibantu kapiten
dan leman.
Glodok saat itu menjadi ramai dengan orang-orang yang beraktivitas. Sado menjadi alat
tranportasi utama kala itu, kemudian becak baru muncul setelah pendudukan Jepang
(1942-1945) dan alat transportasi lainnya. Glodok merupakan wilayah ekonomi yang tidak
berhenti memompa denyut nadi perdagangan.
Di kawasan Glodok terdapat empat buah wihara dan kelenteng yang telah berusia 300-an
tahun serta masih berdiri kokoh, seperti kokohnya ekonomi orang Tionghoa di Indonesia.
Belasan sinshe telah membuka praktek turun menurun dan tak terhitung jumlah pedagang
obat-obatan Cina yang dijual bebas di toko kios dan pusat perbelanjaan.
Glodok dewasa ini dijadikan nama sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Tamansari,
Kotamadya Jakarta Barat. Letaknya sendiri berada tidak jauh dari kawasan Istana Negara,
yaitu di arah barat laut Istana Negara. Demografi kawasan Glodok dimulai dari Pasar
Glodok yang berada di Jalan Glodok Selatan, di area Taman Sari antara Jalan Gajah
Mada dan Jalan Pancoran. Dilihat dari struktur organisasinya, Pasar Glodok milik dari 11
pasar yang ada di Glodok termasuk Gang Kelinci, Ikan Luar Batang, Jembatan Cina,
Kampung Duri, Muara Angke, Pasar Pagi, Pejagalan, Perniagaan, Pluit dan Teluk Gong.
Jalan utama menuju Pasar Glodok dapat diakses dari sisi utara ke Jalan Pintu Besar
Selatan dan Jalan Hayam Wuruk serta dari sisi selatan Jalan Gajah Mada.
Glodok juga dikenal sebagai salah satu kampung tua di Ibu kota Jakarta. Ada banyak hal
untuk mengenang Glodok, kisah para kapitan Cina selama ratusan tahun berjaya, ribuan
orang Cina yang pernah dibantai dengan kejam oleh Belanda, nostalgia Imlek (tahun baru
Cina), Cap Go Meh (malam ke-15 Imlek) dan Peh Cun (hari ke-100 tahun baru Imlek).
Setelah 30 tahun dilarang pada masa Orde Baru, kini menjelang Imlek kita mendapati di
kawasan Glodok selalu bersiap ketika merayakan hari tahun baru Imlek akan tiba di
Jakarta.
Museum MACAN
AKR Tower Level M
Jalan Panjang No. 5 Kebon Jeruk
Jakarta Barat 11530, Indonesia
Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Museum Seni Modern dan Kontemporer di Nusantara –
Museum MACAN) adalah sebuah museum seni di Jakarta. Museum MACAN adalah institusi yang memberikan akses
publik terhadap koleksi seni modern dan kontemporer yang signifikan dan terus berkembang dari Indonesia dan seluruh
dunia. Museum ini memiliki program pameran dan acara aktif di fasilitas seluas 7.100 meter persegi yang mencakup
ruang pendidikan dan konservasi.
Bus
TJ 8 Kebun Jeruk / KWK 03 Pinggiran Toll / Terminal Kebun Jeruk
Jalur Bebas Hambatan
di seberang Gerbang Tol Kebon Jeruk 1
Kereta
Sekitar 25 menit berkendara dari Stasiun Pesing / Stasiun Taman Kota / Stasiun Palmerah
Mobil
via Jalan Panjang & Jalan Perjuangan
Jam Operasional
Senin
TUTUP
Selasa
pk. 10.00 - 18.00
Rabu
pk. 10.00 - 18.00
Kamis
pk. 10.00 - 18.00
Jumat
pk. 10.00 - 18.00
Sabtu
pk. 10.00 - 18.00
Minggu
pk. 10.00 - 18.00
Akses terakhir pk. 17.00
Prasarananya yang mudah karena letaknya yang bersebelahan dengan jalan raya sehingga mudah untuk dijangkau.
Hanya saja kerena terletak didalam gedung dan berada di lantai 6 sehingga akan sedikit menyulitkan orang yang baru
pertama kali berkunjung kesana. Area parkir mobil tersedia di level P1 - P5
Area parkir motor di level P3
Area parkir untuk bus sekolah/bus rombongan hanya tersedia di lantai P2
Toilet Difabel
Ruang Menyusui
Ruang Pertolongan Pertama
Ruang Penitipan Barang
Kafe oleh 1/15 Coffee
Museum dapat diakses kursi roda
Harga Tiket
Anggota
Gratis
Dewasa
Rp100.000
Pelajar
Rp90.000
Senior (usia 65 tahun ke atas )
Rp90.000
Anak (3 - 12 tahun)
Rp80.000
Anak (usia 3 tahun ke bawah)
Gratis
Kunjungan Grup
Harga spesial & tur khusus tersedia untuk kunjungan grup ke MACAN. Minimal peserta 10 orang. Menjadi Rp81.000
Pengunjung yang datang kesini terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga
orang dewasa. Wisatawan domestik maupun mancanegara juga banyak yang berkunjung
kesini, adapun wisatawan mancanegara dapat berasal dari berbagai negara.
Museum Macan dikelola oleh Yayasan Museum Macan yang diketuai oleh Fenessa
Adikoesoemo, Aaron Seeto sebagai direktur Museum Macan.
Museum MACAN didirikan oleh Haryanto Adikoesoemo, seorang pengusaha asal Surabaya yang juga kolektor
karya seni. Museum ini pertama kali dibuka untuk umum pada November 2017.
Koleksi Museum MACAN fokus pada seni modern dan kontemporer dari Indonesia, Eropa, Amerika, dan Asia.
Bersumber dari koleksi pendiri museum dan merupakan koleksi pinjaman jangka panjang kepada museum, koleksi ini
telah tumbuh selama lebih dari 25 tahun dan terus bertambah. Koleksi saat ini terdiri dari karya seni terkemuka dari
Indonesia, Eropa, Amerika Utara, China dan bagian Asia lainnya. Instalasi 'Infinity Mirrored Room - Brilliance of
the Souls' yang merupakan bagian dari pameran retrospektif tersebut hadir kembali di Museum
MACAN secara permanen mulai 26 Maret 2019. Saat ini, Museum MACAN sedang
mengadakan pameran retrospektif karya seniman Xu Bing dengan tema 'Xu Bing:
Thought and Method'. Pameran ini menampilkan 60 karya seniman asal China
tersebut dan bisa dinikmati mulai 31 Agustus 2019 hingga 12 Januari 2020.
Jl. Medan Merdeka Barat 12, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
Museum Nasional atau Museum Gajah hadir sebagai salah satu alternatif wisata museum.
Tempatnya yang luas hingga lantai 4 dilengkapi dengan AC sehingga tidak membuat
pengunjung panas, tempatnya yang bersih dan fasilitas yang modern seperti eskalator
dan lift. Dengan gaya Klasisisme, gedung Museum Nasional Republik Indonesia adalah salah satu wujud pengaruh Eropa,
terutama semangat Abad Pencerahan, yang muncul pada sekitar abad 18. Gedung ini dibangun pada tahun 1862 oleh
pemerintah sebagai tanggapan atas perhimpunan Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen yang bertujuan
menelaah riset-riset ilmiah di Hindia Belanda.
Sayap baru ditambahkan pada tahun 1996 di sebelah utara gedung lama. Gedung ini disebut dengan Unit B atau Gedung Arca.
Museum Nasional adalah sebuah objek wisata museum yang terletak dibilangan Gambir Jakarta Pusat. Lokasi tepatnya
berada di Jalan Medan Merdeka Barat, Kelurahan Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Propinsi DKI Jakarta.
Museum Nasional berlokasi di jantung pusat Jakarta, lokasinya berada di sayap sebelah barat dari kawasan Monumen
Nasional (Monas). Lokasinya sangat dekat dengan Istana Negara, Mahkamah Konstitusi dan beberapa Kantor
Kementerian. Stasiun
Juanda dan Gambir merupakan stasiun terdekat sednagkan untuk
terminal adalah Terminal Senen.
Jalan untuk menuju ke Museum Nasional sudah baik tetapi di Museum Nasional tidak terdapat parkir untuk bus
sehingga bus harus parkir ke Monas sehingga tidak efisien.
Ruang pokok Museum :










Ruang pameran tetap
Ruang pameran temporer
Ruang auditorium
Ruang kantor/administrasi
Ruang perpustakaan
Ruang laboratorium
Ruang penyimpanan koleksi
Ruang edukasi
Ruang transit koleksi
Bengkel kerja reparasi
b. Ruang penunjang Museum :






Ruang cenderamata dan kafetaria
Ruang penjualan tiket dan penitipan barang
Ruang lobi
Ruang toilet
Ruang parkir dan taman
Ruang pos jaga
Museum Gajah menawarkan wisata budaya dan sejarah yang edukatif. Hingga saat
ini, Museum Gajah memiliki 141.899 benda, terdiri atas 7 jenis koleksi yaitu
prasejarah, arkeologi, keramik, numismtik-heraldik, sejarah, etnografi dan geografi.
Menariknya, museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara ini memiliki koleksi
peninggalan dari berbagai era. Bentuk edukasi yang bisa pengunjung dapatkan di museum
tidak hanya dari sajian koleksinya, namun juga kegiatan yang dilaksanakan di sana. Bentuk
kegiatan yang biasanya dilaksanakan di museum di antaranya adalah seminar, diskusi, pameran
dengan tema khusus dan lokakarya. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan
pengunjung, namun juga memberikan kesan tersendiri di setiap kunjungannya. Sekolah tari
prajnaparamita, kids corner, belajar gamelan, membatik dan teater di Museum Nasional akan berkisah
tentang seputar cerita dibalik koleksi yang ada di museum. Setiap tahun ada 5-7 kisah yang akan dibawakan oleh
para aktor teater dari Teater Koma dan komunitas teater lainnya di Jakarta. Kegiatan diatas dapat diikuti hanya
dengan tiket masuk ke Museum Nasional Rp.5.000,- untuk pengunjung dewasa, Rp. 2.000,- untuk pengunjung
anak-anak dan Rp. 10.000,- untuk pengunjung asing.
Pengunjung yang datang kesini terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga
orang dewasa. Wisatawan domestik maupun mancanegara juga banyak yang berkunjung
kesini, adapun wisatawan mancanegara dapat berasal dari berbagai negara.
Museum Nasional dikelola oleh Kementrian Kebudayaan Indonesia.
Cikal bakal museum ini lahir tahun 1778, tepatnya tanggal 24 April, pada saat pembentukan Bataviaasch
Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. J.C.M. Radermacher, ketua perkumpulan, menyumbang
sebuah gedung yang bertempat di Jalan Kalibesar beserta dengan koleksi buku dan benda-benda
budaya yang nanti menjadi dasar untuk pendirian museum.
Pada masa pemerintahan Inggris (1811-1816), Sir Thomas Stamford Raffles yang juga merupakan
direktur dari Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen memerintahkan pembangunan
gedung baru yang terletak di Jalan Majapahit No. 3. Gedung ini digunakan sebagai museum dan ruang
pertemuan untuk Literary Society (dahulu bernama "Societeit de Harmonie".) Lokasi gedung ini sekarang
menjadi bagian dari kompleks Sekretariat Negara.
Pada tahun 1862, setelah koleksi memenuhi museum di Jalan Majapahit, pemerintah Hindia
Belanda mendirikan gedung yang hingga kini masih ditempati. Gedung museum ini dibuka untuk umum
pada tahun 1868.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Lembaga Kebudayaan Indonesia yang mengelola menyerahkan
museum tersebut kepada pemerintah Republik Indonesia, tepatnya pada tanggal 17 September 1962.
Sejak itu pengelolaan museum dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, di bawah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Mulai tahun 2005, Museum Nasional berada di bawah
pengelolaan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata sehubungan dengan dipindahnya Direktorat
Jenderal Kebudayaan ke lingkungan kementerian tersebut.
Museum Nasional juga dikenal sebagai Museum Gajah karena dihadiahkannya patung gajah
berbahan perunggu oleh Raja Chulalongkorn dari Thailand pada tahun 1871 yang kemudian dipasang di
halaman depan museum. Meskipun demikian, sejak 28 Mei 1979, nama resmi lembaga ini adalah
Museum Nasional Republik Indonesia.
Museum Nasional memiliki banyak koleksi benda-benda budaya dari seluruh Nusantara. Di antaranya termasuk koleksi
arca-arca, prasasti yang berasal dari kerajaan-kerajaan di Nusantara dan benda-benda seni budaya serta beraneka ragam
benda-benda yang digunakan pada upacara tradisi dan ritual dari berbagai suku bangsa yang ada di Indonesia.
Hingga saat ini koleksi yang dikelola Museum Nasional berjumlah lebih dari 141.000. benda, terdiri atas tujuh jenis
koleksi yaitu koleksi prasejarah, arkeologi, keramik, numismatik dan heraldik, sejarah, etnografi dan geografi. Koleksi
tersebut dapat disaksikan dalam 9 ruangan berbeda, yaitu: Ruang Etnografi, Ruang Perunggu, Pra-Sejarah, Ruang
Keramik, Ruang Tekstil, Ruang Numismatik & Heraldik, Ruang Relik Sejarah, Ruang Patung Batu, dan Ruang Khazanah.
Dahulu Museum Nasional juga memiliki perpustakaan yang menyimpan koleksi berupa naskah-naskah manuskrip kuno,
namun setelah gedung Perpustakaan Nasional RI yang terletak di Jalan Salemba 27 Jakarta Pusat didirikan, naskahnaskah tersebut dan koleksi perpustakaan Museum Nasional kini disimpan di Perpustakaan Nasional.
Sumber koleksi banyak berasal dari penggalian arkeologis, hibah kolektor sejak masa Hindia Belanda dan juga pembelian.
Koleksi keramik dan koleksi etnografi Indonesia di museum ini terbanyak dan terlengkap di dunia. Museum ini
merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Sejak tahun 1822 pemerintah kolonial Hindia Belanda memerintahkan agar semua benda-benda sejarah, seni, budaya
atau sejenisnya dari seluruh kepulauan nusantara yang didapatkan melalui ekspedisi ilmiah, ekspedisi militer, atau
dikumpulkan oleh pegawai pemerintah, misionaris dan penyebar agama diserahkan kepada Bataviaasch Genootschap di
Batavia. Selanjutnya perkumpulan Batavia akan mengajukan pembagian antara Batavia dan Nederland (Kerajaan
Belanda). Sebagian dari koleksi ditempatkan di Museum Bataviaasch Genootschap dan sebagian lainnya ditempatkan
di Rijksmuseum voor Volkenkunde di Leiden.
Setelah kemerdekaan Republik Indonesia nama Museum van het Bataviaasch Genootschap menjadi Museum Nasional
Republik Indonesia. Kemudian setelah Perang Dunia ke-2, pihak pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Belanda
secara teratur mengadakan pembicaraan bilateral mengenai pengembalian hak warisan budaya. Diskusi ini pada akhirnya
menghasilkan persetujuan Wassenaar yang memutuskan pemilik sah atas warisan budaya tersebut. Sebagai kelanjutan
dari persetujuan ini, pada tahun 1978 sebuah hasil ukiran batu maha karya yaitu Arca Prajnaparamita bersama
dengan sejumlah besar harta karun Lombok dikembalikan kepada Indonesia. Kini benda-benda tersebut dapat disaksikan
di Museum Nasional Republik Indonesia, Jakarta.
Koleksi arca Buddha tertua di Museum ini berupa arca Buddha Dipangkara yang terbuat dari perunggu, disimpan dalam
Ruang Perunggu dalam lemari kaca tersendiri, sementara arca Hindu tertua di Nusantara yaitu arca Wisnu Cibuaya
berasal dari sekitar abad ke 4 Masehi berada di ruang arca batu terhalang oleh arca Ganesha dari Candi Banon.
Pengunjung Museum nasional dapat memilih koleksi mana yang akan dilihat di sini, sesuai dengan ketertarikan dan
minat mereka. Bila ingin melihat koleksi benda-benda yang terbuat dari emas, logam mulia dan batu-batuan berharga
yang berasal dari kerajaan-kerajaan di nusantara, maka saat masuk museum belok ke kiri dan naik tangga menuju Ruang
Khazanah emas atau Treasure Room dan berjalan searah jarum jam. Sementara apabila ingin melihat koleksi etnografi
maka belok ke kanan dan berjalan berlawanan arah jarum jam. Koleksi arca atau patung ada di bagian tengah dan di
halaman tengah museum.
Salah satu ruangan yang menarik lainnya di Museum Nasional adalah Ruang Thailand atau Thai Room. Ruang ini
menyajikan berbagai benda-benda sejarah dari Thailand. Salah satunya adalah patung dan topeng Thotsakan
Vishnukarman yang berwarna hijau. Topeng ini tampak eksotis dan menarik, warnanya yang hijau terlihat unik dan
ekspresif seakan-akan hidup.
Jl. Raya Taman Mini
Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta.
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur.
Area seluas kurang lebih 150 hektare[1] atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat
6°18′6.8″LS,106°53′47.2″BT.
Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan
sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah
berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah.
MENGGUNAKAN KENDARAAN PRIBADI
Dari Tangerang – Untuk anda yang berangkat dari Tangerang, perjalanan dimulai dari Jl. HR. Rasuna Said –
Tol Merak/Jakarta – Tol S. Parman – Tol Cawang Grogol – Tol Cililitan 2 – Jl. Dharmabakti – Jl. Kerja Bakti –
Jl. Raya Bogor – Jl. Raya Pondok Gede – Jl. Taman Mini I – Pintu Masuk TMII.
Dari Bekasi – Untuk anda yang datang dari bekasi silahkan arahkan kendaraan anda menuju ke Jl. Patriot – Jl.
KH. Noer Ali – Tol Lingkar Luar Timur – Tol Luar TMII/Cikunir – Jl. Raya Mabes Hankam – Pintu Masuk
TMII. Untuk jarak tempuhnya ± 20 km dan memakan waktu sekitar 30 menit jika jalanan lancar.
Dari Bogor – Kalah anda datang dari Bogor, silahkan anda melalui Tol Jagorawi – Jl. Taman Mini I – Pintu
Masuk TMII. Jarak yang ditempuh mencapai ± 43 km.
Dari Bandung – Anda berangkat dari Bandung? Silahkan ambil rute perjalanan dari Tol Pasteur – Tol
Purbaleunyi – Tol Cipularang – Tol Jakarta/Cikampek Tol Lingkar Luar Timur – Tol Luar TMII/Cikunir – Jl.
Raya Mabes Hankam – Pintu Masuk TMII.
Jika anda ingin menaiki transportasi umum bisa anda tempuh dengan menaiki angot KWK S 15 A jurusan
Ragunan – Taman Mini/Pinang Ranti.
Prasarana untuk ke TMII sudah baik. Karena tempatnya yang luas sebaiknya membawa kendaraan umum karena
kendaraan yang disediakan TMII yang disebut dengan Wara-Wiri jarang melintas dibeberapa spot tertentu sehingga
harus menunggu lama atau berjalan kaki.
Masjid Pangeran Diponegoro
Gereja Katolik Santa Catharina
Gereja Protestan Haleluya
Sasana Adirasa Pangeran Samber Nyawa
Wihara Arya Dwipa Arama
Kuil Konghucu Kong Miao
Pura Panataran Agung Kertabumi
Tempat sampah,penginapan, pos satpam dan polisi, food court, pusat informasi, poliklinik, Bank BNI dan BRI dan
tempat-tempat ibadah. Carter Mobil Wisata dan sewa Sepeda.
Bersepeda, Nonton Film IMAX di Keong Mas, Naik Kereta Gantung dan Aeromovel. Kereta
gantung TMII memiliki tiga stasiun yaitu A, B, dan C dengan lintasan Stasiun A – Stasiun B dan Stasiun B – Stasiun C
atau sebaliknya. Stasiun A berada di kawasan Desa Seni dan Kerajinan, Stasiun B terletak di seberang Anjungan Papua
dan dekat dengan Taman Burung, sedangkan Stasiun C berada di sebelah utara lapangan parkir utara (dekat snowbay).
Keliling Museum.
Pengunjung yang datang kesini terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga
orang dewasa. Wisatawan domestik maupun mancanegara juga banyak yang berkunjung
kesini, adapun wisatawan mancanegara dapat berasal dari berbagai negara. Tempat ini
yang selalu ramai pengunjung.
Tiket Pintu Masuk
Rp. 20.000,-
Mobil
Rp. 15.000,-
Bus/Truk
Rp. 35.000,-
Motor
Rp. 10.000,-
Sepeda
Rp. 1.000,-
- Harga berlaku senin s/d jum'at, sabtu-minggu, hari libur
- Perorangan (3 Tahun sudah dikenakan biaya)
- Senin - Minggu Jam Operasional Pintu Masuk TMII 07.00 - 22.00 WIB
Dikelola oleh Yayasan Harapan Kita.
Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti
Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8
Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada
seluruh bangsa Indonesia. Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan
oleh Yayasan Harapan Kita.
TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia
sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektare. Aslinya topografi TMII agak berbukit, tetapi ini sesuai
dengan keinginan perancangnya. Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam
dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.
TMII memiliki logo yang pada intinya terdiri atas huruf TMII, Singkatan dari "Taman Mini Indonesia Indah". Sedangkan maskotnya
berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan NITRA (Anjani Putra). Maskot Taman Mini "Indonesia Indah" ini diresmikan
penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu usia TMII, pada tahun 1991.
Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa
memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh
kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili
suku-suku bangsa yang berada di 33 Provinsi Indonesia. Anjungan provinsi ini dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan
Indonesia, secara tematik dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Tiap anjungan menampilkan bangunan khas setempat. Anjungan ini juga menampilkan baju dan pakaian adat, busana pernikahan,
baju tari, serta artefak etnografi seperti senjata khas dan perabot sehari-hari, model bangunan, dan kerajinan tangan. Semuanya ini
dimaksudkan untuk memberi informasi lengkap mengenai cara hidup tradisional berbagai suku bangsa di Indonesia. Setiap anjungan
provinsi juga dilengkapi panggung, amfiteater atau auditorium untuk menampilkan berbagai tarian tradisional, pertunjukan musik
daerah, dan berbagai upacara adat yang biasanya digelar pada hari Minggu. beberapa anjungan juga dilengkapi kafetaria atau warung
kecil yang menyajikan berbagai Masakan Indonesia khas provinsi tersebut, serta dilengkapi toko cenderamata yang menjual berbagai
kerajinan tangan, kaus, dan berbagai cenderamata.
Sejak tahun 1975 hingga tahun 2000 rancangan asli TMII terdiri atas anjungan rumah adat dari 27 provinsi di Indonesia, termasuk
Timor Timur. Akan tetapi setelah Timor Leste merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 2002, status anjungan Timor
Timur berubah menjadi Museum Timor Timur. Selain itu karena kini Indonesia terdiri atas 33 provinsi, anjungan-anjungan provinsi baru
seperti Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Papua Barat telah dibangun di sudut
Timur Laut TMII, walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari anjungan provinsi yang telah dibangun
sebelumnya.
Di kawasan TMII terdapat 16 museum menarik yang dapat dikunjungi, yaitu :
















Museum Indonesia
Museum Purna Bhakti Pertiwi
Museum Keprajuritan Indonesia
Museum Perangko Indonesia
Museum Pusaka
Museum Transportasi
Museum Listrik dan Energi Baru
Museum Telekomunikasi
Museum Penerangan
Museum Olahraga
Museum Asmat
Museum Komodo dan Taman Reptil
Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu
Museum Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Museum Minyak dan Gas Bumi (Gawitra)
Museum Timor Timur
Keliling Taman dan Anjungan
Untuk lebih mengenal budaya masing-masing provinsi yang ada Indonesia, kita bisa berkunjung ke anjungan provinsi yang ada
di TMII. Sambil menonton pertunjukan seni yang digelar di anjungan, biasanya masing-masing anjungan juga menyediakan
makanan khas provinsi tersebut, jadi kita juga bisa sekalian wisata kuliner. Selain 26 anjungan provinsi, di TMII juga terdapat
sepuluh macam taman yang menunjukkan keindahan flora dan fauna Indonesia yaitu :


















Taman Anggrek
Taman Apotek Hidup
Taman Kaktus
Taman Melati
Taman Bunga Keong Emas
Akuarium Ikan Air Tawar
Taman Bekisar
Taman Burung
Taman Ria Atmaja Park, panggung pagelaran musik
Taman Budaya Tionghoa
Istana Anak-anak Indonesia
Kereta gantung
Perahu Angsa Arsipel Indonesia
Taman Among Putro
Taman Ria Atmaja
Desa Wisata
Kolam renang Snow Bay
Museum Iptek TMII
Jalan Lodan Timur No. 7, Ancol, Jakarta Utara
Seaworld adalah salah satu tempat wisata unggulan di Ancol Jakarta Baycity (sebelumnya bernama Taman
Impian Jaya Ancol), Jakarta Utara. Akuarium-akuarium besar berisi segala jenis binatang laut mampu menarik
perhatian wisatawan dari semua kalangan usia untuk berlibur singkat. Dengan luas area sekitar tiga hektar,
Seaworld Jakarta menyuguhkan berbagai macam wahana dan atraksi yang bisa kamu coba satu per satu.
Cara Pergi ke Ancol
Lokasi ancol ini cukup strategis dan mudah dijangkau dengan berbagai transportasi umum di Jakarta Karena itu, akses menuju
Ancol terbilang mudah, Anda bisa menggunakan pilihan kendaraan berikut ini:
Naik Kereta Ke Ancol
Jika naik kereta ke Ancol, anda bisa coba naik kereta rute: Tangerang, Serpong, Depok, Bekasi dan Bogor, Tarif:
Rp. 7.500
Naik Bus TransJakarta Ke Ancol
Cara ke Ancol naik TransJakarta cukup mudah, tarifnya pun murah hanya Rp. 3.500 sekali jalan. Cara menuju ke Ancol dengan
transjakarta adalah dengan naik Koridor 1 dan Koridor 5 yang mempunyai rute sebagai berikut:

Ancol – Kampung Melayu – Kampung Rambutan

Ancol – Lebak Bulus

Ancol – Pulo Gadung

Ancol – Ragunan

Ancol – Blok M

Ancol – Harmoni (Koridor 5 A)
Naik Bus Umum/ Kopaja Ke Ancol

PPD Patas P 32
Grogol – Ancol

Jasa Utama P 159
Grogol – Tanjung Priok

PPD P 38
Blok M – Ancol

Steady Safe 948
Kampung Melayu – Tanjung Priok

Mayasari Bhakti 27 AC
Bekasi Barat – Mangga Dua
Naik Mikrolet / Angkot Ke Ancol Tarif: Rp. 5.000

M 15 A

M 15
Stasiun Kota
Naik Kendaraan Pribadi Ke Ancol
Jika anda naik kendaraan pribadi ke Ancol, cara tercepat adalah dengan melewati jalan tol dengan rute sebagai berikut:
Akses Jalur Tol menuju Ancol:
 Tol Lingkar Dalam – Cawang, Semanggi, Slipi, Grogol arah Tanjung Priok

Tol Lingkar Luar (JORR) – Tangerang dan Serpong
Akses Luar Tol menuju Ancol:
 Pancoran, Kuningan, Menteng, Gambir, Lapangan Banteng, Gunung Sahari, Ancol

Semanggi, Sudirman, MH. Thamrin, Hayam Wuruk, Gajah Mada, Mangga Dua, Gunung Sahari, Ancol
Fasilitas
Menikmati puluhan ribu koleksi satwa laut, Mengenal koleksi ikan air
tawar dari penjuru dunia, Menyusuri terowongan kaca,
Memegang satwa di Touch pool, Menyaksikan Feeding Show,
Mencoba Fun Dive.
Pengunjung yang datang kesini terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga
orang dewasa. Wisatawan domestik maupun mancanegara juga banyak yang berkunjung
kesini, adapun wisatawan mancanegara dapat berasal dari berbagai negara. Bahkan anak-anak
TK,SD,SMP,SMA dan bahkan mahasiswa.
Pengelola PT. SeaWorld Indonesia (SWI)
SeaWorld Ancol mulai dibangun pada tanggal 2 Oktober 1992 pada masa pemerintahan Gubernur DKI
Wigoyo Atmodarminto. Selanjutnya pada tanggal 3 Juni 1994, Seaworld resmi beroperasi dan dibuka untuk
umum. Seaworld Ancol memiliki luas area sebanyak 3 hektar tetapi untuk luas bangunan utamanya sebesar
4.500 meter persegi. Bangunan utama ini terdiri dari akuarium, lorong antasena, museum, perpustakaan, glow
theatre, terapi ikan dokter, komputer edukatif layar sentuh, serta berbagai fasilitas lainnya seperti toko souvenir,
tempat makan dan ruang serba guna.
SeaWorld Ancol memiliki sekitar 7.300 ekor biota air tawar yang terdiri dari 48 Jenis ikan, 1 jenis reptil sampai
biota perairan laut yang terdiri dari 11.500 ekor biota yang terdiri dari 138 jenis ikan dan avertebrata serta 3
jenis reptil. Biota-biota tersebut ditampilkan dalam 28 display yang terbagi atas 9 akuarium perairan tawar dan
19 akuarium serta 4 kolam terbuka.
SeaWorld Ancol terbagi menjadi beberapa bagian
diantaranya akuarium utama, area air tawar, lorong antasena atau lorong bawah air
dengan panjang 80 meter, akuarium dugong serta akuarium ekosistem terumbu karang.
Jalan Lodan Timur No.7, RW.10, Ancol, Kec. Pademangan, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14430
Dunia Fantasi atau yang lebih populer dengan sebutan Dufan, pertama kali dibuka untuk umum pada 29
Agustus 1985 dan merupakan theme park pertama yang dikembangkan oleh Perseroan dan telah memiliki
sertifikat ISO 9001:2015 sejak Februari 2017.Selain menjadi pusat hiburan outdoor, Dufan juga merupakan
kawasan edutainment fisikia terbesar di Indonesia yang memanjakan pengunjung dengan Fantasi Keliling
Dunia, melalui wahana permainan berteknologi tinggi, yang terbagi dalam 9 (Sembilan) kawasan yaitu
Indonesia, Jakarta, Asia, Eropa, Amerika, Yunani, Hikayat, Kalila dan Fantasy Lights.Pada tahun 2013, Dufan
menambah satu kawasan lagi yaitu kawasan dalam ruang (Indoor Dufan) yang dilengkapi dengan wahana Ice
Age dan Kontiki & pada tahun 2014 dan tahun 2015 dufan menambahkan wahana hello kitty adventure dan
Dufan Glow.Fasilitas umum untuk pengunjung : Free Drinking Water, Gratis pinjam Stroller Bayi dan Kursi
Roda, Free Wifi, Charger Point, Toilet bersih disetiap kawasan dan wahana, Baby Care Room, Mushola dan
Masjid, P3K dan Ambulance.
Salah satu cara untuk menuju ke Dunia Fantasi (Dufan) dan Taman Impian Jaya Ancol dengan angkutan umum adalah dengan menggunakan
busway TransJakarta koridor 1 dan koridor 5 kemudian turun di Halte Ancol. Namun, mengingat posisi Dufan - Ancol yang terletak di ujung
utara kota Jakarta, serta lalu lintas Ibu Kota yang hanya sepi ketika lebaran dan tengah malam, mungkin alternatif transportasi yang cukup
memadai adalah dengan menggunakan KRL Commuter Line Jabodetabek. Kamu hanya perlu naik Kereta KRL tujuan Stasiun Jakarta Kota.
Setiba di Stasiun Jakarta Kota, Kamu bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan taksi, ojek online, ataupun
Mikrolet M15 (Tanjung Priok – Kota via Kampung Bandan) atau M 15 A (Tanjung Priok – Kota via Mangga Dua)
dan turun di pintu utama Ancol (Gerbang Barat).Selain itu, KRL tujuan Stasiun Jakarta kota via Pasar Senen Kemayoran dan turun di Stasiun Kampung Bandan.
Prasarana kurangnya tempat dudukdan tempat sampah
Fasilitas
AKTIVITAS
Weekdays: 10:00 - 18:00 WIB
Weekend: 10:00 - 20:00 WIB
Note: Weekday (Senin - Kamis) Weekend (Jumat,Sabtu, Minggu dan Libur)
Tiket Reguler:
Pembelian khusus Ancol.com
Weekday : Rp 145,000
Weekend : Rp 195,000
Fun Pass
Weekday : Rp 400,000
Weekend : Rp 400,000
Regular
Weekday : Rp 200,000
Weekend : Rp 295,000
Fastrack
Weekday : Rp 200,000
Weekend : Rp 200,000
Premium
Weekday : Rp 450,000
Weekend : Rp 550,000
Tiket Annual Pass
Annual Pass / E-Card
Weekday : Rp 350,000
Weekend : Rp 350,000
Pengunjung yang datang kesini terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga
orang dewasa. Wisatawan domestik maupun mancanegara juga banyak yang berkunjung
kesini, adapun wisatawan mancanegara dapat berasal dari berbagai negara.
Dikelola oleh PT.Pembangunan Jaya
Dunia Fantasi atau disebut juga Dufan yang diresmikan pada 29 Agustus 1985 adalah tempat hiburan yang terletak di
kompleks Taman Impian Jaya Ancol (Ancol taman impian), Jakarta Utara, Indonesia. Dunia Fantasi mempunyai maskot berupa
kera bekantan yang diberi nama Dufan (singkatan dari Dunia Fantasi). Dipilih kera sebagai karakter adalah untuk mengingatkan
bahwa Ancol dahulu adalah kawasan kera. Pemilihan kera bekantan adalah semata-mata untuk mengenalkan jenis satwa
langka yang kini dilindungi. Pada awalnya Bentuk karikatural kera bekantan ini divisualisasikan oleh Matari Advertising yang ikut
serta dalam program komunikasi awal Dunia Fantasi karena pada saat itu Agustinus Teddy Darmanto selaku ketua sekaligus
penanggung jawab BenDufa (Bengkel Dunia Fantasi) sangat sibuk dalam tahap penyelesaian akhir, oleh karena itu
pengvisualisasian diberikan pada Matari Advertising. namun setelah Dunia Fantasi dibuka untuk umum visualisasi karakter
Dufan diambil alih kembali oleh team BenDufa dan tercipta lah logo dan maskot Dunia Fantasi si Dufan.
Ice Age Arctic Adventure
FAST TRAX
Buka
Ontang-Anting
FAST TRAX
Buka
Baling-Baling
Kawasan Dunia Kartun
Buka
Alap-Alap
FAST TRAX
Buka
Arung Jeram
FAST TRAX
Buka
Karavel
Kawasan Dunia Kartun
Buka
Baku Toki
FAST TRAX
Buka
Gajah Bledug
FAST TRAX
Buka
Pontang-Pontang
Buka
Kicir-kicir
Buka
Turangga Rangga
Buka
Halilintar
FAST TRAX
Buka
Poci-poci
Buka
Turbo Drop
Kawasan Dunia Kartun
Buka
Kolibri
Kawasan Dunia Kartun
Buka
Galactica
FAST TRAX
Buka
Rajawali
Buka
Rumah Miring
Buka
Burung Tempur
Buka
Dream Playground
Buka
New Ontang Anting
Kawasan Dunia Kartun
Buka
Istana Boneka
FAST TRAX
Buka
Zig-Zag
Kawasan Dunia Kartun
Buka
Ombang-Ombang
Buka
Hello Kitty Adventure
Buka
Kora-Kora
FAST TRAX
Buka
Paralayang
Kawasan Dunia Kartun
Buka
Bianglala
FAST TRAX
Buka
Kontiki
Buka
Rumah Jahil
Tornado
FAST TRAX
Niagara-gara
FAST TRAX
Hysteria
FAST TRAX
Color Of Kingdom
The Myterious Land
Download