Uploaded by widyosubiantoro82

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT KPBU

advertisement
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DAYA AIR KONSTRUKSI
Jl. Abdul Hamid, Cicaheum – Bandung 40193, Telp. (022) 7206892, Fax. 7236224
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
TERKAIT KERJASAMA PEMERINTAH
DENGAN BADAN USAHA
PERATURAN KPBU
1
MATERI DAN SUB MATERI
1
Kegiatan Belajar 1 Peraturan Presiden Nomor 38
Tahun 2015 Tentang Kerjasama Pemerintah dan
Badan Usaha
2
Kegiatan Belajar 2 Peraturan Menteri PPN /
Bappenas Nomor 4 Tahun 2015
3
Kegiatan Belajar 3 Peraturan Kepala LKPP Nomor
19 Tahun 2015 Tentang Cara Pelaksanaan
Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan
Infrastruktur
4
Kegiatan Belajar 4 Peraturan Terkait KPBU
2
1
Peraturan Presiden
Nomor 38 Tahun
2015 Tentang
KPBU
Kegiatan Belajar 1 Peraturan
Presiden Nomor 38 Tahun 2015
Tentang KPBU
Latar
Belakang:
Bahwa ketersediaan infrastruktur yang
memadai dan berkesinambungan
merupakan kebutuhan mendesak,
untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan perekonomian nasional,
menyejahterakan masyarakat, dan
meningkatkan daya saing Indonesia
dalam persaingan global; bahwa untuk
mempercepat pembangunan
infrastruktur.
3
Ketentuan Umum
Dalam Peraturan Presiden ini dimaksud dengan :
• Menteri/Kepala Lembaga adalah pimpinan kementerian/kepala
lembaga atau pihak yang didelegasikan untuk bertindak
mewakili kementerian/lembaga;
• Kepala Daerah adalah gubernur bagi daerah provinsi, atau
bupati/walikota bagi daerah kabupaten/kota atau pihak yang
didelegasikan;
• Penanggung Jawab Proyek Kerjasama yang selanjutnya disingkat
PJPK adalah Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah, atau
Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah;
• Infrastruktur adalah fasilitas teknis, fisik, sistem, perangkat keras,
dan lunak yang diperlukan untuk melakukan pelayanan kepada
masyarakat dan mendukung jaringan struktur;
• Penyediaan Infrastruktur adalah kegiatan yang meliputi
pekerjaan konstruksi untuk membangun atau meningkatkan
kemampuan infrastruktur dan/atau kegiatan pengelolaan
infrastruktur;
4
Ketentuan Umum
Dalam Peraturan Presiden ini dimaksud dengan :
• Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha yang selanjutnya
disebut sebagai KPBU adalah kerjasama antara pemerintah dan
Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur;
• Badan Usaha adalah Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha
Milik Daerah, badan usaha swasta yang berbentuk Perseroan
Terbatas, badan hukum asing, atau koperasi;
• Badan Usaha Pelaksana KPBU, yang selanjutnya disebut dengan
Badan Usaha Pelaksana;
• Seleksi adalah metode pengadaan Badan Usaha dalam rangka
penyiapan KPBU dengan mengikutsertakan sebanyakbanyaknya peserta melalui pengumuman secara luas atau
undangan;
• Pelelangan adalah metode pengadaan Badan Usaha Pelaksana
dalam rangka pelaksanaan KPBU dengan mengikutsertakan
sebanyakbanyaknya peserta melalui pengumuman secara luas
4
atau undangan;
Ketentuan Umum
Dalam Peraturan Presiden ini dimaksud dengan :
• Penunjukan Langsung adalah metode pemilihan Badan Usaha
Pelaksana dalam rangka pelaksanaan KPBU melalui negosiasi
dengan 1 (satu) peserta;
• Dukungan Pemerintah adalah kontribusi fiskal diberikan oleh
Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dan/atau menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang keuangan dan
kekayaan negara sesuai kewenangan masingmasing
berdasarkan peraturan perundang-undangan dalam rangka
meningkatkan kelayakan finansial dan efektifitas KPBU;
• Penjaminan Infrastruktur adalah pemberian jaminan atas
kewajiban finansial PJPK yang dilaksanakan berdasarkan
perjanjian penjaminan;
• Pembayaran Ketersediaan Layanan (Availability Payment) adalah
pembayaran secara berkala oleh Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah kepada Badan Usaha Pelaksana atas
tersedianya layanan Infrastruktur
4
AMANAT PERPRES NO.38 TAHUN 2015
Pasal 28 ayat (3)
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Seleksi dalam rangka penyiapan
KPBU, diatur dalam peraturan lembaga yang menyelenggarakan urusan
pemerintah di bidang kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah.
Pasal 40
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengadaan Badan Usaha Pelaksana
melalui Pelelangan atau Penunjukan Langsung sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38, diatur dalam peraturan lembaga yang menyelenggarakan urusan
pemerintah di bidang kebijakan pengadaan barang/jasa
pemerintah.
Pasal 47 ayat (3)
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengadaan Badan Usaha Pelaksana
ditetapkan oleh lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah, paling lambat 30 (tiga puluh) hari
sejak Peraturan Presiden ini diundangkan.
2
Peraturan Menteri
PPN/Bappenas
Nomor 4 Tahun
2015
PERATURAN MENTERI PPN/BAPPENAS
NOMOR 4 TAHUN 2015
Maksud dan Tujuan:
Panduan Umum ini disusun oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai pedoman
pelaksanaan KPBU dalam rangka mendorong partisipasi Badan Usaha dan
pedoman bagi Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dalam penyusunan
panduan pelaksanaan KPBU sesuai dengan kewenangan masing-masing, agar
penyelenggaraan penyediaan Infrastruktur dapat berjalan efektif dan efesien.
Panduan Umum bertujuan untuk:
1. Memberikan pedoman bagi Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah dan
pemangku kepentingan mengenai tata cara pelaksanaan KPBU dalam
rangka mendorong partisipasi Badan Usaha dalam Penyediaan
Infrastruktur; dan
2. Memberikan pedoman bagi Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah
untuk mengatur tata cara pelaksanaan KPBU sesuai dengan kewenangan
masing-masing.
5
Pengertian Umum
Dalam lampiran Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
• Simpul Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha yang
selanjutnya disebut Simpul KPBU adalah unit kerja di
kementerian/lembaga pada tingkat nasional atau unit kerja pada
tingkat daerah;
• Tim KPBU adalah tim yang dibentuk oleh PJPK untuk membantu
pengelolaan KPBU pada tahap penyiapan dan tahap transaksi
KPBU khususnya setelah penetapan Badan Usaha Pelaksana
hingga diperolehnya pemenuhan pembiayaan (financial close),
serta berkoordinasi dengan Simpul KPBU dalam pelaksanaanya;
• Panitia Pengadaan adalah tim yang dibentuk PJPK, yang memiliki
peran dan tanggung jawab untuk mempersiapkan dan
melaksanakan proses Pengadaan Badan Usaha Pelaksana pada
tahap transaksi;
• Analisis Multi Kriteria AMK prosedur seleksi dan pemeringkatan
proyek dengan menggunakan metodologi gabungan penilaian
subyektif dan obyektif dari beberapa kriteria;
4
Pengertian Umum
Dalam lampiran Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
• Analisis Biaya Manfaat Sosial disebut ABMS adalah metode untuk
mengukur nilai kontribusi sosial dan ekonomi dari proyek
terhadap masyarakat dan negara secara keseluruhan;
• Economic Internal Rate of Return yang selanjutnya disebut EIRR
adalah tingkat imbal hasil ekonomi proyek yang dilakukan
dengan membandingkan manfaat ekonomi-sosial dan biaya
ekonomi proyek.;
• Economic Net Present Value yang selanjutnya disebut ENPV
tingkat imbal hasil ekonomi yang dihitung membandingkan
besaran hasil kuantifikasi manfaat ekonomisosial yang diterima
oleh masyarakat dan pemerintah dari proyek terhadap biaya
ekonomi proyek;
• Financial Internal Rate of Return selanjutnya disebut FIRR tingkat
imbal hasil keuangan proyek dengan membandingkan
pendapatan dan biaya proyek mempertimbangkan besarnya
faktor nilai uang di masa depan;
4
Pengertian Umum
Dalam lampiran Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
• Financial Net Present Value yang selanjutnya disebut FNPV
adalah nilai saat ini dari selisih antara pendapatan dan biaya
selama jangka waktu proyek pada tingkat diskonto keuangan
tertentu;
• Weighted Average Cost of Capital yang selanjutnya disebut
WACC adalah penentuan tingkat biaya modal optimal dengan
menghitung rata-rata modal tertimbang dengan memperhatikan
faktor nilai uang masa kini dan masa depan;
• Return On Equity yang selanjutnya disebut ROE adalah tingkat
besaran imbal hasil yang diperoleh atas ekuitas yang
diinvestasikan pada KPBU;
• Debt Service Coverage Ratio yang selanjutnya disebut DSCR
adalah tingkat kemampuan pemilik modal dalam membayar
seluruh kewajiban pinjaman yang akan jatuh tempo pada tahun
berjalan;
4
Pengertian Umum
Dalam lampiran Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
• Afiliasi adalah hubungan keluarga karena perkawinan dan
keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun
vertikal, hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat 1
(satu) atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang
sama;
• Dokumen Prastudi Kelayakan dokumen yang disiapkan oleh PJPK
yang penyusunannya dilaksanakan pada tahap penyiapan KPBU
atau oleh Calon Pemrakarsa pada tahap persetujuan usulan KPBU
atas Prakarsa Badan Usaha dalam rangka memenuhi salah satu
persyaratan untuk memperoleh surat persetujuan untuk
melakukan Studi Kelayakan dari PJPK;
• 15. Dokumen Studi Kelayakan adalah dokumen yang disiapkan
oleh Calon Pemrakarsa yang penyusunannya dilaksanakan pada
tahap persetujuan usulan KPBU atas prakarsa Badan Usaha untuk
memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh surat
penetapan sebagai pemrakarsa dari PJPK;
4
Pengertian Umum
Dalam lampiran Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
• Badan Hukum Asing adalah suatu badan usaha yang didirikan
berdasarkan hukum suatu negara di luar yurisdiksi Indonesia;
• Calon Pemrakarsa adalah suatu badan usaha berbentuk
Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Hukum Asing, dan koperasi ;
• Badan Usaha Pemrakarsa adalah Calon Pemrakarsa yang telah
memperoleh penetapan sebagai pemrakarsa KPBU dari PJPK;
• Analisis mengenai dampak lingkungan hidup yang selanjutnya
disebut AMDAL kajian mengenai dampak penting suatu usaha
kegiatan yang direncanakan lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan;
• Nilai Manfaat Uang (Value for Money) pengukuran kinerja suatu
KPBU berdasarkan nilai ekonomi, efisiensi, dan efektivitas
pengeluaran serta kualitas pelayanan yang memenuhi
kebutuhan masyarakat;
4
PERMEN PPN 4 / 2015: TATA CARA
PELAKSANAAN KPBU
TAHAP I:
PERENCANAAN
PROYEK KERJASAMA
• Studi Pendahuluan
• Daftar Prioritas Proyek
TAHAP II:
PENYIAPAN
PROYEK
KERJASAMA
• Prastudi Kelayakan
TAHAP III:
TRANSAKSI
PROYEK
KERJASAMA
4
16
Dokumen :
• Persetujuan Prinsip
Dukungan
Kelayakan/Penjaminan
• Pelelangan
• Perjanjian: KPBU,
Penjaminan,
Regres
HYBRID FINANCING
•PJPK dapat membiayai sebagian penyediaan infrastruktur KPBU.
•Penyediaan Infrastuktur yang sebagian dibiayai oleh PJPK
dilaksanakan oleh Badan Usaha Pelaksana yang pemilihannya
dilakukan melalui pengadaan badan usaha sebagaimana diatur
dalam Perpres KPBU.
•Pelaksanaan sebagian proyek KPBU yang dibiayai oleh PJPK
dilakukan oleh badan usaha pelaksana pemenang pengadaan usaha
sebagaimana diatur dalam Perpres.
Operasi dan
Pemeliharaan
Konstruksi
Swasta
Pemerintah
(PJPK)
Swasta
8
3
Peraturan Kepala
LKPP Nomor 19
Tahun 2015
Kegiatan Belajar 2 Kebijakan KPBU
Dukungan :
Dukungan Pemerintah adalah kontribusi
fiskal dan/atau bentuk lainnya yang
diberikan oleh Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala Daerah dan/atau
menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintah di bidang keuangan
dan kekayaan negara sesuai
kewenangan masing-masing
berdasarkan peraturan
perundangundangan dalam rangka
meningkatkan kelayakan finansial dan
efektifitas KPBU.
9
Pemerintah
Badan Usaha
KPBU
Infrastruktur
LAYAK
Teknis
Ekonomis
Finansial
Dukungan
Kelayakan
Badan Penyiapan
Pengadaan Badan Penyiapan
Kesepakatan
Seleksi
Pengadaan Badan
Usaha
Pelaksana
Pelelangan
Penunjukan
Langsung
Perka LKPP No. 19/2015
21
4
Peraturan Terkait
KPBU
Kegiatan Belajar 3 Peraturan
Kepala LKPP Nomor 19 Tahun 2015
Peraturan :
Peraturan terkait merupakan
peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan pelaksanaan
KPBU dan dasar kewenangan
Kementerian PPN/Bappenas
menetapkan Panduan Umum ini
yang diantaranya adalah sebagai
berikut:
13
PERATURAN TERKAIT KPBU












Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas
Bumi.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional
Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
24
PERATURAN TERKAIT KPBU
 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pariwisata.
 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan.
 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi
Khusus.
 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
 Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi.
 Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air.
 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah.
25
PERATURAN TERKAIT KPBU
 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2013.
 Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.
 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Kerja Sama Daerah.
 Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha
Panas Bumi sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 64 Tahun 2010.
 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi
Pemerintah.
 Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional.
 Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan Di
Perairan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
22 Tahun 2011.
 Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan.
26
TERIMA KASIH
Download