KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR Berdasarkan Peraturan Presiden No.38 Tahun 2015 dan Permen PPN/Bappenas No.4 Tahun 2015 Mohammad Taufiq Rinaldi Jatinangor, 11 November 2016 AGENDA PERUBAHANPARADIGMA KERJASAMAPEMERINTAHDENGAN BADANUSAHA(KPBU) PELUANGKPBU 2 2 KEBUTUHANDANSUMBERPENDANAANINFRASTRUKTUR(2015-2019): KETERLIBATANPERANSWASTALEBIHBESAR KebutuhanPendanaan APBN+APBD: Rp.1.978,6Tn Kebutuhan Investasi Infrastruktur1 2015-2019: Rp.4.796,2Tn (41,3%) BUMN: Rp.1.066,2Tn (22,2%) PARTISIPASI SWASTA: Sumber • Belanja K/L • Belanja non K/L (subsidi, PSO) • Transfer daerah • Pembiayaan (PMN dan viability gap fund) • • Swasta murni • BUMN murni • KPBU dengan jaminan Non-Anggaran Pemerintah Deskripsi • Anggaran infrastruktur dapat ditingkatkan: • 2014: Rp 177,9 Tn • 2015: Rp 290,3 Tn • 2016: Rp 313,5 Tn • 2017: Rp 346,6 Tn • Namun total 2015-2019: ±Rp 1.500 Tn < Rp 1.978,6 Tn, perlu keterlibatan swasta lebih besar Porsi investasi infrastruktur melalui skema KPBU terhadap total investasi infrastruktur pada sejumlah negara rata-rata adalah 22% (Inggris, Thailand, Portugal dan Brazil memiliki figur tertinggi yaitu di atas 40%) Rp.1.751,5Tn (36,5%) 1 : Dihitung berdasarkan tingkat kinerja infrastruktur yang diperlukan untuk pencapaian posisi negara berpendapatan menengah (middle income country) pada tahun 2025. Sumber: Bappenas- JICA, 2014: Background Study for RPJMN 2015-2019, Analisa Tim Kementerian PPN/Bappenas 3 3 PENTINGNYAPERUBAHANPARADIGMAPERANPEMERINTAH,BUMN,DANSWASTA SWASTA • Kepastian Usaha • Perizinan • Insentif Peluang Pemanfaatan KPBU: Perpres 38/2015 KPBU JVBUMN(brownfield) • Dibentuk Special Purpose Company (SPC) Untuk Proyek Yang Sudah Beroperasi • Dilakukan Divestasi Saham SPC • Meningkatkan Kemampuan Ekspansi BUMN Tanpa PMN JVBUMN(greenfield) JVBUMNBROWNFIELD BUMN APBN/APBD • Dibentuk SPC Untuk Proyek yang Sedang Disiapkan • Dilakukan Kerjasama dengan Swasta dalam SPC tersebut • Meningkatkan Kemampuan Ekspansi BUMN Tanpa PMN PMN Untuk Penugasan • Kementerian/Lembaga • Komitmen Terhadap Paradigma Baru • Kesiapan Proyek KPBU dan APBN/APBD • Pembentukan Simpul KPBU (Optimalisasi SDM) • Penyediaan Tanah • Pembentukan Land Banking • Perkuatan Lembaga Manajemen Aset Negara 4 (LMAN) 4 PENTINGNYA PERUBAHAN PARADIGMA PERAN PEMERINTAH, BUMN, DAN SWASTA (2) Kecenderungan Paradigma Lama 1. kalau menguntungkan secara komersial mengapa harus dikerjakan swasta? 2. subsidi lebih baik diberikan kepada BUMN daripada swasta 3. kebijakan insentif merugikan keuangan Negara Implikasi 1. Ketidakpastian skema proyek infrastruktur 2. Iklim investasi tidak mendukung swasta untuk berkembang pesat 3. Layanan publik tidak berkelanjutan ketika anggaran subsidi tidak lagi disediakan bagi BUMN Perubahan Paradigma (Reorientasi) 1. Paradigma baru: kalau layak secara komersial mengapa tidak diserahkan saja kepada swasta 2. Subsidi diberikan secara kompetitif 3. Kebijakan insentif fiskal diberikan sepenuh hati (Paradigma baru: kalau tidak diberikan, kerugian justru semakin besar karena opportunity costs) 5 Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Kerjasama antara pemerintah dengan badan usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum dengan mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/BUMN/BUMD, yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko diantara para pihak Infrastrukturyangdisediakanadalah: fasilitasteknis,fisik,sistem,perangkatkeras,danlunak yangdiperlukanuntukpelayanankepadamasyarakat. KEMITRAAN KEMANFAATAN BERSAING KegiatanpenyediaaninfrastrukturmelipuV: • pekerjaankonstruksiuntukmembangun • meningkatkankemampuaninfrastruktur • kegiatanpengelolaaninfrastruktur • pemeliharaaninfrastrukturdalamrangka meningkatkankemanfaataninfrastrukturselamaumur rencana. EFISIEN EFEKTIF PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN RISIKO 6 6 REGULASI KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR Aspek Pengaturan Pasal6,Pasal7,Pasal8danPasal9 SubyekKerjasama Pasal 1. 2. 3. 4. Pemerintah Menteri KepalaLembaga KepalaDaerah BUMN/BUMD 1. 2. 3. 4. Amanat Pengaturan lebih lanjut Ps. 46 dan Ps. 47 PERPRES38/2015 BadanUsaha BUMN/BUMD BadanUsahaAsing PerseroanTerbatas Koperasi PERMENPPNNO.4/2015 TENTANGPANDUANUMUM PANDUANSEKTORALOLEH KEMENTERIANSEKTOR Pasal5 ObyekKerjasama KontribusiPemerintah InfrastrukturEkonomidanInfrastrukturSosial(19Jenis Infrastruktur) PERATURANKEPALALKPPNO19TAHUN 2015TENTANGPENGADAANBADAN USAHA; 1. PembiayaanSebagianKPBU(Ps.19) 2. Dukunganpemerintah(Ps.15danPs16) 3. Jaminanpemerintah(Ps.17danPs.18) PEMBAYARANKETERSEDIAANLAYANAN; Pasal11 Pengembalianinvestasi BadanUsaha Tahapan Per.MenteriDalamNegeri (belumdiundangkan) 1. Pembayaranolehpenggunadalambentuktarif(user charge). 2. Pembayaranketersediaanlayanan(AvailabilityPayment). 3. Bentuklainsepanjang^dakbertentangandengan Perundang-undangan. 1. TahapPerencanaan 2. TahapPenyiapan 3. TahapTransaksi PMKNO.190/PMK.08/2015 • • PENJAMINANPEMERINTAH PeraturanPresidenNo.78/2010 PMK260/PMK.011/2010 DUKUNGANPEMERINTAH PMKNo.223/PMK.11/2012(VGF) 7 7 SOLICITED & UNSOLICITED PROJECT SOLICITEDPROJECT UNSOLICITEDPROJECT Inisia^fPemerintah Inisia^fBadanUsaha Penyiapanproyekdilakukanoleh pemerintah(PraStudiKelayakan) PenyiapanproyekdilakukanolehBadan UsahaPemrakarsa(StudiKelayakan) Dapatmemperolehdukunganpemerintah (fiskaldannon-fiskal) Dapatmemperolehjaminanpemerintah JenisKompensasi: Dapatmemperolehjaminanpemerintah (1)Pemberiantambahannilaisebesar10%; (2)Righttomatch;dan/atau (3)Pembelianprakarsa. 8 Jenis Pengembalian Investasi Proyek KPBU 1. Availability(based)Payment(PembayaranKetersediaanLayanan) Pembayaran secara berkala oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah kepada Badan Usaha Pelaksana atas tersedianya layanan Infrastruktur yang sesuai dengan kualitas dan/atau kriteria sebagaimana ditentukan dalam PerjanjianKPBU DasarHukum § Perpres38/2015tentangKPBUdalamPenyediaanInfrastruktur. § PMKNomor190/PMK.08/2015tentangPembayaranKetersediaan LayananDalamRangkaKPBUdalamPenyediaanInfrastruktur. 2.User(based)Payment § Pengembalian investasi berdasarkan penggunaan aktualataslayananyangtersedia § Pihakswastaharusmenanggungrisikopermintaan § Pihak swasta biasanya akan meminta ^ngkat pengembalianyanglebih^nggi APBN/APBD Alokasi AP PJPK PJPK Perjanjian KPBU PII Collecting Unit Penjaminan Tarif Badan Usaha Availability Payment PT PII Perjanjian KPBU Penjaminan Badan Usaha AP Pengguna Layanan Pembayaran Tarif Pengguna Layanan User Fee 9 9 ALURKERJAKPBU § Tespasaruntukkebutuhanpemberian dukungankelayakan(VGF)danjaminan pemerintah Oneononemee^ngs Potensi Proyek § Iden^fikasiProyek § PenjelasandgKPBU § ListofPoten^al Project § Keputusan menggunakanskema KPBUolehPJPK OBC Market Sounding PQ § Penyusunan OBColehPJPK § Menyelenggarakan MS § MereviewHasilMS Initial Final RfP RfP § Memas^kankualitas hasilPreFSdandokumen transaksi Bid Submission § Mengeluarkan Persetujuan FinalDK Penetapan Pendirian Penandatanganan BUPPKS PKS BUPL FC § Dalamhal ^dakadabid, dilakukan repackageRfP § Finalisasidrag perjanjian penjaminan pemerintah § MelakukanEvaluasi atasRfPFinal 10 Pengadaan Badan Usaha pelaksana PERPRES LAMA PERPRES BARU PENGADAAN BADANUSAHA PELAKSANA PQ LULUS<3 PQULANG LULUS>3 PENUNJUKAN LANGSUNG PELELANGAN PENAWARAN • ≥3à1calon pemenang,2cadangan • =2à1calon pemenang,1cadangan • 1àlelangulangatau negosiasidengan persetujuanMenteri • Penawaransah^dakada àpelelanganumum gagaldandilakukan pengadaanulang KPBUkondisi tertentu;atau Pengembanganatasinfrastruktur yangtelahdibangundan/atau dioperasikansebelumnyaoleh BadanUsahaPelaksanayangsama Pekerjaanyanghanyadapat dilaksanakandengan penggunaanteknologibaru danpenyediajasayang mampumengaplikasikannya hanyasatu-satunya HasilPQhanyasatu peserta BadanUsahatelahmenguasai sebagianbesaratauseluruhlahan yangdiperlukanuntukmelaksanakan KPBU 11 11 Skema Dukungan dan Pembiayaan Untuk Proyek KPBU Fasilitas Pemerintah Skema Pembiayaan UserPayment ViabilityGapFund/ DukunganKelayakan PenjaminanPemerintah AvailabilityPayment pembayaransecaraberkalaoleh Menteri/KepalaLembaga/Kepala DaerahkepadaBadanUsahaPelaksana atastersedianyalayananInfrastruktur yangsesuaidengankualitasdan/atau kriteriasebagaimanaditentukandalam PerjanjianKPBU. 12 DagarRencanaKPBU/PPPBook • DokumenyangmemuatrencanaKPBUyangdiusulkan olehMenteri/KepalaLembaga/KepalaDaerahdan telahdilakukanpenilaiannyaolehMenteri PerencanaanuntukditetapkansebagaiProyekKPBU siapditawarkandanPotensialKPBU(proses penyiapan) Dasarpenyusunan • UsulanK/L/D/BUMN/Dyangdiindikasikan membutuhkanDukungandan/atauJaminan Pemerintah • Hasiliden^fikasiMenteriPPNberdasarkanprioritas pembangunannasional Tujuan: 1.MerencanakanKPBUinfrastruktursehinggapelaksanaan KPBUdapatbersinergidengankerangkakebijakan& kerangkaanggaranpemerintah; 2.MempromosikanproyekKPBUkepadabadanusaha bahwaproyekKPBUtelahdirencanakandan dipersiapkansecaramatangolehpemerintah; 3.Memantauperencanaandanpembangunanproyek KPBUinfrastruktur; 4.Sebagaisaranakonsultasipublikatasproyek infrastrukturyangakandikembangkanmelaluiskema KPBU. 13 19 JENIS INFRASTRUKTUR KPBU Transportasi Jalan Sumber daya air dan irigasi Air minum Sistem pengelolaan air limbah terpusat Sistem pengelolaan air limbah Setempat Fasilitas Pendidikan SaranaPembelajaran Laboratorium Pusatpela^han Kawasan Fasilitas perkotaan Konservasi energi Minyak dan gas bumi & energi terbarukan Ketenagalistr ikan Telekomunik asi dan infomatika Pusatpeneli^an/kajian Saranadanprasaranapeneli^andan pengembangan Inkubatorbisnis Galeripembelajaran Fasilitas Olahraga, Kesenian & Kebudayaan Pemasyarakat an Kesehatan Sistem pengelolaan persampahan Ruangprak^ksiswa Pariwisata Perumahan Rakyat Perpustakaan Fasilitaspendukungpembelajarandan pela^han 14 Dasar Pertimbangan PJPK Pasal 7 ayat (1) dan (2) UU 12/2012 1) Menteri bertanggung jawab atas penyelenggaraan Pendidikan Tinggi 2) Tanggung jawab Menteri mencakup pengaturan, perencanaan, pengawasan, pemantauan, dan evaluasi serta pembinaan dan koordinasi PJPK MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI Pasal 5 Permen PPN 4/2015 Menteri/KepalaLembaga/KepalaDaerahsebagaiPJPKdapatmendelegasikankewenangannyakepadapihakyangdapat mewakilikementerian/lembaga/pemerintahdaerahyangruanglingkup,tugas,dantanggungjawabnyamelipu^sektor Infrastruktursesuaidenganketentuanperaturanperundangundangan. Delegasi Rektor Perguruan Tinggi organyangmenjalankanfungsipengelolaanPTN Pasal 62 jo. Pasal 64 UU 12/2012 Perguruan Tinggi memiliki otonomi pengelolaan yang meliputi bidang akademik dan bidang non-akademik Pasal 64 ayat 2 UU 12/2012 Bidang Akademik, yaitu: Penetapan Norma dan Kebijakan Operasional serta pelaksanaan Tridharma Pasal 64 ayat 3 UU 12/2012 Bidang Non-Akademik, yaitu: Penetepan Norma dan Kebijakan Operasional serta pelaksanaan organisasi, keuangan, kemahasiswaan, ketenagaan, dan sarana prasarana Pasal 29 ayat 1 huruf b PP 4/2014 Pemimpin Perguruan Tinggi yang menjalankan fungsi penetapan kebijakan nonakademik dan pengelolaan Perguruan Tinggi UNTUK DAN ATAS NAMA MENTERI Pasal 1 Peraturan Bersama Mendikbud dan Menkes No. 2/V/PB/2013 dan No. 38/2013 RS PTN merupakan rumah sakit milik Pemerintah c.q Menristekdikti), yang dikelola PTN 15 Kerja Sama PTN dengan Dunia Usaha Pasal 79 UU 12/2012 Pemerintah memfasilitasi kerja sama antar Perguruan Tinggi dan antara Perguruan Tinggi dengan dunia usaha, industri, alumni, Pemerintah Daerah, dan/atau pihak lain Pasal 4 Permendikbud 14/2014 Perguruan Tinggi dapat melakukan kerja bidang akademik dan/atau bidang non akademik, salah satunya dengan dunia usaha Pasal 23 Permendikbud 14/2014 Kerja Sama Bidang Akademik Kerja Sama dilakukan melalui: a. Pengembangan sumber daya manusia; b. Penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat; c. Pemerolehan angka kredit dan/atau satuan lain yang sejenis; d. Pemanfaatan bersama berbagai sumber daya; e. Penerbitan terbitan/jurnal berkala ilmiah; f. Penyelenggaraan seminar bersama; g. Layanan keahlian praktis oleh dosen tamu yang berasal dari dunia usaha; h. Pemberian beasiswa atau bantuan biaya pendidikan; dan/atau i. Bentuk lain yang dianggap perlu Pasal 1 angka 3 Permendikbud 14/2014 Dunia Usaha adalah orang perseorangan dan/atau badan usaha, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang melakukan kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai tujuan mencari laba Pasal 38 Permendikbud 14/2014 Kerja Sama Bidang Non-Akademik Kerja Sama dilakukan melalui: a. Pendayagunaan aset; b. Penggalangan dana; c. Jasa dan royalti penggunaan hak kekayaan intelektual; d. Pengembangan sumberdaya manusia; e. Pengurangan tarif; f. Koordinator kegiatan; g. Pemberdayaan masyarakat; dan/atau h. Bentuk lain yang dianggap perlu 16 TERIMAKASIH DirektoratKerjasamaPemerintahSwastadanRancangBangun KementerianPerencanaanPembangunanNasional/Bappenas Jl.TamanSuropaVNo.2Jakarta10310 021-31934175 021-31923813 [email protected] pkps.bappenas.go.id