Uploaded by adhiartha11

RPTO SDA PENYUSUNAN SPEKTEN PEK TANAH

advertisement
RPT0
RANCANGAN PEDOMAN TEKNIS
BAHAN KONSTRUKSI BANGUNAN DAN REKAYASA SIPIL
Konsep
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis
Volume I : Umum
Bagian – 1: Pekerjaan Tanah
ICS 93.020
BIDANG SUMBER DAYA AIR
SDA
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
i
KATA PENGANTAR .....................................................................................................
ii
PENDAHULUAN...........................................................................................................
iii
1.
RUANG LINGKUP ...............................................................................................
1
2.
ACUAN NORMATIF.............................................................................................
1
3.
ISTILAH DAN DEFINISI.......................................................................................
2
4.
4.1.
4.2.
4.3.
KETENTUAN DAN PERSYARATAN...................................................................
Umum ..................................................................................................................
Ketelitian dalam pekerjaan tanah.........................................................................
Pekerjaan Galian .................................................................................................
4.3.1 Galian Tanah Biasa ....................................................................................
4.3.2 Galian Deposit Sungai ................................................................................
4.3.3 Galian Batu Lapuk ......................................................................................
4.3.4 Galian Batu .................................................................................................
4.3.5 Galian Untuk Pekerjaan Pasangan Beton...................................................
Pekerjaan Galian Tanah Yang Tidak Akan Ditimbun Kembali.............................
Luasnya Penggalian ............................................................................................
Pekerjaan Timbunan............................................................................................
Jenis Pekerjaan Timbunan ..................................................................................
2
2
3
3
3
4
4
5
5
5
6
6
7
4.4.
4.5.
4.6.
4.7.
5.
5.1.
5.2.
5.3.
5.4.
5.5.
5.6.
5.7.
5.8.
5.9.
PELAKSANAAN PEKERJAAN ............................................................................
Pekerjaan Persiapan............................................................................................
Pembersihan Medan............................................................................................
Kupasan / Stripping..............................................................................................
Penggalian Pada Bangunan ................................................................................
Pekerjaan galian dengan menggunakan alat berat .............................................
Pembuangan Sisa Galian Yang Tidak Terpakai ..................................................
Longsoran di Talud ..............................................................................................
Gebalan Rumput..................................................................................................
Pelaksanaan Penimbunan ...................................................................................
5.9.1 Kontrol Pengendalian Pengujian untuk Pekerjaan Timbunan.....................
5.9.2 Operasi dari Borrow Area ...........................................................................
5.10. Pekerjaan timbunan dengan menggunakan alat berat ........................................
8
9
9
10
10
11
12
13
13
13
15
16
17
6.
PENGENDALIAN MUTU .....................................................................................
6.1. Pekerjaan Galian .................................................................................................
6.2. Pekerjaan Timbunan............................................................................................
19
19
19
7.
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN .................................................................
7.1. Pengukuran .........................................................................................................
7.2. Dasar Pembayaran ..............................................................................................
20
20
22
BIBLIOGRAFI ...............................................................................................................
24
Lampiran – A Tabulasi Eksplorasi Tanah untuk Perencanaan dan Pelaksanaan
Pekerjaan Tanah................................................................................... 25
Lampiran – B Penggunaan Alat Berat untuk Pekerjaan Tanah................................... 28
Lampiran – C Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tanah ................................................
i
29
KATA PENGANTAR
Konsep pedoman ini merupakan hasil kajian dari berbagai pedoman spesifikasi teknik
pekerjaan yang ada. Pembahasan dilakukan pada Kelompok Umum dari Gugus Kerja
Pendayagunaan Sumber Daya Air pada Sub-Panitia Teknis sumber Daya Air yang berada
dibawah naungan Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil,
Departemen Pekerjaan Umum.
Proses pembahasan yang dimulai dari Rapat Kelompok Bidang Keahlian, Rapat Gugus
Kerja, Rapat Teknis dan Konsensus pada tingkat Sub-Panitia Teknis Sumber Daya Air yang
kemudian Rapat Penetapan pada Panitia Teknis sesuai dengan mekanisme proses
pembuatan pedoman di Departemen Pekerjaan Umum.
Pelaksanaan pembahasan untuk masing-masing tingkatan harus dihadiri oleh anggota
panitia, nara sumber, konseptor dan tim editor dari perumusan pedoman ini. Komposisi
anggota panitia dan nara sumber harus memperhatikan keterwakilan para pemangku
kepentingan yaitu antara lain : pemerintah, pakar, konsumen dan produsen dengan
komposisi yang seimbang satu sama lain.
ii
PENDAHULUAN
Pedoman ini meliputi kegiatan tanah yang terdiri dari galian yang mencakup penggalian,
penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari Borrow
Area atau sekitarnya dan pekerjaan timbunan yang mencakup kegiatan pengadaan,
pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan berbutir yang disetujui
untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan kembali galian pipa atau struktur dan untuk
timbunan umum yang diperlukan untuk membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis,
kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang diperlukan untuk penyelesaian dari
pekerjaan untuk berbagai kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Ke-PU-an
khusunya di bidang Sumber Daya Air.
Pekerjaan ini umumnya diperlukan untuk pembuatan tanggul, dan umumnya untuk
pembentukan profil dan penampang yang sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis,
ketinggian dan penampang melintang yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
Kecuali untuk keperluan pembayaran, ketentuan dari Bagain ini berlaku untuk semua jenis
pekerjaan tanah yang dilakukan sehubungan dengan Kontrak, dan pekerjaan tanah dapat
berupa :
a) Pekerjaan Galian, yang meliputi :
1) Pembersihan Medan
2) Kupasan
3) Galian
(1) Galian Terbuka
(2) Galian biasa
(a) Galian biasa untuk material timbunan
(b) Galian biasa sebagai bahan buangan
(3) Galian batu
(a) Galian batu tanpa menggunakan bahan peledak
(b) Galian batu menggunakan bahan peledak
(4) Galian Bangunan
b) Pekerjaan Timbunan, yang meliputi :
1) Timbunan Biasa
2) Timbunan Pilihan
Cara pelaksanaan pekerjaan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia
atau tenaga mesin.
iii
RPT0-Pd T-xx-200x
Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknis
Volume I : Umum
Bagian – 1: Pekerjaan Tanah
1.
RUANG LINGKUP
Pedoman ini menetapkan ketentuan dan persyaratan, metode kerja pelaksanaan,
pengendalian mutu serta pengukuran dan pembayaran.
Pedoman ini mencakup kegiatan penggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan
tanah atau batu atau bahan lain dari sumber bahan yang diperlukan untuk penyelesaian dari
pekerjaan dalam Kontrak ini untuk pekerjaan galian.
Pedoman ini mencakup kegiatan pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan
tanah atau bahan berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan
kembali galian pipa atau struktur dan untuk timbunan umum yang diperlukan untuk
membentuk dimensi timbunan sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang
melintang yang disyaratkan atau disetujui untuk penyelesaian dari pekerjaan dalam Kontrak
ini untuk pekerjaan timbunan.
2.
ACUAN NORMATIF
Standar Nasional Indonesia (SNI) :
-
SNI 03-1742-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah
-
SNI 03-1743-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah.
-
SNI 03-1966-1989 : Metode Pengujian Batas Plastis.
-
SNI 03-1965-1990 : Metode Pengujian Kadar Air Tanah.
-
SNI 03-1967-1990 : Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat Casagrande.
-
SNI 03-1976-1990 : Metode Koreksi untuk
mengandung Butir Kasar
-
SNI 03-2636-1992 : Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah Untuk
Bangunan Sederhana
-
SNI 03-2828-1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Alat Konus Pasir
-
SNI 03-2832-1992 : Metode Pengujian
Maksimum
-
SNI 03-3422-1994 : Metode Pengujian Batas Susut Tanah
-
SNI 03-3423-1994 : Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah dengan Alat
Hidrometer.
-
SNI 03-3637-1994 : Metode Pengujian Berat Isi Tanah Berbutir Halus dengan Cetakan
Benda Uji
-
SNI 13-6425-2000 : Metode Pengujian Indeks Pengembangan Tanah
Pengujian
untuk
1 dari 29
Pemadatan
Mendapatkan
Tanah
Kepadatan
yang
Tanah
RPT0-Pd T-xx-200x
3.
ISTILAH DAN DEFINISI
3.1. Galian biasa adalah mencakup seluruh galian yang tidak diklasifikasikan sebagai
galian batu, galian bangunan, galian sumber bahan (borrow excavation) dan galian
perkerasan beraspal, dan masih dapat dilakukan dengan penggaru (ripper) tunggal
yang ditarik oleh traktor dengan berat maksimum 15 ton dan tenaga kuda netto
maksimum sebesar 180 PK (tenaga kuda).
3.2. Galian biasa sebagai bahan buangan adalah bahan galian yang tidak memenuhi
persyaratan sebagai bahan timbunan atau material galian dianggap tidak diperlukan
dalam konstruksi
3.3. Galian bangunan adalah galian pada segala jenis tanah dalam batas pekerjaan yang
disebut atau ditunjukkan dalam gambar untuk bangunan.
3.4. Galian tanah berbatu adalah galian tanah pada lapisan tanah yang mengandung batu
3.5. Galian tanah biasa adalah galian tanah pada lapisan tanah yang dapat digali dengan
cangkul.
3.6. Galian tanah cadas adalah galian tanah pada lapisan tanah keras yang dapat digali
dengan bantuan alat pemecah.
3.7. Galian tanah keras adalah galian tanah pada lapisan tanah padat tidak mudah pecah
yang dapat dikerjakan dengan bantuan alat pemecah.
3.8. Galian tanah lumpur adalah galian tanah pada lapisan tanah lunak dan berair.
3.9. Kupasan (striping) adalah pengupasan lapisan tanah bagian atas.
3.10. Lump Sum (LS) adalah biaya yang dibayarkan langsung tanpa membutuhkan rincian
berbagai jenis pekerjaan atau komponennya.
3.11. Tebas tebang adalah memotong dan membersihkan segala macam tumbuh-tumbuhan
besar dan kecil.
3.12. Nilai aktif adalah perbandingan antara indexs plastisitas dengan prosentase kadar
lempung
3.13. Timbunan tanah adalah proses penimbunan tanah baik secara manual atau secara
mekanis
3.14. Timbunan biasa adalah timbunan yang terdiri dari bahan tanah atau bahan galian batu
yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan sebagai bahan yang
memenuhi syarat untuk digunakan dalam pekerjaan permanen
3.15. Timbunan pilihan adalah timbunan yang terdiri dari bahan tanah atau tanah berbatu
yang memenuhi semua ketentuan timbunan biasa dan sebagai tambahan harus
memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya
4.
KETENTUAN DAN PERSYARATAN
4.1. Umum
Lingkup dari pekerjaan tanah akan meliputi semua pekerjaan yang berkaitan sebagai
berikut:
•
•
•
•
•
Pembersihan
Galian termasuk pembentukan dan saluran
Timbunan kembali, bedding dan pekerjaan pelapisan
Pembuangan, stok dan penggunaan kembali material dari galian
Penimbunan
2 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
• Pekerjaan lain yang mungkin diarahkan oleh Direksi
Metode untuk setiap pekerjaan tertentu secara tertulis harus diusulkan kepada Direksi
untuk mendapatkan persetujuan paling tidak tiga puluh (30) hari sebelum pelaksanaan
pekerjaan.
Penyedia Jasa akan menyimpan setiap material pekerjaan galian dari beberapa tempat
dan akan membuang material galian seperti yang telah ditentukan dalam gambar atau
seperti yang diarahkan oleh Direksi.
4.2. Ketelitian dalam pekerjaan tanah
Ketelitian mengenai tinggi dan ukuran dapat diizinkan sebagai diterangkan dibawah ini,
apabila luas rata-rata penampang basah saluran untuk panjang 500 m, seperti yang
tertera pada gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi.
• Dasar Saluran
: + 0.05 m atau - 0.10 m vertikal
• Level Puncak Timbunan
: + 0.10 m atau – 0.10 m vertikal
• Dasar Kemiringan
: + 0.05 m horisontal
• Puncak Kemiringan Timbunan : + 0.10 m horisontal
Garis sumbu dari saluran, tanggul dan jalan harus diletakkan dengan teliti dan tidak
boleh dipengaruhi oleh toleransi tersebut diatas.
Semua permukaan harus diselesaikan dengan rapi dan halus.
4.3. Pekerjaan Galian
Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran
ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar, atau menurut ukuran dan ketinggian lain,
yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau
berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan kepada
Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang
dimaksud dengan “ketinggian tanah” dalam spesifikasi adalah tinggi “permukaan tanah”
sesudah pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah dimulai.
Hal yang membedakan jenis galian tersebut di atas hanyalah material yang akan digali
yang berimplikasi terhadap jenis peralatan dan produktifitas hasil galian.
Pekerjaan galian dibedakan atas 4 (empat) kelompok pembayaran sebagai berikut :
4.3.1 Galian tanah biasa.
Galian tanah biasa adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa
tanah pada umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator.
Seluruh galian dikerjakan sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar
kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh Direksi. Galian tanah
biasa dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari tanah,
pasir dan kerikil.
Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke Direksi
untuk ditinjau.
Tidak ada galian yang langsung / ditutupi dengan tanah / beton tanpa diperiksa
terlebih dahulu oleh Direksi. seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab
Penyedia Jasa. Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan
pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.
Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar dengan
diameter lebih besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat
3 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
Excavator, maka pembayaran volume ini akan termasuk kedalam pembayaran
item Galian Batu atas sepengetahuan Direksi pekerjaan.
Pengukuran untuk pembayaran pada galian tanah biasa akan dibuat dalam meter
kubik dimana tanah galian dari permukaan kupasan sampai yang sesuai
ditunjukan dalam garis-garis bidang yang sesuai dalam gambar. Pembayaran
untuk galian tanah biasa dibuat dalam meter kubik untuk item dalam BoQ.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk
pada suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa dipakai untuk
timbunan dan material yang tidak layak. Material yang layak selanjutnya akan
dipakai untuk timbunan tanah biasa dan timbunan kembali, sedangkan material
yang tidak layak selanjutnya akan dibuang keluar daerah irigasi atau kesuatu
tempat yang tidak akan mengganggu areal pertanian dan fungsi jaringan.
Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material
yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekatdekatnya dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar
pada bagian yang akan ditimbun.
Harga satuan termasuk upah buruh, bahan dan peralatan yang diperlukan untuk
penggalian, perapihan dan kemiringan talud temasuk usaha pencegahan bahaya
longsor, pembuatan tanggul kecil pada bahu galian dan timbunan kecil apabila
dianggap perlu oleh Direksi. Peralatan pengangkutan diperhitungkan terhadap
pemindahan material hasil galian ke suatu tempat penimbunan sementara yang
disetujui Direksi sejauh ± 1 km.
Khusus untuk jaringan tersier yang dimensinya relatif kecil dan berada didaerah
persawahan, agar diperhitungkan terhadap tingkat kesukaran peggalian atau
alternatif lain berupa galian secara manual.
4.3.2 Galian Deposit Sungai
Galian deposit sungai adalah pekerjaan galian dengan material berupa deposit
sungai yang terdiri dari pasir, kerikil dan kerakal/boulder, yang dapat dilakukan
dengan excavator tetapi dengan tingkat produktifitasnya lebih rendah
dibandingkan dengan galian tanah biasa, karena kondisi lapisan endapan relatif
lebih padat.
Yang dimaksud dengan galian deposit sungai adalah suatu kegiatan penggalian
pada badan sungai atau daerah tertentu yang material galiannya merupakan
endapan sungai yang terdiri tanah berbatu kerikil dan kerakal yang padat,
sehingga alat excavator tidak dapat bekerja secara maksimal.
Harga satuan yang diperhitungkan untuk pekerjaan ini termasuk tenaga kerja dan
alat/excavator, sedangkan untuk keperluan pengangkutan dan pembuangan ke
lokasi diluar daerah kerja yang disetujui oleh direksi sejauh ± 1 km. Untuk jarak
pembuangan yang lebih jauh maka akan diperhitungkan dalam pekerjaan
pembuangan sisa galian. Kecuali untuk material bahan galian yang selanjutnya
akan dipergunakan oleh Penyedia Jasa untuk pekerjaan lain, maka pekerjaan
pembuangan tidak diperhitungkan.
4.3.3 Galian Batu Lapuk
Galian batu lapuk adalah pekerjaan galian dengan material galian berupa batu
yang sudah lapuk. Pekerjaan ini hanya bisa dilakukan dengan kombinasi alat
excavator dan pick hammer.
4.3.4 Galian Batu.
4 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
Galian batu termasuk semua batu-batuan padat dan keras di tempat yang tidak
dapat disingkirkan dengan mudah baik dengan mempergunakan pacul, excavator
biasa maupun Pick Hammer, kecuali dengan Excavator yang diperlengkapi
dengan Breaker atau dengan Peledakan. Apabila menggunakan peledakan,
maka Penyedia Jasa harus sudah memperhitungkan segala peralatan dan
material yang diperlukan berikut perizinan dan penanganan peledakannya.
4.3.5 Galian untuk pekerjaan pasangan beton.
Dasar dan sisi miring dari galian untuk pondasi di atas atau terhadap dimana
beton akan ditempatkan akan digali sesuai yang diperlukan seperti ketinggian,
garis dan ukuran seperti ditunjukkan dalam gambar atau seperti diarahkan oleh
Direksi. Tidak ada material akan diijinkan untuk ditambahkan dalam garis baku
dari struktur beton.
Jika di beberapa titik dalam galian, material galian berdasarkan permintaan
tertulis dari Direksi diantara batas yang diperlukan untuk menerima struktur
penambahan galian akan segera diisi penuh dengan beton tipe K-100 atau diisi
dengan tanah yang sesuai dan dipadatkan atas biaya Penyedia Jasa.
4.4. Pekerjaan Galian Tanah Yang Tidak Akan Ditimbun Kembali
Semua pekerjaan galian tanah yang tidak akan ditimbun kembali akan dilaksanakan
sesuai pasal ini, harus dilaksanakan hingga mencapai elevasi dengan tingkatan dan
dimensi yang ditunjukan dalam gambar-gambar atau ditentukan oleh Direksi. Selama
dalam pekerjaan ini mungkin akan dijumpai dan diperlukan untuk merubah kemiringan
(slope) atau dimensi dari penggalian dari yang ditentukan. Setiap penambahan atau
pengurangan dari volume pekerjaan galian tanah sebagai akibat dari perubahanperubahan tersebut akan diperhitungkan sesuai petunjuk dan persetujuan Direksi.
Semua tindakan pencegahan yang perlu dilakukan guna melindungi material yang ada
dibawah galian dalam keadaan yang memungkinkan, kerusakan pada pekerjaan yang
disebabkan oleh Penyedia Jasa dalam melaksanakan pekerjaan, termasuk hancurnya
material dibawah batas penggalian yang diperlukan, harus diperbaiki atas biaya
Penyedia Jasa.
Galian yang melebihi dari ketentuan baik yang dilakukan sengaja maupun akibat
kelalaian Penyedia Jasa tidak akan diperhitungkan dalam pembayaran. Penyedia Jasa
harus mengisi kembali dengan material yang sesuai dan dilaksanakan atas biaya
Penyedia Jasa.
4.5. Luasnya Penggalian
Luasnya penggalian harus sekecil mungkin menurut Direksi. Penggalian dimulai dari
muka tanah dengan harus mengambil lebar yang cukup sesuai gambar atau ditentukan
lain oleh Direksi.
Tidak ada galian yang langsung/ditutupi dengan tanah/ beton tanpa diperiksa terlebih
dahulu oleh Direksi. Seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab Penyedia Jasa.
Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki
oleh dan atas biaya Penyedia Jasa.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk pada
suatu tempat yang disetujui Direksi, material yang layak/bisa dipakai untuk timbunan
dan material yang tidak layak. Material yang layak selanjutnya akan dipakai untuk
timbunan tanah biasa dan timbunan kembali, sedangkan material yang tidak layak
selanjutnya akan dibuang keluar atau kesuatu tempat yang tidak akan mengganggu
areal pekerjaan dan dirapihkan.
5 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan material yang
bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat-dekatnya dengan
lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar pada bagian yang akan
ditimbun.
Semua galian untuk pondasi bangunan / struktur akan dilaksanakan dalam kondisi
kering (dimana dalam kondisi kering akan dibangun seperti dalam Sub-bag 1.6.1
Pekerjaan Pengeringan). Tidak ada tambahan biaya terhadap harga satuan tender
dalam BoQ untuk galian yang disebabkan material menjadi basah.
Galian akan dibuat sepenuhnya sesuai dengan ukuran yang diperlukan dan akan
diselesaikan terhadap garis dan ketinggian yang ditentukan kecuali terdapat batu
menonjol sendiri akan diijinkan untuk melebar dalam garis yang telah ditentukan tidak
lebih dari 20 (dua puluh) sentimeter dimana permukaan tidak dilindungi dengan beton.
Jika permukaan dilindungi dengan beton secara umum harus rata seperti ditentukan
oleh Direksi.
Kecuali seperti secara rinci ditunjukkan dalam gambar atau sebaliknya yang diarahkan
oleh Direksi, keperluan pengukuran untuk pembayaran galian terbuka terhadap
kemiringan seperti disebutkan dibawah ini:
KEMIRINGAN GALIAN
MATERIAL
KEMIRINGAN (V : H)
DISKRIPSI
Batu
1: 0.5
Untuk kemiringan permanen
Batu Lapuk
1: 0.8
Untuk kemiringan permanen
Tanah
1: 1.0
Untuk kemiringan permanen
Galian Deposit
Sungai
1: 1.0
Untuk kemiringan permanen
Dimana diperlukan dan diinstruksikan oleh Direksi, Penyedia Jasa akan menggali
saluran terbuka / parit untuk mengalihkan air mengalir keluar dari galian terbuka.
Biaya keseluruhan dari pekerjaan ini akan ditanggung oleh Penyedia Jasa kecuali
dimana saluran tersebut adalah merupakan bagian dari pekerjaan permanen yang
mana pembayaran untuk galian akan dihitung dari harga satuan tender dalam BoQ.
Penggalian tanah untuk bangunan termasuk pekerjaan galian dari semua tanah,
kerikil, dan batuan kasar. Penggalian untuk bangunan harus dilaksanakan dengan
cara yang paling aman hingga mencapai elevasi yang disetujui Direksi. Kecuali
ditunjukkan dengan jelas pada gambar atau telah ditetapkan oleh Direksi.
Apabila terdapat material alam pada lokasi galian pondasi yang mengganggu selama
pelaksanaan penggalian, maka hal tersebut harus dipadatkan ditempat atau
disingkirkan atau diganti dengan tanah timbunan yang sesuai atau beton K100 atas
biaya Penyedia Jasa.
Pekerjaan galian tanah untuk bangunan akan diukur sebagai dasar pembayaran
hingga mencapai elevasi yang diperlihatkan dalam gambar atau bila tidak
diperlihatkan dalam gambar sampai mencapai garis elevasi sesuai dengan syaratsyarat yang ditentukan.
4.6. Pekerjaan Timbunan
Penyedia Jasa akan mengerjakan beberapa macam material timbunan dan penutupan
kembali di lokasi yang ditunjukkan oleh gambar atau ditempat lain seperti arahan
Direksi. Kualitas dari material harus mendapatkan ijin dari Direksi dan tidak termasuk
bahan organik atau bahan lain yang tidak diijinkan.
6 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
Penyedia Jasa harus semaksimal mungkin menggunakan material hasil galian sebagai
bahan untuk timbunan sejauh secara kualitas memenuhi syarat.
Tidak diizinkan adanya semak, akar, rumput atau material tidak memenuhi syarat lain
yang akan dipakai sebagai bahan timbunan. Kelayakan dari setiap bagian pondasi
untuk penempatan material timbunan dan semua material yang digunakan dalam
konstruksi timbunan adalah sesuai dengan spesifikasi teknik.
Penyedia Jasa harus melaksanakan test uji timbunan (trial embankment) untuk
menentukan efektifitas dari beberapa metode pemadatan dari material yang tersedia
untuk pekerjaan timbunan. Sasaran hasil dari uji test timbunan adalah untuk
mengkonfirmasi efektifitas dari metode pemadatan yang berkaitan dengan jenis dan
ukuran dari alat pemadat, jumlah lintasan untuk ketebalan lapisan yang disyaratkan,
efek getaran terhadap kadar air dan aspek lain dari pemadatan. Pekerjaan ini termasuk
penempatan/penghamparan dari material dari borrow area, galian dan stockpile
dengan perbedaan kadar air dan dalam lajur terpisah untuk pemadatan dengan
peralatan pemadat, kecepatan, frekuensi dan jumlah lintasan yang berbeda. Hasil
percobaan ini tidak membebaskan Penyedia Jasa dalam segala hal kewajibannya
untuk mendapatkan batas pemadatan sebagai yang ditentukan dalam kontrak
Apabila ditemukan/dijumpai tanah yang berbeda pada waktu pelaksanaan dikemudian
hari, maka percobaan-percobaan lebih lanjut harus dilaksanakan terlebih dahulu. Bila
hasil percobaan pemadatan tanah dilaksanakan untuk tanggul pada bangunan yang
permanen, percobaan tersebut akan dianggap sebagai suatu bagian pekerjaan dalam
penyelesaian pekerjaan tersebut, dan apabila pekerjaan tersebut gagal dan tidak
memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan Direksi, maka Penyedia Jasa
harus membongkar kembali pekerjaan permanen yang didasarkan pada percobaan
yang gagal tersebut atas biaya Penyedia Jasa tidak ada pembayaran terpisah atas
percobaan tanah yang dilaksanakan di tempat lain.
Penyedia Jasa akan memberikan informasi kepada Direksi paling tidak 30 (tigapuluh)
hari sebelum pelaksanaan test uji timbunan (trial embankment).
Jenis test yang harus dilaksanakan untuk uji timbunan (trial embankment) adalah
sebagai berikut :
• Kepadatan Lapangan (field density)
• Permeability lapangan (field permeability)
• Berat Jenis (specific gravity)
• Kadar Air (water content)
• Konsistensi (consistency/Atterberg Limit)
• Gradasi (gradation) Lapangan dan Laboratorium
• Kepadatan Laboratorium (proctor compaction)
Tidak ada pembayaran terpisah yang akan dibuat untuk test uji timbunan (trial
embankment). Semua biaya untuk pelaksanaan test uji timbunan sudah termasuk uji
pemadatan, penghamparan, dan berikut pembongkaran material serta berkaitan
dengan pengujian, pengambilan contoh uji (sample) adalah sudah termasuk dalam
harga satuan yang dapat diterapkan untuk pekerjaan timbunan dalam BoQ.
4.7. Jenis Pekerjaan Timbunan
Sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi di lapangan maka kegiatan timbunan tanah
yang akan diberlakukan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
•
•
•
Timbunan tanah kembali dari galian
Timbunan tanah dengan material dari borrow area
Timbunan lolos air.
7 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
1)
Timbunan tanah kembali dari hasil galian.
Yang dimaksud dengan pekerjaan timbunan tanah kembali dari hasil galian
adalah kegiatan penimbunan baik untuk tanggul maupun untuk di belakang
bangunan dengan mempergunakan bahan timbunan dari hasil galian yang secara
spesifikasi teknis bahan tersebut dapat dipertangung jawabkan.
Penimbunan dan pemadatan tanah isian di bangunan boleh dilakukan setelah
umur bangunan sudah dinilai cukup oleh Direksi. Pelaksanaan harus dilakukan
secara hati-hati dengan menggunakan alat yang diijinkan oleh Direksi.
Penimbunan dilaksanakan secara lapis perlapis dengan ketebalan hamper sesuai
dengan spesifikasi alat yang digunakan. Bila tidak ada instruksi lain dari Direksi
maka Penyedia Jasa wajib menggunakan tanah hasil galian untuk penimbunan
tanah isian. Bila material tanah hasil galian bangunan tidak cukup maka Kotraktor
dibolehkan menggunakan material timbunan dari luar (borrow area) atas ijin
Direksi.
2)
Timbunan tanah dengan material dari borrow area
Yang dimaksud dengan pekerjaan timbunan tanah dengan material dari borrow
area adalah kegiatan penimbunan baik untuk tanggul maupun untuk di belakang
bangunan dengan mempergunakan bahan timbunan dari galian pada suatu lokasi
borrow dengan jenis dan kualitas tanah yang tertentu dan Penyedia Jasa
mengeluarkan biaya untuk pengadaan material tanah timbunan tersebut.
Sumber dari material borrow untuk setiap timbunan harus sesuai dengan borrow
area yang telah disetujui oleh Direksi. Semua bagian dari timbunan akan dihitung
dan dibayar terhadap material terpasang dalam lokasi timbunan dengan dasar
setelah pekerjaan pemadatan.
3)
Timbunan Lolos Air
Timbunan kembali lolos air harus ditempatkan berdasarkan garis, ketinggian dan
ukuran seperti ditunjukkan dalam gambar atau seperti arahan Direksi.
Material harus ditangani dan diletakkan sedemikian rupa untuk menghindari
segregasi. Metode dari pelaksanaan timbunan kembali lolos air harus diusulkan
dan mendapat persetujuan dari Direksi.
Timbunan kembali lolos air harus ditimbun secara lapis horisontal dengan
ketebalan tidak lebih dari 50 (lima puluh) cm sentimeter sebelum dipadatkan dan
dipadatkan secara menyeluruh dengan alat pemadat kapasitas 10 ton (vibratory
roller) atau berdasarkan kepadatan dari uji timbunan yang telah mendapatkan
persetujuan dari Direksi.
Material filter dapat diperoleh dari sungai setempat, galian pondasi
bendung/bangunan air atau lokasi yang telah disetujui Direksi. Material filter harus
terdiri dari material yang layak, awet, pasir dan kerikil bergradasi baik dengan
ukuran partikel kurang dari 8 (delapan) sentimeter. Juga material tidak boleh
mengandung fraksi lolos saringan no.4 dalam jumlah lebih dari 50% (limapuluh
persen) begitu juga lolos saringan no. 200 tidak lebih atau kurang dari 10 %
(sepuluh persen).
5.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pelaksanaan pekerjaan yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi
teknis pekerjaan tanah harus memuat :
8 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
5.1. Pekerjaaan Persiapan
Dari gambar rencana (dokumen kontrak), maka dapat diketahui volume dan lokasi
galian, serta volume dan lokasi timbunan.
a. Penetapan Disposal area :
a) Dilakukan survey awal untuk mencari daerah-daerah tempat pembuangan hasil
galian yang tidak dapat dipakai sebagai material timbunan
b) Dari beberapa alternatif yang ada, pilih dan tetapkan daerah-daerah
pembuangan yang menguntungkan ditinjau dari segi biaya dan waktu. Dalam
banyak hal daerah yang terdekat biasanya menjadi pilihan yang baik.
c) Ukur jarak tempat pembuangan (Disposal Area) dari tempat galian. Untuk dapat
menghitung jumlah dump truck yang diperlukan (ingat cara menghitung
kebutuhan Dump Truck didasarkan atas volume lepas) dan menghitung biaya
angkutan.
b. Penetapan Quarry Tanah Timbunan
a) Bila diperlukan quarry tanah, maka perlu survey awal untuk mencari daerahdaerah yang tanahnya dapat diambil dan memenuhi syarat untuk material
timbunan.
b) Dari beberapa alternatif yang ada, pilih dan tetapkan daerah yang
menguntungkan dengan pertimbangan biaya, waktu dan mutu tanahnya.
Usahakan letaknya searah dengan disposal area (atau sebaliknya) sehingga
dump truck yang balik dalam keadaan kosong dapat dimanfaatkan
c) Ambil sampel tanahnya, untuk dapat dihitung berat volume kering
maksimumnya di laboratorium, untuk dipergunakan sebagai standar
pengukuran kepadatan dalam pelaksanaan. Karena standar hanya berlaku
untuk jenis tanah yang sama, maka harus diberi tanda supaya tidak tertukar
dengan yang lain.
d) Agar pengambilan tanah dapat berjalan secara efektif, maka jalan kerja jalan
kerja menuju quarry dan disposal area, perlu dapat perhatian yang serius serta
dilengkapi dengan drainase lingkungan.
c. Penetapan Base Camp
Tetapkan letak base camp, sedekat mungkin dengan lokasi pekerjaan. Hendaknya
diperhatikan juga lingkungan sosial yang ada.
d. Dokumentasi
Perlu dibuat dokumentasi untuk daerah quarry, disposal area, jalan kerja dan
kondisi sepanjang saluran
5.2. Pembersihan Medan
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan tanah, pembersihan lokasi pekerjaan dari
semua tumbuhan harus dikerjakan oleh Penyedia Jasa setelah mendapat persetujuan
dari Direksi.
Pembersihan terdiri dari penebangan pohon-pohon perdu, semak belukar dan
pembabatan rumput liar yang tumbuh sepanjang dasar saluran, talud luar dan dalam,
serta di atas tanggul saluran, sehingga profil saluran terlihat rapih kembali seperti
sebelumnya.
9 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
Sampah yang berasal dari pembersihan harus diatur dan disebar disekitar lokasi yang
dijamin tidak akan mengganggu kegiatan pertanian. Pengaturan dari semua sampah
tersebut harus sesuai petunjuk Direksi. Kemudian Penyedia Jasa harus membongkar
akar-akar, mengisi lubang-lubangnya dengan tanah dan dipadatkan kemudian
membuang dari tempat pekerjaan semula bahan-bahan hasil pembersihan lapangan.
Untuk semua pohon dan semak-semak yang tidak harus dibersihkan / tidak harus
ditebang dan tetap berada di tempatnya, maka Penyedia Jasa harus melindunginya
dari kerusakan.
Semua bahan yang akan dibakar harus ditumpuk dengan rapi dan apabila keadaan
mengijinkan harus dibakar sampai habis. Penumpukan untuk pembakaran harus
dikerjakan dengan cara dan pada tempat-tempat tertentu agar tidak menimbulkan
resiko terhadap bahaya kebakaran. Semua pembakaran harus sesempurna mungkin
sehingga bahan yang dibakar akan menjadi abu. Penyedia Jasa setiap saat harus
mengambil langkah-langkah pencegahan secara khusus untuk mencegah penyebaran
api dan harus mempunyai peralatan sesuai untuk digunakan dalam pencegahan dan
pemadaman.
Pembersihan lokasi pekerjaan termasuk penebangan pohon dan semak belukar,
dimana lokasi tersebut akan dipakai untuk bangunan-bangunan permanen, jalan
masuk, tanggul-tanggul dan saluran-saluran. Sedangkan bidang lain yang diperlukan
untuk menunjang pekerjaan tidak diperhitungkan dalam pembayaran. Luas areal yang
akan dibayar untuk pekerjaan ini adalah dihitung berdasarkan luasan seperti dalam
tabel berikut :
No
1
2
3
4
Diameter Batang
(cm)
Luas Area
(konversi) m2
10 – 15
15 – 20
20 – 25
> 25
4
9
16
25
5.3. Kupasan / Stripping
1) Kupasan adalah penggalian humus (tanah organik) berikut rumput, yang akan
dilakukan pada semua dasar tanggul, pada lokasi material galian yang dipakai
kembali sebagai bahan timbunan, pada semua dasar jalan, pada lokasi borrow area
yang disetujui, semua lokasi yang tercantum pada Gambar dan seperti yang
diperintahkan Direksi Pekerjaan.
2) Pelaksanaan kupasan harus dilakukan dengan cara mengupas semua material
yang tidak cocok untuk timbunan atau untuk pondasi dan semua bahan organik
seperti rumput, tanah lapis atas dan sisa akar, yang tidak termasuk didalam
pembersihan medan. Kedalaman minimum pekerjaan kupasan adalah 0,20 meter.
3) Bahan hasil kupasan harus ditumpuk. Tumpukan semua material/sampah hasil
kupasan harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan.
5.4. Penggalian Pada Bangunan
Penggalian harus dilaksanakan sedemikian hingga memungkinkan dikerjakan dengan
baik, dapat membuat penyokong bagi tebing galian, dan masih cukup ruangan untuk
pembuatan acuan, pengecoran beton, memasang pasangan batu dan melaksanakan
timbunan, termasuk pemadatan dan kegiatan pekerjaan lainnya.
10 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
5.4.1
Pekerjaan Pengeringan
Sebelum melaksanakan pekerjaan bangunan yang membutuhkan pengeringan
(dewatering) dengan alat pompa, Penyedia Jasa harus mengajukan rencana
kerja lengkap yang memuat metode, tahap-tahap pekerjaan dan kebutuhan
waktu pengeringan dan dimintakan persetujuan Direksi paling lambat 15 hari
sebelum pelaksanaan pembangunan. Penyedia Jasa harus menjaga agar
galian bebas dari air selama masa pembangunan dan menjamin adanya
peralatan pompa yang cukup dan siap dioperasikan di lapangan setiap waktu
guna menghindari terputusnya kontinuitas pengeringan air. Cara menjaga
galian bebas dari air, pengeringan dan pembuangan air harus dilaksanakan
dengan cara yang dapat disetujui oleh Direksi.
Penyedia Jasa harus menjamin setiap waktu adanya peralatan yang baik dan
cukup dilapangan guna menghindari terputusnya pekerjaan pengeringan.
5.4.2
Cara Penggalian
Penyedia Jasa harus menyampaikan usul mengenai cara-cara penggalian,
termasuk detail dari konstruksi penahan yang mungkin diperlukan, guna
mendapat persetujuan Direksi secara tertulis sekurang-kurangnya 14 hari
sebelum dimulainya pekerjaan, sehingga keamanan penggaliannya terjamin.
5.4.3
Kelebihan Penggalian
Penggalian yang melebihi batas yang ditentukan pada gambar atau yang tidak
diperintahkan oleh Direksi harus diisi kembali oleh Penyedia Jasa dengan tanah
yang dipadatkan sebagaimana yang dikehendaki Direksi, tanpa menuntut suatu
tambahan pekerjaan.
5.4.4
Perapihan Permukaan Galian
Setiap permukaan galian harus dirapihkan dengan cara manual atau alat lain
yang disetujui oleh Direksi, sehingga bidang pondasi atau bagian lain dari
bangunan atau timbunan ang berhubungan lansung dengan tanah asli bisa
berhubungan baik. Apabila tanah dasar pondasi atau bagian lain yang dianggap
peka oleh Direksi rusak akibat berlangsungnya pekerjaan maka Penyedia Jasa
wajib memperbaikinya sesuai dengan petunjuk Direksi atas biaya Penyedia
Jasa.
Dasar galian yang akan menerima beton, pasangan batu atau isian dipadatkan,
0,15 m yang terakhir dari galian harus dirapikan dengan tangan, atau dengan
cara yang mungkin dibenarkan atau diperintahkan oleh Direksi. Hal ini
dilakukan setelah pembersihan semua lumpur pada waktu akan menempatkan
konstruksi diatasnya.
5.5. Pekerjaan galian dengan menggunakan alat berat
5.5.1
Di Lokasi Saluran
a. Untuk menetapkan letak batas-batas galian, dapat dipasang patok-patok
pembantu dan atau tali rafia yang menghubungkan dua profil yang
berdekatan.
b. Berpedoman pada tali batas galian, maka galian kasar dapat dilaksanakan
dengan Excavator. Jumlah Excavator yang diperlukan dihitung berdasarkan
kapasitas alat dan waktu yang tersedia .
11 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
c. Galian dari Excavator langsung dimuat ke Dump Truck yang telah disiapkan
(jumlah kebutuhan Dump Truck harus disesuaikan dengan kapasitas
Excavator), dan kemudian diangkut ke tempat yang ditentukan. Usahakan
posisi Dump Truck sedemikian rupa sehingga swing dari Excavator
bersudut kecil.
d. Bila karena suatu hal profil rusak atau berubah posisi, maka sebelum galian
finishing dilakukan, profil tersebut diperbaiki dengan pedoman patok-patok
bantuan yang selalu terjaga.
e. Galian finishing dilakukan oleh tenaga orang dengan cangkul. Sebenarnya
dengan kerjasama yang baik antara pelaksana dan operator excavator yang
mahir, dapat langsung dilakukan penggalian sampai garis/bidang finishing.
f.
5.5.2
Dalam hal desain saluran terdapat saluran gendong, seperti sket di bawah,
sebaiknya pembuatan saluran tersebut didahulukan, karena dapat berfungsi
sebagai saluran drainase.
Di Lokasi Quarry
a. Setelah lokasi quarry di stripping dengan bersih, maka tanah dikupas dan di
stock dengan Bulldozer .
b. Bila musim hujan, sebaiknya stock tanah lepas dibatasi seperlunya saja,
dan dilindungi/ditutupi dengan terpal/plastik .
c. Stock tanah yang ada dimuat ke dalam Dump Truck dengan pelayanan
Wheel Loader untuk diangkut ke tempat pekerjaan timbunan
d. Alternatif komposisi alat di quarry dapat biasanya berupa : bulldozer dan
loader dan Excavator
5.6. Pembuangan Sisa Galian Yang Tidak Terpakai
Material sisa galian yang tidak bisa dipergunakan untuk timbunan akan dibuang disuatu
tempat didalam dan/atau diluar daerah irigasi yang disetujui oleh pemilik sesuai yang
ditunjukan dalam gambar atau Direksi. Penyedia Jasa harus merapihkan dan mengatur
ketinggian serta meratakannya dengan rapi dan tinggi maksimum 3.00 m.
Penyedia Jasa harus memelihara tanpa mengganggu aliran air disaluran dan jalan
masuk serta yang berhubungan dengan hal tersebut. Sisa galian dari pekerjaan galian
di bendung, mata air dan pompa akan dibuang pada lokasi sekitar lokasi pekerjaan
tersebut diratakan dan dirapihkan dengan tingginya penimbunan sesuai dengan
persetujuan Direksi. Sedangkan sisa galian dari pekerjaan jaringan irigasi bisa dibuang
disekitar lokasi asalkan tidak mengganggu fungsi jaringan dan stabilitas tanggul/lereng
dan material tersebut tidak akan masuk/turun kembali kesaluran yang mengakibatkan
pendangkalan dan penyumbatan saluran. Kalau lokasi setempat tidak memungkinkan
maka material sisa tersebut harus dibuang kesuatu tempat diluar Daerah irigasi,
diratakan dan dirapihkan. Lokasi pembuangan harus mendapat persetujuan Direksi
dan mendapat ijin pemilik tanah.
Material dari galian saluran pembuang atau saluran yang tidak pergunakan akan
diangkut untuk dibuang ke suatu tempat pembuangan yang telah ditentukan seperti
yang disetujui oleh Direksi.
Sebagian material yang layak pakai akan dtempatkan sementara di lokasi memenuhi
syarat yang akan dipergunakan nantinya atau langsung dipergunakan sebagai bahan
timbunan untuk konstruksi permanen seperti ditentukan oleh Direksi. Penyedia Jasa
harus menyediakan/membuat jadwal rincian rencana kerja dari pekerjaan tanah seperti
lokasi dan program galian dari saluran dan penggunaan material galian untuk
pekerjaan timbunan.
12 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
Bila diminta seperti ditentukan oleh Direksi, lokasi pembuangan harus di ratakan, untuk
menghindari dari erosi akibat hujan.
Perubahan atau penambahan dari luasan lokasi pembuangan untuk kenyamanan dari
Penyedia Jasa sendiri adalah merupakan tanggung jawab dan atas biaya dari
Penyedia Jasa serta harus mendapatkan persetujuan dari Direksi.
Penyedia Jasa harus mengajukan proposal kepada Direksi paling tidak tiga puluh (30)
hari untuk mendapatkan persetujuan berkenaan dengan pembuangan material di
tempat lain selain dari lokasi yang telah disetujui dan untuk perlindungan material dari
erosi.
Biaya pengangkutan pembuangan material galian ke tempat pembuangan dan untuk
perawatan dari lokasi pembuangan yang ditentukan disini harus sudah terangkum
dalam harga satuan per meter kubik untuk pekerjaan galian.
5.7. Longsoran di Talud
Penyedia Jasa harus mengambil tindakan pencegahan, yang diperlukan, untuk
mencegah terjadinya longsoran dari talud dan tanggul. Dalam hal terjadinya longsoran,
Penyedia Jasa harus memperbaiki semua pekerjaan dan kerusakan yang
bersangkutan dan melaksanakan setiap perubahan yang diperlukan sampai
memuaskan Direksi.
5.8. Gebalan Rumput
Dimana diharuskan atau ditunjukkan dalam gambar, lereng dari saluran, dan saluran
gendong harus digebal dengan rumput. Sebelum gebalan rumput dipasang,
permukaan harus diratakan dan digemburkan bila perlu dan dilapisi dengan humus 2
cm. Permukaan gebalan rumput harus rata dengan permukaan lereng saluran.
Setelah gebalan rumput dipasang harus disiram dengan air secukupnya sampai
gebalan itu tumbuh dengan baik, sedang gebalan rumput yang tidak tumbuh harus
dibuang dan diganti.
Daerah yang harus digebal adalah sebagai berikut :
•
•
•
Selebar 0.30 m pada kedua tepi tanggul bagian atas.
Lereng dalam dari saluran mulai tepi atas sampai 0.20 m dibawah muka air
rencana untuk saluran tanah dan sampai tepi atas pasangan untuk saluran
pasangan.
Lereng luar saluran dari tepi atas sampai kaki tanggul.
Persyaratan gebalan rumput.
•
•
•
•
Rumput gebalan tebal 4 cm dan bersama akar-akarnya
Bukan berasal dari tanah yang susut besar
Ukuran-ukuran 25 cm x 25 cm
Cerucuk untuk Gebalan
Cerucuk bambu atau kayu harus dipakai untuk memasang gebalan rumput. Ukuran
dari cerucuk tadi paling tidak panjangnya 15 cm dengan diameter 2-3 cm dan dipasang
2 buah cerucuk untuk setiap gebalan ukuran 25 cm x 25 cm x 4 cm.
5.9. Pelaksanaan Penimbunan
Permukaan tanah pada lokasi rencana pembuatan tanggul harus dibersihkan dan
dikupas atau digali hingga mencapai kedalaman yang ditunjukan dalam gambar.
13 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
Permukaan tanah yang telah dikupas atau digali tersebut, sebelum pekerjaan timbunan
untuk tanggul saluran maupun tanggul banjir harus dibuat alur-alur terbuka sedalam
20.00 cm dengan jarak antara alur lebih kurang 1.00 meter.
Sebelum mulai menimbun, permukaan tanahnya digaruk sampai kedalaman yang lebih
besar dari retak-retak tanah yang ada dan paling tidak sampai kedalaman 0.15 m, dan
kadar air tanah yang digaruk harus dijaga, baik secara pengeringan alami atau
pembasahan dengan alat semprot.
Kalau pelaksanaan pemadatan terhenti, permukaan dari timbunan harus digaruk
kembali dan kadar airnya diperiksa kembali sebelum pekerjaan timbunan atau
pemadatan dilanjutkan.
Sebelum pekerjaan penimbunan dilakukan, semua lubang-lubang dan bekas-bekas
yang terjadi pada permukaan tanah, harus diratakan.
Untuk semua pekerjaan tanggul harus dibangun hingga mencapai garis elevasi yang
ditunjukan pada gambar atau yang ditentukan oleh Direksi. Tanah timbunan untuk
tanggul harus bersih dari tunggul-tunggul pohon, akar, rumput, humus-humus dan
unsur lain yang bisa membusuk.
Penyedia Jasa harus memperhitungkan tambahan pengisian pemadatan sendiri, dan
penurunan dari tanggul, baik disebutkan atau tidak, maka tinggi, lebar dan ukuran yang
ditunjuk dalam gambar-gambar, harus dilebihkan (freeboard), sehingga setelah
penurunan selesai dan tanggul dirapihkan maka akan tercapai dimensi/ukuran sesuai
dengan gambar.
Secara berurutan material harus ditempatkan agar supaya menghasilkan distribusi
material yang baik sesuai dengan yang disetujui oleh Direksi dan dimana diperlukan
untuk mencapai tujuan ini Direksi akan menunjuk lokasi di area timbunan dimana
material akan ditempatkan.
Penimbunan harus dilakukan lapis perlapis dengan ketebalan maksimum hamparan
material sebelum dipadatkan adalah 30 cm. Penghamparan dan pemadatan material
pada sisi kemiringan luar atau dalam supaya dilebihkan minimal 30 cm dari garis
rencana agar pada saat setelah perapihan didapat kepadatan yang sama diseluruh
bidang rencana. Bila dianggap perlu, Direksi bisa meminta pada Penyedia Jasa untuk
melasanakan pemadatan khusus di tempat-tempat tertentu tanpa mengubah harga
satuan.
Hasil akhir pekerjaan timbunan untuk saluran diatas tanah asli harus rapat air dan tidak
boleh ada rembesan pada tanah timbunan yang dianggap membahayakan oleh
/Direksi, maka Penyedia Jasa wajib memperbaikunya tanpa ada biaya penggantian.
Ketika masing-masing lapisan material telah dikondisikan untuk kadar air yang
diperlukan, kepadatan kering lapangan yang dihasilkan minimal 90 % (sembilan puluh
persen) dari kepadatan kering maksimum laboratorium.
Setiap lapis dari material timbunan harus memenuhi kadar air untuk pemadatan yang
dibutuhkan dengan menggunakan alat vibrator roller dengan berat lebih dari 9
(sembilan) ton atau alat pemadat lain yang telah disetujui. Ini akan dapat dipenuhi
dengan dilewati alat pemadat kira-kira 6 (enam) lintasan setiap lapis (sama dengan
lebar kepadatan yang dibutuhkan, bagaimanapun Direksi boleh mengubah jumlah
lintasan dari alat vibrator roller tergantung dari uji coba timbunan/trial embankment.
14 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
Untuk mendapatkan acuan kerja lapangan diperlukan uji coba (trial test) timbunan
dengan menggunakan peralatan yang akan digunakan Penyedia Jasa di lapangan. Uji
percobaan ini harus disaksikan oleh Direksi dan dibuat berita acaranya. Selanjutnya tes
kepadatan dilakukan per 50 meter panjang saluran per lapis timbunan.
Pembayaran pekerjaan timbunan sudah termasuk penggalian di tempat asal material,
pengangkutan, penghamparan, penyiraman (bila perlu), pemadatan dan tes kepadatan
dihitung dalam meter kubik timbunan terlaksana sesuai garis rencana atau sesuai
perintah Direksi.
Penyedia Jasa harus merawat timbunan yang telah disetujui hingga akhir penyelesaian
dan penerimaan dari pekerjaan. Penyedia Jasa harus bertanggungjawab terhadap
erosi dari permukaan timbunan dan setiap material timbunan yang hilang akibat erosi
harus diganti oleh biaya Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa harus hati-hati dalam pemadatan material timbunan yang berdekatan /
berada di sekitar struktur beton. Kerusakan apapun yang berakibat pada struktur beton
oleh peralatan Penyedia Jasa harus diperbaiki dengan biaya Penyedia Jasa.
Untuk material yang ditempatkan berdekatan dengan struktur beton, penempatannya
harus ditunda atau menunggu hingga struktur telah mencapai umur 28 hari atau seperti
arahan Direksi. Material akan ditempatkan sepanjang mungkin disekitar struktur beton
untuk memperkecil pembebanan tidak seimbang pada struktur, yang mana telah
dipertimbangkan dalam perencanaan.
5.9.1
Kontrol Pengendalian Pengujian untuk Pekerjaan Timbunan
Semua pengujian rutin yang penting bagi pengendalian mutu dari pekerjaan
timbunan harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa seperti yang ditetapkan
sesudah ini atau seperti arahan Direksi.
Penyedia Jasa akan bertanggungjawab penuh terhadap pengendalian mutu
dari pekerjaan yang dilaksanakan. Direksi akan melakukan pemeriksaan dan
meneliti semua pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dalam rangka
bahwa Penyedia Jasa dapat memenuhi kualitas yang dibutuhkan dan
melaksanakan tes dan pengambilan contoh uji (sample) agar dapat memenuhi
spesifikasi teknik. Direksi akan dan berhak untuk menolak semua atau sebagian
dari pekerjaan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa jika pekerjaan tidak dapat
memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dalam spesifikasi teknik. Dalam kasus
demikian Penyedia Jasa akan membongkar dan mengerjakan ulang dari
pekerjaan yang tidak memenuhi dengan biaya sendiri.
Penyedia Jasa akan menyediakan peralatan dan perlengkapan uji dan
menyediakan semua tenaga ahli yang dibutuhkan untuk melaksanakan semua
uji yang diperlukan untuk memenuhi kewajiban menurut spesifikasi dibawah
pengawasan dari Direksi.
Tidak ada pembayaran terpisah untuk pengujian pengendalian mutu. Semua
biaya untuk pelaksanaan uji pengendalian mutu termasuk semua tenaga,
material, peralatan konstruksi dan peralatan, pengambilan contoh dan
pengujiannya harus sudah termasuk dalam harga satuan dalam BoQ.
15 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
5.9.2
Operasi dari Borrow area
Penyedia Jasa harus bertanggungjawab penuh terhadap operasi di borrow area
dibawah pengawasan dan instruksi Direksi.
Apabila secara teknis, bahan timbunan dari hasil galian setempat tidak
memungkinkan untuk dipakai, maka harus diambil dari tanah luar (Borrow area)
sesuai yang ditunjukan dalam gambar atau atas perintah Direksi. Penyedia
Jasa harus membayar ganti rugi kepada pemilik daerah tersebut dalam
memperoleh tanah timbunan sebagaimana yang ditunjukan oleh Direksi. Biaya
ganti rugi tanah timbunan, biaya pengupasan dan penggalian tanah telah
termasuk dalam harga satuan penawaran.
Sedapat mungkin kadar air dari bahan tanah timbunan harus diatur dan dijaga
sebelum digali dari lokasi borrow-area, dengan cara memberi atau menambah
air dengan mengalirkannya (bila kurang basah) atau dengan menggali saluran
atau parit pembuang untuk mengurangi kelebihan air.
Material akan di dapatkan dari kebutuhan galian dan borrow area seperti yang
ditunjukkan dalam gambar kerja dan dari kebutuhan dengan galian, jika
demikian mendapat persetujuan tertulis dari Direksi.
Garis batas dari borrow area seperti ditunjukkan dalam gambar kerja hanya
kira-kira dan mungkin akan meluas jika diperlukan dengan persetujuan dari
Direksi. Pada saat perluasan Penyedia Jasa tidak akan mengajukan tambahan
biaya terhadap harga satuan untuk material tersebut dalam BoQ.
Tidak kurang dari 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulainya pengoperasian di
lokasi tersebut Penyedia Jasa harus mengajukan kepada Direksi untuk
mendapat persetujuan mengenai kelengkapan dari usulan metode
pengoperasian di borrow area, termasuk urutan pengoperasian, kedalaman
pengambilan material dan uraian dari rencana borrow area yang diusulkan.
Apabila terdapat perbedaan tinggi dalam pengoperasian di borrow area
horisontal berm akan dibentuk dan borrow area akan ditinggalkan dalam
keadaan rapi dan dalam kondisi aman untuk kepuasan Direksi. Dengan
demikian Penyedia Jasa tidak diizinkan untuk memulai melaksanakan
pekerjaan tersebut sebelum mendapat persetujuan Direksi.
Lokasi galian pengambilan tanah timbunan harus dibersihkan terlebih dahulu
dan bebas dari kotoran dan sisa-sisa akar pohon, dan secara seksama dikupas
dan dihilangkan bahan-bahan organiknya seperti rumput, lapisan tanah
permukaan dan akar pohon, dengan demikian tanah timbunan tidak
mengandung tunggul, semak belukar, akar, rumput, humus, gumpalangumpalan tanah dan unsur lain yang mudah membusuk.
Borrow area harus dioperasikan sehingga tidak merusak kegunaan dari segala
bagian dari pekerjaan. Apabila terdapat material yang mempunyai ukuran lebih
dari tiga puluh (30 cm) sentimeter di lokasi borrow area maka material tersebut
harus di pisahkan atau dibuang oleh Penyedia Jasa atau pada saat material
sebelum dipadatkan.
Setelah penggalian selesai di borrow area, material kupasan (stripped)
(termasuk material humus dan material tidak dipergunakan yang mungkin akan
ditimbunkan kembali) harus dikembalikan ke borrow area di mana pada saatnya
akan ditutup seperti arahan Direksi untuk memelihara kesuburan lahan dan
mencegah resiko terhadap ternak dan orang.
16 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
Jika dilokasi manapun di borrow area (sebelum atau selama operasi
penggalian) terdapat daerah yang terlalu basah, akan diambil langkah yang
memungkinkan untuk mengurangi kandungan air dengan jalan pemilihan
daerah galian untuk menjamin material dalam kondisi tidak jenuh air atau
dengan cara di jemur atau material di tempatkan dilokasi stock yang telah di
setujui oleh Direksi dan apabila ditemukan kelebihan kandungan air diijinkan
untuk dikeringkan atau dengan menggunakan alat lain yang telah disetujui.
Pada akhir penyelesaian dari pelaksanaan pekerjaan pembuatan tanggul,
Penyedia Jasa harus mengatur dalam borrow area tersebut dengan suatu cara
sedemikian rupa agar elevasi permukaan tanah disekitarnya dan permukaan
tanah borrow area sama tinggi, sehingga air hujan tidak tergenang di lokasi
tersebut kecuali ditentukan lain oleh Direksi.
Untuk menghindari terbentuknya kolam air di borrow area, parit saluran dari
borrow area ke pengeluaran terdekat harus di buat oleh Penyedia Jasa dimana
jika parit saluran tersebut diperlukan.
Penyedia Jasa tidak diijinkan memindahkan atau membawa material dari
borrow area untuk keperluan Penyedia Jasa dan atas kemauan sendiri tanpa
persetujuan dari Direksi.
Kecuali ditentukan lain, tidak ada pembayaran langsung untuk biaya persiapan,
operasi dan pemeliharaan borrow area termasuk pembersihan, pengupasan,
penggalian dan pekerjaan-pekerjaan lain yang diperlukan hingga syarat-syarat
timbunan tersebut sesuai untuk digunakan dalam pekerjaan pembuatan
tanggul.
Akan tetapi biaya tersebut akan diperhitungkan dalam harga satuan pada sub
pasal yang ada sangkut pautnya untuk pekerjaan pembuatan tanggul, dimana
tanah timbunan diambil dari Borrow area.
Pemadatan timbunan tanah harus dilaksanakan hanya jika kadar air bahan
berada dalam rentang 3 % di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas
kadar air optimum. Kadar air optimum harus didefinisikan sebagai kadar air
pada kepadatan kering maksimum yang diperoleh jika tanah dipadatkan sesuai
dengan SNI 03-1742-1989 tentang Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk
Tanah.
Timbunan harus dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah
sumbu tanggul sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah
energi pemadatan yang sama.
5.10. Pekerjaan timbunan dengan menggunakan alat berat
Di dalam praktek tidak mudah menetapkan berapa banyak air yang diperlukan pada
saat pemadatan, kecuali pelaksana yang sudah berpengalaman sekali. Tetapi untuk
pedoman kasar, adalah sebagai berikut :
a. Bila selama pemadatan timbul debu, berarti kadar air kurang;
b. Bila selama pemadatan, tanah keluar airnya (becek) berarti kadar airnya terlalu
tinggi.
Hal-hal yang berpengaruh terhadap kepadatan adalah :
a.
b.
c.
d.
Tebal lapisan tanah lepas, yang akan dipadatkan;
Berat dan energi alat pemadat;
Banyaknya lintasan pemadatan;
Kadar air.
17 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
Urutan pelaksanaan, sebagai berikut :
a) Percobaan Pemadatan
•
Hamparkan tanah lepas setebal yang kita kehendaki, diatas permukaan yang
telah dipadatkan seperlunya (biasanya dalam spesifikasi teknik ditetapkan tidak
boleh lebih dari 30 cm)
•
Semprotkan air, bila dirasakan hamparan tanah kadar airnya masih kurang
(tetapi lebih baik agak kurang daripada kelebihan)
•
Kemudian dipadatkan dengan alat pemadat Vibro Roller atau Sheep Foot Roller
dan dicoba misalnya dengan 6 lintasan. Sesudah itu diambil sampel tanah dan
diukur kepadatannya (berat volume keringnya). Bila ternyata masih kurang
padat, maka lintasan pemadatan ditambah lagi, misalnya ditambah dua
lintasan. Bila tingkat kepadatannya telah dicapai, maka cara-cara tersebut
dipakai sebagai pedoman selanjutnya.
b) Pemadatan Timbunan
•
Dasar tanah yang
persyaratannya.
•
Tanah timbunan yang diambil dari quarry atau lokasi galian, dibawa dengan
Dump Truck, ditumpahkan di lokasi tempat timbunan yang telah dipersiapkan.
Jarak tumpukan diatur sedemikian, sehingga bila dihampar dengan ketebalan
30 cm seluruh permukaan dapat tertimbun.
•
Tumpahan tanah dari Dump Truck digusur/diratakan dengan Bulldozer atau
Grader untuk mencapai ketebalan hamparan kurang lebih 30 cm. Perhatikan
kadar airnya secara visual .
•
Bila musim hujan, sebaiknya hamparan tanah dibatasi seperlunya saja, dan
dilindungi/ditutupi dengan terpal. Bila hujan cukup deras, pekerjaan harus
dihentikan.
•
Lapisan pertama tersebut sebaiknya melebihi lebar kaki timbunan kurang lebih
50 cm, dikanan dan dikiri. Kemudian setelah kadar air dinilai cukup, langsung
dipadatkan dengan Vibro Roller atau Sheep Foot Roller dengan lintasan
sebanyak percobaan pemadatan yang telah dilakukan .
•
Bidang pemadatan harus overlapping kurang lebih 15 cm, agar seluruh
permukaan terpadatkan. Lapisan pertama yang telah selesai dipadatkan,
diambil sampelnya setiap jarak 50 meter (atau sesuai spesifikasi), dan diperiksa
kepadatannya .
•
Bila kepadatannya telah memenuhi syarat, maka lapisan berikutnya baru
diperbolehkan untuk dihampar .
•
Pemadatan lapisan pertama dan kedua dilakukan diantara dua profil yang ada
(daerah profil dilewati dulu) Sesudah dua lapisan selesai dan dapat dipakai
sebagai pedoman, maka profil dapat dibongkar untuk ditimbun mengikuti
lapisan-lapisan yang telah selesai .
•
Timbunan dan pemadatan harus dilakukan lapis demi lapis. Untuk menjamin
mutu timbunan (yang berbentuk tanggul) penimbunan diteruskan sampai
separuh kedalaman saluran (untuk saluran yang tidak lebar)
•
Sisa kepala tanggul (di kanan-kiri) ditimbun dari hasil galian profil saluran, dan
juga dipadatkan lapis demi lapis. Dalam proses pembentukan tanggul harus
dipedomani lagi dengan profil saluran.
akan
ditimbun,
18 dari 29
dipadatkan
seperlunya,
sesuai
RPT0-Pd T-xx-200x
6.
•
Agar diingat bahwa apabila lebar tanggul kurang dari rencana (desain),
penambahan akan sulit, tidak boleh langsung ditambal dari samping.
•
Tambahan/pelebaran tanggul yang sudah jadi harus lapis demi lapis dari bawah
dan dengan sambungan bertangga
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan spesifikasi teknis
pekerjaan tanah harus memuat :
6.1. Pekerjaan Galian
a) Penerimaan bahan
1) Pengujian contoh harus dilakukan untuk setiap lapisan tanah dan batuan yang
berbeda.
2) Bahan yang diterima sudah diklasifikasikan ke dalam galian biasa, galian batu,
galian bangunan
b) Pemeriksaan mutu bahan
1) Untuk pekerjaan galian lereng tanah harus dilakukan pemeriksaan sudut geser
dalam, φ dan kohesi tanah beserta informasi mengenai sumber mata air dan
ketinggian muka air tanah.
2) Untuk pekerjaan galian batu harus dilakukan pemeriksaan tingkat pelapukan
(slake durability) dan informasi batuan yang meliputi kekar, kemiringan.
3) Galian bangunan.
(a) Untuk galian lantai pondasi, tembok beton penahan tanah dan bangunan
pemikul beban lainnya, harus dilakukan pemeriksaan klasifikasi tanah,
tingkat kepadatan (konsistensi) dan informasi kedalaman muka air tanah.
(b) Pekerjaan yang berhubungan dengan drainase sebaiknya dilakukan analisa
butir tanah.
(c) Pekerjaan yang berhubungan dengan pemompaan, harus dilakukan
pemeriksaan berkaitan dengan kemungkinan bahaya piping, terutama untuk
data ketinggian muka air, jenis tanah tempat pemompaan dan analisa butir.
(d) Pekerjaan yang memerlukan penimbunan kembali harus memperhatikan
mengenai pengendalian mutu timbunan.
(e) Pekerjaan yang berhubungan dengan galian buangan , pemeriksaan
dilakukan pada lokasi tempat pembuangan, yakni pemeriksaan “kestabilan”,
parameter longsoran dan parameter daya dukung tanah setempat.
6.2. Pekerjaan Timbunan
a) Penerimaan bahan
1) Jumlah data pendukung hasil pengujian yang diperlukan untuk persetujuan
awal mutu bahan akan ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi bagaimanapun
juga harus mencakup seluruh pengujian yang disyaratkan dalam dengan paling
sedikit tiga contoh yang mewakili setiap sumber bahan yang diusulkan, yang
dipilih mewakili rentang mutu bahan yang mungkin terdapat pada sumber
bahan.
2) Setelah persetujuan mutu bahan timbunan yang diusulkan, Direksi Pekerjaan
dapat memintakan pengujian mutu bahan ulang lagi agar perubahan bahan
atau sumber bahannya dapat diamati.
19 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
b) Pengujian mutu bahan
Suatu program pengendalian pengujian mutu bahan rutin harus dilaksanakan untuk
mengendalikan perubahan mutu bahan yang dibawa ke lapangan. Jumlah
pengujian harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan tetapi untuk
setiap 1000 meter kubik bahan timbunan yang diperoleh dari setiap sumber bahan
paling sedikit harus dilakukan suatu pengujian untuk menentukan ekspansif
tidaknya bahan timbunan, yang ditentukan oleh nilai aktif.
c) Percobaan Pemadatan di lapangan
Penyedia Jasa harus bertanggungjawab dalam memilih metode dan peralatan
untuk mencapai tingkat kepadatan yang disyaratkan. Jika Penyedia Jasa tidak
sanggup mencapai kepadatan yang disyaratkan, prosedur pemadatan berikut ini
harus diikuti :
Percobaan lapangan harus dilaksanakan dengan variasi jumlah lintasan peralatan
pemadat dan kadar air sampai kepadatan yang disyaratkan tercapai sehingga
dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan. Hasil percobaan lapangan ini selanjutnya
dapat digunakan Penyedia Jasa untuk menetapkan pola lintasan pemadatan,
jumlah lintasan, jenis alat pemadat dan kadar air untuk seluruh pemadatan
berikutnya.
7.
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN
Pengukuran dan pembayaran yang perlu diperhatikan dalam pedoman penyusunan
spesifikasi teknis pekerjaan tanah harus memuat :
7.1. Pengukuran
7.1.1 Pekerjaan Pembersihan
Volume untuk dasar pembayaran pekerjaan pembersihan adalah harga satuan per
meter persegi, kecuali ditentukan lain oleh Direksi sampai batas yang wajar.
Pembayaran pekerjaan pembersihan termasuk upah pekerja, harga-harga bahan dan
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menebang, membabat dan menebar disekitar
lokasi.
7.1.2 Pekerjaan Kupasan/stripping
Volume untuk dasar pembayaran pekerjaan kupasan/stripping adalah harga satuan per
meter persegi, kecuali ditentukan lain oleh Direksi sampai batas yang wajar.
Pembayaran pekerjaan pembersihan termasuk upah pekerja, harga-harga bahan dan
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menggali, dan mengangkutnya disekitar
lokasi.
7.1.3 Pekerjaan Galian
Harga satuan untuk pekerjaan galian ini termasuk tenaga kerja dan alat/excavator
dengan jarak angkut ke lokasi stockpile/lokasi timbunan dan pembuangan ke lokasi di
luar daerah kerja sejauh kurang dari 1.00 km tidak diperhitungkan Untuk jarak
pembuangan yang lebih jauh maka akan diperhitungkan dalam pekerjaan pembuangan
sisa galian. Kecuali untuk material bahan galian yang selanjutnya akan dipergunakan
oleh Penyedia Jasa untuk pekerjaan lain, maka pekerjaan pembuangan tidak
diperhitungkan.
Galian saluran dan struktur lain yang terkait akan termasuk semua kebutuhan galian
untuk mencapai garis, ketinggian dan ukuran seperti ditunjukan dalam gambar atau
20 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
seperti diarahkan oleh Direksi, termasuk galian di tempat/local atau dental, perawatan
pondasi dan semua galian yang lain dalam area kerja.
Pekerjaan galian di luar ketentuan seperti di atas harus diukur untuk pembayaran
sebagai volume di tempat dalam meter kubik bahan yang dipindahkan, setelah
dikurangi bahan galian yang digunakan dan dibayar sebagai timbunan biasa atau
timbunan pilihan dengan faktor penyesuaian berikut ini :
(1) Bahan Galian Biasa yang dipakai sebagai timbunan harus dibagi dengan
penyusutan (shrinkage) sebesar 0,85 yang mengacu pada SNI 03-3422-1994,
tentang Metode Pengujian Batas Susut Tanah.
(2) Bahan Galian Batu yang dipakai sebagai timbunan harus dibagi dengan faktor
pengembangan (swelling) sebesar 1,2 yang mengacu pada SNI 13-6425-2000
tentang Metode Pengujian Indeks Pengembangan Tanah.
Dasar perhitungan ini haruslah gambar penampang melintang profil tanah asli sebelum
digali yang telah disetujui dan gambar pekerjaan galian akhir meliputi garis, kelandaian
dan elevasi sebagai yang disyaratkan atau diterima. Metode perhitungan haruslah
metode luas ujung rata-rata, menggunakan penampang melintang pekerjaan dengan
jarak tidak lebih dari 25 meter.
(a) Pekerjaan galian yang dapat dimasukkan untuk pengukuran dan pembayaran
menurut Bagian ini akan tetap dibayar sebagai galian hanya jika bahan galian
tersebut tidak digunakan dan dibayar dalam Bagian lain dari Spesifikasi ini.
(b) Jika bahan galian dinyatakan secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan dapat
digunakan sebagai bahan timbunan, namun tidak digunakan oleh Penyedia Jasa
sebagai bahan timbunan, maka volume bahan galian yang tidak terpakai ini dan
terjadi semata-mata hanya untuk cadangan Penyedia Jasa dengan exploitasi
sumber bahan (borrow area) tidak akan dibayar.
(c) Pekerjaan galian bangunan yang diukur adalah volume dari prisma yang dibatasi
oleh bidang-bidang sebagai berikut :
(1) Bidang atas adalah bidang horisontal seluas bidang dasar pondasi yang
melalui titik terendah dari terain tanah asli. Di atas bidang horisontal ini galian
tanah diperhitungkan sebagai galian biasa atau galian batu sesuai dengan
sifatnya
(2) Bidang bawah adalah bidang dasar pondasi.
(3) Bidang tegak adalah bidang vertikal keliling pondasi.
(4) Pengukuran volume tidak diperhitungkan di luar bidang-bidang yang diuraikan
di atas atau sebagai pengembangan tanah selama pemancangan, tambahan
galian karena kelongsoran, bergeser, runtuh atau karena sebab-sebab lain.
(d) Pengangkutan hasil galian ke lokasi pembuangan akhir atau lokasi timbunan
sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dengan jarak yang
melebihi 300 meter harus diukur untuk pembayaran sebagai volume di tempat
dalam kubik meter bahan yang dipindahkan per jarak tempat penggalian sampai
lokasi pembuangan akhir atau lokasi timbunan dalam kilometer.
(e) Harga satuan yang diperhitungkan untuk keperluan pembuangan kelebihan volume
galian ke luar daerah kerja yang disetujui oleh Direksi adalah sejauh > 1 km.
Kecuali untuk material bahan galian yang selanjutnya akan dipergunakan oleh
Penyedia Jasa untuk pekerjaan lain maka pekerjaan pembuangan tidak
diperhitungkan.
21 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
7.1.4 Pekerjaan Timbunan
Untuk timbunan yang tidak diukur dan dibayar dari volume galian maka :
1) Timbunan harus diukur sebagai jumlah kubik meter bahan terpadatkan yang
dilaksanakan, diselesaikan di tempat dan diterima.
Volume yang diukur harus berdasarkan gambar penampang melintang profil tanah
asli yang disetujui atau profil galian sebelum setiap timbunan ditempatkan dan
sesuai dengan garis, kelandaian dan elevasi pekerjaan timbunan akhir yang
disyaratkan dan diterima.
Metode perhitungan volume bahan haruslah metode luas bidang ujung, dengan
menggunakan penampang melintang pekerjaan yang berselang jarak tidak lebih
dari 25 m.
2) Timbunan yang ditempatkan di luar garis dan penampang melintang yang disetujui,
termasuk setiap timbunan tambahan yang diperlukan sebagai akibat penggalian
bertangga pada atau penguncian ke dalam lereng lama, atau sebagai akibat dari
penurunan pondasi, tidak akan dimasukkan kedalam volume yang diukur untuk
pembayaran kecuali bila :
3) Timbunan tambahan yang diperlukan untuk memperbaiki pekerjaan yang tidak
stabil atau gagal jika Penyedia Jasa tidak dianggap bertanggung-jawab.
4) Timbunan yang digunakan dimana saja di luar batas Kontrak pekerjaan, atau untuk
mengubur bahan sisa atau yang tidak terpakai, atau untuk menutup sumber bahan,
tidak boleh dimasukkan dalam pengukuran timbunan.
7.2. Dasar Pembayaran
7.2.1
Pekerjaan Galian
Kuantitas galian yang diukur menurut ketentuan di atas, akan dibayar menurut satuan
pengukuran dengan harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk
masing-masing Mata Pembayaran yang terdaftar di bawah ini, dimana harga dan
pembayaran tersebut merupakan kompensasi penuh untuk seluruh pekerjaan yang
berkaitan, dan biaya yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan galian
sebagaimana diuraikan dalam Bagian ini.
7.2.2
Pekerjaan Timbunan
Kuantitas timbunan yang diukur seperti diuraikan di atas, dalam jarak angkut
berapapun yang diperlukan, harus dibayar untuk per satuan pengukuran dari masingmasing harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk Mata
Pembayaran terdaftar di bawah, dimana harga tersebut harus sudah merupakan
kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasokan, penghamparan, pemadatan,
penyelesaian akhir dan pengujian bahan, seluruh biaya lain yang perlu atau biaya
untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan
dalam Bagian ini.
22 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
Nomor
Pembayaran
Uraian
1.
Pekerjaan Galian :
a) Pembersihan Medan
b) Kupasan / stripping
c) Galian Biasa
d) Galian Batu
e) Galian Bangunan dengan Kedalaman 0 - 2 M
f) Galian Bangunan dengan Kedalaman 2 - 4 M
g) Galian Bangunan dengan Kedalaman 4 - 6 M
h) Galian Bangunan dengan Kedalaman > 6 M
i) Biaya Tambahan untuk Pengangkutan Bahan
Hasil Galian dengan Jarak melebihi 300 meter
j) Biaya Tambahan untuk Pengangkutan Kelebihan
Hasil Galian dengan Jarak melebihi 1000 meter
Pekerjaan Timbunan :
a) Timbunan Biasa Dari Selain Galian Sumber
Bahan
b) Timbunan Pilihan
2.
23 dari 29
Satuan
Pengukuran
Meter Persegi
Meter Persegi
Meter Kubik
Meter Kubik
Meter Kubik
Meter Kubik
Meter Kubik
Meter Kubik
Meter Kubik
Metek Kubik
Meter Kubik
Meter Kubik
RPT0-Pd T-xx-200x
Bibliografi
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan, Sub Proyek Pengendalian
Banjir sungai Cipunegara, 1995, Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik,
Bandung.
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Pengairan-Proyek Irigasi Andalan
Propinsi Sumatera Barat, 2002-2003, Spesifikasi Umum dan Spesifikasi Teknik.
Departemen Pekerjaan Umum, Pusat Litbang Prasarana Transportasi Badan Penelitian dan
Pengembangan, 2005, Spesifikasi Bidang Umum dan Jalan, Jakarta.
24 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
LAMPIRAN – A
(Informatif)
Tabulasi Eksplorasi Tanah untuk Perencanaan dan Pelaksanaan Pekerjaan Tanah
a. Survei lapangan dan pengujian
Tujuan Survei
Jenis survei dan pengujian
1. Pemilihan borrow area
(survei bahan-bahan
urugan)
b. Pengujian laboratorium
Jenis survei
(1) Penentuan volume
tanah
(2) Penentuan kualitas
bahan borrow area
Metode
Pembuatan penampang geologis
Penyelidikan seismik
Pengeboran atau pendugaan
lapisan bawah
Pengumpulan contoh tanah yang
dominan.
Pengumpulan hasil
pengeboran, penggalian dari
lubang-lubang pengujian dan
pengumpulan lapisan tanah
yang muncul ke permukaan.
Jenis pengujian
Metode
Klasifikasi contoh bahan yang
terkumpul.
(1) Pengukuran kadar air
aslinya.
Karakteristik pemadatan.
(2) Pengujian berat jenis.
(3) Pengujian gradasi.
(4) Pengujian konsistensi.
2. Penggalian/Pemotongan
(1) Sesuai konfigurasi
lapisan tanah
(2) Penetapan kemudahan
pengerjaan dan metode
Kemudahan lalu lintas untuk alat
berat.
Penentuan kekuatan tanah
dengan pengujian penetrasi.
Pemeriksaan cara pemadatan di
lapangan.
Percobaan lapangan
pekerjaan (percobaan
pelaksanaan pemadatan)
Pembuatan penampang
memanjang dan melintang geologi
(kondisi batuan dasar atau
susunan lapisan tanah)
(1) Penyelidikan seismik
25 dari 29
(2) Pengeboran dengan
mesin atau dengan bor
tangan
Contoh bahan.
Pengujian konsistensi.
Menentukan kemudahan lalu
lintas di atas tanah yang
dipadatkan.
Penentuan kekuatan tanah
yang sudah dipadatkan
dengan konis penetrasi.
RPT0-Pd T-xx-200x
a. Survei lapangan dan pengujian
Tujuan Survei
Jenis survei dan pengujian
pelaksanaannya
3. Stabilitas Lereng
b. Pengujian laboratorium
Jenis survei
(1) Stabilitas lereng urugan
(bahan yang kurang baik
dengan urugan yang
lebih landai)
Metode
Jenis pengujian
Metode
Pengumpulan contoh
Pengeboran dengan mesin
atau bor tangan
Penggolongan contohcoontoh yang terkumpul
Sama seperti 1 (untuk tanah).
Pengumpulan contoh bahan yang
dominan
Pengeboran tanah atau
penggalian dari lubang-lubang
pengujian
Penggolongan dari contoh
yang terkumpul dan
penentuan tegangan geser
Sama seperti 1
Pengujian kompresi
unconfined
Pengujian kompresi triaxial
atau pengujian geser
langsung
4. Pengamanan untuk tanah
lapisan pondasi bangunan
urugan (untuk tanah
pondasi yang lemah)
(2) Stabilitas lereng dinding
penggalian
Penggalian tanah di sekitarnya,
pengamatan permukaan lereng,
percobaan penggalian tanah
(1) Penyelidikan stabilitas
urugan
Pembuatan penampang geologi
(2) Memperkirakan besarnya
penurunan
(3) Pemilihan cara
perbaikannya
(1) Pengeboran mesin,
pendugaan lapisan
bawah dengan metode
Swedia dan pengujian
penetrasi standar
(2) Pengujian
Pengumpulan contoh tanah asli
yang belum terusik
Pengumpulan contoh tanah
Klasifikasi contoh yang
terkumpul
(1) Pengukuran kadar air
aslinya
(2) Pengukuran berat isi
basah
Penentuan kekuatan geser
tanah
Karakteristika konsolidasi
tanah
(3) Pengujian berat jenis
(4) Pengujian gradasi
(5) Pengujian konsistensi
(6) Pengujian bahan-bahan
organis
(7) Pengujian kompresi
unconfined
(8) Pengujian kompresi
26 dari 29
RPT0-Pd T-xx-200x
a. Survei lapangan dan pengujian
Tujuan Survei
b. Pengujian laboratorium
Jenis survei
Jenis survei dan pengujian
Metode
Jenis pengujian
Metode
triaxial
(9) Pengujian konsolidasi
5. Perencanaan drainase
Survey permukaan air tanah
Survey air tanah di lapangan
Pengamatan permukaan air
pada lubang bor.
Survey pada sumur dan pada
air permukaan.
Penentuan permeabilitas
tanah
Pengukuran koefisien filtrasi
dengan pengujian permeabilitas di
lapangan
27 dari 29
Pengujian permeabilitas
lapangan
Pengukuran koefisien filtrasi
dari contoh-contoh tanah
Pengujian permeabilitas
RPT0-Pd T-xx-200x
LAMPIRAN – B
(Informatif)
Penggunaan Alat Berat untuk Pekerjaan Tanah
Tabel Jenis Tanah dan Penggunaan Alat Berat yang Sesuai
Jenis Pekerjaan
Jenis Alat Berat
Penggalian
Alat berat penggali bertubuh shovel (shovel, back
hoe, dragline, clamshell)
Pemuatan
Alat berat penggali bertubuh shovel (shovel, back
hoe, dragline, clamshell)
Penggalian, Pemuatan
Alat berat penggali bertubuh shovel (shovel, back
hoe, dragline, clamshell) tractor shovel, bucket
wheel,exavator
Penggalian, pengangkutan
Bulldozer,
scraperdozer,
motorscraper, tractor shovel
Pengangkutan
Bulldozer, dump truck, belt conveyor
Perataan
Bulldozer, motor grader
28 dari 29
carryallscraper,
RPT0-Pd T-xx-200x
LAMPIRAN – C
(Informatif)
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tanah
Gambar C – 1 Patok Bench-mark Sementara
Profil Galian
Patok As
Gambar C – 2 Contoh Pemasangan Profil
Profil Timbunan
Patok As
Stripping
29 dari 29
Download